KELOMPOK 1 :
ANDHIKA RAHMAD RYZKY
ANISA AULIA PRATIWI
WIDA EKA LEISMANA
NORA LIDIA PANJAITAN
PUTRIANI
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-
DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI DAN PENGAMATAN MIKROSKOPIS JAMUR”
yang merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas praktikum Mata Kuliah
Mikrobiologi di Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan khususnya kepada.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pelaksanaan
Tanggal Praktikum : 9 September 2019
Waktu Praktikum : 13.50 – 16.20
Tempat Praktikum : Laboratorium Terpadu Universitas Esa Unggul
1.2 Topik
1. Dasar Dasar Teknik Pembuatan Media
2. Pengamatan Mikroskopis Jamur
2.3 Tujuan
1. Mempelajari teknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba.
2. Mempelajari cara-cara pemindahan mikroba secara aseptis.
3. Mempelajari teknik pembuatan pulasan bakteri untuk pengecatan atau pewarnaan
bakteri
4. Mengenal bermacam-macam mikroba di alam.
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Penenceran
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Lister pada tahun 1985. Ia
mengencerkan suspensi yang terdiri dari berbagai macam mikroba ke dalam
tabung reaksi sebanyak 1 ml kemudia ia mengencerkannya lagi kedalam tabung
reaksi yang lain dan begitu seterusnya sampai beberapa tabung reaksi sehingga
diperoleh biakan murni bakteri yang diinginkan. Teknik pengenceran ini bertujuan
smelarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya kedalam air sehingga lebih
mudah penangannya.
Cara Kerja :
1) Sampel yang mengandung bakteri dimasukkan kedalam tabung pengencer
pertama (10-1) secara aseptis (dari preparasi suspensi). Perbandingan berat
sampel dengan volume tabung pertama adalah 1:9. Setelah sampel masuk
lalu dilarutkan dengan mengocoknya.
2) Diambil 1 ml dari tabung 10-1 dengan pipet ukur kemudian dipindahkan ke
tabung 10-2 secara aseptis kemudian dikocok dengan membenturkan
tabung ketelapak tangan sampai homogen. Pemindahan dilanjutkan hingga
tabung pengencer terakhir dengan cara yang sama.
1. Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang berbentuk
seperti benang mulai diambil dengan jarum ose batang dan mudah sekali
tumbuh didalam suatu media.
2. Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung jarum ose
yang erbentuk bulat, bakteri aka dapat terambil dalam jumlah yang relative
banyak.
a. Karakteristik
Koloni kebanyakan berwarna kuning
Bentuknya sperti neuron/ sel saraf
Termasuk pada kelompok kapang (berbentuk filamen)
Hifa bersekat
a. Gelas benda
b. Jarum ose
c. Lampu Bunsen
d. Label preparat
e. Aquades steril
f. Kultur murni bakteri
g. Penjepit gelas benda
Cara kerja :
1. Labellah gelas benda yang kering dan bersih. Sterilkan jarum ose dengan
memijarkannya pada nyala bunsen dan dinginkan. Jika kultur dalam bentuk cair
(suspensi), ambillah 1 ose penuh dan letakkan di tengah-tengah gelas benda dan
ratakan seluas ± 1 cm2 Jika kultur dalam medium padat, ambillah dengan jarum
ose satu bagian kecil kultur dan letakkan di tengah gelas benda yang sebelumnya
telah diberi aquadest steril dan ratakan
2. Biarkan kering dengan mengangin-anginkan gelas benda
3. Fiksasi pulasan bakteri dengan melewatkan di atas nyala bunsen (hati-hati,
jangan sampai terlalu kering/gosong), tergantung jenis pengecatannya.
4. Pulasan bakteri siap untuk diwarnai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
2.
Sampel : Dahak
Berat Sampel : 1ml
Metode : Spread Plate
Media : NA
Total Koloni : 80
Bentuk Koloni : Bulat, warna putih
susu.
3.
Sampel : Oncom
Berat Sampel : 0,9792g
Metode : Pour Plate
Media : PDA
Total Koloni : 70
Bentuk Koloni : hifa
4.
Sampel : Oncom
Berat Sampel : 0,9792g
Metode : Spread Plate
Media : PDA
Total Koloni : 245
Bentuk Koloni : hifa
2.
3.
No Gambar Keterangan
1.
2.
Hasil pengamatan kultur murni
mikroba jamur dengan tidak fiksasi
perbesaran 40 x
3.
4.2. Pembahasan
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Subfilum : Pezizomycotina
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Sordariales
Famili : Sordariales
Genus : Neurospora
4. Ciri-ciri Neurospora
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Teknik-teknik isolasi mikroba yang digunakan adalah spead plate, pour plate dan
streak plate.
b. Pada percobaan ini, mikroba alam yang digunakan adalah oncom untuk penumbuhan
jamur dan dahak untuk penumbuhan bakteri.
c. Pemindahan mikroba harus dilakukan secara aseptis agar mencegah adanya
kontaminasi mikroorganisme yang tidak dikehendaki. Hal ini dilakukan dengan cara
meminimalisir adanya kontaminan dengan mendekatkan pada lampu Bunsen saat
pemindahan mikroba.
d. Pewarnaan atau pengecatan berfungsi untuk memberi warna pada sel sehingga kontras
dan tampak lebih jelas, untuk menunjukka bagian-bagian struktur sel, membedakan
mikroba yang satu dengan yang lainnya dan untuk menentukan pH serta potensial
oksidasi reduksi ektraseluler dan intraseluler.
e. Hasil pengecatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Fiksasi, substrat,
dekolorisator dan sebagainya
f. Neurospora sitophilia memiliki bentuk guratan-guratan dipermukaan spora.
g. Hasil pemerikasaan ditemukan hifa dan septa.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, Dedi, 2002, Panduan Pengolahan Pangan yang Baik bagi Industri Rumah Tangga, Jakarta:
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan Prosedur Dasar
Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 163 hal.
Jutono, dkk.1980. Pedoman praktikum Mikrobiologi umum (Untuk Perguruan Tinggi). Yogyakarta :
UGM Press.
Pandey, P., Mehta A., Hajra, S., 2011, Evaluation of Antimicrobial Activity of Ruta graveolens Stem
Extracts by Disc Diffusion Method, Journal of Phytology, 92-95.
Pelczar, Michael J., dan Chan, E. C. S., 1986, 190-191, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas
Indonesia, UI-Press, Jakarta.
Schlegel, H.G. dan K. Schmidt. 2000. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta. Gajah Mada University
Press.
Volk, W.A and M.F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Edisi Kelima. Jilid 1. Penerbit Erlangga.
Jakarta.