Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Dosen Pengampu :
Dr. Elsa Lisanti, S.Pt, M.Si.
Disusun oleh :
Salma Nur Rabbani 1308620041
Vira Jannaty Oktawiyadini 1308620005
Angelita Frisca 1308620028
Rahmah Khairunnisa Qonita 1308620030

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
PRAKTIKUM IV
FOTOSINTESIS

I. TUJUAN
1. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat
2. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan gas
3. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis

II. ALAT DAN BAHAN


ALAT :
1. Gelas piala 100 ml 8. Cawan petri 15. Stop watch
2. Gelas piala 250 ml 9. Lampu spiritus 16. Lampu dengan reflector 150
3. Gelas ukur 100 ml 10. Tripod 17. Statif dan klem
4. Gelas piala 600 ml 11. Pisau silet 18. Mistar dengan skala cm
5. Batang gelas 25 cm 12. Kasa asbes 19. Counter
6. Termometer 13. Pinset 20. Corong kaca
7. Gelas piala 1000 ml 14. Tabung reaksi 21. Timbangan (ketelitian 0,01 g)
BAHAN :
1. Air suling 6. Hydrilla
2. Alkohol 96% 7. NaHCO3
3. Larutan lugol 8. Benang
4. Daun dikotil 9. Kawat Ø 1 mm
5. Kertas timah 10. Karet gelang

III. PROSEDUR
Kegiatan 1. Fotosintesis Menghasilkan Karbohidrat
1. Pilih tumbuhan di kebun yang daunnya baik untuk percobaan. Sebaiknya
dipilih tumbuhan dikotil yang daunnya tidak terlalu besar (panjang 3-6 cm,
lebar 2-4 cm). Daun tersebut hendaknya berwarna hijau seluruhnya, tidak
terlalu tebal, tidak berbulu, tidak mengandung getah dan permukaannya rata.
Contoh: Daun mawar, bougenvil, cabe, kacang tanah, dan lain-lain.
Ga mbar
14. Percobaan Fotosintesis

Gambar 15. Cara Memanaskan Alkohol

2. Pada sore hari tutup bagian daun dengan kertas timah selebar 1-2 cm.
Gunakan penjepit kertas agar tidak mudah lepas (Lihat Gambar 14).
3. Keesokan harinya setelah daun terkena cahaya matahari beberapa lama, petik
dan buka kertas timahnya. Secepatnya daun dimasukkan ke dalam air
mendidih hingga agak layu.
4. Setelah itu masukkan daun ke dalam alkohol panas sampai warna daun agak
putih.
5. Pindahkan daun dengan menggunakan pinset ke cawan petri, kemudian tetesi
dengan larutan lugol hingga merata.
6. Perhatikan warna apa yang terjadi, lalu analisis dan buat kesimpulan dari
percobaan tadi.

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


Pada percobaan ini, bertujuan membuktikan apakah proses fotosintesis
menghasilkan karbohidrat. Uji karbohidrat dengan menutup sebagian daun mawar
dengan aluminiumfoil sepanjang hari. Kemudian penutup aluminiumfoil dibuka
lalu daun direbus sampai layu guna membuat sel-sel pada daun mawar tersebut
mati. Sehingga memudahkan klorofil lepas dari daun mawar nantinya. Setelah
layu, daun dimasukkan ke dalam alcohol panas guna meluruhkan klorofil sebab
dengan luruhnya klorofil membuat uji karbohidrat dapat dilakukan.

Sesuai dengan teori yang ada bahwa reaksi fotosintesis menghasilkan karbohidrat
dengan persamaan reaksi :

6 CO 2 +12 H 2 O cahaya C 6 H 12 O 6 +6 O 2 +6 H 2 O
+¿ klorofil
Ternyata pada percobaan ini terbukti, sebab setelah daun mawar luruh
klorofilnya. Daun mawar ditetesi dengan larutan lugol. Ternyata daun yang
ditutupi dengan aluminium foil sepanjang hari berwarna pucat. Hal tersebut
membuktikan bahwa bagian daun tersebut tidak ada karbohidratnya. Sebab
indicator lugol mendeteksi amilum dengan mengubah warna daun menjadi biru
kehitaman. Warna daun yang pucat (tidak ada amilum) karena bagian daun
tersebut tidak melakukan proses fotosintesis selama di tutup dengan aluminium
foil.

KESIMPULAN
Kesimpulan pada
percobaan ini
membuktikan
bahwa proses
fotosintesis
menghasilkan
karbohidrat.
Sebab daun yang ditutup
aluminium foil sepanjang hari setelah ditetesi dengan lugol berwarna pucat yang
menandakan pada bagian tersebut tidak terdapat karbohidrat. Namun pada
percobaan, daun mawar yang kami tutupi dengan aluminium foil kurang rapat. Se
hingga perbedaan warna daun tidak terlalu jelas warna pucatnya.
Kegiatan 2. Gas yang Dihasilkan Fotosintesis
1. Isi dua gelas piala 600 ml (A dan B) dengan air suling sebanyak 500 ml. Tam
bahkan ke masing-masing gelas piala NaHCO3 sebanyak 0,5 gr dan aduk sam
pai larut.
2. Atur corong dan tabung reaksi di dalam air seperti gambar 16, gunakan kawat
yang telah dibengkokan u
ntuk menyangga corong.
3. Sedia kan 10-20 batang Hy
drilla (panjang ± 8 cm), po
tong pangkal batangnya d
enga n silet atau pisau yan
g taja m bagi dua sama ban
yak.
4. Ikat longgar pangkal batang tiap kelompok Hydrilla tadi. Masukkan satu kelo
mpok ke gelas A dan satu kelompok ke gelas B.
5. Atur kelompok Hydrilla di bawah corong dengan pangkal batang di sebelah at
as.
6. Gelas piala A dijemur dipanas matahari (atau disinari dengan lampu minimal
150 W). Gelas B disimpan di tempat gelap.

Gambar 16. Percobaan Gas yang Dihasilkan dari Fotosintesis

7. Pada gelas piala A akan terkumpul gelembung-gelembung gas ke ujung a


tas tabung reaksi yang terbalik. Tunggu beberapa jam hingga volume gas
cukup banyak (1-2 ml). Perhatikan dari mana asal gelembung-gelembung
tadi.
8. Angkat pelan-pelan tabung reaksi jangan sampai kemasukkan udara, dan
mulut tabung reaksi yang terletak dibagian bawah ditutupi dengan jari, di
bagian bawah berisi air, bagian atas berisi gas.
9. Sambil terus ditutup balikan tabung reaksi sehingga gas terdapat di sekita
r mulut tabung reaksi.
10. Nyalakan korek api, biarkan nyalanya sampai mati hingga tinggal barany
a, buka tabung reaksi dan secepatnya masukkan bara tadi ke mulut tabun
g reaksi. Perhatikan perubahan pada bara api.
11. Adakah gas yang terkumpul pada gelas piala yang disimpan di tempat ge
lap? Analisis dan buat kesimpulannya.

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


Tabung mendapat perlakuan tidak terkena cahaya.
1. Tidak ada gas O2 / gelembung udara yang menempel pada tabung reaksi
2. Tidak ada nyala api

Dari hasil pengamatan tabung yang diceri perlakuan di tempat gelap tida
k di temukan gas/gelembung. Hal ini disebabkan karena tidak adanya cahaya
yang mengenai tabung, sehingga tidak terjadi fotosintesis. Seperti yang telah k
ita ketahui bahwa kemampuan tumbuhan hijau untuk berfotosintesis memerlu
kan C O2 , H 2 O , cahaya serta klorofil.

6 CO 2 +12 H 2 O cahaya C 6 H 12 O 6 +6 O 2 +6 H 2 O
+¿ klorofil
Karena dalam tabung tidak terdapat gelembung (tidak terjadi pembetukan
gas O2 ) maka ketika bara di masukan kedalam tabung reaksi tidak menyala ha
l ini disebabkan karena dalam rabung reaksi tersebut tidak ada gas O2 yang te
rbentuk sehingga tidak ada reaksi antara bara dengan O2

KESIMPULAN
1. Proses fotosintesis memerlukan cahaya
2. Fotosintesis menghasilkan gas O2yang di buktikan dengan adanya gelembung udar
a dalam tabung reaksi.
3. Pada tempat gelap tumbuhan tidak dapat berfotosintesis.

Kegiatan 3. Pengaruh Intesitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis


1. Sediakan larutan NaHCO3 0,25% (2,5 gram NaHCO3 dalam 1 liter air suling).
2. Isi gelas ukur 100 ml dengan larutan NaHCO3 0,25% hingga 90 ml.
3. Ambil satu batang Hydrilla yang segar (sepanjang kira-kira 10 cm) ikatkan ke
batang gelas menggunakan benang dan dengan hati-hati masukkan kedalam 34
gelas ukur. Seluruh Hydrilla harus terendam, ke batang gelas juga diikatkan
termometer.
4. Isi gelas piala 1000 ml dengan air keran, dan atur percobaan seperti gambar 17.
5. Pasangkan sebuah lampu dengan jarak 10 cm dari gelas ukur. Lampu minimal 150
W.
6. Nyalakan lampu dan biarkan beberapa menit hingga keluar gelembung gelembung
gas dari pangkal Hydrilla.
7. Bila sudah berjalan dengan baik biarkan kira-kira 5 menit, hitung jumlah
gelembung yang keluar tiap menit. Lakukan perhitungan 5 x 1 menit, dan tentukan
rata-ratanya.
8. Pindahkan lampu pada jarak 20 cm biarkan kira-kira 5 menit, hitung jumlah
gelembung tiap menit. Lakukan 5 kali, tentukan rata-ratanya.
9. Lakukan selanjutnya untuk jarak 30 cm dan 40 cm.
10. Setiap melakukan kegiatan perhatikan suhu air dalam gelas ukur yang berisi
Hydrilla. Suhu air diusahakan konstan, jika suhu naik tambahkan sedikit batu es
ke gelas piala 1000 ml yang berisi air kran dan aduk rata.

HASIL
Tabel hasil pengamatan/pengukuran intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis.
Jarak Lampu Jumlah gelombang pada Jumlah Rata-rata Suhu
(Intensitas) menit ke-
5’ 10’ 15’ 20’
10 cm 5 33 115 119 274 68,5 30 ° C
30 cm 81 67 80 81 309 77,25 30 ° C
Berdasarkan tabel diatas,
gambarkan pada kertas grafik
pengaruh intensitas cahaya
terhadap laju fotosintesis. Apabila
tidak ada alat pengukur cahaya,
gunakan intensitas
relatif.

Gambar 17. Percobaan Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis

Gambar 18. Pengaruh Intesintas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis

PEMBAHASAN
Pada percobaan i ni bertujuan untu
k melihat apakah terdapat pengaru
h antara
intensitas cahaya de ngan laju fotosint
esis. Hydrilla yan g ditaruh dalam l
arutan
NaHCO3 dan disinari dengan cahaya lampu mengalami fotosintesis, hal ini ditandai
dengan munculnya gelembung-gelembung udara yang berasal dari hydrilla. Pada saat
hydrilla tersebut disinari dengan lampu pada jarak 10 cm, pada 5 menit pertama
muncul sedikit gelembung udara, kemudian pada 5 menit kedua sampai 5 menit
keempat gelembung yang muncul semakin banyak. Hal ini menandakan bahwa laju
fotosintesis semakin besar ditandai dengan semakin banyaknya gelembung udara
(oksigen) sebagai salah satu hasil dari reaksi fotosintesis. Pada saat jarak lampu
diubah menjadi 30 cm, pada 5 menit pertama gelembung udara yang terbentuk lebih
banyak dibandingkan dengan gelembung udara yang terbentuk pada 5 menit pertama
saat jarak 10 cm, hal ini disebabkan hydrilla telah menerima penyinaran yang lebih
lama saat lampu berada pada jarak 10 cm sebelum dijauhkan menjadi 30 cm. Namun
pada 5 menit berikutnya banyaknya gelembung berkurang yang kemudian naik
kembali dan menjadi konstan, tetapi banyaknya gelembung di jarak 30 cm pada setiap
5 menit lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah gelembung yang terbentuk di jarak
10 cm.
Besar intensitas cahaya berbanding terbalik dengan jarak, maksudnya semakin
kecil jaraknya maka semakin besar intensitas cahaya yang terbentuk sebaliknya,
semakin besar jaraknya maka semakin kecil intensitas cahaya yang terbentuk. Pada
saat lampu diletakkan 10 cm dari hydrilla, lampu tersebut memiliki intensitas cahaya
yang lebih besar dibandingkan dengan pada saat lampu diletakkan sejauh 30 cm dari
hydrilla. Saat jaraknya kecil, intensitas cahayanya besar, dan gelembung yang terjadi
juga banyak. Saat jaraknya besar, intensitas cahayanya kecil, dan gelembung yang
terjadi juga sedikit. Hal ini membuktikan bahwa besarnya intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis, karena semakin besar intensitas cahaya gelembung
udara (oksigen) yang merupakan hasil fotosintesis yang terbentuk banyak berarti laju
fotositesisnya cepat, sedangkan pada intensitas cahaya yang kecil, gelembung udara
(oksigen) yang terbentuk sedikit, ini berarti laju fotosintesisnya lambat.
Namun pada percobaan kali ini terdapat beberapa kesalahan sehingga didapat hasil
yang tidak valid, kesalahan yang pertama seharusnya pada saat terjadi perubahan
jarak lampu, hydrilla yang digunakan harus diganti airnya sehingga tidak mendapat
pengaruh dari penyinaran yang sebelumnya, kemudian hasil juga tergantung dari
banyaknya hydrilla yang digunakan, semakin banyak hydrilla maka hasil fotosintesis
yang terbentuk akan semakin banyak dibandingkan jika hanya menggunakan satu
hydrilla, dan yang terakhir adalah ketelitian dari pengamat yang terkadang terlewat
melihat gelembung yang terbentuk.
KESIMPULAN
1. Besarnya intensitas cahaya bergantung pada jarak dari sumber cahaya tersebut.
2. Intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis, semakin besar intensitas cahaya
maka laju fotosintesis akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil intensitas cah
aya maka laju fotosintesisnya akan semakin lambat. Tetapi apabila intensitas caha
yanya terlalu besar dapat merusak klorofil yang hal ini mengakibatkan berkurangn
ya laju fotosintesis.

PERTANYAAN
1. Pada percobaan kegiatan 1, mengapa daun harus dimasukkan terlebih dahulu ke ai
r panas?
 Daun harus dimasukkan kedalam air mendidih, hal ini dilakukan agar sel dalam
daun mati dan selama menjadi sel-sel daun lebih permeable terhadap lugol atau
larutan indicator amilum lainnya.
2. Pada daun yang berwarna merah dapatkah terjadi fotosintesis? Mengapa demikia
n?
 Daun yang berwarna merah dapat melakukan fotosintesis karena pada dasarnya
daun tersebut masih memiliki klorofil, hanya saja warna klorofil pada daun ters
ebut tidak dominant, melainkan warna merah atau pigmen merahlah yang lebih
dominan pada daun tersebut. Pigmen ini yang menyebabkan warna pada daun,
sedangkan klorofil yang membuatnya tetap dapat berfotosintesis.
3. Adakah cara lain untuk membuktikan bahwa suatu gas adalah oksigen? Jelaskan.
 Oksigen yang dihasilkan dalam fotosintesis merupakan hasil dari fotolisis yaitu
penguraian air, fotolisis sendiri mempunyai persamaan reaksi sbb :

Dari reaksi tersebut, gas yang terbentuk adalah gas oksigen, selain itu, gas oksi
gen dapat dibuktikan dengan menaruh bara api pada gas tersebut, apabila terjad
i pembakaran makagas tersebut adalah oksigen.

4. Pada percobaan fotosintesis tumbuhan air, mengapa sebaiknya air ditambah NaHC
O3 ?
 NaHCO3 digunakan sebagai bahan baku fotosintesis, yaitu sebagai sumber dari
gas CO2. di dalam air kandungan CO2 lebih sedikit dibandingkan dengan di ud
ara bebas oleh karenanya perlu ditambahkan NaHCO3 untuk mempermudah ter
jadinya proses fotosintesis.
5. Jika digunakan lampu dengan sinar hijau, dapatkah terjadi fotosintesis ? mengapa
demikian ?
 Jika menggunakan lampu dengan sinar hijau fotosintesis masih dapat mungkin
terjadi karena dalam cahaya hijau tersebut tidak seutuhnya semua berspektrum
cahaya hijau melainkan ada spectrum cahaya lainnya. Walaupun demikian foto
sintesis yang terjadi dalam jumlah yang sedikit karena sedikit juga cahaya yang
dapat diserap, karena pada umumnya cahaya hijau itu hanya dapat dipantulkan
oleh daun sehingga memberi efek pada mata kita bahwa daun tersebut berwarn
a hijau.

DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J.W. 1977. Biology. Addison Wesley Publ. Co. Reading Massachusetts.
McFadden, C.H and W.T. Keeton. 1995. Biology An Exploration of Life W.W.
Norton & Company, Inc. New York. Parjatmo, W.A. Ratnaningsih dan K. Iryani.
1987. Panduan Praktikum Biologi Umum 1, Angkasa Bandung.
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai