PENDAHULUAN
terbentuk dari beberapa zat aslinya. Reaksi kimia dikatakan atau berlangsung
apabila salah satu hal berikut harus teramati yaitu reaksi tersebut menghasilkan
gas, endapan, perubahan suhu dan perubahan warna. dan reaksi kimia juga
merupakan proses perubahan zat pereaksi menjadi produk (Basset., dkk, 1994).
per mol (mol jumlah ion hidroksida atau hidronium per mol) untuk molekul.
Untuk NaOH ada satu ekuivalen per mol (satu mol ion hidroksida rilis per mol
NaOH dilarutkan dalam air) sehingga 'normalitas' adalah 'Molaritas' kali 1 eq/mol
membatasi jumlah pereaksi lain yang dapat bereaksi. Pereaksi pembatas dapat
pereaksi yang habis (pereaksi pembatas), jumlah pereaksi yang yang bersisa
dan jumlah zat hasil reaksi yang terbentuk (Muchtaridi & Justiana, 2007).
1
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan pembuatan pereaksi NaOH
0,2N
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan pembuatan cairan lambung
buatan
Untuk mengetahui cara dan hasil perhitungan pembuatan NaCI 0,9% yang
Agar praktikan mengetahui cara pembutan pereaksi untuk ekperimen pada uji
invitro
Agar praktikan mengetahui guna pereaksi untuk eksperimen pada uji invitro
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Proses perubahan kimia disebut dengan reaksi kimia yang ditandai dengan
terbentuknya zat baru. Zat yang berubah pada suatu reaksi kimia disebut pereaksi
(reaktan) sedangkan zat baru yang dihasilkan melalui suatu reaksi kimia disebut
dengan hasil reaksi (produk). Reaksi kimia biasanya ditandai dengan terjadinya
2
perubahan warna, terbentuknya endapan, terbentuknya gas dan terjadi perubahan
suhu. Perubahan suhu pada reaksi kimia terjadi karena pada reaksi tersebut terlibat
Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan pelarut.
Tidak semua zat padat dapat larut dalam air. Bila pasir dicanpurkan ke dalam air,
setelah beberapa saat pasir akan terpisah dari air. Pasir akan mengendap di bagian
bawah, sedangkan air di bagian atas. Campuran seperti ini disebut campuran
ataupun gas. Contoh larutan yang berwujud padat adalah kuningan yang
merupakan campuran homogen dari seng dengan tembaga. Contoh larutan yang
berwujud cair adalah air gula, air garam, dan sebagainya. Contoh larutan yang
berwujud gas adalah udara yang merupakan campuran dari berbagai jenis gas,
Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi,
perlakuan menggunakan penukar ion osmosis balik atau proses yang sesuai.
Dibuat dari air yang memenuhi persyaratan air minum. Tidak mengandung zat
tambahan lain. Pemerian cairan jernih,tidak berwarna dan tidak berbau dengan pH
antara 5,0 dan 7,0 dilakukan penetapan secara potensiometrik pada larutan yang
ditambahkan 0,30 ml larutan kalium klorida (p) pada jenuh 100 ml zat uji (Depkes
RI, 1995).
mengiritasi, tidak toksik, air menimbulkan efek melarutkan pada sebagian terbesar
zat-zat yang berhubungan dengan adanya dan tidak menjadi murni serta
3
mengandung garam-garam anorganik dalam jumlah yang berbeda, biasanya
natrium, kalium, kalsium, magnesium dan besi. Air murni biasanya mengandung
kurang dari 0,1% jumlah zat-zat padat, yang ditentukan dengan menguapkan 100
ml. Pembuatan aquadest bebas CO2 agar tidak membentuk komplek kelat sehingga
respirasi seluler yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Karbon dioksida (rumus
kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari
dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia
berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer
Karbondioksida (CO2) merupakan salah satu gas yang terdapat dalam air.
Berdasarkan bentuk dari gas Karbondioksida (CO2) di dalam air, CO2 dibedakan
menjadi: CO2 bebas yaitu CO2 yang larut dalam air, CO2 dalam kesetimbangan,
CO2 agresif. Dari ketiga bentuk Karbondioksida (CO2) yang terdapat dalam air,
CO2 agresiflah yang paling berbahaya karena kadar CO 2 agresif lebih tinggi dan
logam dan beton. Menurut Powell CO 2 bebas yang asam akan merusak logam
apabila CO2 tersebut bereaksi dengan air.karena akan merusak logam (Harun F.R
1996).
Mengandung tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 100,5% alkali
4
Pemerian : putih atau praktis putih, massa melebur berbentuk pellet, serpihan atau
batang atau bentuk lain, keras rapuh dan menunjukkan perpecahan hablur. Bila
dibiarkan di udara, akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab. Kelarutan
NaOH hanya berisi satu fungsi kimia yang signifikan, yang merupakan
hidroksida dasar, OH-. Jadi, untuk NaOH solusi, molaritas dan normalitas akan
hal yang sama. Jadi, solusi 1,0 N NaOH dalam air juga merupakan 1,0 M larutan
NaOH dalam air, dan 0,1 N larutan NaOH dalam air adalah 0,1 M larutan NaOH
dalam air. untuk membuat M 1.0 (= 1,0 N) larutan NaOH dalam air, timbang 40,0
gram NaOH, larutkan di sekitar 0,8 liter air, dan kemudian menambahkan air
untuk solusi untuk mengambil volume total hingga 1,0 liter persis. dan lakukan
hal yang sama untuk membuat 0,1 M (= 0,1 N) solusi: menimbang 0,1 mol NaOH
(= 4.0 g), larutkan dalam air, dan tambahkan air yang cukup untuk membuat total
Natrium klorida,
Mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 101,0% NaCI
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan, tidak mengandung zat tambahan.
Pemerian: hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih,rasa asin.
Kelarutan mudah larut dalam air mendidih, larut dalm gliserin,sukar larut dalam
Natrium Klorida juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah
senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang
paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme
5
multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering
garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses
Dengan kemampuan tingkat osmotik yang tinggi ini maka apabila NaCl
terlarut di dalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau tingkat
diperoleh keseimbangan kadar air pada benih tersebut. Hal ini dapat terjadi karena
H2O akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke tempat yang memiliki
konsentrasi yang tinggi. Hal ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi
benih recalsitran, karena sebagaimana kita ketahui benih recalsitran yaitu benih
yang memiliki tingkat kadar air yang tinggi dan sangat peka terhadap penurunan
kadar air yang rendah. Kadar air yang tinggi menyebabkan benih recalsitran selalu
pengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut dalam larutan hal ini terjadi apabila zat
tergantung pada jumlah molekul yanga ada.tapi apabila zat terlarut adalah
6
elektrolit seperti natrium klorida maka jumlah partikel yang menunjang larutan ini
tidak hanya pada konsentrasi molekul yang ada tapi juga pada tingkat ionisasi.
osmosis yang sebanding dengan larutan natrium klorida dalam air 0,9%. Jadi
memiliki suatu tekanan osmosis yang seimbang dengan fisiologis (Ansel, 2005).
Cairan Lambung
Proses mekanik adalah proses pengubahan makanan yang berukuran besar sampai
ukurannya lebih kecil.Proses ini dibantu dengan gigi, lambung dan usus selain itu
1994).
Dengan fungsi utama pepsin adalah untuk memecah protein yang ditemukan
dalam berbagai makanan seperti daging dan telur menjadi fragmen yang lebih
Komponen getah lambung terdari dari air, asam klorida dan enzim. Sekresi dari
getah lambung diatur oleh mekanisme syaraf dan hormonal. Impuls parasimpatis
yang terdapat pada medula dihantarkan melalui syaraf vagus dan merangsang
7
hormon gastrin. Ada tiga faktor yang merangsang sekresi lambung, yaitu : fase
adalah kerja pendahuluan terhadap protein sebelum dipecah pepsin, yaitu berupa
sekretin, suatu hormon yang terdapat dalam duodenum, dan mencegah terjadinya
memecah ikatan peptide antara asam amino yang membentuk protein. Rantai
protein yang terdiri dari asam amino dipecah menjadi fragmen yang lebih kecil
yang disebut peptide. Pepsin paling efektif di lingkungan yang sangat asam di
perut (pH=2) dan menjadi inaktif di lingkungan yang basa (Syukri, 2002).
melakukan kontak dengan asam hidroklorik yang disekresikan oleh sel parietal.
Kedua, sel-sel lambung dilindungi oleh mukus basa, khususnya setelah pepsin
Pepsin adalah suatu komponen yang besar yang memiliki berat molekul
35.000 daltons dan pH optimum kira-kira 1.0 untuk subrat kasein dan
8
hemoglobin jika substrat adalah protein asli. Pepsin akan memotong grup karbolik
dari asam amino seperti fenilalanin dan tirosin. Pepsin tidak memotong ikatan
yang ada di valin, alanin, atau glisin. Pepsin tidak bekerja pada pH 6.0 (Syukri,
2002).
Dapar Fosfat
adalah larut garam yang digunakan sebagai pupuk, sebuah aditif makanan dan
fungisida. Ini adalah sumber fosfor dan kalium. Ini juga merupakan agen
penyangga.
darah dapat menyesuaikan diri serta pH ideal = 7,4 sesuai pH darah. Bila pH > 9
terjadi nekrosis pada jaringan dan bila pH < 3 sangat sakit waktu disuntikkan
ultraviolet (200 400 nm) atau daerah sinar tampak (400 800 nm)
(Sastrohamidjojo, 1991).
Spektrofotometri UV-Visibel merupakan metode spektrofotometri yang
didasarkan pada adanya serapan sinar pada daerah ultra violet (UV) dan sinar
tampak (Visibel) dari suatu senyawa. Senyawa dapat dianalisis dengan metode ini
9
kromofor, sedangkan untuk melakukan analisis senyawa dalam daerah sinar
(Y) dan nilai (panjang gelombang, nm) pada sumbu absis (X). Selanjutnya
untuk menetukan jenis transisi elektronik yang mungkin terjadi, sehingga dapat
diprediksi jenis gugus fungsional dan sifat struktur senyawa berupa struktur alipati
nitrit. Metode ini didasarkan pada reaksi diazotasi yakni reaksi antara amina
aromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam
penetapan senyawa-senyawa dalam industri zat warna, senyawa farmasi dan dapat
obat dapat sampai pada titik tangkapnya dengan kadar yang tepat, sehingga dapat
penting apabila obat yang digunakan dalam terapi termasuk golongan sulfonamida
(Susidarti,2008).
Sulfonamida adalah kemoterapeutik yang pertama digunakan secara
10
1970 penemuan kegunaan sediaan kombinasi trimetropin dan sulfametoksazol
infeksi tertentu. Sulfonamida berbentuk kristal putih yang umumnya sukar larut
dalam air, tetapi garam natriumnya mudah larut. Berbagai radiasi radikal R pada
perubahan sifat fisik, kimia dan daya antibakteri sulfonamida (Gunawan, 2007).
Secara universal golongan sulfonamida seperti sulfadiazine dikenal
sulfadiazin terkoordinasi secara bidentat terhadap atom pusat Zn2+ melalui atom
adalah dengan pemakaian silver sulfadiazine (SSD). SSD dipakai atau dioleskan
di kulit untuk mencegah dan membunuh bakteri atau infeksi jamur di kulit atau
area yang terkena luka bakar. Obat ini biasanya digunakan dalam perawatan luka
bakar derajat dua dan derajat tiga (Handian, 2006). Struktur sulfadiazine seperti
berikut :
11
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Neraca analitik
labu tentukur 10 ml
bekerglass 250 ml
bekerglass 1000 ml
batang pengaduk
12
maat pipet 10 ml
pH universal
botol aquadest.
Pepsin
aquadest.
Nacl
13
BAB IV
4.1 Hasil
Aquadest bebas CO2 sebanyak 10 L
NaOH 0,1 N ditimbang sebanyak 44.011 g
NaOH 0, 2 N ditimbang sebanyak 13,20 g
NaCl 0,9% di timbang sebanyak 27 g
Cairan lambung buatan di timbang NaCl senbanyak 12 g dan HCl sebanyak
42 ml
KH2PO4 ditimbang sebanyak 1,25 L dan dilarutkan dengan NaOH 977,5 ml
Kurva kalibrasi Sulfadizin:
Terlampir
Kurva Kalibrasi Furosemid:
Terlampir
4.2 Grafik
Terlampir
14
4.3 Pembahasan
Dari hasil percobaan maka pembuatan aquadest bebas CO2 dengan 10 liter
aquadest yang didihkan selama 5 menit dan ditutup kembali dilakukan pembuatan
aquadest bebas CO2 supaya tidak membentuk kompleks khelat dalam air.
menimbang 12 gram natrium klorida yang dilarutkan dalam asam klorida pekat
NaCl 0,9%.
sebanyak 977,5 ml. Sediaan pH yang baik adalah kapasitas dapar yang
diri serta pH ideal = 7,4 sesuai pH darah. Bila pH > 9 terjadi nekrosis pada
jaringan dan bila pH < 3 sangat sakit waktu disuntikkan (Ansel, 2005).
4.4 Perhitungan
4.4.1 Pembuatan Pereaksi
15
Aquadest hingga = 1 x 5 = 5 ml
LIB I
LIB II
LIB III
1. V1. C1 = V2. C2
4ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 4 ppm
2. V1. C1 = V2. C2
5ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 5 ppm
3. V1. C1 = V2. C2
6ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 6 ppm
4. V1. C1 = V2. C2
7ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 7 ppm
5. V1. C1 = V2. C2
8ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 8 ppm
6. V1. C1 = V2. C2
9ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 9 ppm
7. V1. C1 = V2. C2
10ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 10 ppm
Tabel 1. Data Kurva Absorpsi Sulfadiazin dalam medium lambung buatan pH 1,2
16
3. 6 -0,089 36 0,007921 -0,534
X=49 Y=2,337
XY=371 X2=2,764701 Y2=-17,559
Xrata2=7 Yrata2=0,333
Persamaan Regresi:
a
XY ( X . Y ) / n =
17,559 (49.2,337) / 7
= -1,211
X ( x ) / n
2 2
371 ( 49) 2 / 7
r2
XY ( X . Y ) / n
( X 2 ( X ) / n)( Y ( Y )
2 2 2
/ n)
17,559 ( 49.2,337) / 7
r2
(371 ( 49) 2 / 7 =0,962
)(2,1832 (3,853) 2 / 8)
17
LIB I
C= = 500 ppm
LIB II
C= = 10 ppm
LIB III
1. V1. C1 = V2. C2
4ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 4 ppm
2. V1. C1 = V2. C2
5ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 5 ppm
3. V1. C1 = V2. C2
6ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 6 ppm
4. V1. C1 = V2. C2
7ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 7 ppm
5. V1. C1 = V2. C2
8ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 8 ppm
6. V1. C1 = V2. C2
9ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 9 ppm
7. V1. C1 = V2. C2
10ml. 10 = 10ml. C2
C2 = 10 ppm
18
BAB V
5.1 Kesimpulan
dilarutkan dalam 1 liter air bebas CO2 dan dilebihkan sebanyak 10% untuk
dilarutkan dalam 1,5 liter air bebas CO 2 dan dilebihkan sebanyak 10%
3000 ml air
Pembuatan cairan lambung buatan dengan 12 g NaCl dan HCl sebanyak
NaOH 0,2 N
4.5 Saran
pereaksi
DAFTAR PUSTAKA
& Febiger
19
Astuti, D.W. (2009). Cepat Tuntas Kuasai Kimia. Jakarta: Indonesia Cerdas
Limited
Hall
Poedjiadi, A. (1994). Daftar Biokimia. Jakarta: UI Press
Rustamadji & Danu, S.S. (2005). Evaluasi Kebijakan Pengendalian Mutu Obat
Vol.2(1).
Indonesia. Vol.16(2).
FLOWSHEET
5 L Aquadest
20
dikalibrasi dirigen 5 L
listik
didihkan
44 g NaOH
1000 ml
Hasil
13,2 g NaOH
21
dilarutkan dalam aquadest bebas CO2 hingga
1,5 L
hasil
Hasil
45 g NaCl
Hasil
12 g NaCl
22
ditambahkan 19,2 pepsin
5L
Hasil
Furosemid
Ditimbang 50 mg
pH 7,4
23
Diencerkan sampai 10 ml dengan
9 mcg/ml
Sulfadiazin
Ditimbang 250 mg
buatan pH 1,2
larutan
24
konsentrasi pengukuran 4; 5; 6; 7; 8; 9
dan 10 mcg/ml
spektrofotometer
Hasil
25
Gambar 3. Beaker glass Gambar 4. Erlenmeyer
26