Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

JARINGAN PADA HEWAN

MUHAMMAD RIFKY CHAIRIN


1307619037

Dosen Pengampu : Dr. Elsa Lisanti, M.Si

Asisten Laboratorium : 1. Aulia Septavia


2. Debriyanti Lydia
3. Nindyra Karimah

PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
JARINGAN PADA HEWAN

A. TUJUAN
1. Mempelajari struktur berbagai macam jaringan pada hewan
2. Mempelajari fungsi tiap struktur jaringan
3. Mengetahui struktur pada sel darah
4. Mengetahui struktur sel saraf
5. Mengetahui jenis dan fungsi dari tulang rawan.

B. ALAT DAN BAHAN

Kegiatan 1. Mengamati Preparat Basah dari Katak


Alat:
1. Mikroskop cahaya
2. Kaca objek dan kaca penutup Bahan:
3. Dissecting set 1. Katak (Rana sp)
4. Papan bedah 2. Eter/kloroform dan air
5. Botol pembius
PROSEDUR
1. Epitel pipih selapis
a. Ambilah seekor katak (Rana sp) yang masih hidup, kemudian masukkan ke
dalam botol (tempat) tertutup yang sudah berisi kapas yang telah dibasahi
eter/kloroform. Diamkan beberapa saat sampai katak tersebut mati.
b. Setelah katak mati, keluarkan dari botol dan letakan di atas papan bedah.
Jepitlah bagian kaki dan tangan dengan menggunakan jarum preparat.
Kemudian ambil bagian kulit (bisa bagian dorsal/punggung atau ventral/perut)
dengan menggunakan pinset dan gunting.
c. Rendam kulit tersebut dalam 5 menit, kemudian selaput yang terapung diambil
dan diletakan di atas kaca objek yang telah ditetesi air.
d. Tutup dengan kaca penutup. Usahakan jangan ada gelembung udara.
e. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10 x, kemudian 40 x.
Perhatikan lapisan tipis yang merupakan epitel berlapis tunggal pipih.
f. Gambarkan epitel pipih selapis pada kulit katak.
2. Sel darah
a. Ambil satu tetes darah katak dan letakan di atas kaca objek yang telah ditetesi
air, tambahkan satu tetes bromtimol biru, kemudian tutup dengan kaca
penutup.
b. Jika tetesan larutan melebihi kaca penutup, hisaplah dengan menggunakan
kertas hisap atau kertas tissue.
c. Amati di bawah mikroskop bentuk-bentuk sel darah dengan perbesaran
objektif 10 x, kemudian 40 x. Jika memungkinkan, amati apakah terdapat sel
darah putih pada preparat apusan darah tersebut.

Kegiatan 2. Mengamati Preparat Tulang Rawan

Alat :

1. Mikroskop cahaya Bahan :

2. Kaca objek dan kaca penutup 1. Preparat awetan tulang rawan

PROSEDUR

a. Amati preparat awetan tulang rawan di bawah mikroskop dengan perbesaran


objektif 10 x dan 40 x.
b. Perhatikan matriks, kondrosit, dan lakuna dari tulang rawan.
c. Gambarkan tulang rawan, tunjukkan matriks, kondrosit dan lakuna.

Kegiatan 3. Mengamati Preparat Otot Polos, Otot Rangka dan Otot Jantung

Alat :

1. Mikroskop cahaya Bahan :

2. Kaca objek dan kaca penutup 1. Preparat awetan otot polos, otot jantung,
otot rangka.

PROSEDUR

a. Amati preparat awetan otot polos, rangka dan jantung di bawah mikroskop
dengan perbesaran objektif 10 x dan 40 x.
b. Perhatikan struktur sel-sel otot, garis-garis melintang dengan bagian yang
gelap dan terang pada sel-sel otot rangka, serta percabangan dan tautan pada
sel-sel otot jantung.
c. Gambarkan sel otot polos, otot rangka dan otot jantung.

Kegiatan 4. Mengamati Preparat Sel Saraf

Alat :

1. Mikroskop cahaya Bahan :

2. Kaca objek dan kaca penutup 1. Preparat awetan saraf

PROSEDUR

a. Amati preparat awetan sel saraf di bawah mikroskop dengan perbesaran


objektif 10 x dan 40 x.
b. Perhatikan bentuk sel saraf dan bagian-bagiannya: nukleus, dendrit, akson
(neurit).
c. Gambarkan sel saraf, tunjukkan bagian-bagiannya

C. TEORI

Tubuh hewan juga terdiri atas bermacam-macam bentuk dan fungsi sel dengan
jumlah yang banyak sekali. Macam jaringan yang terdapat pada hewan vertebrata
adalah :

1. Jaringan epitel

Merupakan jaringan yang melapisi tubuh bagian luar yaitu kulit, maupun
rongga di dalam organ tubuh, seperti dinding pembuluh, rongga usus dan sebagainya.
Jaringan epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dengan rongga atau
ruang.

Macam-macam jaringan epitel:

a. Epitel pipih selapis, misalnya terdapat pada endotelium pembuluh darah.


b. Epitel kubus selapis, misalnya pada tubulus (saluran) pada nefron ginjal.
c. Epitel silindris selapis, misalnya terdapat pada lapisan mukosa usus.
d. Epitel pipih berlapis, misalnya pada kulit.
e. Epitel pipih berlapis semu silindris bersilia, misalnya pada trakea.

2. Jaringan otot
Fungsi utama dari jaringan ini adalah untuk pergerakan, karena sel-selnya mampu
berkontraksi. Sel-sel otot disebut serabut otot (muscle fiber), sebagian besar sitoplasmanya
berisi serabut-serabut otot yang bisa berkontraksi yang disebut miofibril.
3. Jaringan Konektif

Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa macam jaringan konektif. Berdasarkan


strukturnya masing-masing jaringan biasanya mengandung sel-sel yang relatif jarang dengan
ruang antar sel yang banyak.

Macam-macam jaringan konektif :

a. Jaringan konektif penunjang, digunakan untuk memberi kekuatan, bantuan dan


perlindungan terhadap bagian-bagian lemah pada tubuh. Terdiri atas:

(1) Tulang rawan

(2) Tulang kompak

b. Jaringan konektif pengikat, berfungsi untuk mengikat bagian-bagian tubuh. Terdiri atas:

(1) Tendon

(2) Ligamen

c. Jaringan konektif berserat, terdapat merata di seluruh tubuh, berfungsi sebagai bahan
pengemas dan pengikat bagi sebagian besar organ kita. Selaput otot (fasia) adalah jaringan
konektif berserat yang mengikat otot-otot menjadi satu dan mengikat kulit pada struktur di
bawahnya.

d. Jaringan darah (haematopoietik), zat antar sel berupa cairan yang disebut plasma darah.
Bagian seluler terdiri dari bermacam-macam sel:

1) Eritrosit (sel darah merah)

2) Leukosit (sel darah putih)

3) Trombosit

4. Jaringan saraf

Berfungsi untuk melakukan koordinasi dari tubuh, karena kemampuannya untuk


menghantar impuls saraf yang berasal dari suatu rangsang. Sel saraf disebut juga neuron
terdiri dari badan sel dengan nukleus di dalamnya, dendrit dan akson. Biasanya akson dilapisi
oleh selaput mielin.
TEORI TAMBAHAN

Jaringan terbentuk dari beberapa sel hasil proses diferensiasi, kemudian mengalami
proses spesialisasi. Proses diferensiasi, yaitu proses perbanyakan sel melalui fungsi
reproduksi sel, sedangkan proses spesialisasi merupakan proses lanjut dari diferensiasi
sebagai proses perubahan bentuk dan fungsi.

Sel→ Diferensiasi → Spesialisasi

Sel-sel yang bentuk dan fungsinya sama selanjutnya akan berkelompok menjadi satu
kesatuan membentuk jaringan. (Bakhtiar, Suaha. 2011)

 Jaringan Ikat

Sesuai dengan namanya, jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat, penyokong, serta
penghubung satu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Jaringan ikat tidak terdapat pada
permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada
tulang rawan. Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang dan
menyebar di dalam matriks. Pada umumnya, matriks terdiri atas jaringan-jaringan serabut
yang melekat dalam bahan dasar berupa cairan, gel, atau solid.

Matriks pada jaringan ikat memiliki jalinan yang bergantung pada serabut yang
dimilikinya. Berikut ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu serabut kolagen,
serabut elastin, dan serabut retikuler.

Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar,
jaringan lemak, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang, dan jaringan ikat
darah. (Ferdinand & Ariebowo. 2009)

 Jaringan Saraf

Jaringan saraf membentuk sistem saraf. Sistem saraf berfungsi menjamin kepekaan
hewan terhadap pengaruh lingkungannya. Dengan demikian, sistem saraf mampu
menanggapi pengaruh yang terjadi dari lingkungannya. Di samping itu, sistem saraf mampu
mengendalikan gerakan otot, sekresi kelenjar, dan berperan besar pada tingkah laku naluri.
Jaringan saraf ini terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron.

Sel saraf atau neuron merupakan unit fungsional pada sistem saraf. Neuron yang
terdapat dalam tubuh bentuknya bermacam-macam bergantung pada tempat beradanya dan
fungsinya. Sitoplasma sel neuron mengandung organel-organel antara lain badan golgi,
mitokondria, dan retikulum endoplasma. Untuk kelangsungan hidupnya, neuron mendapatkan
suplai makanan melalui neuroglia yang terdapat di sekitarnya. Neuron memiliki badan sel,
dendrit, dan neurit (akson). (Bakhtiar, Suaha. 2011)

Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka
mempunyai fungsi dan spesifik, misalnya otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan
sel jantung yang lain. Tubuh terdiri atas banyak lapis sel,dan dibedakan atas berbagai fungsi
kegiatan hidup. Jumlah sel ribuan sampai milyaran.Sel–sel yang memiliki bentuk, susunan
dan fungsi yang sama disebut jaringan (Yatim, Wildan. 1982)

Pada tubuh hewan sendiri terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada saat perkembangan embrio, lapisan
kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi
empat macam jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan
jaringan saraf. (Waluyo, Joko. 2010)

Seperti halnya tumbuhan, hewan tersusun atas sel-sel. Sel-sel tersebut bersatu
membentuk jaringan-jaringan yang terdapat pada organ. Pada hewan bersel banyak,
kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan,
jaringan-jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh
akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan
bergabung membentuk organisme (hewan). Pada hewan tingkat tinggi (mamalia) dibedakan
empat tipe jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan saraf, dan jaringan
otot. (Diastuti, 2009).

Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polyhedral yang berkumpul dengan


eratdengan sangat sedikit zat intersel. Pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jadi,terbentuk
lapisan-lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga rongganya.

Jaringan epitel mempunyai fungsi utama, yaitu: menutupi dan melapisi permukaan


(misal kulit), absorbsi (misal usus), sekresi (misal sel epitel kelenjar)
, sensoris (misal neuroepitel) , dan kontraktil (misal sel mioepitel). (Yusminah, 2007).

Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu


sebagai berikut:

1. Epitel Pipih Selapis

Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih. Sel selnya


tersusun sangat rapat. Terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe, pembuluh darah
kapiler dan ginjal. Berfungsi dalam proses filtrasi dan sekresi.

2. Epitel Pipih Berlapis Banyak

Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu selyang berbentuk
pipih. Sel-selnya tersusun sangat rapat. Terdapat pada jaringanepitelium rongga mulut dan
vagina. Berfungsi sebagai pelindung.

3. Epitel Silindris Selapis

Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris.
Terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, kantung empedu,lambung dan usus. Berfungsi
untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.

4. Epitel Silindris Berlapis Banyak


Berlapis Banyak Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun olehlebih dari satu
lapis sel berbentuk silindria. Terdapat pada jaringan epiteliumlaring, trakea, dan kelenjar
ludah. Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

5. Epitel Silindris Bersilia

Epitel silindris bersilia berbentuk silindris banyak lapis dengan silia.Terletak pada
rongga hidung. Berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.

6. Epitel Kubus Selapis

Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat
pada epithelium permukaan ovarium, dan kelenjar tiroid.Berfungsi dalam sekresi dan sebagai
pelindung.

7. Epitel Kubus Berlapis

Banyak Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapissel
yang berbentuk kubus. Terdapat pada epitelium folikel ovarium, testis, dankelenjar keringat.
Berfungsi dalam sekresi dan absorpsi.

8. Epitel Transisi

Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat
dikelompokkan, Terdapat pada epitelium ureter, uretra, dan kantung kemih. (Huda, Syamsul.
1998)
D. HASIL PENGAMATAN

Kegiatan 1. Mengamati Preparat Basah dari Katak

Hasil Pengamatan Keterangan Literatur

Sel-sel eritrosit

Nukleus
Sel darah katak dengan
perbesaran 40x

2
Epitel pipih selapis katak
4 dengan perbesaran 40x
3
1. Epitel Pipih
2. Lumen
1 3. Inti sel
4. Membran sel

Kegiatan 2. Mengamati Preparat Tulang Rawan

Hasil Pengamatan Keterangan Literatur

Matriks Lakuna
Kondrosit
Perbesaran 40x
Kegiatan 3. Mengamati Preparat Otot Polos, Otot Rangka dan Otot Jantung

Hasil Pengamatan Keterangan Literatur

Serat otot

Otot polos dengan


perbesaran 40x

Inti sel

Inti sel
Otot rangka
dengan
perbesaran 10x

Serat otot

Anisotropik Serat otot


Otot jantung
dengan
Isotropik perbesaran 40x

Inti sel
Kegiatan 4. Mengamati Preparat Sel Saraf

Hasil Pengamatan Keterangan Literatur

Dendrit

Akson Sel saraf


perbesaran 10x

Badan sel

Nukleus
E. PEMBAHASAN

Kegiatan 1. Mengamati Preparat Basah dari Katak

a.) Epitel pipih selapis

Pada pengamatan jaringan epitel berlapis tunggal pipih dengan


menggunakan preparat basah dari kulit katak , terlihat bentuk-bentuk selnya pipih.
Jika dilihat dari permukannya, sel-sel ini seperti lantai ubin tetapi dengan batas-
batas yang tidak teratur. Jaringan epitel ini berfungsi sebagai jalan pertukaran zat
dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya. Selain itu, jaringan ini juga terdapat
pada dinding dalam kapiler darah dan dinding alveolus paru-paru.

Jaringan epitel jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh,


baik permukaan luar maupun permukaan dalam. Jaringan epitel yang melapisi
permukaan luar tubuh disebut epitelium. Adapun jaringan yang terdapat di
permukaan dalam tubuh disebut jaringan endothelium. Pada percobaan ini
digunakan bagian dada dari katak.
b.) Sel darah

Sel darah merah pada katak berbentuk oval, memiliki inti dan ukurannyalebih
besar dibandingkan dengan sel darah merah pada manusia. Berbeda dengan sel darah
merah pada manusia yang bentuknya bikonkaf dan tidak berinti.Sel darah berbentuk
bola seperti kepingan logam. Terdapat inti ditengah sel. Pada percobaan ini agak sulit
untuk menemukan inti selnya dikarenakan warna merah terlalu dominan saat
pengamatan. Terlihat juga pergerakan eritrosit saat pengamatan berlangusng.

Sel-sel darah atau butiran darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel
darah putih) dan trombosit. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen. Leukosit
berfungsi untuk membunuh bibit penyakit, sedangkan trombosit atau keping darah
berfungsi untuk membekukan darah. Butiran sel darah merah mengandung
hemoglobin. Hemoglobin merupakan suatu senyawa protein yang mengandung
unsure besi. Fungsi utama dari hemoglobin ini adalah mengangkut oksigen dari paru-
paru dan mengedarkannya keseluruh tubuh. Sel darah merah ini dibentuk oleh
sumsum merah tulang pipih.

Kegiatan 2. Mengamati Preparat Tulang Rawan

Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit., yang
menghasilkan matriks berupa kondrin. Ruang antar sel tulang rawan terisi banyak zat
perekat dan sedikit mengandung zat kapur. Karena itulah tulang rawan bersifat lentur.
Setiap kondrosit memiliki ruang yang disebut lakuna. Kondrosit didalam lacuna
menerima nutrient dari kapiler darah melalui difusi, karena kapiler darah tidak dapat
masuk kedalam matriks. Ada tiga tipe tulang rawan, yaitu tulang rawan hialin, tulang
rawan serat dan tulang rawan elastik.
Ciri – ciri tulang rawan :

 Jaringan tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan yang disebut
kondrosit, serabut kolagen, dan matriks

 Susunan jaringan tulang rawan tidak teratur

 Memiliki banyak zat perekat dan sedikit kalsium

 Sifat tulang rawan yaitu lentur, tidak mudah patah, lunak

 Matriksnya tersusun atas kondrin

 Berdasarkan komposisi matriksnya, dibedakan menjadi tulang rawan


hialin, elastis, dan fibrosa

 Contoh tulang rawan yaitu tulang ujung hidung, daun telinga, persendian,
dinding trakea, ruas-ruas tulang belakang, lutut.

Kegiatan 3. Mengamati Preparat Otot Polos, Otot Rangka dan Otot Jantung

a) Otot Polos
Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat
dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih
lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos
ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh
darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya
disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma
yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.

b) Otot Rangka
Otot rangka berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan
rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan
kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka
mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita
isotrop).

c) Otot Jantung
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot
ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan
kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan
rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke
sel lainnya selama denyut jantung
PERBEDAAN OTOT LURIK, POLOS, DAN JANTUNG

Kegiatan 4. Mengamati Preparat Sel Saraf

Sel saraf berfungsi untuk menerima dan memindahkan rangsangan dari bagian tubuh
satu ke bagian yang lain. Sel pembentuk jaringan saraf mempunyai sitoplasma yang menjulur
panjang. Neuron terdiri dari dua bagian utama, yaitu badan sel atau perikarion dan proseus
(penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari dendrit dan akson. Dendrit adalah serabut khusus
dan bercabang-cabang yang mempunyai fungsi menerima sinyal dan menyampaikannya ke
badan sel. Akson adalah serabut panjang yang berfungsi menghantarkan impuls dari badan
sel ke neuron lain atau menyampaikan respon ke organ efektor.

Struktur Jaringan Saraf

 Badan Sel
Badan sel adalah bagian dari jaringan yang terbesar. Didalam badan sel terdapat
nucleus yaitu inti sel jaringan saraf. Bagian ini berfungsi sebagai penerima impus
atau rangsangan dari sitoplasma bercabang menuju akson.
 Inti Sel (Nukleus)
Bagian jaringan safar inti sel atau biasa di sebut dengan nucleus berfungsi sebagai
regulator dari seluruh aktivitas sel saraf. Inti sel berada di dalam badan sel, dan
mengambang di antara sitoplasma.
 Sitoplasma
Bagian jaringan sitoplasma ini adalah cairan yang memiliki protein yang tinggi.
Sitoplasma di bungkus oleh sel neurologia yang membantu sel dalam
memperoleh suplai makanan.
 Dendrit
Dendrit adalah bagian saraf yang sekumpulan serabut sel saraf pendek yang
bercabang-cabang halus dan merupakan perluasan dari badan sel. Bagian ini
berfungsi sebagai penerima impuls dan menyampaikan impuls yang diterimanya
menuju badan sel.

 Neurit (Akson)
Bagian saraf neurit atau akson adalah selaput sel saraf yang Panjang perluasan
dari badan sel. Neurit berfungsi sebagai pengirim impus yang diperoleh badan sel
menuju sel saraf melalui sinapsis. Akson dilindung oleh selubung meilin.
Selubung ini berupa selaput berbahan lemak yang berfungsi melindungi akson
dari kerusakan.
 Sel Schwann
Sel schwann adalah sel penyokong akson yang berfungsi menyediakan suplai
makanan bagi metabolisme akson dan membantu regenerasi akson
 Sinapsis
Bagian sel safar sinapsis adalah ujung akson berfungsi untuk meneruskan impuls
menuju ke neuron lainnya. Sinapsis dari satu neuron akan terhubung dengan
dendrit dari neuron lainnya.
F. KESIMPULAN

1. Ada 4 jenis jaringan dasar pada hewan, diantaranya :


 Jaringan Epitelium
Epitelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas
rapat. Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat
ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba. Jaringan epitel
terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium
glandular.
 Jaringan Ikat
Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan
jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup
interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. Serat jaringan
ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat kolagen serat
elastic, dan serat retikuler
 Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang
mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot
tersususn dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah
sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan
myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian besar
hewan dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang
memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif.
 Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami
spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh
bagian tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf
terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang.

2. Fungsi dari otot polos, otot rangka, dan otot jantung :

 Otot polos : Otot polos berkontraksi jauh lebih lambat daripada otot rangka
dan jantung. Tujuannya adalah untuk memindahkan zat melalui organ atau
pembuluh, dan bekerja dengan berkontraksi dalam gelombang. Gerakan ini
dikenal sebagai peristaltik, seperti yang terjadi pada usus.
 Otot rangka : Selain berfungsi menggerakkan tubuh, otot rangka juga
berperan dalam pengaturan suhu, menggunakan kontraksi otot yang cepat
untuk melepaskan panas untuk meningkatkan suhu tubuh. Ini juga
merupakan contoh lain dari penggunaannya secara tidak sengaja.
 Otot jantung : Otot jantung berfungsi memompa jantung. Otot ini
dikendalikan oleh sistem saraf otonom, itu merangsang dirinya menggunakan
impuls listrik untuk berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh.
3. Sel darah terdiri dari :
a) Plasma darah
Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Plasma darah
mengisi sekitar 55-60 persen dari volume darah dalam tubuh.
b) Sel darah
Jika plasma darah menyumbang sekitar 55-60 persen, maka sel darah mengisi
sisanya yakni kurang lebih sekitar 40-45 persen. Terutama, yang terdiri atas sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
c) Sel darah merah (eritrosit)
Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah tidak memiliki nukleus (inti) sehingga
mampu berubah bentuk dengan mudah.
d) Sel darah putih (leukosit)
Fungsinya yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur, yang memicu
perkembangan penyakit. Pasalnya, sel darah putih memproduksi antibodi yang
akan membantu memerangi zat asing tersebut.
e) Trombosit (keping darah)
Trombosit memiliki peran penting proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh
terluka.

4. Struktur Sel Saraf :


• Badan Sel
Badan sel adalah bagian dari jaringan yang terbesar. Didalam badan sel
terdapat nucleus yaitu inti sel jaringan saraf. Bagian ini berfungsi sebagai
penerima impus atau rangsangan dari sitoplasma bercabang menuju akson.
• Inti Sel (Nukleus)
Bagian jaringan safar inti sel atau biasa di sebut dengan nucleus berfungsi
sebagai regulator dari seluruh aktivitas sel saraf. Inti sel berada di dalam badan
sel, dan mengambang di antara sitoplasma.
• Sitoplasma
Bagian jaringan sitoplasma ini adalah cairan yang memiliki protein yang
tinggi. Sitoplasma di bungkus oleh sel neurologia yang membantu sel dalam
memperoleh suplai makanan.
• Dendrit
Dendrit adalah bagian saraf yang sekumpulan serabut sel saraf pendek yang
bercabang-cabang halus dan merupakan perluasan dari badan sel. Bagian ini
berfungsi sebagai penerima impuls dan menyampaikan impuls yang
diterimanya menuju badan sel.
• Neurit (Akson)
Bagian saraf neurit atau akson adalah selaput sel saraf yang Panjang perluasan
dari badan sel. Neurit berfungsi sebagai pengirim impus yang diperoleh badan
sel menuju sel saraf melalui sinapsis. Akson dilindung oleh selubung meilin.
Selubung ini berupa selaput berbahan lemak yang berfungsi melindungi akson
dari kerusakan.
• Sel Schwann
Sel schwann adalah sel penyokong akson yang berfungsi menyediakan suplai
makanan bagi metabolisme akson dan membantu regenerasi akson
• Sinapsis
Bagian sel safar sinapsis adalah ujung akson berfungsi untuk meneruskan
impuls menuju ke neuron lainnya. Sinapsis dari satu neuron akan terhubung
dengan dendrit dari neuron lainnya.

5. Jenis dan fungsi dari tulang rawan :


a) Jenis tulang rawan
 Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang paling
umum menyusun janin. Tulang ini disebut juga dengan Hialin
kartilago, paling padat bila dibandingkan dengan tulang rawan lainnya.
Tulang ini disusun oleh sel kondrosit & matriks ekstraseluler yang
didominasi oleh kolagen. Warna tulang ini yaitu putih, dan dapat
dijumpai pada permukaan persendian / epifisis, saluran pernapasan
(hidung, laring, trakea, bronkiolus) dan pada ujung tulang rusuk.
 Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa (Fibriokartilgo) merupakan jenis tulang
rawan yang memiliki sifat intermediet (campuran) antara hialin dan
elastik. Tulang rawan ini penyusunnya ialah serat kolagen kasar.
Sementara substansi dasarnya tidak terlihat dengan jelas. Pada
penyebarannya antara tulang vertebrata dan ligamen.
 Tulang Rawan Elastin
Tulang rawan elastin adalah tulang rawan yang disusun oleh sel
kondusit yang menghasilkan campuran kolagen dan serat elastin.
Struktur tulang rawan elastin (kartilago elastik) memiliki susunan atas
sel kondrosit dan cairan kondroitin sulfat. Perbedaan elastik dengan
kartilago hialin yakni serat penyusunnya.
b) Fungsi dari tulang rawan :
 Menjasi penyokong pada jaringan atau organ lunak
 Sebagai penyusun sendi
 Sebagai pertumbuhan dan pembentukan tulang keras
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Suaha. 2011. Biologi. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan


Kementrian Pendidikan Nasional.

Diastuti, Renni. 2009. Biologi. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan


Nasional.

Ferdinand, Fiktor P. & Ariebowo, Moekti. 2009. Praktis Belajar Biologi 2. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Hala, Yusminah. 2007. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press.

Huda, Syamsuri. Jaringan Epitel.


http://unair.ac.id/syamsul.huda.pdf

Waluyo, Joko. 2010. Biologi Umum. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Yatim, Wildan. 1987. Biologi Modern-Biologi Sel. Bandung.


LAMPIRAN

1. Apa fungsi jaringan epitel bagi tubuh hewan?


 Memiliki fungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya, contoh epidermis
atau kulit. Serta mempunyai fungsi sebagai kelenjar sekresi yaitu kelenjar eksokrin
dan kelenjar endokrin. Jaringan ini juga berfungsi menerima rangsangan dari luar.
Berperan dalam proses penyerapan.

2. Apa perbedaan otot polos, rangka (bergaris melintang) dan jantung?


 Otot polos : bentuk serabut tidak beraturan, letak inti di tengah, bekerja secara tidak
sadar. . Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut
sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1
mikron.

 Otot rangka : bentuk serabut beraturan, letak inti di tepi, bekerja secara sadar. Serabut
ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai
garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).

 Otot jantung : bentuk serabut tidak beraturan, letak inti di tengah, bekerja secara tidak
sadar. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat,
yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya
selama denyut jantung

3. Apa ciri dari jaringan konektif penunjang?


 Tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis
 terdiri atas beberapa jenis sel yaitu mikrofag:sel plasma dan sel tiang
 Adanya bahan dasar (matriks) atau bahan antar sel.

Anda mungkin juga menyukai