2. Pertumbuhan Penduduk
Seperti yang sudah kita ketahui, pertumbuhan penduduk terus bertambah. Namun, hal
tersebut nggak diimbangi dengan peningkatan sumber daya alam. Oleh sebab itu, terjadi
kesenjangan antara pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan sumber daya alam yang
tersedia, sehingga terjadilah kelangkaan sumber daya alam.
3. Kemampuan Produksi
Kemampuan produksi dalam proses pembuatan dan pengolahan sumber daya mempunyai
keterbatasan. Contohnya nih gengs, skill yang dimiliki setiap individu itu berbeda-beda,
sehingga menghasilkan output yang berbeda pula. Enggak hanya itu, mesin produksi pun
bekerja dengan kapasitasnya masing-masing dan terbatas. Oleh karena itu terjadilah
ketidakseimbangan antara permintaan dengan ketersediaan sumber daya, sehingga
menyebabkan kelangkaan.
4. Perkembangan Teknologi
Pasti kamu pernah kan, pergi ke suatu tempat, terus sinyal internet tiba-tiba menghilang entah
kemana. Eh, pas pindah ke tempat yang lain sinyalnya malah bagus banget. Itu artinya,
perkembangan teknologi belum menyebar secara merata.
5. Bencana Alam
Gengs, pasti sudah nggak asing lagi dong sama banjir, bencana alam yang paling sering
terjadi di Indonesia.
Selepas banjir, banyak sekali kerusakan yang terjadi. Mulai dari rusaknya bangunan tempat
tinggal, usaha, sampai menimbulkan korban jiwa. Untuk membangun atau mengadakan
kembali sumber daya yang rusak akibat bencana alam tersebut, dibutuhkan waktu yang cukup
lama dan uang yang nggak sedikit, sehingga terjadilah kelangkaan sumber daya.
Dengan adanya kelangkaan terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita
dituntut untuk membuat skala prioritas. Apa sih skala prioritas itu? Jadiii... skala
prioritas adalah daftar susunan kebutuhan manusia dimulai dari kebutuhan yang paling
penting hingga kebutuhan yang dianggap kurang penting. Dengan menyusun skala prioritas,
kita dapat menentukan nih mana kebutuhan yang harus kita penuhi terlebih dahulu dan mana
kebutuhan yang dapat ditunda.
Dalam menyusun skala prioritas kebutuhan, kita dapat menentukan terlebih dahulu sifat
kebutuhannya. Berdasarkan urgensitasnya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi empat
kategori, yaitu:
Terus gimana nih caranya supaya kita tahu kebutuhan apa saja yang harus kita beli terlebih
dahulu? Tenang, Steven R. Covey telah mencetuskan tabel skala prioritas untuk
memudahkan kita dalam menentukan sebuah prioritas dalam memenuhi kebutuhan. Yuk, lihat
tabel dibawah ini!
Apakah kamu bingung melihat tabel diatas? Soo... Pada tabel tersebut terdapat empat
kuadran, yaitu kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan kuadran IV. Setiap kuadran memiliki
arti masing-masing. Bisa kamu perhatikan pada gambar, ya!
Misalnya, kamu mendapatkan uang sebesar Rp700.000 dari orang tua untuk memenuhi
kebutuhan kamu bulan depan. Setelah dirinci, ternyata ada beberapa barang yang kamu
butuhkan, yaitu:
Isi pensil (Rp10.000), karena isi pensil yang kamu miliki tinggal 3 pcs lagi.
Sepatu baru (Rp500.000), karena ada model sepatu yang baru dilaunching dan kamu
sukai.
Kuota internet (Rp150.000), karena kuota kamu sudah hampir habis.
Isi binder (Rp25.000), persiapan untuk belajar online bulan depan.
Tas baru (Rp200.000), karena tas sebelumnya rusak.
Ternyata, total dari semua kebutuhanmu adalah Rp885.000. Jumlah tersebut lebih besar dari
uang yang diberikan oleh orang tuamu. Kamu membutuhkan uang sebesar Rp185.000 lagi
untuk memenuhi semua kebutuhanmu. Karena uang yang kamu miliki masih kurang, maka
kamu harus menentukan apa saja yang akan kamu beli terlebih dahulu. Nah, berbekal dari
materi tabel skala prioritas, kebutuhanmu dikelompokan menjadi:
Kuadran 1: kuota internet karena tanpa kuota internet kamu tidak bisa mengikuti
kegiatan belajar online.
Kuadran 2: isi binder dan isi pensil karena kedua barang ini menunjang kegiatan
belajar, namun masih ada stok 3 pcs. Jadi, masuk ke kuadran 2.
Kuadran 3: tas karena saat ini kamu sekolah online, jadi belum membutuhkan tas
walaupun tas kamu sudah rusak.
Kuadran 4: sepatu karena sepatu kamu sebelumnya masih ada dan saat ini sekolah
online, jadi tidak perlu memakai sepatu.