Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM 5.

STRUKTUR TUBUH HEWAN TINGKAT RENDAH

Tujuan Praktikum
Setelah menyimak video demontrasi praktikum mengenai Struktur Tubuh Hewan Tingkat
Rendah, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mengamati ciri-ciri hewan invertebrate
2. Dapat menjelaskan ciri-ciri hewan invertebrate
3. Dapat menjelaskan struktur tubuh beberapa hewan invertebrata.

Alat dan Bahan


Pada kegiatan praktikum ke-5 ini anda akan mengulang mencobakan kegiatan praktikum
yang telah dilakukan oleh asisten pembimbing praktikum yang ada pada video. Oleh karena
itu, anda harus menyediakan alat dan bahan sebagai berikut.
Alat : Lup (jika ada), wadah plastik dangkal, pinset (jika ada, bisa diganti dengan yang lain
yang fungsinya sama)
Bahan : Beberapa hewan invertebrata (Vermes, Arthropoda, dan Molusca) masing-
masingnya 1 jenisyang mewakili ketiga kelompok ini.
1. Kelompok Vermes (cacing) terdiri dari Filum Platyhelminthes, Nemaltheminthes, dan
Annelida. Silahkan anda sediakan 1 jenis cacing yang bisa berasal dari 3 filum tersebut.
Jenis yang paling mudah anda sediakan biasanya adalah dari Filum Annelida berupa
cacing tanah. Contoh lainnnya ada cacing pita, cacing perut, pacet, lintah, dan lain-lain.
2. Filum Arhropoda. Silahkan anda sediakan 1 jenis yang bisa mewakili anggota filum ini
yang mudah anda dapatkan dan ukurannya mudah untuk diamati, misalnya belalang,
capung, udang, kepiting, kaki seribu, dan lain-lain. Ingat, pilih dan cari salah satu yang
bisa mewakili Filum Arhropoda ini.
3. Filum Mollusca. Silahkan anda sediakan 1 jenis yang bisa mewakili anggota filum ini yang
mudah anda dapatkan dan ukurannya mudah untuk diamati, misalnya lokan/kerang, siput,
keong, cumi-cumi, dan lain-lain. Ingat, pilih dan cari salah satu yang bisa mewakili Filum
Mollusca ini.

Cara Kerja dan Laporan Hasil Kerja Praktikum


Berdasarkan video yang telah anda simak, silahkan anda buat laporan kerja hasil praktikum
dengan mengulang beberapa kegiatan praktikum berdasarkan video tersebut dan cara kerja
yang dijelaskan sebagai berikut.
1. Silahkan buat hasil pengamatan dan kerja anda seperti pada format yang telah
disediakan pada halaman selanjutnya.
2. Letakkan hewan invertebrata (Vermes, Arthropoda, dan Molusca) pada wadah plastik.
Amati dengan seksama morfologi (bentuk luar) tubuh hewan tersebut.
3. Jika ada bagian tubuh hewan tersebut sulit diamati dengan mata telanjang,
gunakanlah alat bantu berupa lup atau alat bantu lain yang bisa anda gunakan
(misalnya kamera hp dan anda gunakan zoom dari kamera HP tersebut sebagai
pengganti Lup).
4. Jangan lupa fotolah hewan yang anda amati tersebut.
5. Gambarkanlah hasil pengamatanmu dan beri keterangan setiap bagian dari tubuh
dari hewan tersebut pada kertas polos
6. Jangan lupa foto setiap tahapan kerja yang anda lakukan, dan tulis hasil pengamatan
pada bagian yang telah disediakan.
7. Silahkan lengkapi hasil pengamatan anda dengan membandingkan hasil kerja anda
dengan sumber referensi yang membahas bagaimana bentuk morfologi dari hewan-
hewan invertebrate yang anda amati..
LAPORAN PRAKTIKUM 5
STRUKTUR TUBUH HEWAN TINGKAT RENDAH

Identitas Mahasiswa

Nama : Nur Ika Wulandari


NIM : 21035150
Program Studi dan Kelas : Pendidikan Kimia / Kelas D

A. Hasil Kerja Pengamatan Kelompok Vermes

Foto-foto langkah kegiatan/cara kerja Gambar Hasil Pengamatan yang di


Gambar Sendiri
Hewan yang Diamati : Cacing Tanah

B. Hasil Kerja Pengamatan Filum Arthropoda

Foto-foto langkah kegiatan/cara kerja Gambar Hasil Pengamatan yang di


Gambar Sendiri
Hewan yang Diamati :Kupu-kupu
C. Hasil Kerja Pengamatan Filum Mollusca

Foto-foto langkah kegiatan/cara kerja Gambar Hasil Pengamatan yang di


Gambar Sendiri
Hewan yang Diamati :Siput

Pembahasan
Cacing tanah atau Lumbriciba merupakan cacing berbentuk tabung dan
tersegmentasi dalam filum annelida. Cacing tanah mempunyai tekstur tubuh yang lunak
karena termasuk kelompok hewan invertebrata atau bisa dikatakan hewan tanpa tulang
belakang. Cacing memiliki warna merah kecoklatan. Memiliki lendir pada tubuhnya yang
berfungsi sebagai pelicin saat bergerak. Pada tubuhnya terdapat sejenis bulu halus yang
berfungsi sebagai penguat saat melata diatas permukaan tanah. Tidak memiliki mata,
namun memiliki indra penciuman dan perabaan yang kuat. Memiliki bentuk tubuh pipih
dengan ekor runcing berwarna coklat (Aulia:2010).
Tubuh kupu-kupu dibedakan menjadi kepala, torak, dan abdomen. Pada kepala
kupu-kupu terdapat sepasang antena yang panjang dan membesar pada ujungnya, antena
tersebut memiliki fungsi sebagai peraba dan perasa. Torax terdiri atas tiga ruas atau disebut
juga dengan segmen. Pada torax terdapat tiga pasang tungkai, dua pasang sayap, dan
sekumpulan otot yang digunakan untuk terbang. Pasangan tungkai kedua dan pasangan
sayap terdapat pada bagian mesotorax atau ruas dada tengah. Pasangan tungkai ketiga dan
pasangan sayap kedua berada pada bagian metatorax atau rua dada terakhir. Yang terakhir
adalah abdomen, dalam abdomen terkandung sistem digesif, alat pernafasan, jantung
tabung dan organ seksual. Setiap 10 segmen dikuatkan dengan kitin berbentuk cincin..
segmen ini terhubung dengan jaringan fleksibel yang memungkinkan abdomen untuk
melengkung yang diperlukan saat kopulasi dan bertelur. Abdomen terdiri atas 10 ruas. Pada
ruas pertama sampai tujuh terdapat spirakel yang berfungsi untuk jalan masuknya udara.
Dua atau tuga ruas terakhir mengalami modifikasi membentuk alat genitalia (Hasni:2015).
Bekicot (Achatina fulica) merupakan golongan Moluska yang terbesar kedua setelah
filum Arthropoda dalam kerajaan binatang (Vermeulen dan Whitten, 1998). Bekicot (Achatina
fulica) dengan nama genus Achatina ditemukan Lamarck di tahun 1799, dengan nama
spesies Achatina fulica ditemukan oleh Bowdich 1822. Bekicot ditemukan di Bali tahun 1965
di daerah perdalaman Bali, Nusa Penida dan Nusa Lembongan hingga penemuan di
sekitarnya (Barker, 2001; Vermeulen dan Whitten, 1998). Bekicot merupakan hewan
gastropoda karena memiliki tubuh lunak, berjalan dengan perut (Gastro) yang dalam hal
hewan ini sebagai alat gerak (podos) (Hoffman dkk., 2014). Bekicot (Achtina fulica) stuktur
fisik badannya lunak dan dilindungi cangkang. Tubuh bekicot bila dipecahkan cangkangnya
akan mengeluarkan lendir berwarna kuning bening melalui ujung cangkang yang lancip
(Nurhadi dan Ferbi, 2018). Cangkang bekicot keras, berbentuk kerucut, bewarna kuning
kecoklatan dengan garis-garis memanjang coklat tua ataupun coklat kehitaman. Warna
hewan ini bisa berbeda-beda bergantung pada lingkungannya (Hoffman dkk., 2014). Ciri-ciri
cangkang berukuran besar, padat, warna buram dan bercak putih coklat, biasanya corak
cangkang mengikuti garis pertumbuhan, atau pola dengan garis melengkung. Lapisan terluar
dari cangkang (periostracum) kuning kecoklatan, permukaan mengkilap dengan tebal lapisan
cangkang 1000- 1700 mm (Barker, 2001; Vermeulen dan Whitten, 1998). Bekicot adalah
hewan nokturnal serta memiliki 2 pasang tentakel pada kepalanya. Sepasang 17 tentakel
atas yang memiliki mata dan sepasang tentakel bawah yang memiliki organ penciuman.
(Nurhadi dan Ferbi, 2018).
Referensi Pembahasan
1. Barker,G.M. 2001.The Biology of Terrestial Mollusca. Pp.1-200. CAB international
publishing, London.
2. Edison,Aan.2019. Potensi Lendir Bekicot (achatina fulica (lam.) Dalam Menghambat
Pertumbuhan Kanker Mamae Tikus Spraguedawley Betina Yang Diinduksi Domba
(7,12-dimetilbenz(α)antrasena).Jurnal Skripsi Fakultas Teknobiologi:Universitas Atma
Jaya Yogyakarta.
3. Hoffman, T., Nicole, P., Felicitas, A., Dan, C., dan Angela, M., 2014. Achatina fulica
Giant African Snail. https;animaldiversity.org/accounts/ Achatinafulica/#26E00FDC-
B216-11E3-BDEE-002500F14F28. Diakses 23 Juli 2019.
4. Nurhadi, dan Ferbi, Y. 2018. Buku Ajar Taksonomi Invertebrata. Hal. 115-120.
Deepublish bekerja sama dengan STKIP PGRI Sumbar Press, Yogyakarta.
5. Rahmah, Aulia Febby Miftahur.2010.Aplikasi Budidaya Cacing Tanah Berbasis Android.
Jurnal Laporan Tugas Akhir:Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Sinar
Nusantara.
6. Ruslan,Hasni.2015.Keanekaragaman Kupu-Kupu.Jakarta:LPU-UNAS
7. Soekardi,H.2007. Kupu-Kupu di Kampus Unila. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
8. Vermeulen, J. J., dan Whitten, A. J. 1998. Fauna Malesiana Field and Study Guide To
The Land Snails Series. Hal. 90-91; Backhuys Leiden Publisher, Netherland.
TUGAS EVALUASI
Jawab pertanyaan tugas evaluasi berikut.
1. Jelaskanlah ciri morfologi setiap hewan yang diamati.
Jawab:
Ciri-ciri cacing tanah yaitu memiliki tubuh lunak dengans edikit oligo (rambut) dan
memiliki klitelum. Klitelum berfungsi untuk reproduksi yang ada pada segmen 32-37. Tubuh
kupu-kupu dibedakan menjadi kepala, torak, dan abdomen. Sedangkan bekicot memiliki
tubuh lunak, berjalan dengan perut dan dilindungi cangkang yang keras, berbentuk kerucut,
bewarna kuning kecoklatan dengan garis-garis memanjang coklat tua ataupun coklat
kehitaman.
2. Jelaskanlah ciri khusus dari hewan yang diamati tersebut sehingga dapat digolongkan
pada kelompok hewan tertentu.
Jawab:

Cacing memiliki tubuh lunak, tidak memiliki tulang belakang, tidak memiliki ruas tubuh yang
juga merupakan ciri-ciri tubuh hewan Vermes. Hewan Artropoda memiliki ciri bertubuh lunak,
tidak memiliki tulang belakang, tidak memiliki ruas tubuh, bergerak dengan kaki juga dengan
sayap, kepu-kupu memiliki semua ciri tersebut sehingga kupu-kupu termasuk kedalam
golongan arthropoda. Siput digolongkan kedalam kelompok molusca karena memiliki badan
yang lunak.
3. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, jelaskanlah mengapa hewan-hewan
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam kingdom animalia.
Jawab:
Karena hewan-hewan tersebut memenuhi ciri kingdom animalia yaitu merupakan
makhluk hidup multiseluler, heterotrof atau tidak bisa membuat makanan sendiri, memiliki
sel otot untuk bergerak dan sel saraf untuk merasakan, serta melakukan reproduksi
seksual atau melakukan perkawinan.
4. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, jelaskanlah mengapa hewan-hewan
tersebut termasuk ke dalam kelompok hewan invertebrata?
Jawab:
Dilihat dari bentuk tubuh dan ciri-cirinya, hewan tersebut tampak tidak memiliki
tulang belakang. Itulah mengapa hewan-hewan tersebut masuk kedalam golongan
invertebrata.
PETUNJUK PENULISAN DAN PENYIMPANAN FILE LAPORAN

1. Isi Identitas Mahasiswa pada bagian yang telah disediakan.


2. Ikuti semua instruksi yang ada pada penuntun praktikum ini.
3. Jika kegiatan pratikum anda telah selesai dilakukan, simpan file template buku kerja ini
dengan identitas mengikuti format berikut.

NIM – Nama Mahasiswa – Praktikum

4. Jangan mengubah pengaturan apapun pada file template Buku Kerja ini.
5. File template Buku Kerja Praktikum 5 ini diatur pada kertas ukuran A4, margin kiri,
kanan,atas, bawah masing-masing 2,5 cm
6. Jenis tulisan pada file ini adalah Arial, ukuran font 11pt, line spasi 1,5 (yang dalam
tabel line spasi 1).
7. Jika ada yang berubah pada pengaturan file ini, silahkan atur lagi seperti pada petunjuk
5 dan 6.
8. Kerjakan Tugas Evaluasi yang ada pada Template Buku Kerja ini.
9. Tuliskan Tugas Evaluasi pada halaman lanjutan dari Laporan Praktikum 5, bukan
berupa halaman yang sama dengan tulisan terakhir dari Referensi Pembahasan.
10. Tuliskan laporan kerja praktikum anda serapi mungkin, karena kerapian anda menulis
juga akan menjadi salah satu kriteria penilaian.

Anda mungkin juga menyukai