Anda di halaman 1dari 4

Uji Osmosis Pada Telur

PRAKTIKUM UJI OSMOSIS

I. JUDUL : PRAKTIKUM UJI OSMOSIS

II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses terjadinya osmosis pada telur
2. Untuk mengetahui pengaruh tekanan osmotic pada telur

III. TEORI DASAR

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian
yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dalam air yang jernih dibandingkan semuanya yang sangat pekat berfungsi
diamatinya bersama diangkat ditanah bertinggi (Pratiwi 2006: 212).
Dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke
larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri (Sarkini 2006: 200).
Osmosis merupakan suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini
dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis
terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah
fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir
dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau
membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel.
Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di
kedua sisi membran (Sarkini 2006: 201).

 IV.ALAT DAN BAHAN


a) Tulur ayam d) Lilin g) Penggaris
b) Aqua gelas e) Korek api
c) Sedotan f) Cutter

V. CARA KERJA
1.      Menyiapkan semua alat dan bahan
2.      Mengambil sebutir telur, kemudian memukul pelan-pelan pada bagian ujung telur
yang tumpul sehingga cangkangnya retak tetapi jangan sampai membuat selaput di
dalamnya pecah
3.      Membersihkan bagian ujung telur yang tumpul dari cangkang yang sudah retak-retak
dengan cara mengambil retak-retakan cangkang dengan hati-hati sehingga didapatkan
ujung telur yang tanpa cangkang
4.      Pada ujung telur yang satunya (yang lebih lancip) membuat lubang untuk
memasukkan sedotan
5.      Memasukkan sedotan ke dalam telur dengan hati-hati
6.      Menyalakan lilin dan mengarahkan tetesan lilin ke bagian telur tempat masuknya
sedotan sehingga sedotan dan telur menjadi rapat (tidak bocor)
7.      Memasukan telur ke dalam aqua gelas yang sudah dibuka penutupnya seukuran telur
dengan hati-hati dan memulai mencatat waktunya
8.      Mengamati pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu yang telah ditentukan
9.      Mengukur kenaikan air pada sedotan menggunakan penggaris dengan selang waktu
yang telah ditentukan agar mendapat data yang benar.

VI. HASIL PENGAMATAN


Tabel Pengamatan
Percobaan Waktu Waktu Pertambaha Hasil
Pengamatan n
ke- (menit) WP/PU
Ukuran (cm)

1 5 menit 5 menit 2 cm 5 menit/2 cm =2,5


pertama

2 5 menit 10 menit 2,5 cm 10 menit/2,5 cm =


kedua 4

3 5 menit 15 menit 2,8 cm 15 menit/2,8 cm =


ketiga 5,35

4 5 menit 20 menit 3,2 cm 5 menit/3,2 cm =


keempat 6,25

Keterangan :
WP = Waktu Pengamatan (menit)
PU = Pertambahan Ukuran (cm)

VII. PEMBAHASAN
Proses osmosis alami yang terjadi pada telur ayam, proses osmosis ini merupakan
proses transport pasif karena tanpa energi aktifitas. Osmosis adalah pergerakan atau
perpindahan molekul dari konsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan dengan
konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membrane semipermeabel semata. Dari hasil
pengamatan kita dapat mengetahui dan menghitung nilai laju osmosis yang terjadi pada
telur ayam.
Pada prosedur kerja yang telah dibuat, dimana telur ayam harus dilubangi pada kedua
kutub telur. Kutub telur pertama dilubangi hingga menembus cangkang dan selaput telur
sebaliknya pada kutub telur berlawanan di lubangi hingga cangkangnya saja, kita dapat
mengamati bagaimana molekul air yang memiliki konsentrasi rendah dapat berpindah ke
cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi, serta dapat mengamati bagaimana molekul
air menembus membrane sel telur (selaput) yang selektif permeabel. Dalam hal ini air
sebagai pelarut yang memiliki konsentrasi rendah (hipotonis) dan cairan di dalam telur
merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonis). Kesetimbangan dinamis
akan terjadi jika konsentrasi antara larutan air dan cairan telur sama dan terbentuk larutan
yang isotonis. Perpindahan larutan juga terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sedotan diperoleh peningkatan tekanan
pada sedotan yang diakibatkan oleh tekanan osmotic. Dari percobaan ke-1 dapat dilihat
bahwa setiap kenaikan 2 cm memerlukan waktu sekitar 5 menit, dari percobaan ke-2 setiap
kenaikan 2,5 cm memerlukan waktu sekitar 10 menit, dari percobaan ke-3 setiap kenaikan
2,8 cm memerlukan waktu sekitar 15 menit, dan dari percobaan ke-4 setiap kenaikan 3,2
memerlukan waktu sekitar 20 menit.

VIII. KESIMPULAN

1. Proses naiknya cairan yang terdapat dalam telur dapat diartikan sebagai proses osmosis
karna dilihat dari pengertiannya osmosis merupakan proses perpindahan molekul air dari
kosentrasi rendah ke kosentrasi tinggi.
2. Cairan yang terdapat dalam telur dapat naik ke atas karena air yang merupakan pelarut
yang memilki konsentrasi rendah (hipotonik) akan berpindah ke cairan telur yang
memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melewati selaput membrane telur yang selektif
permeable dengan melawan gradient konsentrasi melalui proses osmoregulasi. Maka air
tersebut yang mengakibatkan tekanan pada cairan telur tersebut naik dari konsentrasi
rendah samapai tinggi.
3. Air yang merupakan pelarut yang meiliki konsentrasi rendah (hipotonik) akan berpindah
ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melewati selaput membrane
telur yang selektif permeable dengan melawan gradient konsentrasi melalui proses
smoregulasi.
4. Terjadi perbedaan kekentalan (viskositas) antara cairan telur dan air sebagi pelarut
sehingga memacu perpindahan larutan yang dibatasi oleh membrane dari larutan yang
hipotonik ke larutan yang hipertonik.
5. Terjadi transport pasif dalam membrane, yang terjadi tanpa energy aktifitas, dan juga
perbedaan potensial osmotic, potensial osmotic air yang lebih besar dibandingkan dengan
potensial osmotic cairan telur.

IX. DAFTAR PUSTAKA


http://dheazr.blogspot.com/2018/09/laporan-praktikum-biologi-uji-osmosis.html?m=1

X. LAMPIRAN
 Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai