Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PERCOBAAN OSMOSIS PADA TELUR

NAMA: YOVANETHA MARIA MARGARETH


KELAS: XII MIPA 5
SMA NEGERI 2 TAMBUN SELATAN
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

A. Judul…………………………………………1

B. Tujuan……………………………………….1

C. Dasar Teori………………………………….1

D. Alat dan Bahan……………………………...1

E. Prosedur Kerja………………………………1

F. Data Hasil Percobaan………………………..2

G. Analisis Data………………………………..2

H.  Kesimpulan………………………………....3
A. Judul: PRAKTIKUM UJI OSMOSIS

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses terjadinya osmosis pada telur
2. Untuk mengetahui pengaruh tekanan osmotic pada telur

C. Dasar Teori
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dalam air yang
jernih dibandingkan semuanya yang sangat pekat berfungsi diamatinya bersama diangkat
ditanah bertinggi.
Dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke
larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi
zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis merupakan suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini
dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis
terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah
fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari
daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”.
Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang
memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut
sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.

D. Alat Dan Bahan


·         Tulur ayam
·         Aqua gelas
·         Sedotan
·         Lilin
·         Korek api
·         Cutter
·         Penggaris

E. Prosedur Kerja
1.      Siapkan semua alat dan bahan
2.      Ambil sebutir telur, kemudian pukulah pelan-pelan pada bagian ujung telur yang tumpul
sehingga cangkangnya retak tetapi jangan sampai membuat selaput di dalamnya pecah
3.      Bersihkan bagian ujung telur yang tumpul dari cangkang yang sudah retak-retak dengan
cara mengambil retak-retakan cangkang dengan hati-hati sehingga didapatkan ujung telur
yang tanpa cangkang
4.      Pada ujung telur yang satunya (yang lebih lancip) dibuat lubang untuk memasukkan
sedotan
5.      Masukkan sedotan ke dalam telur dengan hati-hati
6.      Nyalakan lilin dan arahkan tetesan lilin ke bagian telur tempat masuknya sedotan sehingga
sedotan dan telur menjadi rapat (tidak bocor)
7.      Masukan telur ke dalam aqua gelas yang sudah dibuka penutupnya seukuran telur dengan
hati-hati dan mulailah mencatat waktunya
8.      Amati pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu yang telah ditentukan
9.      Ukur kenaikan air pada sedotan menggunakan penggaris dengan selang waktu yang telah
ditentukan agar mendapat data yang benar.

F. Data Hasil Percobaan


Tabel Pengamatan
Menit ke Perubahan
10 1 cm
15 2 cm
20 3 cm
25 4 cm
30       5 cm

G. Analisis Data
WP (menit) PU (cm)
10 menit = 1 cm
15 menit = 1 cm
20 menit = 1 cm
25 menit = 1 cm
30 menit = 1 cm

Keterangan:
WP : waktu pengamatan (menit)
PU : pertambahan ukuran akibat tekanan osmosis pada sedotan (cm)

    Proses osmosis alami yang terjadi  pada telur ayam , proses osmosis ini merupakan proses
transport pasif karena tanpa energi aktifitas. Osmosis adalah pergerakan atau perpindahan
molekul dari konsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi
(hipertonis) melalui membrane semipermeabel semata. Dari hasil pengamatan kita dapat
mengetahui dan menghitung nilai laju osmosis yang terjadi pada telur ayam.

    Pada  prosedur kerja yang telah dibuat, dimana telur ayam  harus dilubangi pada kedua
kutub telur. Kutub telur pertama dilubangi hingga menembus cangkang dan selaput telur
sebaliknya pada kutub telur berlawanan di lubangi hingga cangkangnya saja , kita dapat
mengamati bagaimana molekul air yang memiliki konsentrasi rendah dapat berpindah ke
cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi, serta dapat mengamati bagaimana molekul air
menembus membrane sel telur (selaput) yang selektif permeabel. Dalam hal ini air sebagai
pelarut yang memiliki konsentrasi rendah (hipotonis) dan cairan di dalam telur merupakan
pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonis). Kesetimbangan dinamis akan terjadi
jika konsentrasi antara larutan air dan cairan telur sama dan terbentuk larutan yang isotonis.
Perpindahan larutan juga terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi.
    Perbedaan konsentrasi sangat umum terjadi pada sel hidup. Misalnya jika pada senyawa
organik tertentu dalam sitosol masuk ke dalam sel dan dimetabolisme oleh mitokondria,
maka konsentrasi sitosol yang berada di dekat mitokondria harus dipertahankan lebih rendah
daripada konsentrasi sitosol yang berada di dekat organel lainnya. Hal ini penting
diperhatikan terutama jika membicarakan difusi air.
    Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sedotan yang telah diberikan skala dalam
selang waktu 10 menit hingga 30 menit diperoleh peningkatan tekanan pada sedotan yang
diakibatkan oleh tekanan osmotik ,peningkatan tekanan yang dibaca pada skala sedotan yaitu
1 cm per 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit dan 30 menit.

H. KESIMPULAN
1. Proses naiknya cairan yang terdapat dalam telur dapat diartikan sebagai proses osmosis
karna dilihat dari pengertiannya osmosis merupakan proses perpindahan molekul air dari
kosentrasi rendah ke kosentrasi tinggi.
2. Cairan yang terdapat dalam telur dapat naik ke atas karena air yang merupakan pelarut
yang memilki konsentrasi rendah (hipotonik) akan berpindah ke cairan telur yang
memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melewati selaput membrane telur yang selektif
permeable dengan melawan gradient konsentrasi melalui proses osmoregulasi. Maka air
tersebut yang mengakibatkan tekanan pada cairan telur tersebut naik dari konsentrasi
rendah samapai tinggi.
3. Air yang merupakan pelarut yang meiliki konsentrasi rendah (hipotonik) akan berpindah
ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melewati selaput membrane
telur yang selektif permeable dengan melawan gradient konsentrasi melalui proses
smoregulasi.
4. Terjadi perbedaan kekentalan (viskositas) antara cairan telur dan air sebagi pelarut
sehingga memacu perpindahan larutan yang dibatasi oleh membrane dari larutan yang
hipotonik ke larutan yang hipertonik.
5. Terjadi transport pasif dalam membrane, yang terjadi tanpa energy aktifitas, dan juga
perbedaan potensial osmotic, potensial osmotic air yang lebih besar dibandingkan dengan
potensial osmotic cairan telur.

Anda mungkin juga menyukai