ACARA II
OSMOSE
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
2020
ACARA II
OSMOSE
A. Tujuan :
1. Untuk mengetahui proses osmose
2. Untuk mengetahui pengertian osmose
3. Untuk mengetahui cara kerja osmose pada tembolok ayam
4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses
osmose
B. Dasar Teori
Sel-sel hewan dilapisi oleh membrane yang disebut membrane
biologis. Dengan adanya membrane biologis ini maka komposisi dari
intrasel serta organel-organel akan terjaga, sehingga fungsi serta integrasi
sel-sel dan jaringan-jaringan dapat berjalan dengan baik. Sebagai pembatas
dan pembentuk ruang, membrane membatasi sitosol (sitoplasma) dan
organel-organel lainnya termasuk mitokondria, nucleus, vesikel-vesikel,
dan reticulum. Membrane plasma, atau plasmalema yang berlaku sebagai
pembatas terhadap difusi bebas dan intraseluler ke ekstraseluler atau
ekstraseluler ke intraseluler. Dapat dikatakan pula bahwa membrane secara
aktif akan melakukan translokasi pertikel-partikel atau substansi-substansi
tertentu sehingga membentuk kondisi intraseluler sedemikian rupa,
“intacellulere miilleu”, sehingga memungkinkan terjadinya aktivitas-
aktivitas metabolism dan sintesis pada sel tersebut. Membrane memiliki
ketebalan 6-12 mm dan terdiri dari lapis ganda (dwilapis) yang terbentuk
dari senyawa lipida dan protein (lipoprotein). Kandungan protein dari
setiap membrane tergantung dengan fungsi atau peran dari membrane
tersebut (Widiastuti, 2002).
Sifat membrane yang memungkinkan pergerakan menyebrangi
pergerakan membrane disebut permeabilitas. Lingkungan internal sel
harus dijaga sel dengan hati-hati oleh permeabilitas membrane sel. Dulu,
para peneliti mengira membrane hanya memainkan peranan pasif dalam
pergerakan zat-zat terlarut dan air ke dalam dan keluar sel melalui
osmosis. Dalam membrane ada sejumlah mekanisme yang dapat memluai
atau mempercepar proses transportasi zat. Transport disebut pasif jika
pergerakan molekul menyeberangi membrane adalah sesuai gradient
konsentrasi tanpa menggunakan energy. Transport disebut aktif jika
airannya melawan gradient konsentrasi sehingga harus mennggunakan
energy (George H. Fried, 2006).
Proses pasif dalam transport zat melintasi membrane salah satunya
adalah osmosis. Pada transport jenis ini, air bergerak melintasi membrane
selektif permeabel dari daerah yang berkadar air tinggi ke daerah yang
berkadar air rendah. Molekul air melalui seluran pad protein integral
membrane (Jalmo, 2002).
Setiap sel dibatasi oleh membrane yang berperan sebagai jalur lalu
lintas sejumlah substansi yang masuk dan keluar sel. Hal ini akan
menentukan apakah sebuah sel berada dalam keadaan homeostasis atau
tidak. Homeostatis adalah kemampuan sel untuk memperoleh lingkungan
internal yang stabil melalui pengaturan lintasan zat cair melalui membrane
sel (Adnan,dkk, 2011).
Prinsip osmosis adalah transfer molekul solvent dari lokasi
hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonik solution, melewati
membrane. Jika lokasi hypertonik solution kita beri tekanan tertenu,
osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reserved osmosis).
Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut
sebagai osmotic press. Jika dijelaskan sebagai konsep termodinamika,
osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entropi. Komponen
solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen
berkandungan solute tinggi memiliki entropi yang tinggi juga (Wulangi.S,
1993).
Osmosis adalah perpindahan air melalui membrane permeabel aktif
dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membrane
semipermeable harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membrane.
Osmosis meruapakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian tertentu dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya
pelarut melalui membrane permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang labih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung
pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri
(Wulangi.S, 1993).
Menurut permeabilitas membrane plasma tergantung pada :
a. Ukuran sel, molekul berukuran besar tidak dapat menembus membrane
plasma. Molekul air dan asam amino berukuran kecil dengan mudah
dapat menebus membrane plasma, tetapi kebanyakan protein yang
merupakan gabungan darii banyak asama amino tergolong molekul
besar dan tidak dapat menembus membrane plasma.
b. Kelarutan dalam lemak, substansi yang larut dalam lemak dapat
menembus membrane plasma dengan lebih mudah dibandingkan
dengan substansi lain.
c. Muatan ion, zat yang mempunyai muatan berlawanan dengan muatan
membrane plasma akan ditarik kearah membrane plasma sehingga
lebih mudah menembus membrane plasma
d. Ada / tidaknya molekul pengangkut (Wulangi,1993).
Bahan :