Dosen Pengampu:
Dr. Ir, Arifah Rahayu, M.Si.
Yuliawati SP., M.Si.
Disusun oleh:
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Tujuan .............................................................................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 4
III. BAHAN DAN METODE .................................................................................................. 5
3.1 Bahan dan Alat ................................................................................................................. 5
3.2 Metode Pelaksanaan......................................................................................................... 5
3.2.1 Mengukur Kecepatan Transpirasi Metode Kertas Kobalt Khlorida ......................... 5
3.2.2 Mengukur Kecepatan Evaporasi ............................................................................... 6
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................... 7
4.1 Hasil ............................................................................................................................... 7
4.1.1 Hasil Pengamatan Kecepatan Transpirasi ................................................................. 7
A. Daun 1 (Daun Karet Kebo) ....................................................................................... 7
B. Daun 2 (Daun Leunca) .............................................................................................. 7
C. Daun 3 (Daun Mangga) ............................................................................................. 7
4.1.2 Hasil Pengamatan Kecepatan Evaporasi ................................................................... 7
4.2 Pembahasan...................................................................................................................... 9
V. PENUTUP .......................................................................................................................... 10
5.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
LAMPIRAN............................................................................................................................ 12
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengukur laju relative transpirasi dan evaporasi pada daun
permukaan atas dan bawah daun tumbuhan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pergerakan air di dalam tubuh tumbuhan melibatkan proses fisika yang berkaitan dengan
sifat fisika dan kimia air. Pergerakan ini terjadi karena adanya perbedaan (gradien) potensial
air, potensial tekanan, dan tekanan uap. Air masuk ke dalam akar melalui jalur apoplas dan
simplas hingga ke korteks, kemudian memasuki endodermis secara simplas hingga ke xilem
akar. Selain melalui osmosis, masuknya air ke dalam sel-sel akar difasilitasi oleh protein
saluran atau dikenal dengan aquaporin. Secara normal dari total air yang diberikan hanya
sebagian kecil yang diserap tanaman, 70-75 % air diuapkan melalui evaporasi ke atmosfer dan
5% air mengalami run off. Dari air yang diserap oleh tanaman, 90-99% diuapkan melalui
proses transpirasi tanaman dan hanya 1-10% yang digunakan oleh tanaman (Hamim, 2008).
Transpirasi berperan besar selain untuk menjaga stabilitas suhu tumbuhan juga untuk
penyerapan dan pengangkutan hara dalam tubuh tumbuhan. Laju transpirasi ditentukan oleh
faktor dalam, seperti jumlah stomata, ukuran stomata, pembukaan stomata, luas dan jumlah
daun, maupun faktor luar tumbuhan seperti suhu, kelembaban (RH), kecepatan angin, dan
intensitas cahaya. Sedangkan Evaporasi adalah suatu proses berubahnya air menjadi uap air
dari perairan terbuka, tanah dan batuan lainnya. Transpirasi dapat dibedakan menjadi tiga
macam berdasarkan tempatnya, yaitu transpirasi kutikula, transpirasi lentikuler dan transpirasi
stomata. Hampir 97% air dari tanaman hilang melalui transpirasi stomata. Proses evaporasi
sangat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan uap, suhu udara, angin, kualitas air dan permukaan
bidang evaporasi (Jesiani et al., 2019).
Laju transpirasi berhubungan dengan jenis tanaman dan populasi tanaman. Berbagai jenis
tanaman mempengaruhi laju transpirasi. Setiap jenis vegetasi memiliki struktur akar dan tajuk
yang berbeda. Struktur kanopi, fisiologi tanaman, indeks luas daun dan konduktansi stomata
mempengaruhi transpirasi. Jumlah air tanah yang dapat diserap tanaman tergantung pada
sistem akar.Semakin tinggi tingkat penetrasi sistem akar ke dalam tanah, semakin banyak air
yang dapat diserap tanaman, dan oleh karena itu semakin tinggi jumlah air yang dikeluarkan.
Perbedaan struktur tajuk dapat dilihat dari perbedaan struktur batang dan daun yaitu perbedaan
luas daun tanaman, dimana semakin tinggi indeks luas daun tanaman maka semakin tinggi pula
laju transpirasi tanaman (Sugeng, 2016).
III. BAHAN DAN METODE
2. Tempelkan kertas kobalt khlorida yang telah dilindungi oleh plastik mika pada bagian
atas dan bawah daun tumbuhan sehingga bagian daun tertutupi dengan kertas kobalt.
3. Ukur lamanya waktu yang dibutuhkan untuk merubah warna kertas kobalt khlorida dari
biru menjadi warna merah muda pada masing-masing daun amatan. Jika perubahan
warna kertas kobalt khlorida lebih dari 30 menit, maka transpirasi daun diabaikan.
3600 𝑋
𝐺=
𝑇
Keterangan:
G = Transpirasi (kehilangan uap air) dinyatakan dalam g dm-2 jam-1 (g/dm2/jam), untuk
permukaan daun sebelah atas dan bawah
X = Banyaknya uap air yang dibuthkan untuk mengubah 1 dm2 kertas kobalt khlorida dari
biru menjadi merah muda (tergantung dari luasan kertas kobalt khlorida yabg
digunakan saat praktikum.
T = Waktu (s) yang diperlukan untuk mengubah warna kertas kobalt Khlorida dari biru
menjadi merah jambu.
4. Ambil lembaran daun yang telah diketahui luasnya, kemudian timbang dan gantung di
bawah cahaya matahari dengan interval waktu 60 menit dan lakukan penimbangan bobot
daun selama 15 menit sekali.
5, Hitung kecepatan respirasi menggunakan rumus:
besar penguapan
Kecepatan evaporasi = ∶ waktu
luas permukaan daun
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengamatan Kecepatan Transpirasi
Panjang kertas = 30 cm
Lebar kertas = 21 cm
Bobot total kertas = 5 gr
0,3
= x 630 = 37,8 cm2
5
Bobot kertas gunting 2
Luas daun 2 Mangga = x luas total kertas
Bobot kertas
0,5
= x 630 = 63 cm2
5
1
= 5 x 630 = 126 cm2
0,464 − 0,410
= : 60
37,8
1,260 − 1,220
= : 60
63
9,250 − 8,770
= : 60
126
5.1 Kesimpulan
Air merupakan komponen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Transpirasi
adalah proses kehilangan air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap air. Evaporasi merupakan
proses penguapan yang terjadi melalui permukaan air, tanah, dan vegetasi. Disimpulkan bahwa
laju trasnpirasi dan evaporasi terbesar berada pada daun karet kebo, sedangkan terendah adalah
daun leunca. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi faktor internal besar kecilnya
daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya
stomata, bentuk dan lokasi stomata, sedangkan faktor eksternal sinar matahari, suhu,
kelembapan udara, angin, keadaan air dalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Binsasi R, Sancayaningsih RP, dan Murti SG. 2016. Evaporasi dan Transpirasi Tiga Spesies
Dominan dalam Konservasi Air di Daerah Tangkapan Air (DTA) Mata Air Geger
Kabupaten Bantul Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Biologi. 1(3): 32-34.
Hamim. 2008. Fisiologi Tumbuhan. In: Fungsi Air dan Perannya pada Tingkat Selular dan
Tumbuhan secara Utuh. Jakarta: Universitas Terbuka. Hal. 1-51.
Jesiani EM, Apriansyah dan Adriat R. 2019. Model Pendugaan Evaporasi dari Suhu Udara dan
Kelembaban Udara Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda di Kota Pontianak.
Prisma Fisika. 7(1): 46-50.
Mellouli HJ, Wesamael BV, Poesen J, dan Hartman R. 2000. Evaporation Losses from Bare
Soils as Influenced by Cultivation Techniques in Semi-Arid Regions. Agricultural Water
Management. 42(3): 355-369.
Ogundola AF, Bvenura C, dan Afolayan AJ. 2017. Morphological Assessment of The Roots,
Stems and Leaves of Solanum Nigrum L. Cultivated on Different Soil Types. ECOLOGY
AND ENVIRONMENTAL RESEARCH. 15(1): 787-798
Prijono S dan Laksmana TS. 2016. Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan
Gliricidia sepium pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar serta Pengaruhnya Terhadap
Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestarai (J-PAL).
7(1): 15-24.
Rifai A. 2015. Studi Anatomi Daun Dan Buah Berbagai Jenis Ficus Di Taman Wisata Alam
Pangandaran. (Thesis). Fakultaas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut
Pertanian Bogor.
Sugiarto A, Marisa H dan Sarni. 2018. Pemanasan Global di Sumatera Selatan Dan
Peningkatan Suhu Udara Yang Terjadi; Pemodelan Pengaruhnya Terhadap Transpirasi
Lansium domesticum (Corr.). (Thesis) Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Permukaan atas
Karet Kebo
Permukaan bawah
Permukaan atas
Mangga 3.612
Permukaan bawah
Permukaan atas
Leunca
Permukaan bawah