Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN


“Transpirasi pada tumbuhan”

Oleh :
NAMA : Aisyah Safitri
NIM : 2010243002
Kelas : Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan A
Dosen : Wulan Kumala Sari, SP, MP, Ph, D

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERKEBUNAN
FAKULTAS PERTANIAN
KAMPUS III DHAMASRAYA
UNIVERSITAS ANDALAS
2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum dasar dasar fisiologi tumbuhan
yang berjudul Transpirasi pada tumbuhan .

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Wulan Kumala Sari ,SP, MP, Ph,D yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan praktikum dasar dasar fisiologi tumbuhan yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan praktikum dasar dasar fisiologi tumbuhan ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bukittinggi , 10 Februari 2021

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui
bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangna tersebut sangat kecil
dibanding dengan yang hilang melalui stomata.
Sebagian besar dari air, sekitar 99 persen, yang masuk kedalam tumbuhan meninggalkan
daun dan batang sebagai uap air. Proses tersebut dinamakan transpirasi. Sebagian besar dari
jaringan yang terdapat dalam daun secara langsung terlibat dalam transpirasi. Pada waktu
transpirasi, air menguap dari permukaan sel palisade dan mesofil bunga karang ke dalam
ruang antar sel. Dari ruang tersebut uap air berdifusi melalui stomata ke udara. Air yang
hilang dari dinding sel basah ini diisi air dan protoplas. Transpirasi dapat diartikan sebagai
proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata.

Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berkaitan dengan udara luar,
yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah, dan akar.
Cepat lambatnya proses transpirasi ditentukan oleh faktor-faktor yang mampu mempengaruhi
dengan merubah wujud air sebagai cairan ke wujud air sebagai uap atau gas dan faktor-faktor
yang mampu menyebabkan pergerakan uap atau gas. Faktor-faktor tersebut meliputi suhu,
cahaya, kelembaban udara, dan angin. Selain itu, luas permukaan jaringan epidermis atau
luka tempat proses transpirasi berlangsung juga ikut berperan.

Peristiwa transpirasi biasanya berhubungan dengan kehilangan air – dalam melalui


stomata,  kutikula,  dan lentisel. Banyak air yang harus hilang melalui transpirasi untuk
membesarkan tumbuhan karena rangka molekul semua bahan organik pada tumbuhan terdiri
dari atom karbon yang harus diperoleh dari atmosfer. Karbon masuk ke dalam tubuh sebagai
karbondioksida melaui pori stomata, yanag paling banyak terdapat di permukaan daun dan air
keluar secara difusi melalui pori yang sama saat stomata terbuka.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui transpirasi cepat dan transpirasi lambat
pada tumbuhan dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Air yang diabsorbsi oleh akar tumbuhan, hanya kurang dari 1% yang digunakan
dalam reaksi metabolism (hidrolisis). Sebagian besar air yang diabsorbsi oleh akar hilang
karena proses traspirasi pada daun. Traspirasi air oleh tumbuhan dibagi dengan produksi
berat kering selama pertumbuhan  yang disebut rasio transpirasi. Besarnya rasio transpirasi
menunjukkan efisiensi penggunaan air oleh tumbuhan. Jika rasio besar, berarti tumbuhan
tidak efisien dalam menggunakan air (Hanum, 2008).

Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan
lentisel. Sekitar 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar
peranannya dalam transpirasi. Sebagian besar air yang diserap tanaman ditranspirasikan
(Indradewa, 2011).

Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan alju absorbsi air di
akar. Siang hari biasanya air ditranspirasikan lebih cepat dari pada penyerapan dari tanah. Hal
tersebut menyebabkan devisit air dalam daun sehingga terjadi penyerapan yang besar, pada
malam hari terjadi sebaliknya. Jika kandungan air tanah menurun sebagai akibat penyerapan
oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lambat. Hal ini cenderung untuk
meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih lanjut (Benyamin,
2012).

Transpirasi akan meningkat seiring dengan  peningkatan defisit tekanan uap dari
udara kering. Kondukstansi stomata yang rendah merupakan indiator tipe tanaman toleran
kekeringan. Tingginya resistensi mengindikasikan penurunan kehilangan air, yang penting
untuk menjaga status air resistensi transpirasi membantu potensial air tanaman yang berperan
dalam menjaga turgiditas. Kemampuan daun menahan air yang ditunjukkan oleh laju
kehilangan air daun rate leaf water loss (RWL) dapat digunakan sebagai indikator yang
sederhana tapi handal untuk toleransi kekeringan (Adisyahputra, 2011).
Kecepatan transpirasi berbeda-beda tergantung kepada jenis tumbuhannya. Bermacam
cara untuk mengukur besarnya transpirasi, misalnya dengan menggunakan metode
penimbangan. Sehelai daun segar atau bahkan seluruh tumbuhan beserta potnya ditimbang.
Setelah beberapa waktu yang ditentukan, ditimbang lagi. Selisih berat antara kedua
penimbangan merupakan angka penunjuk besarnya transpirasi. Metode penimbangan dapat
pula ditujukan kepada air yang terlepas, yaitu dengan cara menangkap uap air yang terlepas
dengan dengan zat higroskopik yang telah diketahui beratnya. Penambahan berat merupakan
angka penunjuk besarnya transpirasi (Lakitan. B, 2007).

Proses transpirasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun
eksternal. Faktor-faktor internal antara lain adalah ukuran daun, tebal tipisnya daun, ada
tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun,
banyak sedikitnya stoma, bentuk dan lokasi stomata, termasuk pula umur jaringan, keadaan
fisiologis jaringan dan laju metabolisme. Faktor-faktor eksternal antara lain meliputi radiasi
cahaya, suhu, kelembaban udara, angin kandungan air tanah, gradient potensial air tanahj,
atmosfer, serta adanya zat-zat toksik di lingkungannya (Setiawan, 2015).

Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas transpirasi


pada daun, yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas tertentu,
maka makin banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu
berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat penguapan lubang
dekatnya (Papuangan, 2014).
BAB III METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum ini dilakukan secara mandiri dirumah masing-masing praktikan .


saya melakukan praktikum ini di depan masjid deket rumah pada hari Minggu , 07 Februari
2021 pada pukul 14.00 WIB sampai selesai .

3.2 Alat da Bahan

Alat yang digunakan adalah stopwatch , dua buah plastik bening ,dan dua tali
sedangkan bahan yang digunakan adalah tanaman daun pucuk merah (syzygium oleana)
untuk membuktikan transpirasi cepat pada tumbuhan dan tanaman daun jambak/jambu bol
(Syzygium malaccense) untuk membuktikan transpirasi lambat pada tumbuhan .

3.3 Prosedur kerja

Prosedur atau cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Siapkan beberapa helai daun tanaman daun pucuk merah (transpirasi cepat) dan daun
jambak/jambu bol (transpirasi lambat) .

2. Setelah itu ambil 2 atau 3 ranting yang ada daunnya pada daun pucuk merah dan 5
helai daun jambak/jambu bol untuk di masukkan ke dalam plastik bening lalu diikat
rapat dengan tali .

3. Tunggu hingga rentang waktu 2 jam untuk membuktikan transpirasi pada masing-
masing tanaman dan kemudian lihat hasil nya pada plastik bening yang diikat rapat
dengan tali.
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN

4.1 Hasil

(Transpirasi cepat pada daun pucuk merah )


(transpirasi lambat pada daun jambak)

4.2 Pembahasan

Berdasakan hasil praktikum transpirasi cepat yang di lakukan pada tanaman daun
pucuk merah terdapat banyak uap air yang menempel pada dinding plastik bening . hal ini di
sebabkan oleh adanya CO2 dan cahaya matahari yang membuka lebar stomata . Stomata
membuka lebar saat medapat cahaya mataharii , sehingga semakin mempercepat laju
transpirasi. Sedangkan uji coba pada transpirasi lambat pada tanaman daun jambak/jambu
bol, terdapat uap air yang lebih sedikit , hal ini disebabkan karena pada tanaman daun jambak
/ jambu bol mempunyai lapisan lilin di permukaan serta bersifat sekulen .

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari praktikum ini , maka dapat kita simpulkan
bahwa transpirasi merupakan proses kehilangan air dari dalam jaringan tumbuhan ke
atmosfer . Air yang di transpirasikan tanaman kebanyakan melalu daun karena didapat
stomata yang menjadi jalan keluarnya air dari dalam tumbuhan . Proses transpirasi sangat di
pengaruhi oleh kondisi lingkungan .
DAFTAR PUSTAKA

Aprianustelaumbanua, 2019 .Laporan praktikum fisiologi tumbuhan pengukuran transpirasi.


https://aprianustelaumbanua.wordpress.com/2019/02/12/laporan-praktikum-fisiologi-
tumbuhan-pengukuran-transpirasi/ . diakses pada 10 februari 2021 pukul 21.30

Hunum, 2008. Teknik Budidaya tanaman. Departemen Pendidikan Nasional:          Jakarta.

Indradewa. 2011. Fisiologi Tumbuhan. UI-Press: Jakarta

Benyamin, 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada:   Jakarta.

Papuangan, N., Nurhasanah, M. Djurumudi, 2014. Jumlah dan distribusi stomata    pada
tanaman penghijauan di kota Ternate.

Anda mungkin juga menyukai