TRANSPIRASI
I. Tujuan Praktikum
a. Untuk mengukur kecepatan transpirasi melalui daun, persatuan luas, dan satuan waktu
tertentu
b. Untuk mengetahui jumlah air yang diuapkan persatuan luas daun dalam waktu tertentu.
c. Mengamati faktor-faktor luar yang mempengaruhi transpirasi
d. Mengetahui cara pengukuran transpirasi pada daun dengan menggunakan potometer.
e. Untuk mengukur kecepatan transpirasi daun secara tidak langsung dengan mengukur
kecepatan absorpsi airnya.
II. Pendahuluan
Dari sekian banyak air yang diserap oleh tumbuhan, hanya 10% saja yang digunakannya
sedangkan sisanya sebanyak 90% dikeluarkan ke lingkungan luar dalam bentuk uap air. Adapun
proses pengeluaran uap air dari tumbuhan tersebut dikenal dengan sebutan transpirasi. Transpirasi
ini sendiri dapat terjadi melalui stomata, kutikula maupun lentisel. Akan tetapi proses transpirasi
paling banyak terjadi melalui stomata pada daun.
Transpirasi memiliki arti penting bagi tumbuhan karena berperan dalam hal membantu
meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dengan cara melepaskan
kelebihan panas dari tubuh, dan mengatur turgor optimum di dalam sel.
Transpirasi sendiri di pengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor luar (eksternal) maupun faktor
dari dalam tumbuhan itu sendiri (internal).
TINJAUAN PUSTAKA
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata (Lakitan, 1993).
Transpirasi dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan tempatnya, yaitu transpirasi kutikula,
transpirasi lentikuler, transpirasi stomata. Hampir 97% air dari tanaman hilang melalui transpirasi
stomata. (Heddy,1990).
Kemungkinan kehilangan air dari jaringan lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut
sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam perhitungan
besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang
melalui stomata (Loveless,1991).
Transpirasi ialah suatu proses kehilangan air dari tumbuh-tumbuhan ke atmosfer dalam bentuk
uap air. Air diserap dari akar ke rambut tumbuhan dan air itu kemudian diangkut melalui xilem ke
semua bagian tumbuhan khususnya daun. Bukan semua air digunakan dalam proses fotosintesis. Air
yang berlebihan akan disingkirkan melalui proses transpirasi. Jika kadar kehilangan air melalui
transpirasi melebihi kadar pengambilan air tumbuhan tersebut, pertumbuhan pokok akan terhalang.
Akibat itu, mereka yang mengusahakan pernanaman secara besar besaran mungkin mengalami
kerugian yang tinggi sekira mengabaikan faktor kadar transpirasi tumbuh tumbuhan. ( Devlin,
1983 ) .
Proses transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi, juga
dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka tidak
akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi,
terjadi penguapan air dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu,
melalui proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan
fotosintesis agar kelangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin. (Anonim, 2009).
Laju transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor dalam
antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan daun,
banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata
(Salisbury&Ross,1995) dan faktor luar antara lain:
1. Kelembaban
Bila daun mempunyai kandungan air yang cukup dan stomata terbuka, maka laju transpirasi
bergantung pada selisih antara konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di daun
dengan konsentrasi mulekul uap air di udara.
2. Suhu
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200 F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua
kali. Dalam hal ini akan sangat mempengaruhi tekanan turgor daun dan secara otomatis
mempengaruhi pembukaan stomata.
3. Cahaya
Cahaya memepengaruhi laju transpirasi melalui dua cara pertama cahaya akan mempengaruhi
suhu daun sehingga dapat mempengaruhi aktifitas transpirasi dan yang kedua dapat mempengaruhi
transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata.
4. Angin
Angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju
transpirasi. Angin menyapu uap air hasil transpirasi sehingga angin menurunkan kelembanan udara
diatas stomata, sehingga meningkatkan kehilangan neto air. Namun jika angin menyapu daun, maka
akan mempengaruhi suhu daun. Suhu daun akan menurun dan hal ini dapat menurunkan tingkat
transpirasi.
Proses transpirasi pada tumbuhan dapat membawa keuntungan bagikehidupannya. Diantara keuntungan
itu adalah sebagai berikut:
Menjaga stabilitas suhu tubuh. Karbondioksida yang masuk melalui stomatayang terbuka saat terjadi
transpirasi dapat dimanfaatkan untuk prosesmemasak makanan pembentukan energi.
Menjaga transpor pasif atau turgiditas sel agar tetap berada pada kondisioptimal. Tugiditas ini yang
menyebabkan bentuk sel pada tumbuhan tetap