Anda di halaman 1dari 9

Keanekaragaman Kehidupan

PROKARYOTIK

Prokaryot adalah bakteri, dimana kata bakteri sering diartikan sesuatu yang
merugikan atau berbahaya. Namun, tidak seluruh bakteri merugikan, ada beberapa yang
memberi keuntungan bagi kehidupan manusia.

Dahulu, semua mikroorganisme disatukan menjadi bakteri termasuk mikroba


prokaryotic bersel satu. Dengan berkembangnya zaman dan teknik dalam analisis
mikroorganisme diketahui bahwa bakteri terbagi dua yaitu eubakteria dan archaeabakteria.

Bakteria (Eubakteria)

Bakteri termasuk cyanobakteria yang merupakan bakteri pertama yang menghasilkan


O2 bagi kehidupan bumi saat itu. Cyanobakteri merupakan organisme photoautotroph yaitu
organisme yang menghasilkan makanannya sendiri dengan energy solar matahari. Selain itu
juga ada bakteri-bakteri chemoautotroph, yaitu bakteri yang menghasilkan makanannya
sendiri dari energy kimia. Contohnya adalah bakteri pengikat nitrogen bebas (fiksasi
nitrogen).

Archaea

Archaea adalah bakteri yang mampu hidup di lingkungan yang ekstrem.


Kemungkinan bakteri ini adalah hasil evolusi dari keadaan bumi 3 milyar tahun lalu yang
sangat keras. Mereka hidup di lingkungan anaerob seperti atmosphere bumi muda. Beberapa
bakteri ini merupakan bakteri tahan panas (thermophiles) yang hidup di tempat bersuhu 70-75
C pada tempat pemandian air panas atau didasar laut yang panas dengan suhu sekitar 100 C.
selain itu juga ada bakteri yang tahan terhadap keadaan lingkungan yang tinggi kadar
garamnya (halophiles). Dan archaea yang menghasilkan gas methan (methanogens).

EUKARYOTIK

Protista

Beberapa uniselular, ada yang berkoloni dan beberapa bahkan multiseluler. Pada awal
klasifikasi Protista yang berklorofil dijadikan satu dengan Plantae dan Protista yang
mencerna makanan digabung dalam Animalia. Namun saat ini Protista sudah
diklasifikasikan menjadi kelompok yang lebuh kecil. Alga merupakan Protista yang memiliki
klorofil dan melakukan fotosintesis. Sarcodina, atau yang kita kenal dengan Amoeba
memiliki alat gerak berupa kaki semu atau pseudopods. Flagellate adalah Protista yang
memiliki alat gerak berupa bulu cambuk atau flagel.

Tanaman

Adaptasi Terrestrial

1
Pada daratan, cahaya matahari langsung mengenai tanaman tanpa difiltrasi oleh air laut.
Sehingga dehidrasi akibat terpapar sinar matahari yang panjang lebih mungkin terjadi pada
tanaman darat daripada tanaman di air. Masalah ini biasanya akan berhubungan dengan
system perakaran dan system percabangan. Dimana akar akan membentuk suatu system
dimana tanaman tersebut akan tercukupi kebutuhan airnya dan daun yang masih berhubungan
dengan system percabangan akan membuat jumlah pengupan yang memang sesuai.

Pertumbuahan

Tanaman tumbuh memanjang merupakan hasil dari pemanjangan ujung batang dan bukan
dari pemanjangan batang itu sendiri. Beberpa tanaman merupakan annual plants yang hidup
setahun kemudian mati dan beberapa merupakan perennial plants yang hidup lebih dari
setahun. Pada lingkungan kering (tropis) atau dingin (temperate) cambium vaskuler
berkembang selama masa stress dan memasuki masa dormant. Tanaman terus berkembang
dengan proliferasi sel sederhana atau yang disebut perkembangan vegetative.

Repduksi
Reproduksi tanaman dapat dikategorikan menjadi dua tahap yang berbeda, reproduksi
aseksual dan reproduksi seksual. Selama evolusi kehidupan tanaman, pengembangan sistem
reproduksi tanaman bervariasi tergantung pada kompleksitas dari kategori tanaman. Enam
kategori tanaman yang berbeda dipelajari dalam evolusi tanaman. Mereka adalah bryophyta,
Psilophyta, lycophyta, Sphenophyta, pteridophyta dan Spermatophyta. Ketika
mempertimbangkan semua enam kategori, sistem reproduksi yang berbeda satu sama lain.
Pada kebanyakan tanaman, reproduksi seksual terjadi oleh dua fase yang berbeda yang
disebut meiosis dan fertilisasi. Dengan meiosis dan fertilisasi, siklus hidup tanaman terbagi
menjadi generasi sporofit dan generasi gametofit. Selama proses reproduksi, dua fase ini
berlangsung bergantian dan karenanya disebut pergiliran keturunan. Hal ini memberikan
kenaikan untuk kejadian terus menerus siklus hidup tanaman.
Pada generasi gametofit, gamet terbentuk. Fase ini dimulai dengan pembentukan
spora. Produksi spora yang terjadi oleh meiosis dan spora yang dihasilkan adalah haploid.
Spora menjalani mitosis dan sel-sel dari struktur multiseluler terbentuk juga haploid. Dengan
proses yang disebut mitosis, struktur multiseluler ini menghasilkan gamet jantan dan betina
yang haploid (telur dan sperma). Ketika gamet jantan dan betina yang diproduksi, mereka
menyatu bersama-sama, fertilisasi dan akan menimbulkan zigot diploid.Awal generasi
sporofit diploid dimulai dengan pembentukan zigot diploid ini. Zigot tumbuh menjadi
sporofit diploid, yang membentuk spora haploid pada generasi sporofit. Dengan proses
meiosis yang mengurangi jumlah kromosom dalam sel setengah dari sel induknya , sporofit
yang diploid menghasilkan spora haploid. Spora haploid ini akhirnya tumbuh sebagai
multiseluler, gametofit haploid yang menimbulkan generasi gametofit berikutnya.perbedaan
antara sporofit dan Gametofit dimana Fase sporofit menghasilkan spora, sedangkan fase
gametofit menghasilkan gamet (telur dan sperma).Oleh karena itu, fase sporofit adalah
aseksual, sedangkan fase gametofit adalah seksual. sporofit adalah fase diploid (2N) karena
pembentukan zigot, sedangkan gametofit adalah fase haploid (N) karena terjadinya
meiosiszigot diploid adalah sel pertama dalam generasi sporofit, dan spora haploid adalah sel
pertama dalam generasi gametofit.Pada bryophyta, Psilophyta, dan lycophyta, tahap
gametofit lebih besar, dan tahap sporofit tumbuh pada tahap gametofit.Dalam angiosperma,
fase sporofit adalah lebih besar, sedangkan fase gametofit lebih kecil

2
Keanekaragaman Tumbuhan
Transsisi pada tanaman dari alga hijau sampai jadi tanaman terjadi dari air lalu ke
daratan. Dari zaman apapun tepatnya tumbuhan darat pertama berasal, spesies-spesies nenek
moyang itu memunculkantumbuhan darat masa kini yang sangat beraneka ragam. Salah satu
cara untuk membedakan tumbuhan adalah dengan mengetahui apakah mereka memiliki
sistem jaringan vaskular yang ekstensif, sel-sel yang bergabung menjadi tabung-tabung yang
mentranspor air dan nutrien ke seluruh tubuh tumbuhan. Kebanyakan tumbuhan memiliki
sistem jaringan vaskular yang kompleks sehingga disebut tumbuhan vaskular. Tumbuhan
yang tidak memiliki sistem transpor yang ekstensif, lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun
yang disebut tumbuhan nonvaskular, walaupn beberapa lumut daun memiliki jaringan
vaskular yang sederhana. Tumbuhan nonvascular.

Bryophyta,
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan
organ fotosintetik namun belum memiliki akar dandaun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga
belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya
adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum
tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi
membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati
menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio.
Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati danlumut tanduk ke dalam Bryophyta,
sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci).
Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan
ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar
dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut
hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia[1]. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki
"taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai
wilayah di Indonesia dan dunia

Pteridophyta

3
Pteridophyta berasal dari kata pteron :sayap bulu, dan phiton :tumbuhan.Pteridophyta
merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora.Yang berarti
adalah tumbuhan yang menghasilkan spora dan memiliki susunan daun ymg umumnya
membentuk bangun sayap pada pucuk tumbuhn terdapat bulu bulu.
Ciri-ciri Pteridophyta sebagai tumbuhan kormus berspora, daun muda menggulung,
batang bergabang-cabang dan ada yang berkayu, daun sudah ada yang memiliki urat-urat
daun,tetapi ada yang tidak berdaun sudah memiliki berkas pembuluh angkut dengan tipe
konsentris radial dan menjari.tumbuhan paku dikenal adalah sporofit, sedang gametofitnya
sangat kecil sekali / lebih singkat.

Tumbuhan Berbiji
Tumbuhan berbiji adalah Tumbuhan berpembuluh merupakan tumbuhan yang lebih
sempurna daripada tumbuhan tidak berpembuluh karena telah memiliki akar, batang, dan
daun. Selain itu, juga telah memiliki pembuluh yang merupakan jaringan pengangkut.
Jaringan pengangkut berupa dua pembuluh, yaitu pembuluh xilem dan pembuluh floem.
Xilem berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah dan diangkut ke
daun. Floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan hasil fotosintesis dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh tanaman. Contohnya gymnopermae dan angioepermae.
pollen (bahasa Inggris) merupakan alat penyebaran dan perbanyakan generatif dari tumbuhan
berbunga. Serbuk sari merupakan modifikasi dari sel sperma. Secara sitologi, serbuk sari
merupakan sel dengan tiga nukleus, yang masing-masing dinamakan inti vegetatif, inti
generatif I, dan inti generatif II. Sel dalam serbuk sari dilindungi oleh dua lapisan (disebut
intine untuk yang di dalam dan exine yang di bagian luar) untuk mencegahnya mengalami
dehidrasi Serbuk sari tidak tahan hidup lama di alam bebas.
Masing-masing polen berisi butir serbuk sari vegetatif (non-reproduktif) sel-sel
(hanya satu sel di sebagian besar tumbuhan berbunga tetapi beberapa tumbuhan lain) dan
generatif (reproduktif) sel yang mengandung dua nukleus: tabung inti (yang memproduksi
tabung serbuk sari) dan inti generatif (yang membagi untuk membentuk dua sel sperma).
Sekelompok sel yang dikelilingi oleh selulosa dinding sel yang kaya disebut intine, dan tahan
dinding luar sebagian besar terdiri dari sporopollenin disebut exine.
Serbuk sari diproduksi dalam microsporangium (yang terkandung dalam sebuah
Angiosperm antera bunga, laki-laki kerucut dari tanaman termasuk jenis pohon jarum, atau
laki-laki kerucut tumbuhan lain). Serbuk sari datang dalam berbagai bentuk (paling sering
bola), ukuran, dan tanda-tanda permukaan karakteristik spesies (lihat elektron mikrograf di
kanan atas). Serbuk sari pinus, cemara, dan cemara yang bersayap. Butiran serbuk sari yang
terkecil, bahwa dari Myosotis spp., Adalah sekitar 6 m (0,006 mm) diameter. Angin-borne
serbuk sari dapat lebih besar sekitar 90-100 m. Studi serbuk sari disebut Palinologi dan
sangat berguna dalam Paleoecology, paleontologi, arkeologi, dan forensik.

Gymnospermae
Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan
biji. Jadi, Gymnospermae3 adalah tumbuhan yang memiliki biji terbukaTumbuhan kelompok
Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah,.Berakar
tunggang, Umumnya berupa pohon,.Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.Dia merupakan
tumbuhan yang berbiji dimana spermae bakal biji tidak dilindungi oleh dinding ovarium

4
sehingga dikatakan tumbuhan berbiji terbuka. Megaspora tetap erada dalam bakal biji,
megasporangium dilindungi oleh beberapa integument, kecuali pada bagian ujung memiliki
lubang kecil disebut mikrofil.

Angiospermae (Tumbuhan berbunga)

Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang memiliki pembuluh. Angiospermae


muncul setelah gymnospermae pada era pertengahan mesozoic, namun angiospermae baru
terkemuka selama akhir era Mesozoic. Sekarang ini, hasil dari tumbuhan gymnospermae
bermanfaat sebagai penyedia kayu dan kertas, sedangkan angiospermae lebih banyak sebagai
penyedia tumbuhan penghasil makanan bagi kita misalnya tanaman sejenis rumput yang
menghasilkan biji-biji an sebagai sumber makanan (tepung terigu, barley, gandum, jagung)
dan buah-buahan (apel, beri, jeruk dsb.). Angiosperm mempunyai bunga yang menjadi
pembeda dari tumbuhan lainnya dan merupakan organ reproduksi dari tumbuhan
angiospermae. Bunga merupakan modifikasi dari daun. Selama masa reproduksi, bunga
mekar dan organ reproduksi tanaman dilindungi yaitu stamen dan karpelum (pistil) dan
seringkali membuat serangga tertarik, sebagai polinator yang tertarik dengan bagian
tumbuhan tsb. Polen dihasilkan dibagian anther, yang merupakan alat kelamin jantan dari
bunga yang melekat diatas filamen yang kecil. Butir polen (gametofit jantan) sebagai
pembawa atau ditransportasikan oleh polinator dengan angin, beberapa oleh air dan gravitasi
yang akan menempel ke stigma betina, kemudian sperma menuju ovule, yang mana
membimbing gametofit betina dan melakukan fertilisasi didalam ovum.

Anehnya, pembuahan ganda pada angiospermae mempunyai ciri yang unik. Sperma II
mengalami fertilisasi dengan sel betina, yang mana perkembangannya tidak membentuk
menjadi embryo, seperti pembuahan tunggal, melainkan membentuk endospermae sebagai
jaringan bernutrisi yang menyediakan makanan bagi embrio muda. Beberapa tumbuhan ada
yang melakukan penyerbukan sendiri dan ada juga penyerbukan silang

Bagian bawah dari karpelum yang menggembung adalah ovarium yaitu sebuah ruang
yang melindungi ovule. Berikutnya dari hasil fertilisasi, ovary matang membentuk buah,
yang melindungi biji. Struktur perkembangan buah membantu penyebaran biji. Biji yang
berbentuk memayung bewarna kuning menunjangnya untuk terbawa angin dan beberapa biji
yang tersembunyi dan berduri dibantu oleh hewan yang melaluinya. Buah yang berdaging
seperti apel, persik, ceri atau buah kering, seperti polong atau kacang kedelai. Satu bunga
yang menghasilkan banyak kaperlum yaitu buah agregat seperti blackberry. Buah nanas
seperti tumbuhan angiospermae lainnya dibentuk dari bunga infloresen dengan susunan yang
rapat dari banyak bunga yang bergabung membentuk 1 buah.

FUNGI (JAMUR)

Jamur termasuk bukan jenis tumbuhan. Dinding sel dari fungi terbentuk dari selulosa,
kitin, liat, dan mengandung polisakarida (rantai dari kumpulan gula). Jamur tidak memiliki
klorofil dan tidak melakukan fotosintesis. Fungi menyerap nutrisi dari substrat dengan cara
mengikat nutrisi pada kayu yang lapuk, tanah yang lembab, kayu yang basah. Jamur
mensekresikan enzim pencernaan ke dalam substrat kemudian meresap ke molekul organik

5
yang dihasilkan. Hal tsb, membuat jamur memiliki kedekatan dengan bakteri, sebagai
pembusuk utama dihutan. Sebagai dekomposer, jamur memakan bagian dari tubuh organisme
yang telah mati, memotong kebagian yang paling kecil dan mengembalikan nitrogen, karbon
dan elemen lainnya dari tanah sehingga tersedia kembali untuk tumbuhan dan hewan.

Truffle, morel, yeast semuanya fungi. Mushroom umumnya berbentuk payung, yang
merupakan alat reproduksi. Fungi tersusun dari filament hifa. Fungi dapat menjadi parasit
atau merusak. Beberapa fungi ada yang berasosiasi dengan alga dinamakan lichen dan yang
berasosiasi dengan akar dinamakan mikoriza.

HEWAN

Kebutuhan metabolisme didapatkan dengan memakan organisme lain. Terdapat


hewan herbivores, dan carnivora. strategi pertahanan makan dan dimakan ini, hewan terpisah
dengan tumbuhan yang dapat berfotosintesis dan jamur yang mengabsorpsi nutrisi. sel hewan
kekurangan penyokong selulosa di dinding sel seperti tumbuhan. secara mikroskopik sel ini
memiliki flagela yang panjang seperti cambuk yang berputar, berfungsi sebagai pergerakan
sel yang sering digambarkan mendekati makanan di air. seperti pada organisme yang lainnya,
hewan memiliki reproduksi secara aseksual dan seksual. reproduksi seksual merupakan
peleburan dua gamet, dimana sel ovum haploiod dan sperma satu unit juga ; reproduksi
aseksual melibatkan tunas dimana sel yang diploid mengalami poliferasi atau perbanyakan.
hewan yang bereproduksi seksual memiliki siklus hidup, biasanya diawali dengan fertilasi
ovum, yang akan berkembang menjadi larva atau juvenil (tahap telur belum matang) dan
berkembang menjadi atadium dewasa (tahap sel reproduksi matang)

Spons (parazoa)

Golongan hewan yang paling sederhana adalah sporozoa. penyokong tubuh


disusunoleh spikula yang saling terhubung seperti jarum, spons sesil dan menempel dengan
pasti di substrat perairan. seperti hewan laut lainnya, spons juga memiliki stadium larva yang
planktonik, bebas dan tidak menempel di siatu substrat, terbawa oleh arus pasang. bebebrapa
spons dapat di temukan di perairan tawar, namun kebanyakan di temukan di laut. tubuh spons
di bagian garis internal rongga dikelilingi oleh sel yang berflagel, mengingatkan nenek
moyang mereka adalah protista. Beberapa memiliki tubuh yang tubural, namu umumnya
memiliki bentuk yang asimetris, tidak terlalu berbentuk namun biasanya menyesuaikan
bentuk seperti batu. karena tubuhnya yang asimetris inilah yang menyebabkan spon terpisah
dari jenis hewan lainnya, menyebabkan spon disebut juga sebagai parazoa. hewan yang
memiliki simetri bilateral disebut eumatozoa.

Eumatozoa.

Ubur-ubur, karang dan anemone laut merupakan contoh dari cnidaria, dan termasuk
grup eumatozoa. nama cnidaria berasal dari tentakel yang memiliki sel menyengat atau
(cnidoblast). yang menutupi tubuhnya, dan terutama banyak di tentakel untuk makan. ketika
berkontak dengan makanan atau lawan, sel ini akan melepaskan racun saat menyerang
tentakel menyentuh kulit korban. perenang yang waspada seperti ubur-ubur juga menerima

6
perlakuan yang sama, datang dengan sensasi terbakar reaksi dari racun ini. karang
merupakan hewan penting dari terumbu dimana mereka menghasilkan sekresi kalsium yang
merupakan bahan dasar yang dikandungnya. ditemukan di perairan tropis, karang menjaga
terumbu karang yang melindungi pulau, rintangan secara fisik dari aksi gelombang yang kuat
muncul sebagai zona penyangga dan menciptakan lingkungan yang kompleks dimana batu
hewan yang lain dan tumbuhan bergantung.

Bilateria

Cnidaria yang memiliki simetri tubuh radial, yaitu yang memiliki daerah sumbu
tengah dan disetiap bagain tubuhnya bila dibagi menghasilkan bagian yang sama. semua
hewan eumatozoa memiliki karakterstik simetri tubuh yang bilateral, yang menandakan
mereka dapat dibagi bagian tubuhnya menjadi kanan dan kiri . kebanyakan hewan bilateral
juga memilki daerah depan (Anterior), belakang (posterior), atas (dorsal) dan bawah
(ventral). hewan bilateral terbagi menjadi dua grup utama, yang terpisah khusus karena
stadium embrionya. grup pertama disebut protosomia dan yang lain diamana akhir
berkembang pada zaman Pericambrian, deutrostomia.

Protosomia terbagi menjadi dua garis keturunan yaitu lophotrochozoa dan ecdysozoa.

Protosomia lophotrochozoa. nama lophotrochozoa berasal dari kata lophophore, kumpulan


dari tentakel yang terspesialisasi untuk makan, karakteristiknya banyak.

Cacing pipih (platyhelminthes). tubuh cacing pipih tertekan dan seperti pipih. beberapa
hidup bebas dan berpindah dari lingkungan dan yang lainnya bersifat parasit yang tinggal di
inang hewan. planaria hidup bebas dan meluncur dengan silia yang menutupi bagian
bawahnya.

Moluska. Kabanyakan bertubuh lunak dan diselubungi cangkang. Beberapa memiliki


cangkang yang dapat menutup, contohnya kerang. Namun beberapa moluska juga merupakan
predator dengan cangkang yang tereduksi.

Annelida. Merupakan jenis cacing yang umum dijumpai. Memiliki tubuh yang bersegmen.
Karena hidup di tanah, anelida mendapat nutrisi dengan cara memakan tanah dan menyerap
materi organik yang terkandung serta membuang sisanya melalui feses.

Protostomia-Ecdysozoa. Memiliki karakteristik khusus, yaitu molting atau mengalami


pergantian kulit. Protostomia dapat dibagi menjadi : Nematoda, Arthropoda, Arachnida. dan
Crustacea.

Deutrostomia yang terdiri dari :

Echinodermata, memiliki kekerabatan dengan chordate karena memiliki kemiripan pada


struktur kimia dan embrionya.

Chordata.

7
Termasuk didalam chordate, salah satu jenis hewan yang penting, yaitu vertebrata.
Vertebrata terdiri atas beberapa jenis hewan seperti amfibi, reptil, burung, mamalia, serta
manusia. Jenis kelompok ini sudah memiliki tulang belakang sebagai penyokong tubuh.
Tulang belakang ini juga merupakan salah satu pengatur kerja saraf karena berhubungan
langsung dengan otak.

Vertebrata paling tua adalah ikan tak berahang, yaitu lamprey. Kemudian diikuti oleh
jenis hewan pertama yang memiliki rahang, yaitu placodermata dan acanthodians. Kedua
jenis hewan ini sudah punah, tetapi pada masa hidupnya kedua jenis hewan ini merupakan
predator. Kemudian muncul jenis ikan yang terbagi dalam chondrichtyes dan osteichtyes.

Vertebtrata pertama yang memiliki anggota tubuh adalah tetrapoda dengan jenis
hewan yang termasuk di dalamnya adalah reptil, burung, dan mamalia.

Jenis hewan yang berevolusi dari amfibi adalah amniota. Kata amniota diambil dari
inovasi embrionik. Tipe telur amniota adalah telur yang ditetaskan dan melayang di air.
Cangkang telur melindungi tubuh embrio dari badan air. Embrio amniota dilingkupi oleh
membrane tipis, yang disebut amnion yang menyebabkan calon anak terlindungi oleh suatu
lapisan air. Embrio beserta amnion dan seluruh nutrisi yang terkandung didalamnya,
terbungkus dalam suatu cangkang kulit (pada reptil dan monotremata). Sedangkan pada
burung, cangkang ini lebih rapuh. Semua bentuk telur ini disebut telur cleidoic.

Radiasi pada amniota menyebabkan perubahan yang sangat besar bagi semua
vertebrata yang ada sekarang. Berdasarkan garis keturunannya, sauropsids menghasilkan
tidak hanya reptil yang biasa kita kenal sekarang, seperti ular, kadal, kura-kura, dan buaya;
tetapi juga beberapa hewan yang sudah punah seperti plesiosaurus, ichthyosaurus,
pterosaurus terbang, dan dinosaurus. Semuanya memiliki kulit bersisik dan beberapa anatomi
yang umum dimiliki oleh reptil. Kebanyakan bertelur, namun beberapa beranak. Burung juga
termasuk salah satu keturunan sauropsids. Burung merupakan salah satu jenis reptil, tetapi
memiliki sayap dan dapat terbang.

Salah satu nenek moyang amniota yang lain adalah sinapsid, dimana merupakan
nenek moyang dari mamalia. Karakteristik dari mamalia adalah tubuhnya diselubungi rambut
bukan sisik atau bulu, dan induk betina menyusui anaknya karena memiliki kelenjar susu.
Terdapat tiga kelompok mamalia. Kelompok dengan jumlah hewan paling sedikit adalah
monotremata, contohnya platypus. Monotremata merupakan mamalia yang menetaskan
telurnya dalam masa inkubasi, yang kemudian akan menetas diluar tubuh induknya.
Kelompok kedua adalah marsupial, atau mamalia berkantung. Anak dari hewan marsupial ini
akan lahir pada usia dini dan kemudian bermigrasi pada kantung induknya dimana mereka
mendapat nutrisi berupa susu hingga tumbuh cukup besar. Kebanyakan marsupial hidup di
Australia. Jenis kelompok mamalia terbesar adalah eutherian mammals dengan karakteristik
memiliki plasenta, yaitu suatu jaringan khusus yang menghubungkan embrio dengan
pembuluh darah ibunya untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen dari ibunya. Akan tetapi,
plasenta ini bukan merupakan salah satu keunikan dari jenis mamalia, dikarenakan

8
sebelumnya plasenta sudah secara terpisah- ada pada beberapa kadal, ular, dan sedikit jenis
amfibi serta ikan.

LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan daerah dimana seluruh organisme tinggal, mendapat


makanan, mencari pasangan, menghindari predator, dan menghadapi berbagai iklim.
Disinilah mereka bertahan hidup. Disini bukan jenis karakteristik mereka yang menentukan
kesuksesan mereka bertahan hidup, tetapi bagaimana dan sejauh mana karakteristik mereka
dapat mendukung hidupnya di lingkungan. Adaptasi bukan suatu komponen penunjang hidup
yang berdiri sendiri. Selain karakteristik, kebutuhan akan nutrisi juga harus tersedia di
lingkungan.

Organisme hidup tersebar pada beberapa tipe lingkungan, dari daerah equator dengan
lingkungan sedang, hingga daerah kutub dimana cuaca pada lingkungannya ekstrim. Pada
daerah lingkungan dengan cuaca sedang, pembagian iklimnya merata dimana cuaca panas
dan dingin memliki masa yang seimbang. Pada daerah beriklim tropis, kelembaban udaranya
sangat tinggi. Kondisi local seperti ada tidaknya gunung, danau, serta badan air lainnya juga
memengaruhi jenis organisme yang hidup disana. Contohnya adalah pada organisme yang
hidup di zona intertidal lautan, dimana perairannya dangkal, atau bahkan bisa menjadi
daratan sementara saat surut. Hal ini menyebabkan organisme yang hidup pada zona tersebut
teradaptasi untuk dapat hidup baik ketika air pasang maupun surut, dan dapat hidup pada air
dengan intensitas cahaya tinggi.

Pada lingkungan juga terdapat rantai makanan, dimana materi mengalir pada suatu
siklus, dari satu organisme ke organisme lainnya. Eugene Odum menyatakan bahwa habitat
adalah alamat ekologis dari suatu organisme, dimana nisia merupakan profesi mereka.
Habitat adalah tempat organisme tinggal, sedangkan nisia adalah cara mereka hidup. Konsep
mengenai habitat dan nisia ini sangat penting dalam menentukan keanekaragaman,
kelimpahan, dan persebaran dari suatu spesies. Hilangnya atau pulihnya suatu habitat
membantu kita untuk menentukan hilang atau munculnya suatu spesies.

Anda mungkin juga menyukai