tumbuhan
Risna Amir
20500117020
Asal mula tumbuhan
Seperti sel-sel hewan, sel-sel tumbuhan termasuk ke jenis sel yang disebut “eukariotis.” Ciri yang
sangat khusus sel-sel ini adalah memiliki inti sel dan di dalam inti ini, terletak molekul DNA
tempat informasi genetis dikodekan. Di sisi lain, beberapa makhluk bersel tunggal seperti bakteri
tak memiliki inti sel, dan molekul DNA mengapung bebas di dalam sel. Jenis sel kedua ini disebut
“prokariotis.” Jenis struktur sel ini, dengan DNA bebas yang tidak terkurung di dalam inti, adalah
suatu rancangan ideal bagi bakteri, karena memungkinkannya melakukan proses yang sangat
penting—dari sudut pandang bakteri—yakni, proses pemindahan plasmida (alias pemindahan
DNA antarsel.
Tumbuhan kemungkinan berevolusi dari alga hijau yang disebut karofita.
Selama beberapa decade, para ahli sistematika telah mengakui bahwa alga hijau adalah Protista
fotosintetik yang paling dekat kekerabatanya dengan tumbuhan. Karena terdapat keanekaragaman
yang sangat besar pada alga hijau, penelitian terbaru memfokuskan pada kelompok organisme
akuatik yang merupakan kerabat alga terdekat bagi kingdom tumbuhan. Saat ini banyak sekali
bukti yang mengarah pada alga hijau yang disebut karofita. Dengan membandingkan ultra
struktursel, biokimia, dan informasi hereditas (DNA dan RNA) serta produk proteinya, para
peneliti telah menemukan homologi antara karofita dan tumbuhan, diantaranya:
lanjutan
Kloroplas yang homolog
Diantara semua Protista fotosintentik, hanya alga hijau yang sama tumbuhanya dalam hal yang
telah memiliki klorofil b dan betakoraten sebagai pigmen aksesoris.
Kemiripan biokimiawi
Terdapat selulosa yang merupakan komponen struktur dinding sel pada sebagian besar alga hijau,
dan juga memiliki karakteristik. Alga hijau, karofita adalah yang paling mirip dengan tumbuhan dalam
komposisi dinding sel. Sedangkan selulosa fungsinya menyusun 20-26% dari total bahan pembentuk
dinding sel baik dari karofita maupun pada tumbuhan.
Kemiripan dalam mekanisme mitosis dan sitokinosis
Saat pembelahan sel pad karofita dan tumbuhan seluruh selubung nucleus menyeba selama akhir
profase, dan gelondong metotik tetap bertahan sampai sitokinesis dimulai pada beberapa karofita, seperti
tumbuhan, sitokinesis melibatkan kerja sama dengan mikrotubulus, mikrofilaen aktim, dan vesikula dalam
pembelahan suatu lempengan sel.
Kemiripan dalam Ultrastruktur sperma
Dalam ultrastruktur sperma karofita lebih mirip dengan tumbuhan tertentu dari alga hijau lainya.
Hubungan genetic
Para ahli sistematika molekuler lebih memeriksa gen nucleus tertentu dan RNA ribosom pada
karofita dan tumbuhan. Data tersebut sesuai dengan bukti lain yang menempatkan karofita sebagai kerabat
tumbuhan
Sejarah evolusi tumbuhan
Catatan fosil menunjukkan empat periode utama evolusi tumbuhan menjadi
tumbuhan modern. Masing-masing periode merupakan suatu radiasi adaktif yang
mengikuti evolusi struktur yang membuka kesempatan kehidupan di darat.
Adapun ke empat periode tersebut yaitu:
Periode pertama evolusi telah dihubungkan dengan asal mula tumbuhan selama
masa ondervisium pada zaman paleozoikum, sekitar 475 juta tahun silam
terdapat adaptasi teresterial yang mencakup spora yang diperkuat oleh
sporopollenin dan gametangia berlapis yang dapat melindungi gamet dan embrio
yang tumbuhanya dikenal sebagai briofita termasuk tumbuhan lumut.
Periode kedua evolusi tumbuhan adalah tumbuhan vaskuler selama masa devon
awal, sekitar 400 juta tahun silam. Tumbuhan vaskuler awal tidak memiliki biji,
keadaan ini masih ditemukan pada paku-pakuan dan beberapa kelompok
tumbuhan vaskuler tak berbiji lainya.
Lanjutan
Periode ketiga dalam evolusi tumbuhan dimulai dengan kemunculan biji,
yaitu telah memiliki suatu struktur yang dapat mempercepat kolonisasi
daratan dengan cara melindungi embrio tumbuhan dari kekeringan.
Tumbuhan vaskuler muncul sekitar 300 juta tahun, bijinya tidak terbungkus
dalam suatu ruangan khusus.
Periode keempat dalam sejarah evolusi tumbuhan adalah yang pertama
munculnya tumbuhan berbungan selama awal masa kretascus pada zaman
mesozoikum, sekitar 130 juta tahun silam.
Skema evolusi tumbuhan
Adaptasi pada air yang dangkal merupakan peradaptasi
tumbuhan untuk kehidupan didaratan. Banyak spesies
karofita modern ditemukan diperairan yang dangkal
disekitar ujung kolam dan danau. Hal ini memungkinkan
karofita kuno memiliki habitat perairan dangkal pada saat
daratan pertama kali didiami, yang sewaktu-waktu dapat
mengalami kekeringan. Seleksi alam akan mempertahankan
alga yang dapat hidup melewati periode ketika alga hidup
di daratan. . Adaptasi dari gamet-gamet dan embrio yang
sedang berkembang didalam organ yang terlindungi pada
indunya, yang masanya mengalami kehidupan di air yang
dangkal, maka keturunanya tidak akan sulit beradaptasi
dengan kehidupan didaratan. Pada masa ordovisium
keturunan organisme yang berevolusi dari alga dapat
beradaptasi secara permanen hidup diatas permukaan air.
Adaptasi tersebut membuka ciri evolusioner pada awal
tumbuhan.
Tumbuhan vaskuler tak berbiji
Tumbuhan Vaskuler Tak Berbiji
Siklus hidup yang didominasi sprorofit dievolusikan pada tumbuhan
vaskuler takberbiji dari Cooksonia dan tumbuhan awal lainya sampai ke
semua tumbuhan vaskuler yang hidup sampai saat ini, generasi sprofoit
(diploid) adalah tumbuhan yang lebih besar dan lebih kompleks dalam
pergiliran generasi tersebut.
Tiga divisi tumbuhan vaskuler tak berbiji yaitu:
Divisi Lycophyta (Likofita)
Pada tumbuan nonvaskuler lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk di
kelompokkan dalam satu divisi tunggal briofita ( bahasa Yunani brion
“lumut”). Briofita menunjukkan adaptasi penting yang pertama kali
perpindahan kedaratan menjadi mungkin terjadi. Briofita tidak
sepenuhnya terbebaskan dari habitat perairan nenek moyangnya.
Tumbuhan briofita tetap membutuhkan iar untuk bereproduksi. Sperma
briofita sama dengan sperm alga hijau, memiliki flagel dan harus
berenang dari anteredium ke arkogenium untuk melakukan pembuahan
pada sel telur. Pada namyak spesies briofita sedikit air atau mebun saja
sudah cukup memungkinkan terjadinya pembuhan dengan, demikian
beberapa spesies briofita dapat hidup bahkan dalam gurunsekalipun.
lanjutan
Tiga divisi briofita yaitu:
Lumut daun ( Divisi Briofita)
Briofita yang paling terkenal adalah lumut daun. Hamparan lumut daun
sesungguhnya tediri dari banyak tumbuhan yang tumbuh dalam kelompok yang
padat, yang saling menyokong satu sama lain. Hamparan tersebut memiliki sifat
seperti karet basa yang memungkinya menyerap dan menahan air.
Lumut hati (Divisi Hepatofita)
Lumut hati merupakan tumbuhan yang kurang mencolok mata dibandingkan
dengan lumut daun. tubuh lumut hati ini dibagi menjadi beberapa lobus, yang
bentuknya pasti mengingatkan pada hewan . siklus hidup lumut hati sangat mirip
siklus hidup lumut daun.
Lumut tanduk ( Divisi Anserofita)
Lumut tanduk mirip dengan lumut hati, tetapi dibedakan melalui sporofitnya,
yang membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari hamparan
gametofit yang menyerupai kaset.
Sistematika tumbuhan
Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat
dengan taksonomi tumbuhan. Namun demikian, sistematika
tumbuhan lebih banyak mempelajari hubungan tumbuhan dengan
proses evolusinya. Dalam sistematika tumbuhan bantuan ilmu
seperti filogeni dan kladistika bnyak berperan. Di sisi lain,
taksonomi tumbuhan lebih banyak mempelajari aspek penanganan-
penanganan sampel (specimen) tumbuhan dan pengelompokkan
(klasifikasi).
lanjutan
Objek yang besar itu di pilih-pilih, dikelompok-kelompokkan menjadi kelas-kelas atau
golongan atau unit-unit tertentu unit-unit inilah yang sekarang ini kita sebut dengan istilah
takson, dan pembentukan takson-takson kita sebut klasifikasi.
Sistematika tumbuhan :
Kingdom
Divisio
Sub-divisio
Class/klas
Sub-class/ sub-kelas
Ordo/bangsa
Sub-ordo/sub-bangsa
Familia/suku
Genus/marga
Spescies/jenis
lanjutan
contoh
Sistematika tumbuhan berbiji:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( Berkeping dua/ dikotil)
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae ( suku polong-polongan)
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.
lanjutan
Sistematika tumbuhan paku-pakuan
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh)
Divisi : Pteridophyta ( paku-pakuan)
Kelas : Peridopsida
Sub kelas : Polypoditae
Ordo : Polyposidiales
Famili : Polypodiaceae
Genus : Asplenium
Spesies : Asplenium belangeri ( Bory) Kze