Anda di halaman 1dari 23

ZOOLOGI AVERTEBRATA

PENGARUH MACAM MEDIA (Beras, Jerami, Seledri, Wortel, Sawi, dan Nasi ) TERHADAP PERTUMBUHAN PROTOZOA

LAPORAN PROYEK

Untuk memenuhi tugas matakuliah Zoologi Avertebrata yang dibina oleh Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd

Oleh: Kelompok 7 PT. Yulyana Grisnawati Artha (100341400674) Dwi Tika Ratnasari (100341400690) Septi Darlia Putri (100341400693)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Mei 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif). Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut kista. Ilmuwan yang pertama kali mempelajari protozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai adanya jerami dan sayursayuran sisa yang dibuang. Padahal jerami dan sayuran sisa tersebut masih memiliki manfaat, diantaranya dapat digunakan sebagai media pertumbuhan Protozoa karena lebih efektif dan mudah diperoleh. Jerami dan sayuran sisa mudah ditumbuhi oleh jamur dan bakteri. Sebagaimana diketahui, jamur dan bakteri merupakan sumber nutrisi bagi Protozoa. Protozoa akan tumbuh optimal pada lingkungan yang cocok dan tersedia nutrisi. Jadi media berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Macam-macam Media terhadap pertumbuhan Protozoa. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh kesimpulan mangenai media perkembangbiakan Protozoa yang paling cocok, efektif dan efisien. Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada proses perkembangbiakan Protozoa. Sehingga bermanfaat dalam proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh macam macam media terhadap pertumbuhan Protozoa ? 2. Apakah macam media berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa ? 3. Media apa yang paling baik untuk pertumbuhan Protozoa ?

C. Tujuan Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. 2. Mengetahui pengaruh macam macam media terhadap pertumbuhan Protozoa. Mengetahui media yang paling baik untuk pertumbuhan Protozoa.

D. Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna antara lain 1. Memberikan pengetahuan baru tentang pengaruh media terhadap pertumbuhan Protozoa 2. Memberikan pengetahuan baru tentang media yang paling baik untuk pertumbuhan Protozoa 3. Dapat memberikan referensi serta bahan, masukan bagi mahasiswa khususnya biologi untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Zoologi Avertebrata

E. Asumsi Penelitian Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah : 1. 2. Sampel diambil dari kedalaman dan waktu pengambilan yang sama. Seluruh kondisi lingkungan seperti suhu, cahaya, tempat biakan, kelembaban selama penelitian dianggap sama. 3. Jumlah Protozoa dihitung pada satu luas bidang pandang.

F. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi daerah pengambilan sampel Protozoa yaitu di kolam Universitas Negeri Malang, tepatnya di Jl. Gombong.

G. Definisi Operasional 1. Macam media Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah Beras, jerami basah yang direbus, jerami basah tanpa direbus, seledri, wortel, sawi, nasi dan tanpa media.

2. Pengamatan pertumbuhan Protozoa Maksud dari pengamatan pertumbuhan Protozoa ini adalah pengamatan jumlah Protozoa yang diukur dalam tiga tetes sampel dari masing-masing media pada satu luas bidang pandang.

3. Air kolam Dalam penelitian ini kami menggunakan air kolam sebagai sampel. Air kolam diambil dari kolam Universitas Negeri Malang, tepatnya di Jl. Gombong, sebelah pojok kanan gerbang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang Marga Protozoa Protozoa berasal dari kata protos, yang artinya pertama dan zoon yang berarti hewan, jadi protozoa adalah hewan yang pertama kali dikenali. Protozoa adalah organisme yang tersusun atas satu sel sehingga bersifat mikroskopik. Ukuran protozoa beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron sampai ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang. Diperairan, protozoa adalah penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organik dari organisme mati) (Anonim : 2010). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup bebas (soliter) (Anonim : 2010) Hewan filum ini hidup di daerah yang lembab atau berair, misal di air tawar, air laut, air payau, dan tanah, bahkan di dalam tubuh organisme lain. Biasanya di perairan banyak terdapat bakteri, plankton, jamur dan khamir yang menjadi makanan dari Protozoa itu sendiri. Biasanya jenis Protozoa yang paling banyak ditemukan adalah Amoeba. Hal itu dikarenakan di perairan tersebut terdapat banyak ganggang dan tumbuhan yang sudah mati sebagai sumber nutrisi Protozoa (Kastawi, dkk: 2005). Secara umum, Protozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secar aseksual yaitu dengan pembelahan mitosis (biner), membentuk spora, plasmotomi dan pertunasan. Sedangkan perkembangbiakan seksual yaitu dengan cara konjugasi dan peleburan gamet sporozoa (Anonim : 2009) Ciri-ciri umum dari Protozoa adalah sebagai berikut : 1. Tersusun atas satu sel 2. Eukariotik (memiliki membran nukleus) 3. Umumnya hidup secara individual, tetapi ada yang hidup secara berkoloni. Ada yang hidup bebas di dalam air, komensal dan ada pula yang bersifat parasit pada hewan lain

4. Umumnya berkembangbiak dengan membelah diri, tetapi ada juga yang mengadakan konjugasi, ada pula yang membentuk spora 5. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) 6. Makanannya berupa : bakteri, hewan bersel satu lainnya atau sisa-sisa organisme. Cara mengambil makanannya ada yang saprozoid (memakan atau menguraikan bangkai hewan), holofitik (memakan tumbuhan) dan holozoik (memakan hewan) 7. Cara bergeraknya , ada yang menggunakan flagela, silia atau pseudopodia, bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak, khususnya pada saat dewasa.

B. Habitat Protozoa Protozoa paling banyak ditemukan di daerah perairan seperti selokan , kolam, sungai, sawah dan perairan lainnya. Protozoa yang hidup di kolam paling banyak ditemukan jenis Paramecium dan Amoeba. Protozoa yang hidup di kolam memperoleh makanan dengan cara saprozoid, holofitik, dan holozoik. Di kolam banyak terdapat Amoeba, karena air kolam itu tetap dan tidak dipengaruhi olah arus. Sehingga, populasi Amoeba tidak berubah (Anonim : 2009). Di kolam banyak terdapat daun, ranting, dan rumput kering, sehingga banyak terdapat bakteri, jamur dan plankton. Bakteri, jamur dan plankton merupakan sumber nutrisi untuk Protozoa. Sawi, seledri, jerami, beras, nasi dan lain sebagainya dapat membusuk karena diuraikan oleh bakteri dan jamur. Sehingga dapat dijadikan media pertumbuhan Protozoa (Anonim : 2009).

C. Media Pertumbuhan Protozoa 1. Sawi Sawi banyak mengandung vitamin dan mineral. Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat pada sawi tergolong dalam kategori excellent. Mineral pada sawi yang tergolong dalam kategori excellent adalah mangan dan kalsium. Sawi juga excellent dalam hal asam amino triptofan dan serat pangan (dietaryfiber). Zat-zat gizi yang termasuk dalam kategori very good pada sawi adalah kalium, tembaga, fosfor, besi, magnesium, vitamin B6, vitamin B2, dan protein. Komposisi gizi lengkap dari sawi dapat dilihat pada tabel.

Komposisi Gizi per Satu Cangkir Sawi

Zat Gizi Vitamin K (mkg) Vitamin A (IU) Vitamin C (mg) Folat (mkg) Mangan (mg) Vitamin E (mg) triptofon (g) Serat pangan (g) Kalsium (mg) Kalium (mg) Vitamin B6 (mg) Protein (g) Tembaga (mg Fosfor (mg) Besi (mg) Vitamin B2 (mg) Magnesium (mg) Vitamin B1 (mg) Vitamin B3 (mg)

Kadar 419,3 4243,4 35,42 102,76 0,38 2,81 0,04 2,8 103,6 282,8 0,14 3,16 0,12 57,4 0,98 0,09 21 0,06 0,61

AKG (%) 524,1 84,9 59,0 25,7 19,0 14,1 12,5 11,2 10,4 8,1 7,0 6,3 6,0 5,7 5,4 5,3 5,3 4,0 3,0

Densitas Gizi 449,2 72,7 50,6 22,0 16,3 12,0 10,7 9,6 8,9 6,9 6,0 5,4 5,1 4,9 4,7 4,5 4,5 3,4 2,6

Worlds Healthiest Excellent Excellent Excellent Excellent Excellent Excellent Excellent Excellent Verygood Verygood Verygood Verygood Verygood Verygood Very good Verygood Verygood Good Good

(Anonim : 2009) Keterangan: Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2. Seledri Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 gr): a. kalori sebanyak 20 kalori, b. protein 1 gram c. lemak 0,1 gram d. hidrat arang 4,6 gram e. kalsium 50 mg f. fosfor 40 mg g. besi 1 mg h. Vitamin A 130 SI i. Vitamin B1 0,03 mg j. Vitamin C 11 mg Dan 63% bagian dapat dimakan. Daun seledri juga banyak mengandung apiin.

3.

Jerami Jerami memiliki kandungan nitrogen, fosfat, serta kalium ( Ir. Anang Prihantoro : 2009)

4.

Beras Berikut ini kandungan beras yang bermanfaat bagi tubuh kita. 1) Pati Seperti bentuk bulir palawija lainnya, kandungan terbesar dari beras ini sekitar 80-85% adalah pati. Di dalam pati ini ada dua jenis polimer karbohidrat, yaitu: a. Amilosa, pati yang susunannya tidak bercabang. Bisa kita lihat pada beras pera, yang kandungan amilosanya lebih banyak berasnya terpisah-pisah. b. Amilopektin, pati yang susunannya bercabang dan cenderung lengket. Contohnya pada beras ketan, yang jika sudah menjadi nasi ketan cenderung lengket satu sama lain. Hal ini disebabkan beras ketan didominasi oleh kandungan amilopektin. Manfaat dari karbohidrat ini: a. Sumber energi terbesar. b. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. c. Membantu metabolisme lemak dan protein. d. Sebagai zat dotoksifikasi zat-zat racun tertentu.

2) Protein Bagi tubuh, protein bermanfaat untuk zat pembangun tubuh dan mengganti selsel yang rusak. Sedangkan secara fungsional protein sangat berperan dalam proses biokimia sel yang sangat berperan dalam sistem pencernaan pada tubuh manusia.

3. Vitamin Bermanfaat sebagai komponen organik enzim yang disebut koenzim. Dalam beras terdapat vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, dan vitamin B6. Manfaatnya bagi tubuh adalah sebagai berikut. a. Vitamin B1 (Tiamin), berperan dalam sistem saraf dan otot, menimbulkan nafsu makan, menjaga kesehatan dan meproduksi energi. b. Vitamin B2 (Ribovlafin), bermanfaat untuk memproduksi energi, serta memperbaiki kulit dan mata kita. c. Vitamin B3 (Niasin), bermanfaat untuk memperbaiki kulit dan saraf, membantu sistem pencernaan, menetralisir racun dan untuk sintesis lemak, selain itu juga berperan dalam meningkatnya nafsu makan. d. Vitamin B6, bermanfaat untuk membantu metabolisme protein, untuk regenerasi sel darah merah, membantu konstruksi antibodi dan saraf, untuk mengatur penggunaan lemak, protein, dan karbohidrat. 4. Mineral Dalam beras terdapat mineral-mineral seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan seng. Zat-zat tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Manfaatnya yaitu untuk mempertahankan jaringan tubuh dan untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh kita. 5. Air Air yang tekandung dalam beras berfungsi sebagai pelumas berbagai sendi, katalisator metabolisme tubuh, membentuk sel baru, memelihara dan mengganti sel yang rusak, melarutkan dan membawa nutrisi ke seluruh tubuh, meredam benturan bagi organ vital, dan untuk menstabilkan suhu tubuh.

5.

Nasi Pada umumnya kandungan nasi sama dengan beras, karena nasi adalah beras yang ditanak. (Anonim : 2009)

Masing-masing media memiliki kandungan gizi yang merupakan nutrisi bagi pertumbuhan alga, jamur dan bakteri. Alga , jamur, dan bakteri merupakan makanan bagi Protozoa. Media yang paling baik adalah media yang cocok bagi pertumbuhan alga, jamur, dan bakteri yaitu media yang mudah membusuk.

B B E E T L TE

l Protozoa hidup di habitat yang lembab misalnya di kolam

Ketersediaan nutrisi yang cukup menunjang pertumbuhan Protozoa

Jenis media mempengaruhi pertumbuhan Protozoa

Waktu yang baik untuk pertumbuhan Protozoa adalah 3 x 24 jam

Media yang paling baik untuk pertumbuhan Protozoa adalah Jerami

Pada penelitian ini adapun hipotesis sebagai beri ut : 1. 2. Macam media berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa. Media yang paling efektif untuk pertumbuhan Protozoa adalah seledri.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan dan Jenis Penelitian Pengaruh macam-macam media terhadap pertumbuhan Protozoa merupakan penelitian eksperimental. Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif menggunakan teknik analisis varian.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian a. Pengambilan sampel dilaksanakan pada Jumat, 29 April 2011 b. Pembiakan Protozoa dilaksanakan pada tanggal 29 April- 1 Mei 2011 c. Pengamatan dilakukan pada tanggal 2 Mei - selesai 2. Tempat Penelitian a. Tempat Pengambilan Sampel Sampel diambil dari Kolam Biologi Universitas Negeri Malang. b. Tempat Pembiakan Protozoa Protozoa dibiakkan di Laboratorium Zoology c. Tempat Pengambilan Data Semua kegiatan yang berhubungan dengan data seperti pengamatan dilakukan di biologi khususnya di Laboratorium Zoologi, Universitas Negeri Malang.

C. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas 2. Variabel Terikat 3. Variabel Kontrol : Macam macam media : Pertumbuhan Protozoa : Volume sampel, luas wadah, waktu pembiakan, suhu ruang penyimpanan dan jenis Protozoa 4. Variabel Moderator : Keadaan awal sampel (sebelum diberi perlakuan, sampel mengandung Protozoa)

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh populasi Protozoa yang hidup di kolam Universitas Negeri Malang. 2. Sampel Sampel dari penelitian ini adalah populasi Protozoa yang diambil dari kolam Universitas Negeri Malang, tepatnya di Jl. Gombong, sebelah pojok kanan gerbang yang kemudian dibiakkan pada media yang berbeda hingga diperoleh hasil pengamatan.

E. Alat dan Bahan 1. Alat : Gelas plastic, mikroskop, kaca preparat dan penutup, pipet tetes, kasa penutup gelas, karet gelang, alat tulis, botol plastic, kapas dan tissu

2. Bahan : Sampel (air kolam), beras, jerami basah yang direbus, jerami basah tanpa direbus, seledri, nasi, sawi dan wortel

F. Prosedur Kerja 1. Tahap Pembuatan Media a. Menyiapkan bahan-bahan yang akan dijadikan sebagai media Protozoa b. Menimbang bahan tersebut sebanyak 2 gram c. Memasukkan bahan pada gelas yang telah disediakan.

2. Tahap Persiapan a. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan. b. Menyiapkan media pada masing-masing gelas plastik. c. Mengambil sampel air kolam pada permukaan kolam menggunakan botol plasik. d. Memasukkan sampel ke dalam masing masing media dengan ketinggian 5 cm yang diukur dari dasar gelas

e. Memberi label nama pada tiap gelas air mineral. f. Meletakkan sampel pada tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung selama 5 hari

3. Tahap Pengamatan a. Menyiapkan sampel yang akan diamati b. Mengambil 1 tetes sampel menggunakan pipet tetes c. Meletakkan sampel pada kaca preparat d. Menutup kaca preparat dengan kaca penutup dan diusahakan tidak ada gelembung udara e. Melakukan pengamatan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 40x f. Menghitung jumlah Protozoa dalam satu luas bidang pandang g. Mentabulasi data

G. Teknik Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dan mencatat jumlah Protozoa yang telah dibiakkan. Data hasil pengamatan kemudian dimasukkan ke dalam tabel hasil pengamatan. Tabel 4.1 Hasil Pengamatan pada Protozoa
Total Jumlah Ulangan keProtozoa ( total)

Media 1 Jerami Basah Tanpa direbus Jerami Basah Direbus Beras Seladri Nasi Sawi 2 3

H. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini, menggunakan teknik analisa data dengan Analisis Varian Tunggal (Anava Tunggal), Karena variabel bebasnya hanya satu macam perlakuan, yaitu macam media. Berikut rumus-rumus yang digunakan dalam menganalisis data, JK Total = xi j2 JK Perlakuan =


JK Galat = JK Total JK Perlakuan

Setelah dilakukan analisis varian tunggal, menghasilkan Fhitung yang significant, sehingga dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). BNT 0,05 = t0,05 (db galat) x
 

BAB V DATA DAN ANALISIS DATA

A. Data Hasil Pengamatan 1. Protozoa yang digunakan dalam penelitian ini adalah protozoa yang berasal dari air kolam UM tepatnya kolam Biologi. Protozoa yang ditemukan sebagian besar adalah Paramecium sp , dan Euglena sp. 2. Data Hasil Pengamatan Tabel Data hasil Akumulasi Pengamatan I, II dan III

Pengamatan I (2/5/2011) MEDIA 1 Jerami basah (direbus) Jerami kering Paramecium 15 Euglena 28 ULANGAN 2 Paramecium 17 Euglena 16 3 Paramecium 10 Euglena 22 Paramecium 6 Sawi Nasi Seledri Beras Paramecium 32 Paramecium 6 Paramecium 3 Paramecium28 Paramecium 18 Paramecium 39 Paramecium 9 Paramecium 1

Pengamatan II (3/5/2011) MEDIA 1 Jerami basah (direbus) Jerami kering Paramecium 6 Euglena 20 Paramecium 8 Sawi Nasi Seledri Beras Paramecium 28 Paramecium 5 Paramecium 2 ULANGAN 2 Paramecium 4 Euglena 18 Paramecium 2 Paramecium 16 Paramecium 13 Paramecium 1 3 Paramecium 9 Euglena 12 Paramecium 7 Paramecium 19 Paramecium 6 Paramecium 4

Pengamatan III (4/5/2011) MEDIA 1 Jerami basah


(direbus)

ULANGAN 2 Paramecium 4 Euglena 9 Paramecium 8 Paramecium 14 3 Paramecium 6 Euglena 14 Paramecium 19 Paramecium 3 Paramecium 3

Paramecium 9 Euglena 7 Paramecium 20 Paramecium 7 Paramecium 1

Jerami kering Sawi Nasi Seledri Beras

B. Analisis Data

Media Jerami basah Jerami kering Sawi Nasi Seledri Beras perlakuan

Hari ke 1 15 32 0 5 3 56

1 Hari ke 2 6 18 28 0 5 2 59

Hari ke 3 9 7 20 0 7 1 44

Ulangan 2 Hari Hari Hari ke 1 ke 2 ke 3 17 28 0 18 0 63 4 2 16 0 13 1 36 4 9 8 0 14 0 35

Hari ke 1 10 6 39 0 9 1 65

3 Hari ke 2 9 7 19 0 6 4 45

Hari ke 3 6 14 19 0 3 3 45

ulangan 80 63 209 0 81 15 448

Paramecium sp

Jumlah kuadrat JK total = = = 4423,259259

JK perlakuan

= =


=2336,296297

JKgalat

= JK total - JK perlakuan = 2086,962962

Sumber keragaman Perlakuan Galat Total

Db 5 48 53

JK

KT

F hitung 20,3469298

F0,05 2,56

F0,01 3,74

4423,259259 884,6518518 2086,962962 43,47839504 2336,296297

F hitung (20,34)

> F 0,05 (2,56) sehingga Ho ditolak

Berarti media berpengaruh terhadap pertumbuhan Paramecium sp. Dari hasilpengamatan , diketahui bahwa media yang paling baik untuk paramecium adalah sawi. Namun, pertumbuhan Paramecium sp. Bersifat fluktuatif. Dan media yang paling baik untuk pertumbuhan Euglena sp adalah jerami kering. Karena Fhitung signifikan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji BNT. 1. Nilai BNT BNT = t x
  

= 2,0106 x

= 2,0106 x 3,108354157 = 6, 249656868

2.

Mengurutkan Rerata Perlakuan Media Nasi (D) Beras (F) Jerami kering (B) Jerami basah (A) Seledri (E) Sewi (C) Rerata 0 1,67 7,00 8.89 9,00 23,22 Notasi BNT 5% a a b b b b c

Pemberian notasi D F = 1,67 > BNT0,05 D B = 7, 00 > BNT 0,05 F B = 5,33 > BNT0,05 B A = 1, 89 > BNT 0,05 B E = 2,00 > BNT0,05 B C = 16,22 > BNT0,05 C E = 14,22 > BNT0,05 Notasi sama Notasi beda Notasi sama Notasi sama Notasi sama Notasi beda Notasi beda

Dari hasil analisa data dapat disimpulakan bahwa : a. Media yang berpengaruh terhadap jumlah pertumbuhan Paramecium sp. b. Media C (sawi) menghasilkan rerata jumlah Paramecium sp yang paling besar.

BAB VI PEMBAHASAN

Protozoa paling banyak ditemukan di daerah perairan seperti selokan , kolam, sungai, sawah dan perairan lainnya. Di kolam banyak terdapat daun, ranting, dan rumput kering, sehingga banyak terdapat bakteri, jamur, khamir dan plankton. Bakteri, jamur, khamir dan plankton merupakan sumber nutrisi untuk Protozoa. Sawi, seledri, jerami, beras, nasi dan lain sebagainya dapat membusuk karena diuraikan oleh bakteri dan jamur. Sehingga dapat dijadikan sebagai media pertumbuhan Protozoa. Tahap awal dari penelitian ini adalah pengambilan sampel. Sampel diambil di kolam Biologi pada pagi hari atau saat matahari tidak terik. Hal ini dilakukan karena berdasarkan literatur yang ada, Protozoa peka terhadap cahaya sehingga pengambilan sampel dilakukan pada sore hari. Pembiakan dan pengamatan pertumbuhan Protozoa yang telah dilakukan di Laboratorium Zoologi menggunakan Mikroskop Cahaya dengan perbesaran 400x. Data yang diambil merupakan data kuantitatif dan data kualitatif dengan menghitung jumlah Protozoa dalam satu luas bidang pandang dan menentukan jenis Protozoa yang ada pada masing-masing sampel. Macam media yang berbeda dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa, baik jumlah maupun jenisnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa macam media berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa. Dalam penelitian ini, dilakukan tiga kali pengamatan secara berturut-turut. Pada pengamatan pertama diperoleh data bahwa jumlah Protozoa yang paling banyak terdapat pada media sawi dengan jumlah Protozoa sebanyak 53. Jenis Protozoa yang ditemukan adalah Paramecium sp. Pada pengamatan kedua, didapatkan hasil yang berbeda. Jumlah Protozoa terbanyak ditemukan pada media sawi dengan jumlah sebanyak 99. Jernis Protozoa yang ditemukan adalah Paramecium sp. Sedangkan pada pengamatan ketiga diperoleh hasil yang berbeda pula. Jumlah Protozoa terbanyak ditemukan pada media sawi dengan jumlah sebanyak 47. Jenis Protozoa yang ditemukan adalah Paramecium sp dan Euglena sp.

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa : 1. Macam media berpengaruh terhadap pertumbuhan Protozoa. 2. Protozoa yang paling banyak ditemukan adalah Paramecium sp dan Euglena s. 3. Sawi merupakan media yang paling baik digunakan untuk perkembangbiakan Paramecium sp. Jerami kering adalah media yang paling baik untuk pertumbuhan Euglena sp.

B. Saran 1. Dalam melakukan penelitian ini diperlukan kesabaran, keuletan, dan ketrampilan khususnya dalam melakukan pengamatan sampel di bawah mikroskop. 2. Penelitian sebaiknya dilakukan dengan cermat, teliti, dan efisien agar didapat data yang benar dan semua target (ulangan) dari tiap perlakuan terpenuhi. 3. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, hendaknya didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2011. Protozoa. (online).http://www.scribd.com/doc/22038004/makalahbiologi-nuraeni. Diakses 26 Januari 2010. Anonim2. 2008. MengenalProtozoa. (online).http://gurungeblog.wordpress.com /2008/11/18/mengenal-protozoa/. Diakses 26 Januari 2010. Anonim3.2010.Protozoa.(online).http://www.google.co.id/search?sourceid=navclient &ie=UTF-8&rlz=1T4ACAW_enID406ID407&q=protozoa. Diakses 6 Maret 2011. Anonim4. 2009. Kandungan beras.(online).http://www.anneahira.com/kandunganberas.html. Diakses 6 Maret 2011

Kastawi dkk, Yusuf.2005.Zoologi Avertebrata.Malang: UM Press

Varma, Man M. 1975. Journal (Water Pollution Control Federation).(online).http://www.jstor.org/stable/25038599. Diakses 6 Maret 2011

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai