Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Sistematika Hewan dengan judul


Protista disusun oleh :
Nama

: A. Nuur Taufik Rahmat

NIM

: 1416041002

Kelas/Klp

: Pendidikan IPA Reguler/V

Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten/Koordinator Asisten.


Maka dinyatakan diterima.
Makassar, November 2015
Koordinator Asisten

Asisten

Suharman Nur, S.Pd M.Pd

Jumriana Syam
NIM: 1216042039

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Sitti Saenab S.Pd M.Pd


NIP: 19810302200912 2 003

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari biologi, kita tidak akan terlepas dalam mempelajari
klasifikasi hewan. Salah satu klasifikasi hewan yang harus kita pelajari adalah
klasifikasi hewan invertebrata. Hewan Invertebrata dibagi kedalam beberapa
fillum salah satunya adalah Protozoa. Protozoa merupakn hewan primitip yang
bentuknya masih sederhana dan mempunyai struktur yang lebih majemuk dari
sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun
Protozoa merupakan organisme yang sempurna.
Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam
siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki
semu, bulu getar (cilia) atau bulu cambuk (flagel). Beberapa protozoa memiliki
fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam
bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan bereproduksi selama
kondisi memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit
maka protozoa akan membentuk sista. Pada saat sista protozoa mampu
bertahan hidup dalam lingkungan kering atau basah. Pada umumnya
berkembang biak dengan membelah diri.
Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang
antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya.. Protozoa hidup di air
atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan
terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat
parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit
dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang
kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah
atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Protozoa adalah mikroorganisme
menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista.
Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan
organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.

B. Tujuan Praktikum
Mengamati ciri, struktur dan peranan organisme yang tergolong ke
dalam protozoa.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari percobaan ini adalah
dapat mengetahui secara langsung struktur morfologi, anatomi, dan gerak dari
organisme yang tergolong dalam prozoa yang banyak terdapat disekitar kita.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Kastawi,Y (2005), Protozoa berasal dari kata proto dan zoion
yang artinya hewan pertama. Protozoa hanya memiliki satu sel, sudah terlihat jelas
inti sel (satu atau lebih) dan juga tidak memiliki organ atau jaringan. Beberapa
protozoa biasanya hidup di air tawar, air payau, air laut, dan tanah. Cara hidup
protozoa ada yang hidup bebas dan parasit terhadap hewan lain. Ciri-ciri umum
hewan yang tergolong Filum Protozoa dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tubuh terdiri dari satu sel, hidup berkoloni, ukuran tubuhnya beberapa mikron
sampai beberapa milimeter dan umumnya bersifat mikroskopis;
2. Cara bergeraknya ada yang menggunakan flagela, silia, atau pseudopodia, dan
bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak;
3. Tidak memiliki klorofil, kecuali Euglena;
4. Memiliki bentuk umum yang tetap kecuali Rhizopoda.
Protozoa adalah organisme uniseluler, hidup di bebas atau parasit,
beberapa diantaranya bersimbiosis dengan mahluk hidup lain. Pencernaan secara
intraseluler di dalam vakuola makanan. Alat gerak berupa psedium, cilia, atau
flagella pengambilan makanan secara holozik, saprozoik dan holophitik.
Umumnya berkembang biak melalui pembelahan sel dan konjugasi. Alat gerak
berupa kaki semu, flagel dan silia. Terdiri atas 4 kelas yaitu

Mastigopora,

Rhizopoda, Sprozoa, dan Ciliata (Rohmimohrto, 2007).


Protozoa merupakan hewan bersel satu dan memiliki bentuk yang
bermacam-macam, ada yang tetap dan tidak tetap. Pada protozoa yang berbentuk
tetap ini dikarenakan karena telah meiliki pelliculus (kulit) dan ada beberapa yang
memiliki cangkang kapur (Kastawi,Y. dkk, 2005)
Menurut Dwiastuti (2003), Berdasarkan alat gerak dimiliki, maka protozoa
dibedakan atas empat kelas yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.
1. Rhizopoda
Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa
yang

bergerak

merupakan

dengan

penjuluran

menggunakan
dari

pseudopodia

sitoplasma,misal

(kaki

Amoeba,

semu)yang

Foraminifera,

Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli,dan Entamoeba histolytica. Merupakan


hewan mikroskopis yang hidup sebagai massa kecil yang jernih dan bersifat
amorf atau dapat berubah ubah bentuknya.
2. Mastigophora

Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki flagellum yang


berperan sebagai alat gerak. Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle,
sehingga bentuknya relatif tetap dengan ukuran lebih kurang 0,1 mm.Memiliki
inti dan pada beberapa species memiliki kloroplas dengan klorofilnya yang
berfungsi

untuk

fotosintesis

yaitu

yang

termasuk

pada

golongan

phytonagellata.
3. Sporozoa
Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan
sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu
sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa karena dalam tahap
tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis spora. Hampir semua
anggota sporozoa adalah parasit, sehingga makanan diambil secara langsung
dari hospesnya. Memiliki inti dan pada waktu melakukan pembelahan ganda,
inti membelah berulang-ulang, setiap inti membentuk pembungkusnya dan
akhirnya dihasilkan individu anak yang cukup banyak. Sporozoa tersebut
melakukan respirasi dan ekskresi secara difusi. Pembiakan secara vegetatif
(aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut
Sporogoni. Secara vegetative yaitu melalui pembelahan berganda sehingga
dihasilkan banyak individu anak.Secara generative yaitu melalui pergiliran
keturunan antara fase vegetatif pada tubuh manusia dan fase generatif pada
tubuh hospes perantara seperti Plasmodium dengan fase generative pada
nyamuk Anopheles betina.
4. Ciliata
Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau
disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu, contoh
Paramecium aurelia. Hidup di tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa,
tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.Bagi yang hidup bebas
terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit tidak ada.Respirasi dan
ekskresi melalui permukaan tubuh. Pencernaan makanan secara internal pada
vakuola makanan.Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara
menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk

mulut sel.Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau
hewan

uniseluler

lainnya. Anggota

ciliata

ada

yang

hidup

bebas

sepertiParamecium candatum dan adapula yang hidup sebagai parasite seperti


Nyctoterus ovalis dan Balantidium coli.
Bakteri heterotroph, algae, dan protozoa merupakan

organisme

heterotroph yang mampu memeanfaatkan bahan organic maupun bahan anorganik


pada lingkungan tempat tubuhnya sebagai sumber nutrisi. Organisme ini
memegang peranan utama penanganan limbah organic, sehingga effluen yang
dihasilkan tidak mencemari lingkungan (Parwnayoni, 2008).
Hewan ruminansia membutuhkan protozoa simbion untuk membantu
memecah selulosa yang menjadi sumber makanannya. Protozoa rumen terbagi ke
dalam kelompok flagellata dan ciliata, tetapi hampir semua protozoa rumen
adalah protozoa ciliata Protozoa pada sapi terutama termasuk dalam kelompok
Ciliata. Cilliata pada sapi yang terdapat dalam rumen sampai abomasum
mencukupi sekitar 20% protein. Protein ini mengandung nilai gizi yang tinggi,
dengan nilai biologi yang tinggi pula. Cilliata merupakan sumber asam lemak
volatile yang penting. Selain itu Cilliata pada rumen juga mengambil
karbohidrat yang larut pada media dan merubahnya menjadi cadangan pati, dan
menguntungkan

induk

semang

dengan

cara membantu

dalam

proses

pemecahan selulosa. Ciliata pada umumnya bersimbiosis mutualismeatau


komensalisme pada hewan peliharaan (Safrida, 2013).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal

: Selasa/17 November 2015

Waktu

: Pukul 09.00 s.d 11.30 WITA

Tempat

: Laboratorium Biologi lantai 3 sebelah barat FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. 1 buah mikroskop
b. 2 buah pipet tes
c. 2 kaca preparat
2. Bahan
a. Air sawah
b. Air selokan
c. Air aquarium
d. Air tenang
C. Prosedur Kerja
1. Menyediakan alat dan bahan
2. Menggunakan pipet tetes untuk mengambil beberapa tetes sampel air
3. Meneteskan sampel air diatas kaca preparat
4. Mengamati dengan menggunakan mikroskop
5. Mengamati struktur morfologi, anatomi, dan gerakan organisme didalam
sampel air
6. Menggambar hasil pengamatan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Paramecium caudatum
Hasil Pengamatan

Pembanding

Klasifikasi

Sumber: protist.i.hosei.ac.jp

Perbesaran 40x

Keterangan
1. Vakola kontraktil
2. Selaput sel
3. Makanan

Kingdom : Animalia
Filum
: Protozoa
Kelas
: Infosoria
Ordo
: Holotrichida
Famili
: Holotrichidae
Genus : Paramecium
Spesies : Paramecium caudatum

4. Pori-poro mulut
5. Vakuola makanan
6. Pori-pori anal

7. Mikronukleus
8. Makronukleus

Pembanding

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Protozoa
Kelas
: Masigopora
Ordo
: Euglenida
Famili
: Euglenidae
Genus : Euglena
Spesies : Euglena viridis

9. Silia

2. Euglena viridis
Hasil Pengamatan

Sumber: www.mozaweb.com

Perbesaran 40x

Keterangan
1. Bintik mata
2. Vakuola makanan
3. Nukleus

4. Palikel
5. Mitokondria
6. Kloroplas

7. Vakuola kontraktil
8. Flagel

3. Volvox globator
Hasil Pengamatan

Perbesaran 40x

Keterangan

Pembanding

Sumber: www. Studyblue.com

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Protozoa
Kelas
: Phitomastigophora
Ordo
: Phytomonadina
Famili
: Phytomonadideae
Genus : Volvox
Spesies : Volvox globator

1. Flagel
2. Celulas
3.Microgomeles

B.

4. Makrogomeles

Pembahasan
1. Paramecium caudatum
a. Habitatn
Paramecium caudatum dalam percobaan ditemukan di air got, hal ini
sesuai dengan sumber makanannya yaitu zat-zat sisa organic yang
bersumber dari sampah-sampah organic dari rumah-rumah warga.
b. Morfologi
Paramecium caudatum memiliki tubuh berukuran sekitar 50-350
m yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut
getar

dan

pengamatan

tubuhnya

dapat

dilakukan

dengan

menggunakan mikroskop. Bentuk tubuhnya menyerupai sandal atau


streamline. Paramecium caudatum bergerak dengan kecepatan 1500
/detik atau lebih. Selama bergerak, silia membuat gerakan yang
simultan dari anterior ke posterior, disebut ritme metakronal.
Reproduksi

Paramecium

caudatum

secara

seksual

dengan

pembelahan biner membujur (transversal), sedangkan reproduksi


seksual dengan konjugasi.
c. Anatomi
Paramecium caudatum telah memiliki selubung inti (Eukariot).
Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil
(Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan
reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk
mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.
Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya,
maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah
bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik. Paramecium
caudatum bergerak dengan menggetarkan silianya. Paramecium
caudatum memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna
dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna
untuk mengeluarkan sisa makanan.
d. Manfaat

Manfaat dari Paramecium caudatum adalah untuk menjaga


kestabilan air dari berbagai sisa-sisa zat organic.
2. Euglena viridis
a. Habitatn
Euglena viridis dalam percobaan ditemukan di air tenang yang
berwarna agak kehijauan, dimana air tenang ini diambil dari kolamkolam genangan air. hal ini sesuai dengan keadaan Euglena viridis
yang membuat makananya dengan berfotosintesis di air yang
keadaannya tenang
b. Morfologi
Euglena viridis merupakan sejenis alga bersel tunggal yang
berbentuk lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan
meruncing pada ujung posterior (belakang). Euglena viridis memiliki
tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel
Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35-60 mikron dimana ujung
tubuhnya meruncing. Hewan ini memilki stigma (bintik mata
berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan
terang .Euglena viridis juga memiliki kloroplas yang mengandung
klorofil untuk berfotosintesis. Euglena viridis memiliki satu flagella
atau satu bulu cambuk untuk bergerak. Untuk reproduksi Euglena
berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner
secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya
nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput
sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel euglena
baru
c. Anatomi
Euglena viridis dapat melakukan simbiosis dengan jenis
ganggang tertentu dan tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena
rangsangan mekanik. Setiap sel Euglena viridis dilengkapi dengan
bulu cambuk (flagel) yang tumbuh padaujung anterior sebagai alat
gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang
memanjang ke arah posterior, celah ini melebar dan membentuk
kantong. Euglena viridis adalah hewan bersel satu berwarna hijau,

karena berklorofil, merupakan suatu marga dari hewan-hewan. Sistem


sirkulasi euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya.
Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui
membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara
enzimatis di dalam sitoplasma.
d. Manfaat
Manfaat dari Euglena viridis sebagai pengurai dari sisa-sisa zat
organic. Misalnya kotoran binatang yang berada di air
3.
Volvox globator
a. Habitatn
Volvox globator dalam percobaan ditemukan pada air sawah.
b. Morfologi
Volvox globator memiliki struktur tubuh berbentuk bulat bola.
Terdapat 2 flagel (buku cambuk) dibagian tepi setiap satu selnya yang
berfungsi untuk alat pergerakan dan menangkap makanan. Koloni dari
Volvox globator juga berbentuk bulat bola yang dilapisi oleh semacam
gelatin yang agak tebal bersifat semi permeabel. Antara sel satu dengan
yang lainya dihubungkan dengan benang benang sitoplasma. Bentuk
tubuh organisme yang termasuk ordo Volvocida umumnya bulat dan
berdinding tebal. Setiap spesie memiliki satu plastida dengan bentuk
yang bermacam-macam, tetapi umumnya berbentuk melengkung
seperti cangkir. Struktur flagella halus, tetapi pada beberapa spesies
flagella berkaitan dengan papilla. Organisme ini umumnya hidup
berkoloni. Permukaan koloni halus karena dilapisi oleh gelatin. Setiap
sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas. Reproduksi
Volvox globator secara aseksual terjadi pada garis ekuator, sel ini
berkembang menjadi germ cell, kelompok individu jantan dan
individu betina terbentuk pada koloni yang berbeda. Pada koloni
Volvox globator bersifat hermaphroditic yaitu dalam satu koloni dapat
membentuk sperma serta ovum.
c. Anatomi
Dalam satu individu Volvox globator terdapat bagian flagellata
berjumlah sepasang. Vacuola kontraktil terletak tepat didasar flagella

tertanam dalam tubuhnya. Zat hijau yang sering terlihat adalah klorofil
sehingga protista ini dapat berfotosintesis tetapi juga memakan
langsung makanan yang tersedia disekitarnya. Eyespot dimiliki pada
bagian dekat vacuola kontraktil sebagai mekanisme terhadap cahaya,
karena protista ini sangat peka terhadap cahaya. Antara individu satu
dengan yang lain terhubung menggunakan semacam benang
sitoplasma dan dalam koloni tersebut mereka tertutup sebuah lapisan
gelatin yang semi permeabel dan terlihat transparan.
d. Manfaat
Manfaat dari Volvox globator yaitu sebagai sumber makanan dari
makhluk hidup diperairan, misalnya ikan-ikan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah
yang hanya bersel satu. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa
dibedakan atas empat kelas yaitu rhizopoda (kaki semu), mastigophora (bulu
cambuk), ciliata (bulu getar), dan sporozoa (tidak memiliki alat gerak).
Sebagian besar protozoa bereproduksi secara seksual mealui pembelahan biner
dan sebagian protozoa bereproduksi secara seksual melalui penyatuan materi
geneteik (konjugasi). Habitat protozoa meliputi perairan, ditanah, dan didalam
organisme lain yang dapat membahayakan (parasite) ataupan tidak
membahayakan.
B. Saran
Pada percobaan ini praktikan diharapkan lebih teliti dalam melakukan
pengamatan terhadap sampel air, karena organisme yang akan diamati sangant
sulit dibedakan.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiastuti Sri dan Puguh Karyanto. 2003. Keanekaragaman dan Klasifikasi


Hewan. Surakarta: UNS Press.
Kastawi, Y. dkk. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : Universitas Negeri Malang.
Parwnayoni, N, M, susun. 2008. Pergantian Populasi Bakteri Heterotrof, Alga,
dan Protozoa Di Lagon BTDC Unit Penanganan Limbah Nusa Dua Bali.
Jurnal Bumi Lestari, Vol.8 No.2.
Rohmimohrto. 2007. Zoology invertebrate. Jakarta: Pustaka.
Safrida. 2013. Identifikasi Morfologis Ciliata Yang Terdapat Pada Rumen Sapi Di
RumahPotong Hewan Sebagai Penunjang Praktikum Zoologi
Invertebrata. Jurnal EduBio Tropika, Vol. 1 No.1.

Anda mungkin juga menyukai