Anda di halaman 1dari 6

Filum Protozoa

Protozoan Phylum
Izziyatul Amal
izziyatulamal.bio18@fkip.unyiah.ac.id
Abstrak
Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2019 bertempat di Laboraturium
Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Filum protozoa adalah kingdom yang meliputi organisme
yang sel-sel penyusun tubuhnya telah memiliki satu atau lebih inti sel atau nukleus sesungguhnya
serta bagian sel lainya. Inti sel sesungguhnya adalah inti sel yang telah dilingdungi oleh selaput inti
atau karioteka. Tubuh protozoa tersusun atas satu sel hingga banyak sel yang organismenya masih
sederhana. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan mengenal ciri-ciri serta spesies dari
masing-masing kelas protozoa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
mengamati dan mengindentifikasi ciri serta kelas dari spesies paramecium, euglena, amoeba, dan
plasmodium melalui pengamatan air jerami, air selokan, air sumur, air kolam, air laut dan air
sungai dengan menggunakan mikroskop. Hasil dari praktikum ini adalah kami dapat mengetahui
dan mengenal ciri serta spesies dari masing-masing kelas protozoa tersebut melalui pengamatan
mikroskop.
Kata kunci: protozoa, flagel, silia, kelas.

Abstract
This practicum was held on October 14, 2019 at the Biology Laboratory of FKIP Syiah
Kuala University. Phylum protozoa is a kingdom that includes organisms in which the cells making
up the body already have one or more actual cell nuclei or nuclei and other cell parts. The nucleus
of a cell is actually a cell nucleus that has been protected by a membrane of the nucleus or
karyoteka. The protozoan body is composed of one cell to many cells whose organisms are still
simple. This practicum aims to know and recognize the characteristics and species of each class of
protozoa. The method used in this research is to observe and identify the characteristics and
classes of the species paramecium, euglena, amoeba, and plasmodium through observation of
straw water, sewer water, well water, pond water, sea water and river water using a microscope.
The result of this practicum is that we can know and recognize the characteristics and species of
each of the protozoa classes through microscope observation.
Keywords: protozoa, flagella, cilia, class.

1
Izziyatul Amal: Filum Protozoa

Pendahuluan Prosedur Praktikum


Protozoa merupakan penghuni tempat Mengetahui dan mengindentifikasi
berair/ tempat basah, bila keadaan jadi kering, ciri dan spesies dari kelas protozoa
akan membuat cyste (kristal). Kegiatan hidup paramecium, euglena, amoeba, dan
dilakukan oleh sel itu sendiri. Didalam sel plamodium. Alat dan bahan disediakan.
terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan Kemudian air jerami, air selokan, air sumur,
hidup. Alat-alat itu misalnya: inti (nukleus), air kolam, air laut dan air sungai di tetesi satu
butir inti (nukleolus), rongga (vacuola), persatu ke atas kaca objek menggunakan pipet
mitokondria (Rusyana, 2014, p.5). tetes. Lalu kaca objek di tutup dengan kaca
Ciliata (ciliate) adalah kelompok penutup selanjutnya diamati di bawah
protista yang besar dan beraneka ragam yang mikroskop. Setelah itu hasil dari pengamatan
dinamai demikian karena mereka masing-masing spesies protozoa tersebut
menggunakan silia untuk bergerak dan dicatat dan digambar.
mencari makan (Campbell, 2010, p.147).
Protozoa dikenal sebagai protista Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
mirip hewan. Filum protozoa dibagi menjadi Data
empat kelas berdasarkan alat geraknya Data dan instrumen yang telah
(Suhardi, 2013, p.142). didapatkan melalui pengambilan sampel di
Di antara berbagai organisme yang lingkungan sekitar. Teknik pengumpulan data
mendiami air genangan tanah sawah adalah dalam praktikum ini kami lakukan secara
protozoa dan alga. Mereka berperanan penting RAL (Rangkaian Acak Lengkap) dimana
dalam siklus unsur hara di lingkungan air objek yang kami teliti merupakan objek yang
tawar, khususnya pada pertanaman padi diamati di dalam ruangan (laboraturium).
sawah (Niswati, 2008, p.226).
Kandungan bahan anorganik yang Teknik Analisis Data
mempengaruhi keberadaan Euglenophyceae Teknik analisis data yang kami
contohnya oksigen dan karbondioksida (Opat, jabarkan adalah dengan metode kualitatif
2016, p.22). dimana setelah melakukan pengamatan
terhadap objek yang diteliti kami melakukan
Metode/Cara Kerja penyajian data dengan mencari literatur serta
Waktu dan Tempat menyimpulkan hasil pengamatan terhadap
Praktikum dilakukan di laboraturium protozoa tersebut dan penyajian data juga
FKIP Biologi Unversitas Syiah Kuala pada dilengkapi dengan gambaran atau secara
hari Senin tanggal 14 Oktober 2019 pukul deskriktif mengenai objek yang diamati.
09.50-11.30 WIB.
Hasil dan Pembahasan
Target/ Subjek/ Populasi/ Sampel
Subjek diperoleh dari pengambilan
sampel di lingkungan sekitar. Target yang
hendak kami capai dalam praktikum ini
adalah kami dapat mengetahui dan mengenal
ciri serta spesies dari masing-masing kelas
protozoa yang kami amati.

Gambar 1. Paramecium caudatum

2
Izziyatul Amal: Filum Protozoa

Mengamati dan mengklasifikasikan Mengamati dan mengklasifikasikan


protozoa kelas ciliata (Paramecium protozoa subkelas fitomastigophora (Euglena
caudatum). Dari seluruh organisme yang ada viridris). Plankton merupakan suatu
hidup dipermukaan bumi, diperkirakan organisme yang berukuran kecil yang
protozoa berjumlah sekitar 15.000-20.000 hidupnya terombang ambing oleh arus
spesies dengan beraneka ragam bentuk. perairan. Organisme ini terdiri dari
Protozoa tersebar merata diseluruh permukaan mikroorganisme yang hidupnya sebagai
bumi mulai dari daratan rendah samai ke hewan (zooplankton) dan tumbuhan
daratan tinggi baik di darat, perairan tawar (fitoplankton) (Suryanto, 2009, p.7). Euglena
maupun perairan laut. Berdasarkan alat sp. merupakan jenis fitoplankton kelas
geraknya yang dimiliki, protozoa di Euglenoidea memiliki ciri-ciri diantaranya
kelompokan menjadi empat kelas, Rhizopoda bersel tunggal berbentuk lonjong, berflagel
(Sarcodina), yaitu rotozoa dengan alat gerak yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat
pseudopodia (kaki semu), Flagellata gerak, pada ujung anterior terdapat celah
(Mastigophora), yaitu protozoa dengan alat sempit yang menunjang kearah posterior
gelak flagel (bulu cambuk), Ciliata (belakang), hidup secara autotrof maupun
(Chilopora), yaitu protozoa dengan alat gerak heterotof. Habitat spesies ini terdapat di
silia (bulu getar). Sporotozoa, yaitu protozoa perairan air tawar dan laut Kandungan bahan
yang tidak mempunyai alat gerak (Wijaya, anorganik sangat mempengaruhi keberadaan
2009, p.12). suatu spesies. (Swary, 2014, p.164).
Berdasarkan pengamatan didapati Berdasarkan pengamatan didapati
hasil bahwa Paramecium caudatum termasuk hasil bahwa fitomastigophora mempunyai
ke dalam kelas ciliata yaitu protozoa yang plastida sehingga mampu menyediakan
memiliki alat gerak silia atau bulu getar. makanan sendiri malalui proses fotosintesis
Secara umum bentuk tubuh paramecium (autotrof). Dalam dalam ekosistem air tawar,
menyerupai sandal sehingga sering disebut fitoflagellata sering disebut fitiplankton dan
binatang sandal yang terlihat pada gambar berperan sebagai produsen bagi organisme
paramecium. Bagian ujung anterior tumpul, lainnya. Euglena viridris umumnya dapat
sedangkan bagian ujung belakang posterior dijumpai pada air keruh seperti pada air
meruncing dengan bulu getar di seluruh selokan. Pada sampel air selokan yang kami
permukaan tubuhnya. Paramecium umunya amati ditemukann 2-3 Euglena viridris yang
dapat dijumpai pada air tawar. Tetapi pada pergerakannya sangat cepat.
sampel air biakan jerami yang kami buat tidak
ditemukan Paramecium caudatum.

Gambar 3. Amoeba proteus

Gambar 2. Euglena viridris

3
Izziyatul Amal: Filum Protozoa

Mengamati dan mengklasifikasikan Sporozoa yang memiliki karakteristik sedikit


protozoa kelas Rhizophoda (Amoeba proteus). berbeda jika dibandingkan dengan anggota
Amoeba hidup bebas di perairan air tawar, di lainnya. Kelompok ini tidak mempunyai alat
kolam dan aliran air. Bahan Amoeba yang gerak sehingga tidak dapat bergerak secara
dikultura di laboratorium dapat diperolah dari aktif. Pada umumnya, sporozoa hidup sebagai
berbagai tempat dalam kolam, lumpur rawa, parasit pada tubuh hewan atau manusia.
sawah, di tumbuhan yang membusuk atau Plasmodium sp. umumnya dapat dijumpai
permukaan dasar bunga teratai. Makanan pada air sumu. Tetapi pada sampel air sumur
Amoeba adalah diatom dan protozoa lainnya yang kami amati tidak ditemukan Plasmodium
(Jalaluddin, 2014, p.120). sp.
Berdasarkan pengamatan didapati
hasil bahwa Amoeba proteus Membran Simpulan dan Saran
plasma merupakan bagian terluar dari sel Simpulan
tubuh amoeba yang tersusun atas senyawa Berdasarkan hasil pengamatan pada
lipoprotein. Selain berfungsi sebagai praktikum filum protozoa ini kami mengambil
pelindung sel tubuh dan pengaruh luar, kesimpulan bahwa Protozoa merupakan
membran plasma juga berfungsi sebagai makhluk uniseluler yang memiliki alat gerak
pengatur lalu lintas zat keluar masuk sel. berupa rambut getar (cilia), rambut cambuk
Ektoplasma dan endoplasma mempunyai (flagel), kaki semu (pseudopodia) atau tidak
peranan dalam pergerakan amoeba. Perubahan mempunyai alat gerak. Tubuh berupa
pada sel air amoeba menyebabkan terjadinya gumpalan protoplasma terdiri dari ektoplasma
aliran sitoplasma. Hal tersebut menyebabkan berupa plasma bagian luar dan endoplasma
terbentuknya pseudopoium. Amoeba proteus berupa plasma bagian dalam. Umumnya hidup
umumnya dapat dijumpai pada dasar perairan diperairan tawar, di tempat lembab, laut, di
atau pada kolam. Tetapi pada sampel air tanah dan pada hewan. Protozoa temukan
kolam yang kami amati tidak ditemukan dengan mengumpulkan berbagai macam jenis
Amoeba proteus. air antara lain air selokan, air laut, air jerami,
dan air sumur. Untuk mengamati apakah
hewan protozoa terdapat di salah satu air
tersebut. Namun pada paktikum ini hanya
menemukan hewan dari kelas
fitomastigophora yaitu Euglena viridis yang
terdapat di dalam air selokan.

Saran
Pada praktikum filum protozoa ini
sebaiknya objek diamati menggunakan
Gambar 4. Plasmodium sp. mikroskop elektron karena memiliki
Mengamati dan mengklasifikasikan pembesaran 1000x dibandingkan mikroskop
protozoa kelas sporozoa (Plasmodium sp.). cahaya biasa sehingga struktur tubuhnya
Malaria adalah penyakit menular yang tampak lebih jelas. Sebelum praktikum
disebabkan oleh parasit protozoa dengan dilaksanakan pastikan praktikan memahami
genus Plasmodium, famili Plasmodiidae, betul apa yang hendak diteliti atau sudah
filum Apicomplexa (Tambunan, 2019, p.9). memiliki pengetahuan dasar tentang objek
Berdasarkan pengamatan didapati yang hendak dipraktikumkan sehingga pada
hasil bahwa Plasmodium sp. Adalah saat praktikum berlangsung praktikan dapat

4
Izziyatul Amal: Filum Protozoa

mengindentifikasi objek secara akurat dan MO, Opat, dkk. (2016). Inventarisasi
akan lebih mendapatkan hasil yang maksimal Mikroalga dan Protozoa pada Instalansi
dalam proses pengamatan objek. Pengolahan Air Limbah Karet Sistem
Biofilter Skala Laboratorium. Jurnal
Daftar Pustaka Protobiont. 4:3, 19-25.
A, Swary, dkk. (2014). Studi Pengaruhnya Neil A, Campbell. (2012). Biologi Edisi 8
Deterjen Terhadap Komposisi dan Jilid 2. (Terjemahan D.T. Wulandari).
Kelimpahan Fitoplankton Di Sungai Jakarta: Erlangga.
Banjir Kanal Timur Semarang. R, Tambunan. (2019). Pengaruh Suhu Tubuh
Diponeogoro Journal Of Maquares. 3:2, Terhadap Siklus Eritrositer Plasmodium
157-165. falciparum. Jurnal Ilmiah Methoda. 9:1,
AM, Suryanto&H, Umi. (2009). Pendugaan 7-19.
Status Trofik Dengan Pendekatan Suhardi. (2013). Peningkatan Partisipasi dan
Kelimpahan Fitoplankton dan Kerjasama Siswa Menggunakan Model
Zooplankton Di Waduk Sengguruh, Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi
Karangkates, Lahor, Wlingi Raya dan Protozoa Kelas X SMAN Pengasih.
Wonorejo Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Jurnal Pendidikan Matematika dan
Perikanan dan Kelautan. 1:1, 7-13. Sains. 1:2, 140-146.
A, Niswati, dkk. (2008). Perubahan Populasi Wijaya. (2009). Model Pembelajaran,
Protozoa dan Alga Dominan pada Air Keterampilan Proses Sains, Pembelajaran
Genangan Tanah Padi Sawah yang Berbasis Praktikum dan Protozoa. Jurnal
Diberi Bokashi Berkelanjutan. Jurnal Education Bio. 2:1, 11-18.
Tanah Trop. 13:3, 225-231.
A, Rusyana. (2014). Zoologi Invertebrata.
Bandung: Alfabeta, cv.
Jalaluddin, dkk. (2014). Inventarisasi
Fitoplankton Di Perairan Bendungan
Beurayeun Kecamatan Leupung
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah
Sains. 2:2, 119-124.

5
Izziyatul Amal: Filum Protozoa

Anda mungkin juga menyukai