Anda di halaman 1dari 11

I.

Tanggal Praktikum :

II. Judul Praktikum : Adaptasi Hewan

III. Tujuan Praktikum :

Setelah dilakukan praktikum diharapkan mampu :

1. Mengetahui struktur tubuh hewan yang beradaptasi dengan lingkungan.

2. Mengetahui kesesuaian proses fisiologis yang muncul akibat perubahan

kondisi lingkungan.

3. Mengetahui respon hewan tentang tingkah laku sesuai dengan perubahan

kondisi lingkungan.

IV. Dasar Teori

Perilaku merupakan fungsi adaptasi morfoligis dan fisiologis suatu satwa.

Perilaku satwa juga dapat didefinisikan sebagai semua pergerakan atau gaya yang

dilakukan satwa yang dipengararuhi oleh hubungan satwa dengan lingkungannya

(Suherli, 2016: 6).

Ketika terjadi fluktuasi suhu lingkungan yang relatif konstan, maka perilaku

dan pola aktivitas yang dilakukan kesehariannya hampir sama. Namun jika terjadi

fluktuasi suhu lingkungan yang ekstrem perilaku dan pola aktivitasnya cenderung

berubah dengan melakukan adaptasi tertentu misalnya pada musim kemarau

melakukan hibernasi dengan cara meliang sehingga pada musim kemarau akan sulit

ditemukan (Qurniawan & Eprilurahman, 2012: 81).


Pada dasarnya bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis hewan air lainnya mulai

dari lahir hingga ikan tersebut tua dapat berubah-ubah, terutama pada ikan dan

hewan air lainnya yang mengalami metamorfosis dan mengalami proses adaptasi

terhadap lingkungan (habitat) (Almunawwarah, 2016: 46).

Hewan juga harus bebas dari ketakutan dan stress jangka panjang, dengan

menciptakan lingkungan yang dapat mencegah stress, misalnya memberikan masa

adaptasi/aklimatisasi (Ridwan, 2013: 115).

Adaptasi dari mata hewan nokturnal dipengaruhi oleh adanya sinar matahari, di

mana sinar matahari ini dapat menghambat penglihatan dari hewan nokturnal

Sehingga pada hewan nokturnal cenderung baik saat melihat di malam hari (Afitah,

2020: 14).

V. Alat dan Bahan :

a. Alat

1. Botol besar atau stoples kaca

2. Sangkar burung

3. Teropong

4. Sangkar serangga

5. Aquarium

6. Kamera

7. Makanan (serangga kecil, bijian, ikan kecil, pelet)

b. Bahan

a. Hemidactylus sp. (Cecak)

b. Anas sp. (Itik)


c. Attachus sp. (Kupu-kupu Gajah)

d. Macaca sp. (Kera ekor panjang)

e. Ikan mas, mujair

VI. Cara Kerja :

Cara Kerja 1

1. Dimasukkan cecak ke dalam botol, tutup dengan baik dan dilubangi

tutupnya untuk masuk oksigen.

2. Kemudian botol diletakkan secara horizontal di atas tempat yang lebih

tinggi dari tinggi manusia.

3. Ditimbang makanan yang akan diberikan untuk cecak.

4. Diberikan makanan dan lakukan pengamatan terhadap tingkah laku

makannya.

5. Diperhatikan bentuk kaki yang melekat pada kaca.

6. Diamati lama cecak makan dan berapa lama makanan habis dimakan.

7. Digambarkan bentuk kaki yang menempel.

Cara Kerja II

1. Itik dilepaskan ke kawasan perairan, perhatikan bagaimana cara

berenangnya.

2. Halau itik ke kawasan kering berlumpur, perhatikan apa yang terjadi.

3. Tangkap itik kembali dan perhatikan bagaimana bentuk kaki dan selaput

yang ada pada kakinya.

4. Perhatikan alat gerak yang ada pada itik dan kapan digunakan.

5. Digambarkan dan catat hasil pengamatanmu.


Cara Kerja III

1. Ikan mas dan mujair dimasukkan ke dalam masing-masing aquarium.

2. Diperhatikan bagaimana ikan berenang.

3. Diperhatikan kondisi pinna saat berenang dan saat istirahat, apakah semua

pinna dipergunakan pada saat yang sama.

4. Pelet diberikan ke dalam masing-masing aquarium.

5. Diperhatikan bagaimana cara ia memperoleh makanan.

6. Dicatat dan analisis apa yang terjadi.

Cara Kerja IV

1. Disediakan aquarium yang memiliki ukuran memadai (2x1 m).

2. Ikan mujair dan ikan mas dimasukkan ke dalamnya dalam satu aquarium.

4. Diamati bagaimana proses renangnya.

5. Diberikan pelet dan diamati cara mendapatkannya.

6. Dicatat dan perhatikan kondisi pinnanya.

Cara Kerja V

1. Dipilih koloni Macaca sp. atau sebangsanya (jantan, betina, anak, induk

sedang menggendong anak) dialam seperti kawasan Tahura (taman hutan

raya) Seulawah Kabupaten Aceh Besar.

2. Dilempar makanan yang jauh dari koloni Macaca ini sekitar 2-5 meter.

3. Diperhatikan apa yang dilakukan oleh Macaca untuk mendapatkan

makanan.

4. Diamati dan dicatat: (4.1) Macaca yang muncul terlebih dahulu, (4.2)

Bagaimana cara Macaca memperoleh makanan, (4.3) Cara berjalan untuk


memperoleh makanan, dan (4.4) Lama waktu yang dipergunakan Macaca

untuk mendapatkan makanan yang dilemparkan.

5. Jika yang diperoleh makanan induk yang sedang menggendong anaknya,

apa yang dilakukan terhadap anak tersebut.

6. Sambil diamati vidiokan tingkah laku mereka.

7. Dibuatlah kesimpulan.

Cara Kerja VI

1. Kupu-kupu, belalang dan sebangsanya yang ada di sekitar ditangkap dan

ditempatkan ke dalam suatu tempat yang mudah dimati (stoples, botol).

2. Diperhatikan bentuk mulut dari masing-masing insekta ini.

3. Diberikan makanan untuk masing-masing insekta ini dan diperhatikan

bagaimana penggunaan alat mulut yang ada pada mereka.

4. Dicatat apa yang terjadi.

5. Dibuat kesimpulan.
X. Daftar Pustaka

Almunawwarah, A., Sufi, I., & Noviyanti, A. 2016. Identifikasi Jenis-Jenis Ikan yang
Terdapat Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Di Gampong Lampulo Kecamatan
Kuta Alam Banda Aceh. Jurnal Sains dan Aplikasi, 4:1, 44-50.

Afitah, A., Fitrianti, A. R., Widayati, E. D., Pamira, I., Muasaroh, M., & Ujilestari, T.
2020. Strategi Adaptasi Retina Mata Hewan Nokturnal Terhadap
Kemampuannya Melihat dalam Gelap. Jurnal Pendidikan Biologi, 1:2, 14-20.

Ridwan, E. 2013. Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan dalam Penelitian Kesehatan.


Jurnal Indon Med Assoc, 63:3, 112-116.

Qurniawan, T. F., & Eprilurahman, R. 2012. Keanekaragaman Jenis Herpetofauna di


Kawasan Ekowisata Goa Kiskendo, Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Biota, 17:2, 78-84.

Suherli, D., Harianto, S. P., & Widodo, Y. 2016. Kajian Perilaku Dan Pakan Drop In
Monyet Hitam Sulawesi (Macaca Nigra) Di Taman Agro Satwa dan Wisata
Bumi Kedaton. Jurnal Sylva Lestari, 4:2, 1-8.

Anda mungkin juga menyukai