Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

MOLLUSCA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biosistematika Hewan dengan

dosen pengampu:

Disusun oleh:

Amelia Kania Putri Sugara (2003814)


Christian Hadi Pratama Simbolon (2002955)
Indri Nuraida (2007031)
Muhammad Syamsurizal (2007608)
Sarah (2008675)
Syanindiah Regita Putri (2001328)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
1

A. Judul
Praktikum ini berjudul “Pengamatan Filum Mollusca”.

B. Tujuan Praktikum
1. Mengenal keanekaragaman hewan Mollusca.
2. Observasi morfologi dan struktur tubuh hewan Mollusca.
3. Mengelompokkan hewan-hewan ke dalam classis yang berbeda berdasarkan persamaan
dan perbedaan ciri.
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.

C. Landasan Teori
Kata Mollusca berasal dari bahasa Yunani, yaitu Molluscus yang berarti lunak. Phylum
Mollusca merupakan kelompok hewan invertebrata yang bertubuh lunak dan multiseluler.
Ukuran dan bentuk Mollusca sangat bervariasi dan umumnya dilindungi oleh cangkang.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa
organisme. Habitat Mollusca pada umumnya berada di air tawar, laut, darat, dan beberapa juga
ada yang hidup sebagai parasit (Suwignyo, 2005).
Ciri umum yang dimiliki Filum Mollusca adalah tubuhnya bersimetris bilateral, tidak
bersegmen kecuali Monoplacophora, pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki
berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak, dan dinding tubuh sebelah dorsal meluas
menjadi sepasang lipatan yang dinamakan mantel atau pallium. Fungsi dari mantel adalah
untuk mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga mantel yang didalamnya terdapat
insang (Hala, 2007).
Menurut Nontji (1993), Mollusca terdiri dari lima kelas yakni Amphineura, Gastropoda,
Scaphopoda, Pelecypoda dan Cephalopoda. Dari kelima kelas tersebut hanya tiga yang
mempunyai arti nilai ekonomi, yaitu Gastropoda (jenis-jenis keong), Pelecypoda (jenis-jenis
kerang) dan Cephalopoda (cumi-cumi, sotong dan gurita).
● Classis Amphineura, merupakan kelompok hewan yang berjalan dengan kaki di perutnya.
Cirinya adalah berkaki pipih, memiliki struktur radikula pada tubuhnya, serta tubuhnya
simetri bilateral. Amphineura juga memiliki cangkang yang berjumlah delapan dengan
bahan dasar berasal dari zat kapur. Jenis hewan ini dapat ditemukan di lautan, biasanya
2

hewan ini akan menempel pada batu dan karang di tepi pantai. Contoh dari Amphineura
adalah bangsa kerang seperti chiton sp. dan neopilina sp.
● Classis Gastropoda, merupakan kelompok hewan yang menggunakan perutnya sebagai
kaki untuk bergerak. Gastropoda berasal dari kata Gaster yang berarti perut dan Podos yang
berarti kaki. Hewan jenis ini memiliki tubuh simetri bilateral, dapat menghasilkan lendir
yang berfungsi untuk melindungi dan mempermudahnya dalam bergerak, serta pada bagian
kepalanya terdapat dua buah tentakel yang berfungsi sebagai indra penglihatan dan
penciuman. Contoh dari kelas gastropoda adalah bangsa siput yaitu Achatina fulica
(bekicot), Pila ampullacea (siput sawah), conus sp. dan cypraea sp.
● Classis Scaphopoda, merupakan kelompok hewan yang memiliki cangkang berbentuk
panjang dan tajam seperti terompet. Tubuhnya memanjang dorsoventral, kepala rudimenter
atau menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali lumpur. Scaphopoda bernafas dengan
menggunakan rongga mantel dan tidak memiliki insang. Pada ujung cangkangnya terdapat
lubang yang berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat hidupnya. Jenis
hewan ini dapat ditemukan pada daerah yang berlumpur atau berpasir, dan hidup dengan
menanamkan diri pada daerah tersebut. Contoh dari kelas Scaphopoda adalah Scaphopoda
sp. dan Dentalium sp.
● Classis Pelecypoda, merupakan kelompok hewan yang memiliki kaki pipih seperti kapak.
Pelecypoda disebut juga dengan bivalvia karena cangkangnya terdiri dari dua katup
(valva). Bentuk tubuhnya simetri bilateral, habitatnya di air tawar atau laut, memiliki kaki
pipih, dan memiliki otot penggerak cangkang yang dinamakan dengan otot aduktor, yang
meliputi otot aduktor anterior dan otot aduktor posterior. Otot ini berfungsi untuk membuka
dan mengatupkan cangkang. Contoh dari kelas Pelecypoda adalah Chima sp. (remis) dan
Pinctada margaritifera (kerang mutiara). Pelecypoda cangkangnya terdiri dari tiga lapisan,
yaitu:
a) Periostrakum, yaitu lapisan terluar yang terdiri dari zat kitin, berfungsi untuk
pelindung tubuh.
b) Prismatic, yaitu lapisan tengah yang terdiri atas kristal CaCO3.
c) Nakreas, yaitu lapisan terdalam yang terdiri atas CaO3 halus, berfungsi menghasilkan
sekret lapisan mutiara.
3

● Classis Cephalopoda, merupakan kelompok hewan yang memiliki kaki pada bagian
kepalanya dan tidak memiliki cangkang. Tubuhnya terbagi menjadi bagian kepala, leher,
dan badan. Pada kepalanya terdapat 10 bagian memanjang, 8 diantaranya berfungsi sebagai
lengan yang disebut dengan tentakel. Habitatnya di laut, bernapas dengan insang, memiliki
sistem pencernaan yang lengkap, sistem peredaran darah tertutup, dan fertilisasinya terjadi
di air laut. Cephalopoda dapat berubah warna dengan cepat karena memiliki otot khusus
dan zat kromatofora yang akan melakukan kombinasi perubahan warna tubuhnya.
Contohnya adalah Loligo sp. (cumi-cumi), Nautilus sp., Octopus sp. (gurita).

D. Metode
1. Alat
Tabel D1. Alat yang digunakan untuk pengamatan filum Mollusca

No. Alat Jumlah

1. Set Alat Bedah 1

2. Kamera Handphone 1

3. Loupe 1

4. Pinset 1

5. Jarum Pentul 1

2. Bahan
Tabel D2. Bahan yang digunakan untuk pengamatan filum Mollusca

No. Bahan

1. Cumi-cumi (Loligo sp.)

2. Sontong (Sepiida)

3. Bekicot (Achatina fulica)

4. Keong Sawah (Filopaludina javanica)

5. Kerang Hijau (Perna viridis)

6. Kerang Darah (Anadara sp.)


4

3. Langkah Kerja
A. Pengamatan pada Cumi Jantan dan Betina
Bagan D1. Langkah Kerja Pengamatan Cumi Jantan dan Betina

Siapkan alat Letakan cumi di Cumi dibedah


bedah, cumi atas alas bedah, hingga terlihat
dicuci bersih amati morfologi bagian
dengan air tubuhnya organnya,diamati

Catat hasil
pengamatan

B. Pengamatan pada Awetan Basah dan Awetan Kering


Bagan D2. Langkah Kerja Pengamatan Awetan Basah dan Kering

Menyiapkan Mengamati Mengamati


gambar morfologi yang karakteristik yang
spesimen dimiliki setiap dimiliki setiap
awetan basah species species

Mencatat hasil
pengamatan
dalam bentuk
tabel dan laporan
5

E. Hasil Pengamatan - Bikin tabel ulang


Tabel E1. Identifikasi Awetan Kering dan Awetan Basah Fillum Mollusca

Karakteristik Cangkok
No. Tipe/Letak
Nama Spesies Simetri Tubuh Classis Mantel Alat Respirasi
Kaki Warna Arah Jumlah
Cangkok Putaran Cangkok

1. Limax maximus Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Penumostome - - -

2. Doris sp. Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Coklat Kiri 1

3. Octopus sp. Bilateral simetris Cephalopoda ✔ Kepala Insang - - -

4. Vaginula sp. Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang - - -

5. Barbatia decussata Bilateral simetris Bivalvia ✔ Mantel Insang Putih - 2

6. Polinices sp. Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Putih Kanan 1

7. Murex trapa Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Putih coklat Kiri 1

8. Loligo sp. Bilateral simetris Cephalopoda ✔ Kepala Insang - - -

9. Nautilus sp. Bilateral simetris Cephalopoda ✔ Kepala Insang Putih coklat - 1

10. Achantina fulica Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Para-paru Putih coklat Kiri 1

11. Sepia sp. Bilateral simetris Cephalopoda ✔ Kepala Insang - - -


6

12. Chaetopleura sp. Bilateral simetris Polyplacophora ✔ Bagian ventra Insang Putih kuning - 8

Insang
13. Pinna muricata Bilateral simetris Bivalvia ✔ Mantel Putih - 2
lembaran

14. Turbo sp. Bilateral simetris Gastropoda ✔ Mantel Insang Putih coklat Kanan 1

Insang
15. Anadara sp. Bilateral simetris Bivalvia ✔ Kapak kecil Putih - 2
lembaran

16. Dentalium sp. Bilateral simetris Scaphopoda ✔ Kapak kecil Rongga mantel Putih Torsi 1

17. Barbatia barbata Bilateral simetris Bivalvia ✔ Mantel Insang Coklat hitam - 2

18. Babylonia spirata Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Putih coklat Kiri 1

19. Bursa rubeta Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Putih coklat Kanan 1

20. Trochus niloticus Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Putih coklat Kiri 1

21. Tridacna sp. Bilateral simetris Bivalvia ✔ Kapak kecil Insang Coklat - 2

22. Oliva carneola Bilateral simetris Bivalvia ✔ Mantel Insang Putih - 2

23. Conus sp. Bilateral simetris Gastropoda ✔ Mantel Insang Putih coklat - 1

24. Cypraea sp. Bilateral simetris Gastropoda ✔ Mantel Insang Coklat Kanan 1

25. Semele crenulata Bilateral simetris Bivalvia ✔ Mantel Insang Putih Kanan 1
7

26. Pleuroploca sp. Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Putih Kanan 1

27. Busyon sp. Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Putih Kanan 1

28. Tonna sp. Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Putih Kanan 1

29. Lambis lambis Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Putih coklat Kanan 1

30. Oliva tessellata Bilateral simetris Gastropoda ✔ Perut Insang Coklat Kanan 1
8

Tabel E2. Hasil Pengamatan Awetan Basah dan Kering Filum Mollusca

No. Klasifikasi Objek Gambar Pengamatan Gambar Referensi

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
1. Ordo : Pulmonata
Familia : Limacidae
Genus : Limax Limax maximus Sumber:
Species : Limax maximus (Dok. Kelompok 6, 2018) (Roy Anderson, 2003)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
2. Ordo : Nudibranchia
Familia : Dorididae
Genus : Doris Doris sp. Sumber:
Species : Doris sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Sully Bachel, 2008)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
3. Ordo : Octopoda
Familia : Octopoidae
Genus : Octopus Octopus sp. Sumber:
Species : Octopus sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Reef Guide)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
4. Ordo : Stylomazophora
Familia : Veronicellidae
Genus : Vaginula Vaginula sp. Sumber:
Species : Vaginula sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Roy Anderson, 2003)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
5. Ordo : Arcoida
Familia : Arcidae
Genus : Barbatia Barbatia decussata Sumber:
Species : Barbatia decussata (Dok. Kelompok 6, 2018) (Inaturalist)
9

No. Klasifikasi Objek Gambar Pengamatan Gambar Referensi

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
6. Ordo : Sorbeoconcha
Familia : Naticidae
Genus : Polinices Sumber:
Polinices sp.
Species : Polinices sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Eddie Hardy, 2000)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
7. Ordo : Neogastropoda
Familia : Muricidae
Genus : Murex Sumber:
Murex trapa
Species : Murex trapa (Dok. Kelompok 6, 2018) (wildsingapore.com)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Chepalopoda
8. Ordo : Myopsida
Familia : Loliginidae
Genus : Loligo Loligo sp. Sumber:
Species : Loligo sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Indofishery.id)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
9. Ordo : Nautilida
Familia : Nautilidae
Genus : Nautilus Nautilus sp. Sumber:
Species : Nautilus sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Carl Vernon, 2012)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
10. Ordo : Stylommatophora
Familia : Achatinidae
Genus : Achatina Achatina fulica Sumber:
Species : Achatina fulica (Dok. Kelompok 6, 2018) (Shutterstock.com)
10

No. Klasifikasi Objek Gambar Pengamatan Gambar Referensi

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
11. Ordo : Sepiida
Familia : Sepiidae
Genus : Sepia Sepia sp. Sumber:
Species : Sepia sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Simon Thorrold, 2012)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Polyplacopora
12. Ordo : Chitonida
Familia : Chaetopleuridae
Genus : Chaetopleura Sumber:
Chaetopleura sp.
Species : Chaetopleura sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Bruno Anseeuw, 2004)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
13. Ordo : Pterioida
Familia : Pinnidae
Genus : Pinna Sumber:
Pinna muricata
Species : Pinna muricata (Dok. Kelompok 6, 2018) (G. & Ph. Poope, 2017)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
14. Ordo : Trochoidea
Familia : Turbinidae
Genus : Turbo
Turbo sp. Sumber:
Species : Turbo sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (Des Beechey, 2000)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
15. Ordo : Arcoida
Familia : Arcidae
Genus : Anadara Anadara sp. Sumber:
Species : Anadara sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Jill Leonard, 2008)
11

No. Klasifikasi Objek Gambar Pengamatan Gambar Referensi

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
16. Ordo : Dentaliida
Familia : Dentaliidae
Genus : Dentalium Dentalium sp. Sumber:
Species : Dentalium sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Cahyani, N., 2020)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
17. Ordo : Arcida
Familia : Arcidae
Genus : Barbatia
Barbatia decussata Sumber:
Species : Barbatia decussata
(Dok. Kelompok 6, 2018) (Inaturalist)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
18. Ordo : Neogastropoda
Familia : Babyloniidae
Genus : Babylonia Babylonia spirata Sumber:
Species : Babylonia spirata (Dok. Kelompok 6, 2018) (Tan, S.K., 2013)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
19. Ordo : Littorinimorpha
Familia : Bursidae
Genus : Bursa Bursa rubeta Sumber:
Species : Bursa rubeta (Dok. Kelompok 6, 2018) (Coquillagilles, 2014)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
20. Ordo : Trochida
Familia : Trochidae
Genus : Trochus Trochus niloticus Sumber:
Species : Trochus niloticus (Dok. Kelompok 6, 2018) (SeaLifeBase)
12

No. Klasifikasi Objek Gambar Pengamatan Gambar Referensi

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
21. Ordo : Veneroida
Familia : Tridacnidae
Genus : Tridacna Tridacna sp. Sumber:
Species : Tridacna sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Keith Berkelhamer, 2015)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
22. Ordo : Neogastropoda
Familia : Olividae
Genus : Oliva Oliva carneola Sumber:
Species : Oliva carneola (Dok. Kelompok 6, 2018) (Gmelin, 1791)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
23. Ordo : Conoidea F
Familia : Conoidae
Genus : Conus Conus sp. Sumber:
Species : Conus sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Science Photo Library)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
24. Ordo : Caenogastropoda
Familia : Cypraeidae
Genus : Cypraea Cypraea sp. Sumber:
Species : Cypraea sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Sand and Shells)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
25. Ordo : Eulamellibranchia
Familia : Semelidae
Genus : Semele Semele crenulata Sumber:
Species : Semele crenulata (Dok. Kelompok 6, 2018) (Invert E Base)
13

No. Klasifikasi Objek Gambar Pengamatan Gambar Referensi

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
26. Ordo : Neogastropoda
Familia : Fasciolariidae
Genus : Pleuroplaca Pleuroplaca sp. Sumber:
Species : Pleuroplaca sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Inaturalist)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
27. Ordo : Neogastropoda
Familia : Buccinidae
Genus : Busycon Busycon sp. Sumber:
Species : Busycon sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Heilprin, 1886)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
28. Ordo : Littorinimorpha
Familia : Tonnidae
Genus : Tonna Tonna sp. Sumber:
Species : Tonna sp. (Dok. Kelompok 6, 2018) (Kumar, D., 2015)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
29. Ordo : Littorinimorpha
Familia : Strombidae
Genus : Lambis Lambis lambis Sumber:
Species : Lambis lambis (Dok. Kelompok 6, 2018) (Wieneke, U., 2020)

Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
30. Ordo : Neogastropoda
Familia : Olividae
Genus : Olivinae Oliva tessellata Sumber:
Species : Oliva tessellata (Dok. Kelompok 6, 2018) (Xenophora.org)
14

F. Pembahasan
1. Classis Gastropoda
a) Limax maximus
Limax maximus mempunyai tubuh simetri bilateral, bulat memanjang, memiliki
mantel, dan bernapas menggunakan insang. Kepalanya dilengkapi dengan satu atau dua
pasang tentakel yang diantaranya memiliki mata,rongga mantelnya terletak di interior, dan
organ reproduksinya berumah satu.

b) Doris sp.
Doris sp dapat disebut juga dengan siput laut. Mempunyai bentuk tubuh simetri
bilateral, bulat, mempunyai mantel, dan bernapas menggunakan insang. Memiliki cangkok
berwarna putih agak kecoklatan dengan arah putar cangkok ke kiri.

c) Vaginula sp.
Hewan ini adalah salah satu spesies dari gastropoda yang tidak mempunyai
cangkang atau cangkok pada dorsal tubuhnya. Memiliki tubuh simetris bilateral, bulat
pipih, dan mempunyai mantel. Memiliki kaki yang terletak pada bagian perut serta
bernapas dengan insang.

d) Polinices sp.
Polinices sp atau yang dapat disebut sebagai siput bulan memiliki operculum yang
terbuat dari bahan yang menyerupai tanduk. Ukuran tubuh aslinya akan lebih besar ketika
keluar dari cangkangnya. Bagian depan kakinya digunakan seperti bajak, bagian kaki
menutupi kepala yang berfungsi sebagai pelindung., dan tentakel serta siphonnya keluar
dari perisai. Mantel membentang pada sisi cangkangnya.

e) Achatina fulica
Memiliki dua pasang tentakel yang berpasangan dengan ukuran pendek yang
berada di anterior dengan fungsi sebagai saraf pembau serta sepasang lagi yang lebih
panjang memiliki mata. Terdapat lubang yang terhubung dengan kelenjar mukoska kaki
yang berada di bawah mulut. Memiliki kaki yang lebar dan pipih yang terdiri atas otot serta
berfungsi sebagai alat gerak dan mengandung selaput mukoska yang dapat menghasilkan
alat bantu gerak berupa lendir.
15

f) Turbo sp.
Mempunyai tubuh berbentuk simetri bilateral, bulat spiral, memiliki mantel,
bernafas menggunakan insang, cangkok berwarna putih coklat dengan arah putar ke kiri
dan jumlah kepingnya satu.

g) Babylonia spirata
Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, bulat, memiliki mantel, bernapas
menggunakan insang, cangkok berwarna putih agak kecoklatan. Babylonia spirata
merupakan salah satu siput laut dengan cangkang yang berukuran kecil.

h) Bursa rubeta
Memiliki bentuk cangkang yang menyerupai terompet. Mempunyai tonjolan-
tonjolan yang berwarna kemerahan pada sekeliling lingkar cangkangnya dengan ukuran
yang berbeda-beda. Mempunyai kaki pada bagian ventral yang dilengkapi dengan kelenjar
lendir sebagai alat yang mempermudah pergerakannya. Arah putar cangkang ke kiri
dengan warna aperture yang kehitaman terlihat lebih gelap dari pada karangannya.

i) Trochus niloticus
Kerang dengan ukuran besar yang cangkangnya berbentuk kerucut dengan 10-12
ulir (suture). Putaran seluk (whorl) berbentuk spiral. Beberapa seluk awal mempunyai
tonjolan-tonjolan kecil, pada seluk terakhir bentuknya lingkaran yang cembung dan besar.
Memiliki kolumela yang tipis dan menonjol menyerupai gigi. Terdapat satu pasang
tentakel pada bagian kepalanya yang memiliki sepasang bintik mata, terdapat tonjolan
(proboscis) pendek dan tidak aktif bergerak. Pada ujung kepala terdapat mulut dengan dua
buah bibir lateral. Terdapat banyak gigi radula pada rongga mulutnya mulai dari bagian
atas, bawah, dan berujung pada bagian depan mulut dekat bibir, serta terdapa juntaian dari
bagian mantelnya yang berbentuk cerobong du antara mulu dan cangkangnya.

j) Olivia carneola
Mempunyai tubuh berbentuk simetri bilateral, bulat memanjang, memiliki mantel,
bernapas menggunakan insang, cangkok berwarna putih dengan arah putar ke kanan. Oliva
carneola mempunyai cangkang yang permukaannya licin dan mengkilap.
16

k) Conus sp.
Pada umumnya Conus mempunyai cangkang yang tertutup dengan lapisan yang
berupa jaringan tipis yang disebut dengan periostracum. Mempunyai banyak pola
cangkang serta warna yang menarik. Bentuk dan struktur dari radula unik dan berbeda pada
setiap spesies yang seringkali digunakan sebagai sumber data pada pengamatan mengenai
sistematika mollusca.

l) Cypraea sp.
Cypraea tigris banyak ditemukan di daerah tropis Pasifik, dan Samudra Hindia.
Hewan ini hidup di bawah batu dan di bagian dasar karang. Selain itu, hewan ini memiliki
simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas dengan
insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih dan berbintik-bintik.

m) Pleuroploca sp.
Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, bulat, memiliki mantel, bernapas menggunakan
insang, cangkok berwarna putih dengan arah putar ke kiri. Spesies ini dapat hidup di zona
benthos.

n) Busycon sp.
Memiliki bentuk tubuh simetris bilateral, bulat mengerucut, mempunyai manntel,
bernapas menggunakan insang., memiliki satu cangkok berwarna putih dengan arah putar
ke kiri.

o) Tonna sp.
Memiliki tubuh simetri bilateral, bulat, memiliki mantel, bernapas menggunakan
insang, memiliki cangkok berwarna putih dengan arah putar ke kiri. Hewan ini dikenal
sebagai siput laut besar karena ukurannya yang cukup besar dengan bentuk cangkok yang
mirip seperti sirip pada ikan di salah satu bagian cangkoknya, memiliki kelenjar lendir
sebagai alat bantu gerak pada kakinya.
17

p) Lambis lambis
Panjang cangkang pada hewan ini dapat mencapai 29 cm (rata-rata 18 cm).
Mempunyai cangkang yang besar, kuat, dan berat. Terbentuk 6 digitalis (seperti jari) tipis
pada bagian luar mulutnya. Memiliki warna cangkang yang bervariasi.

q) Oliva tessellata
Mempunyai tubuh simetris bilateral, tubuh berbentuk bulat memanjang, memiliki
mantel, bernapas menggunakan insang, mempunyai cangkok berwarna putih dengan arah
putar ke kanan. Permukaan cangkangnya licin dan mengkilap.

2. Classis Cephalopoda
a) Octopus sp.
Hewan ini mempunyai delapan lengan dengan tubuh yang lunak. Setiap lengannya
memiliki dua baris alat hisap (sucker). Jika lengannya hilang, maka ia mampu
menukmbuhkan lengan yang baru. Hewan ini memiliki mata pada setiap sisi kepalanya dan
memiliki penglihatan yang baik. Hewan ini tinggal di bawah batu, celah-celah pada dasar
laut, atau lubang galian. Octopus sp. Dapat mengeluarkan tinta hitam untuk melindungi
atau menghindari predator. Hewan ini berenang dengan cara memuntahkan air dari
tubuhnya. Memiliki tubuh simetri bilateral, lonjong, dan bernapas menggunakan insang.

b) Loligo sp.
Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, panjang, dan bagian belakang yang
meruncing. Terdiri dari kepala, leher, dan badan. Mempunya dua mata besar dan tidak
berkelopak pada bagian kepala, mempunyai leher yang pendek dan badan menyerupai
bentuk tabung dengan sirip di setiap sisinya. Terdapat 8 tentakel dan 2 lengan panjang yang
memiliki basil isap pada bagian kepalanya. Alat pencernaannya terdiri dari mulut,
esofagus, lambung, usus, rektum, dan anus. Sedangkan, sistem pencernaanya dilengkapi
dengan dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati, dan pankreas. Bernapas
menggunakan insang yang terdapat di rongga mantel.

c) Nautilus sp.
Hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan berbentuk bulat. Nautilus
merupakan satu-satunya spesies anggota classis Cephalopoda yang memiliki cangkang.
18

Dapat ditemukan di kawasan samudera Indo-Pasifik. Mempunyai cangkang berbentuk


spiral yang sangat halus, berwarna putih kecoklatan. Memiliki banyak tentakel pada bagian
cangkangnya, memiliki penglihatan yang buruk karena tidak mempunyai kornea maupun
lensa. Karena penglihatannya buruk maka hewan ini lebih mengandalkan indera
penciumannya untuk mencari mangsa.

d) Sepia sp.
Hewan ini dikenal dengan nama sotong. Mempunyai cangkang yang terlentak di
dalam mantel, bentuk cangkang oval berwarna putih yang terbuat dari kapur dan lebih
keras dibandingkan dengan cangkan cumi-cumi. Tubuhnya bulat memendek menyerupai
kantong, memiliki selaput tipis pada permukaan mantelnya, dan berwarna merah
kegelapan. Kepalanya dilengkapi dengan 8 tentakel dan 2 lengan panjang (semuanya
dilengkapi dengan bintil isap). Memiliki tubuh berbentuk simetri bilateral dan bernapas
menggunakan insang.

3. Classis Polyplacopora
a) Chaetopleura sp.
Hewan ini tidak memiliki mata dan tentakel. Mantelnya dikelilingi dengan gelang
(girdle) yang ditutupi dengan kutikula tipis dan permukaannya bersifat halus, bersisik, dan
spikula terbuat dari zat kapur. Di daerah posterior terdapat kaki berotot yang pipih dan luas
untuk memudahkan saat menempel pada substrat dan untuk bergerak. Alat respirasi berupa
insang bipectinate yang berada di dalam lekuk mantel. Fertilisasi berlangsung di
lingkungan eksternal atau di dalam rongga mantel betina. Telur yang telah dibuahi
berkembang menjadi larva trokofor dan tidak memiliki fase larva veliger.

4. Classis Bivalvia
a) Barbatia barbata
Barbatia barbata memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, mempunyai mantel,
bernapas menggunakan insang, jumlah cangkok sebanyak 2 berwarna coklat hitam.
19

b) Pinna muricata
Memiliki umbo dengan bentuk yang agak runcing, cangkang yang berbentuk
serupa segitiga keras yang digunakan untuk sistem pertahanan diri. Pada umumnya,
cangkangnya berwarna coklat atau putih dengan berkas-berkas coklat atau keabuan.

c) Anadara sp.
Hewan ini memiliki ciri khas yaitu kedua cangkangnya dapat dibuka-tutup karena
persendian yang dimiliki berupa engsel elastis. Umbo pada cangkangnya tersusun dari
kapur dan terdiri dari 3 lapisan yaitu periostrakum, prismatic, dan nakreas. Umbo
merupakan bagian yang paling tua yang membesar dan menonjol, kakinya memiliki bentuk
yang menyerupai kapak yang berfungsi untuk merayap dan menggali lumpuratau pasir.

d) Barbatia decussata
Memiliki cangkang yang keras termasuk kedalam ordo arcoida dan umbo.
Cangkangnya bervariasi, biasanya lonjong dan pipih, berbeda dengan Barbatia barbata,
hewan ini tidak memiliki rambut hitam pada cangkangnya. Spesies ini mempunyai simetri
tubuh bilateral dan bentuk tubuhnya bulat lebar. Memiliki mantel, dan 2 cangkok yang
berwarna putih. Kaki spesies ini terletak di mantel, dan melakukan respirasi dengan insang

e) Tridacna sp.
Hewan ini dikenal dengan kerang raksasa merupakan kerang terbesar di dunia.
Hewan ini mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan bentuk tubuhnya bergelombang,
mempunyai rongga mantel. Hewan ini bernafas dengan menggunakan lembaran insang,
mempunyai cangkok yang berwarna coklat. Tridacna sp. dapat ditemukan di terumbu
karang samudra Indian, Pasifik Selatan dan bagian dari Afrika Selatan, dan hidup di
kedalaman 20 m di bawah permukaan laut.

f) Semele crenulata
Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan bentuk tubuhnya bulat lebar,
mempunyai rongga mantel. Hewan ini bernafas dengan insang, mempunyai cangkok
berwarna putih. Hewan ini memiliki 2 buah cangkang yang setangkup. Tekstur bagian luar
cangkangnya kasar, sedangkan bagian dalamnya halus. Habitatnya di perairan laut, hidup
dengan membenamkan diri dalam pasir atau lumpur di laut.
20

5. Classis Scaphopoda
a) Dentalium sp.
Hewan ini sering disebut dengan nama kerang gigi atau kerang gading. Mempunyai
cangkang bergaris dan kasar, memiliki mantel, dan mempunyai kaki yang memanjang ke
arah luar melalui ujung cangkang yang lebar. Terdapat tentakel pada sekitar kakinya yang
disebut captacula, dan pada bagian mulutnya ditemukan grinding radula yang berfungsi
untuk menghancurkan makanan menjadi lebih kecil.

G. Pertanyaan
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies yang Anda
temukan? tuliskan persamaan-persamaan tersebut!
Jawab: Persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies yang telah diamati adalah mereka
memiliki tubuh yang lunak, memiliki tubuh yang simetris bilateral, dan juga memiliki
mantel.

2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies tersebut sehingga
dimasukkan pada classis yang berbeda? Tuliskan perbedaannya!
Jawab: Beberapa spesies yang telah kami amati memiliki perbedaan, seperti bentuk tubuh
atau cangkok, alat respirasi yang dimiliki, perbedaan cangkang (baik jumlah, struktur,
warna, maupun arah putarannya), dan alat gerak atau tipe kaki.

3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut :

Classis Ciri Khas

- Memiliki cancang berjumlah delapan, terbuat dari


Polyplacophora kapur
- Ruang mantel banyak mengandung insang
- Kaki di bagian ventral memanjang

- Memiliki kaki otot yang pipih


Gastropoda - Umumnya memiliki cangkok
- Kepala dengan tentakel berjumlah dua atau empat
- Terdapat gigi radula

- Memiliki cangkang berjumlah dua yang terbuat


dari kalsium karbonat
21

Bivalvia - Cangkangnya terdiri dari tiga lapisan, yaitu:


periostrakum, prismatic, nakreas
- Berkaki pipih, kecil, seperti kapak

- Memiliki bagian mata yang jelas


Cephalopoda - Memiliki delapan atau sepuluh tentakel di bagian
kepala
- Tidak bercangkang kecuali Nautilus sp.
- Memiliki kelenjar tinta
- Mempunyai sel sel khusus untuk berubah warna
tubuh

4. Tuliskan peranan hewan Mollusca dalam kehidupan yang anda temukan:


Jawab:
a) Dapat dijadikan sebagai bahan makanan berprotein
b) Dapat dijadikan hiasan atau perhiasan
c) Dapat dijadikan penyeimbang alam dan rantai makanan

5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang ada peroleh mengenai Phylum Mollusca,
lengkapilah tabel berikut ini:
Jawab:

Phylum: Mollusca

Pencernaan Ekskresi Sistem Sistem Syaraf Reproduksi


Makanan Pernapasan

Holozoik atau Memiliki alat Apabila hewan Memiliki 3 Reproduksi


saprozoik. Alat yang disebut hidup di air pasang ganglia generatif
pencernaan ginjal maka yang (cerebral di atas (seksual):
makanan terdiri (nephridia), berperan adalah mulut, pedal di fertilisasi
atas mulut enam atau insang, bagian kaki, dan eksternal.
dengan radula, satu pasang. sedangkan yang visceral di Persatuan
faring, hidup di darat bagian tubuh) antara gamet
esophagus, melalui paru- dihubungkan jantan dan
crop, lambung, paru namun juga oleh tali saraf gamet betina.
intestine, dapat terjadi longitudinal dan
rectum dan melalui transversal serta
anus. pertukaran udara sel-sel saraf, dan
pada pembuluh memiliki organ
darah yang sensoris.
22

terdapat di
mantel, sistem
ini fungsinya
seperti paru-
paru.

H. Kesimpulan
1. Hewan yang masuk kedalam filum Mollusca adalah hewan multiseluler yang hidup di laut,
air tawar, dan daratan. Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, bertubuh lunak, dan
tripoblastik. Sebagian besar spesiesnya mempunyai cangkok yang terbuat dari zat kapur
serta memiliki mantel dan rongga mantel.
2. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diketahui bahwa hewan dari filum
Mollusca terbagi kedalam empat kelas yaitu, Chepalopoda contohnya Octopus sp., Loligo
sp., Nautilus sp., dan Sepia sp. , kelas Gastropoda contohnya Vaginula sp., Limax maximus,
Murex trapa., dan lainnya, kelas Polyplacopora contohnya Chaetopleura sp., dan Chiton
sp., dan terakhir dari kelas Bivalvia atau Palecypoda contohnya Pecten sp., Anadana sp.,
Anodonta sp., Tridacna sp., Trachycardium sp., dan Perna viridis.
3. Pada umumnya hewan dari kelas cephalopoda tidak memiliki cangkok kecuali pada
Nautilus sp. Yang anggota geraknya terletak pada daerah kepalanya. Sedangkan, pada kelas
gastropoda umumnya hewan dari kelas ini memiliki cangkok kecuali pada hewan Limax
maximus yang memiliki macam-macam warna dan ukuran. Pada kelas Polyplacophora
hewannya memiliki keping yang tersusun dari zat kapur. Pada bagian dorsal tubuhnya
terdapat kaki yang berjumlah delapan dan kakinya juga terletak pada daerah sepanjang
bagian ventral tubuh. Kelas Bivalvia mempunyai ciri khas yaitu sepasang cangkok yang
disatukan dengan otot sehinnga membentuk tonjolan (umbo), letaknya ke arah anterior
tubuh, memiliki insang berbentuk lembaran, dan kaki yang berbentuk pipih seperti kapak.

I. Daftar Pustaka
Tim Dosen. (2020). LKM PHYLUM MOLLUSCA. Fakultas Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Karim, A., dkk. (2018). Phylum Mollusca Laporan Praktikum. Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung. Diakses pada 22 September 2021.
https://www.academia.edu/36523165/Laporan_Praktikum_Fillum_Mollusca_2018
23

Rusmana, A.N., dkk. (2014). FILUM MOLLUSCA LAPORAN PRAKTIKUM. Universitas


Pendidikan Indonesia, Bandung. Diakses pada 22 September 2021.
https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-mollusca-pdf-free.html
Solihat, D.K.N., dkk. (2016). PHYLUM MOLLUSCA LAPORAN PRAKTIKUM.
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Diakses pada 22 September 2021.
https://www.scribd.com/document/377625547/Laporan-Praktikum-Mollusca-2018
J. Daftar Gambar
Gambar 1. Limax maximus
Anderson, Roy. (2003). Fact Sheet: Limax maximus. [Online].
http://idtools.org/id/mollusc/factsheet.php?name=Limax%20Maximmus, diakses pada
23 September 2021

Gambar 2. Doris sp.


Bachel, Sully. (2008). Doris ananas, dorodidae from Indiana ocean. [Online].
http://seaslugs.free.fr/nudibranche/a_doris_sp2.htm, diakses pada 23 September 2021
Gambar 3. Octopus sp.
Reefguide. (2020). Octopus sp. [Online]. https://reefguide.org/octopussp1.html, diakses pada
23 September 2021

Gambar 4. Vaginula sp.


Anderson, Roy. (2003). Fact Sheet: Vaginula. [Online]. Diakses dari:
http://idtools.org/id/mollusc/factsheet.php?name=Vaginula, diakses pada 23 September
2021

Gambar 5. Barbatia decussa


Inaturalist. (2020). Barbatia decussa. [Online]. http://portugal.inaturalist.org/taxa/386581-
Barbatia-decussata, diakses pada 23 September 2021

Gambar 6. Polinices sp.


Hardy, Eddy. (2000). Polinices mamila. [Online].
http://www.gastropods.com/3/Shell_1623.shtml, diakses pada 23 September 2021

Gambar 7. Murex trapa


Wildsingapore. (2020). Murex trapa. [Online].
http://www.wildsingapore.com/wildfacts/mollusca/gastropoda/muricidae/trapa.html,
diakses pada 23 September 2021

Gambar 8. Loligo sp.


Dunia perairan. (Tanpa tahun). Loligo sp. [Online]. https://www.dunia-
perairan.com/2012/12/cumi-cumi.html, diakses pada 23 September 2021

Gambar 9. Nautilus sp.


Bonza Bay, (2012). Chambered & Paper Nautilus. [Online].
http://www.bonzabay.co.za/blog/post/chambered-and-amp-paper-nautilus, diakses pada
23 September 2021
24

Gambar 10. Achatina fulica


Silver. (Tanpa tahun). Achatina fulica. [Online]. https://www.shutterstock.com/id/image-
photo/large-brown-snail-ahaatin-ahatina-giant-1137853586, diakses pada 23 September
2021

Gambar 11. Sepia sp.


Science360 News. (2012). Sleepy Sepia?. [Online].
https://news.science360.gov/obj/pic-day/20120806/, diakses pada 23 September 2021
Gambar 12. Chaetopleura sp.
Anseeuw, Bruno. (2004). Chaetopleura apiculata. [Online].
http://www.jaxshells.org/chisto.htm, diakses pada 23 September 2021

Gambar 13. Pinna muricata


G. & Ph. Poope. (2017). Pinna muricata. [Online].
https://www.conchology.be/?t=34&u=1062555&g=8531ad4c22c79f5038ab36d942c95a
7b&q=56766b5f9a80980dc27005a33e988ca4, diakses pada 23 September 2021
Gambar 14. Turbo sp.
Beechey, Des. (2000). Turbo sp. [Online]. http://www.gastropods.com/7/Shell_2447.shtml,
diakses pada 23 September 2021
Gambar 15. Anadara sp.
Jill Leonard. (2008). Anadara sp. [Online].
https://biogeodb.stri.si.edu/bioinformatics/dfm/metas/view/17595, diakses pada 23
September 2021
Gambar 16. Dentalium sp.
Cahyani, N. (2020) Siput Gading (Dentalium vulgare); Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll.
[Online]. https://www.melekperikanan.com/2020/01/siput-gading.html, diakses pada 23
September 2021

Gambar 17. Barbatia decussata


Inaturalist. (2020). Barbatia decussata. [Online]. http://portugal.inaturalist.org/taxa/386581-
Barbatia-decussata, diakses pada 23 September 2021

Gambar 18. Babylonia spirata


Tan, S.K. (2013). First record of Babylonia spirata (Linnaeus, 1758) in Singapore, with notes
on other congenerics in the local seafood trade (Mollusca: Gastropoda: Babyloniidae).
[Online]. https://www.researchgate.net/figure/Second-specimen-of-Babylonia-spirata-
ZRCMOL5505-SH-49-SW-311-mm-collected-on-30_fig1_255823091, diakses pada 23
September 2021

Gambar 19. Bursa rubeta


Coquillagilles. (2014). Bursa rubeta. [Online].
https://www.colleconline.com/en/items/9283/coquillage-fossile-gastropodum-bursa-
rubeta-112mm, diakses pada 23 September 2021
25

Gambar 20. Trochus niloticus


G. & Ph. Poope. (2010). Trochus niloticus. [Online].
https://www.sealifebase.ca/summary/Trochus-niloticus.html, diakses pada 23 September
2021

Gambar 21. Tridacna sp.


Berkelhamer, Keith. (2015). Giant Clams, Tridacna Clams. [Online]. http://animal-
world.com/Aquarium-Coral-Reefs/Giant-Clams-Hippopus-and-Tridacna-Clams, diakses
pada 23 September 2021

Gambar 22. Oliva carneola


Brian Mayes. (2012). Oliva carneola. [Online].
https://www.flickr.com/photos/brianmayes/8277249761/, diakses pada 23 September
2021

Gambar 23. Conus sp.


Berkelhamer, Keith. (2015). Conus sp. [Online]. http://animal-world.com/Aquarium-Coral-
Reefs/Giant-Clams-Hippopus-and-Tridacna-Clams, diakses pada 23 September 2021

Gambar 24. Cypraea sp.


Berkelhamer, Keith. (2015). Cypraea sp. [Online]. http://animal-world.com/Aquarium-Coral-
Reefs/Giant-Clams-Hippopus-and-Tridacna-Clams, diakses pada 23 September 2021

Gambar 25. Semele crenulata


Invert E Base. (2021). Semele crenulata. [Online].
https://www.invertebase.org/portal/taxa/index.php?tid=16403, diakses pada 23
September 2021

Gambar 26. Pleuroplaca sp.


Inaturalist. (2020). Pleuroplaca sp. [Online]. http://portugal.inaturalist.org/taxa/637734-
Fulguropsis, diakses pada 23 September 2021

Gambar 28. Tonna sp.


Kumar, D. (2015). Tonna sp. [Online].
https://www.researchgate.net/post/Can_anyone_provide_Tonna_sp_confirmation,
diakses pada 23 September 2021

Gambar 29. Lambis lambis


Wieneke, U. (2020). Lambis lambis. [Online].
http://www.stromboidea.de/?n=Species.LambisLambis, diakses pada 23 September 2021

Gambar 30. Oliva tessellata


Tanpa nama. (Tanpa tahun). Oliva tessellata. [Online].
http://www.xenophora.org/Iconographie/Olividae/Oliva%20tessellata%201/Cadre%20O
liva%20tessellata%201.html, diakses pada 23 September 2021
26

Anda mungkin juga menyukai