PENDAHULUAN
Di dunia ini terdapat lebih dari satu juta spesies hewan yang sudah
yang sebagian atau seluruh daur hidupnya di dalam air. Ditinjau dari segi bentuk,
keanekaragaman yang tinggi. Sementara itu dari segi ukuran dijumpai mulai dari
yang berukuran kecil sampai besar, dan dari segi bentuk tubuh yang sederhana
sampai yang kompleks. Dilihat dari lingkungan hidupnya ada yang di darat, air
tawar, air payau, atau laut, bahkan ada yang di daerah ekstrim seperti danau garam
(Suwignyo 2005).
makanan ikan, pemangsa ikan, parasit ikan. Avertebrata air juga dapat
kualitas kesuburan perairan, dan usaha budidaya (Rikky 2008). Disamping itu
memiliki peranan yang positif, tetapi juga memiliki peranan yang tidak
Berbagai avertebrata air juga merupakan inang perantara parasit ikan (Suwignyo
2005).
1
Pemahaman mengenai hewan-hewan avertebrata sangatlah penting karena
Pemahaman ini meliputi struktur luar, struktur dalam, habitat, cara hidup, ciri-ciri
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini yaitu kita dapat membedakan dan mengetahui
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Moluska
bahasa latin molis artinya lunak dan digunakan pertama kali oleh Zoologist
Prancis Cuvier tahun 1798, saat mendeskripsikan sotong dan cumi. Sebagian
besar jenis moluska hidup di lingkungan laut, sekitar 25 % hidup diperairan tawar
dan daratan. Moluska dijumpai mulai dari daerah pinggiran pantai hingga laut
Moluska dikenal juga dengan hewan bertubuh lunak, yaitu hewan yang
berdaging dan tidak bertulang, ada yang dilindungi oleh cangkang atau rumahnya
Moluska merupakan filum kedua terbesar setelah arthropoda, filum ini dibagi
seperti posisi dan kombinasi serta susunan organ tubuh (kepala, mantel, kaki dan
cangkang). Ketujuh kelas tersebut adalah Bivalia (pelecypoda atau hewan berkaki
yang mempunyai satu lempengan cangkang) dan aplacopora (hewan yang tidak
merupakan kelas yang paling sukses karena menguasai berbagai habitat yang
3
bervariasi (Barnes 1987, dalam,Irawan 2008). Umumnya dikenal dengan sebutan
mengalami torsi. Cangkang siput umunya berbentuk kerucut atau konde dari
pasang surut, dan air tawar. Spesis yang hidup umunya terdapat di dasar perairan
yang berlumpur atau berpasir. Tubuh dan kaki Bivalvia umumnya pipih secara
lateral, seluruh tubuh tertutup mantel dan dua keping cangkang yang berhubungan
di bagian dorsal. Beberapa kerang bersifat sesil, yaitu menempel erat pada benda
padat dengan benang bysus (Brusca & Brusca 1990, dalam Irawan 2008)
2.2 Echinodermata
intertidal terutama pada ekosistem terumbu. Filum ini terdiri dari 6.000 spesies,
semuanya hidup di laut. Ciri-ciri yang menonjol adalah kulit yang berduri dan
simetri radial, suatu yang paling menarik adalah sistem pembuluh airnya. Air laut
tabung yang berjumlah banyak. Struktur kaki tabung ini mempunyai penghisap di
ujungnya dan membantu hewan melekat di permukaan yang keras. Filum ini
dibagi dalam lima kelas. Kelas Crinoideaea lebih menyerupai tumbuhan, dan
Tubuh bintang laut terdiri atas cawan sentral yang berisi mulut dan dikelilingi
4
oleh lima lengan. Kelas Ophiuroidea berbeda dengan bintang laut karena
mempunyai lengan yang kurus dan panjang yang jelas berbeda dengan cawan
sentral dan dapat bergerak sangat cepat. Kelas Echinoidea mempunyai kerangka
berongga yang kaku mirip kotak. Pada kerangka ini terdapat duri-duri, beberapa
bulu babi memiliki duri sangat panjang. Kelas Holothuroidea mempunyai kulit
keras (bukan berduri), tidak berlengan dan hampir tidak berangka (Lariman, 2011
karang, terutama dalam rantai makanan (food chain), karena biota tersebut
5
BAB III
METODE PRAKTEK
3.1 Tempat dan Waktu
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu.
diikat dengan tali rapia sehingga berbentuk persegi dengan ukuran 10x10
meter.
lokasi praktek.
6
3. Setiap kelompok praktikum melakukan identifikasi organisme perairan
organisme avertebrata air yang ditemui sesuai dengan filum serta kelasnya.
6. Semua data hasil pengamatan pada lokasi praktek di masukan pada BAB
7
BAB IV
4.1 Hasil
1 Landak Laut 1
(Diadema setosum)
1
2 Bintang Laut
(Linckia laevigata)
3 Kerang Darah 1
(Anadara granos)
8
Tabel 3. Parameter kualitas air
No. Parameter Hasil
1 PH 5,0
2 Kecerahan 100%
3 Suhu 29
4 Arus 12 m/s
5 Kedalaman 20 m
4.2 Pembahasan
Klasifikasi bulu babi menurut menurut (Clark dan Rowe 1971 dalam
Filum: Echinodermata
Kelas: Echinoidea
Subkelas: Euchinoidea
Ordo: Echinacea
Famili: Diadematidae
Genus: Diadema
Spesies: Diadema setosum
memiliki tubuh berwarna hitam, memiliki warna orange dan kebiruan, bentuk
9
tubuh pipih, memiliki duri yang panjang dan tajam yang berfungsi sebagai alat
Hal ini sesuai dengan (Jeng, 1998 dalam Lubis dkk) menyatakan bahwa
bulu babi jenis D. setosum terkenal memiliki duri yang panjang, tajam dan rapuh,
hidup pada daerah yang umumnya mempunyai substrat berpasir atau kerikil di
(Aziz, 1995 dalam Ratna,2002). Menurut (Sugiarto dan Supardi 1995, dalam
daerah rataan karang, daerah pertumbuhan makroalgae dan daerah tubir karang.
Di zona rataan karang dan daerah pertumbuhan makro algae, bulu babi biasanya
Vimono (2007), bulu babi sering kali ditemukan pada habitatyang spesifik, seperti
daerah rataan, daerah lamun dan daerah pertumbuhan makro algae. Bulu babi
biasanya ditemukan pada habitat yang spesifik, namun beberapa jenis mampu
hidup pada daerah yang berbeda. D. Setosum yang dapat ditemukan pada hampir
semua daerah mulai dari rataan pasir, padang lamun, rataan karang dan tubir,
10
4.2.2 Bintang Laut
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Valvatida
Famili : Ophidiasteridae
Genus : Linckia
Spesies : Linckia laevigata
famili Ophidiasteridae. Bintang laut ini memiliki lima buah lengan berbentuk
silindris dan tumpul pada ujungnya. Pada bagian aboral, L.laevigata memiliki
ditemukan di semua tipe habitat, mulai dari intertidal hingga subtidal kedalaman >
11
10 m. Namun, lebih cenderung tersebar luas dan menempati area mikrohabitat
terumbu karang.
Nagir (2013) klasifikasi dari kerang darah A.granosa adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Pelecypoda/ Bivalvia
Subkelas : Lamellibranchia
Ordo : Taxodonta
Famili : Arcidae
Genus : Anadara
Spesies : Anadara granosa L.
Kerang darah memiliki cangkang yang tebal, lebih kasar, lebih bulat dan
cangkang bulat kipas, agak lonjong, terdiri dari dua belahan yang sama (simetris),
mempunyai garis palial pada cangkang sebelah dalam yang lengkap dan garis
12
palial bagian luar beralur. Bagian dalam halus dengan warna putih
dagingnya merah (Umbara dan Suseno 2006 dalam Sahara 2011). Cangkang
kerang darah tertutup dua keping cangkang yang berhubungan di bagian dorsal
dengan adanya hinge ligamen, yaitu semacam pita elastik yang terdiri dari bahan
organik seperti zat tanduk. Kedua keping cangkang pada bagian dalam juga
ditautkan oleh satu atau dua buah otot aduktor yang bekerja secara antagonis
dengan hinge ligamen. Bila otot dalam keadaan istirahat, kedua keping cangkang
akan terbuka oleh ligamen yang terdapat pada belakang umbo. Kerang darah
adalah mempunyai 2 keping cangkang yang tebal, elips dan kedua sisi sama,
berwarna kuning kecoklatan sampai coklat kehitaman. Ukuran kerang dewasa 6-9
Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat
di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi.
Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua
pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah agak
lengkap dengan pembuluh darah terbuka. Sistem pencernaan dari mulut sampai
anus A.granosa memiliki sistem saraf yang terdiri dari 3 pasang ganglion yang
13
ganglion pedal terdapat pada kaki dan ganglion posterior terdapat disebelah
ventral otot aduktor posterior (Pratt dalam Hitu, 2011 dalam Nagir 2013).
fitoplankton. A.granosa merupakan salah satu jenis kerang dari kelas Bivalvia
Indonesia. A.granosa terdapat di pantai laut pada substrat lumpur berpasir dengan
berpasir. A.granosa merupakan salah satu jenis kerang yang berpotensi dan
bernilai ekonomis untuk dikembangkan sebagai sumber protein dan mineral untuk
ditemukan pada substrat yang berlumpur di muara sungai dengan topografi pantai
yang landai sampai kedalaman 20 m. Kerang darah bersifat infauna yaitu hidup
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
belakang, yang sebagian atau seluruh daur hidupnya hidup di dalam air.
Pengetahuan mengenai hewan avertebrata yang hidup di air merupakan salah satu
memiliki banyak jenis filum dan filum yang sering ditemukan yaitu
Echinodermata dan moluska. Seperti, Landak laut, bintang laut dan kerang.
5.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin.Makassar.
16
Sahara 2011. Karakteristik Kerang DarahA.granosa. Departemen Teknologi Hasil
Bogor.
17
LAMPIRAN
18