Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT

PERCOBAAN IV
CRUSTACEA

OLEH :
NAMA : ARWINI PUSPITA
STAMBUK : F1D1 21 019
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : MITA OKTAVIA R.

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Crustacea dikenal juga dengan kelompok hewan berupa udang-udangan.

Hewan yang tergabung dalam kelompok Crustacea hidup dan berhabitat di air

sehingga proses pernapasan dilakukan dengan menggunakan insang. Berbeda

dengan kelompok hewan lainnya, hewan yang tergabung dalam kelompok ini

memiliki tubuh bagian luar yang keras dan tersusun atas zat kitin yang berlendir.

Hal ini berfungsi agar bagian yang keras tersebut dapat melindungi tubuh bagian

dalam dari pengaruh lingkungan luar. Kelompok hewan ini mempunyai antena

berjumlah sepasang dengan kepala bersegmen dan bersatu dengan dada.

Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu

(sefalotoraks). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas

dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki

jalan, selain itu di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan

rahang bawah. Abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya

terdapat ekor, pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk

menyimpan telurnya.

Crustacea yang ditemukan yaitu jenis udang dan kepiting yang hidup di

daerah pasang surut. Kepiting pada daerah mangrove melakukan aktivitasnya di

dalam lubang hasil galiannya yang akan dijadikan habitat serta memberikan

perlindungan yang aman, salinitas ekstrim dan perlindungan dari predator dan

serangan dari sesame kepiting. Kepiting yang hidup pada daerah mangrove sangat

terbatas dan tidak semua jenis kepiting berhabitat mangrove, hanya jenis-jenis
tertentu yang biasanya ditemukan seperti suku Ocypodidae, Sesarmidae, Grapsidae,

Macropthalmidae, Porcellanidae, Portunidae dan Varunidae. Berdasarkan latar

belakang diatas maka dilakukan praktikum dengan judul Crustacea.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana mengetahui ciri

morfologi dan anatomi hewan Crustacea Udang dan Kepiting ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah untuk bagaimana mengetahui ciri

morfologi dan anatomi hewan Crustacea Udang dan Kepiting.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah dapat bagaimana mengetahui ciri

morfologi dan anatomi hewan Crustacea Udang dan Kepiting.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Crustacea

Crustacea merupakan invertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh cangkang

dan memiliki 6 kelas yang meliputi Branchiopoda, Remipedia, Cephalocarida,

Maxillopoda, Ostracoda dan Malacostraca. Crustacea dapat hidup di sungai, laut,

payau atau daerah mangrove, namun crustacea yang dapat hidup di lingkungan

tersebut hanya jenis tertentu. menyatakan bahwa jumlah jenis terbesar hanya dari

dua suku yaitu Ocypodidae (daerah pantai dekat muara sungai) dan Sesarmidae

(daerah kering, memanjat akar dan batang pohon mangrove) (Duya dan Rista,

2019).

B. Klasifikasi Crustacea

Crustacea memiliki enam kelas yaitu Brachiopoda, Remipedia,

Cephalocarida, Maxillopoda, Ostracoda dan Malacostraca. Kelas Remipedia dan

Caphalocarida hanya memiliki satu ordo saja yang tergabung di dalamnya. Kelas

Maxillopoda dan Malacostraca memiliki banyak ordo atau kelompok yang

tergabung di dalamnya. Kelas Malacostraca ini yang paling sering dijumpai dan

paling banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan berprotein tinggi, contohnya

kepiting, lobster dan udang. Kelas Malacostraca memiliki anggota hewan bertulang

belakang dari filum Arthropoda dan umumnya memiliki sekitar 14 segmen, 8


segmen dari depan dan 6 segmen dari belakang membentuk abdomen (Verianta,

2016).

C. Ciri-Ciri Crustacea

Crustacea memiliki tubuh terbagi atas 2 bagian, yaitu sefalotoraks (kepala,

dada) dan abdomen (perut). Tubuh dilindungi oleh eksoskeleton (karapaks) yang

tersusun dari zat kitin. Udang memiliki 5 pasang kaki di sefalotoraks dan 5 pasang

kaki pada abdomen, sepasang kaki pertama yang memiliki bentuk seperti capit,

disebut keliped yang digunakan untuk mempertahankan diri dan memegang

mangsa. Empat pasang kaki berikutnya adalah kaki yang digunakan untuk berjalan,

disebut juga pereipoda, 5 pasang kaki yang terletak pada bagian perut digunakan

untuk berenang atau biasa disebut sebagai pleopoda. Habitat di perairan, baik air

tawar ataupun air laut. (Maya dan Nurhidayah, 2020).

D. Makanan Crustacea

Makanan Crustacea berupa serasah mangrove dan bahan organik lainnya.

Crustacea sangat bergantung pada mangrove untuk bertahan hidup.Crustacea hidup

dengan membuat sarang berupa lubang pada substrak. Makanan utama kepiting

sesarmidae di hutang mangrove adalah seresah daun. Kelompok Varunidae

merupakan jenis crustasea yang memiliki rentang toleransi terhadap salinitas yang

lebar dari air tawar hingga air laut. Crustacea memakan bahan tersuspensi (Filter

feeder) dan umumnya sangat dominan pada substrak berpasir serta berlumpur

(Octariana dkk., 2016).

r
E. Habitat Crustacea

Crustacea (cangkang yang keras) mencakup udang, kepiting, lobster, udang

karang, remis dan kerabat mereka, sebagian besar spesies hidup di laut, tetapi

banyak yang hidup di air tawar dan beberapa seperti sow bug, menempati daerah

lembap di darat. Crustacea sebagian besar hidup bebas dan soliter, beberapa spesies

hidup berkelompok dan terdapat dalam kumpulan yang sangat banyak, sedangkan

spesies lain bersifat komensalisme atau parasite. Umumnya jenis Crustacea yang

ditemukan yaitu jenis udang dan kepiting yang hidup di daerah pasang surut.

Kepiting pada daerah mangrove melakukan aktivitasnya di dalam lubang hasil

galiannya yang akan dijadikan habitat serta memberikan perlindungan yang aman,

salinitas ekstrim dan perlindungan dari predator dan serangan dari sesame kepiting.

(Syafruddin, 2016).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Mingu, 30 Oktober 2022, pukul

10.30- Selesai. Bertempat di Laboratorium Unit Ekologi dan Taksonomi,

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah udang windu (Penaeus

monodon F.) dan kepiting bakau (Scylla paramamosain) sebagai objek

pengamatan.

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel.1 Alat dan Kegunaan


No. Nama Kegunaan
1 2 3
1. Cutter atau pisau bedah Sebagai alat untuk membelah udang
2. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
3. Kamera Untuk mengambil gambar pengamatan
4. Papan bedah Sebagai wadah untuk membedah
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Mengamati morfologi hewan windu (Penaeus monodon F.) dan kepiting

bakau (Scylla paramamosain).

3. Menggambar morfologi udang dan kepiting pada lembar pengamatan.

4. Membedah udang dan kepiting menggunakan cutter.

5. Mengamati anatomi hewan udang dan kepiting.

6. Menggambar bagian anatomi windu (Penaeus monodon F.) dan kepiting

bakau (Scylla paramamosain) pada lembar pengamatan.

7. Mendokumentasikan gambar sebagai hasil pengamatan.

8. Mengklasifikasikan dan mendeskripsikan.


DAFTAR PUSTAKA

Duya, N. dan Rista, N., 2019, Jenis-Jenis Crustacea di Cagar Alam Teluk Klowe
Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, Jurnal Konservasi Hayati,
10(1): 16-17
Maya, S. dan Nurhidaya, 2020, Zoologi Vertebrata, Edisi Ke-2, Widhina Bhakti
Persada: Bandung.

Oktariana, H.T., Sri, N. dan Nana, K.T.M., 2016, Keanekaragaman Crustacea di


Ekosistem Mangrove Wilayah Tapak Kelurahan Tugurejo Kota
Semarang, Jurnal Life Science, 5(2): 101
Syafruddin, 2016, Identifikasi Jenis Udang (Crustacean) di Daerah Aliran Sungai
(DAS) Kahayan Kota Palangkarayaprovinsi Kalimantan Tengah, Skripsi,
Jurusan Pendidikan Mipa, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan,
Universitas Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya.

Verianta, R. (2016). Jenis Lobster di Pantai Baron Gunungkidul Yogyakarta,


Skripsi. Prodi Biologi. Fakultas Teknobiologi, Yogyakarta, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai