Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN

PERCOBAAN I
JARINGAN OTOT

OLEH :
NAMA : FITRI SUCI KARLINA PUTRI
STAMBUK : F1D120006
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEM PEMBIMBING: DIKI CANDRA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan otot merupakan salah satu bagian dari sistem pergerakan

tubuh manusia yang termasuk dalam sistem muskuloskeletal, oleh karena itu

jaringan otot bertanggung jawab untuk pergerakan tubuh. Jaringan otot

terdiri dari sel-sel otot yang juga mengandung jaringan ikat. Sel-sel otot

memiliki aktivitas metabolisme yang sangat aktif sehingga membutuhkan

banyak oksigen dan sumber nutrisi.

Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja

mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Sel otot

memiliki struktur filamen dalam sitoplasma, bentuk selnya memanjang agar

dapat melangsungkan perubahan sel menjadi pendek.

Aktivitas otot diatur oleh susunan saraf melalui persarafan motorik.

Otot rangka tersusun dari serat-serat yang merupakan balok penyusun

(building bloks) sistem otot. 40% dari berat badan manusia terdiri dari otot.

Otot rangka melekat pada tulang dan berperan sebagai sistem perototan yang

menggerakan tubuh, jaringan otot yang terdiri dari jaringan otot jantung,

jaringan otot lurik dan jaringan otot polos. Berdasarkan latar belakang diatas

maka dilakukanlah percobaan yang berjudul jaringan otot.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimanacara

mengetahui bagian-bagian dari otot polos, otot lurik dan otot jantung?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui

bagian-bagian dari otot polos, otot lurik dan otot jantung.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah dapat

mengetahui bagian-bagian dari otot polos, otot lurik dan otot jantung.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Jaringan Otot

Jaringan otot adalah jaringan dalam tubuh yang digunakan untuk

pergerakan, stabilisasi posisi tubuh, mengatur volum organ dan

termogenesis, diperkirakan 85% panas tubuh dihasilkan oleh kontraksi otot.

Jaringan otot menyusun 40-50% dari berat badan total. Sifat jaringan otot

ialah eksitabilitas atau iritabilitas, dapat berkontraksi, dapat diregang tanpa

merusak jaringannya pada batas tertentu dan elastisitas ciri-ciri histologiks.

Jaringan otot rangka terutama melekat pada tulang dan berfungsi

menggerakkan bagian-bagian skeleton. Jaringan otot ini tergolong otot

bercorak karena pada pengamatan mikroskopik jaringan ini memperlihatkan

adanya garis atau pita gelap- terang bergantian (Wangko, 2014).

B. Pengertian Otot

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas

utamanya kontraksi. Kontraksi otot berfungsi untuk menggerakkan bagian -

bagian tubuh dan substansi dalam tubuh. Sel otot dalam tubuh manusia

yaitu otot jantung, otot lurik dan otot polos, namun yang berperan dalam

pergerakan kerangka tubuh manusia adalah otot lurik. Setiap otot memiliki

beberapa unit motorik yang terhubung ke serat otot. Unit motorik ini adalah

kontrol syaraf sebenarnya dari otot (Mustiadi, 2017).


C. Otot Polos

Sel-sel otot polos berbentuk fusiform, lonjong, tidak berlurik.

Dikelilingi oleh membrana basalis dan jaringan ikat retikuler. Panjang

bervariasi berkisar 20 μm pada pembuluh darah kecil hingga 500 μm pada

uterus dalam keadaan hamil. Inti 1 di sentral, Serat otot lebih kecil dari otot

skelet tidak memiliki sarkomer dan T-tubules, ditemukan pada bola mata,

dinding pembuluh darah, saluran nafas, saluran cerna, organ urinarius dan

organ reproduksi. Fungsi dari otot polos tergantung pada organ yang

ditempati, pada sistem kardiovaskular, digestif, urogenital dan respirasi untuk

mengatur lumen dan motilitas, pada saluran cerna terjadi kontraksi ritmik

sebagai peristaltik dan Pada sistem genitalia wanita untuk mendorong sel

telur (Sugiyanto dkk, 2010).

D. Otot Jantung

Otot jantung juga berpola garis lintang, tetapi membentuk sinsitium

fungsional,dapat berkontraksi ritmis walaupuntanpa persarafan eksternal,

karena adanya sel-sel picu dimiocardiumyang mencetuskan impuls spontan.

Otot Jantung hanya ditemukan pada dinding jantung. Otot jantung memiliki

struktur seperti otot rangka, namun membentuk anyaman karena adanya

percabangan (Puspitaningrum, 2011).

E. Kontraksi Otot

Kontraksi otot adalah proses kompleks yang melibatkan sejumlah

protein seluler dan sistem produk energi. Hasil akhirnya adalah luncuran aktin
di atas myosin, yang menyebabkan otot memendek dan karena itu

mengembangkan ketegangan, meskipun rincian lengkap kontraksi otot pada

tingkat molekuler terus diperdebatkan, proses dasar kontraksi otot didefinisikan

dengan baik. Proses kontraksi otot paling baik dijelaskan oleh model kontraksi

sliding filament. Otot mulai berkontraksi apabila terkena rangsang. Kontraksi

otot dikenal dengan nama model pergeseran filamen (sliding filament mode)

(Sary, 2018).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, 12 Oktober 2021 pada pukul

13.00-Selesai, bertempat di Laboratorium Biologi unit Zoologi, Jurusan

Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan kegunaan


No. Nama Bahan Kegunaan
1. Usus ayam Sebagai objek pengamatan
2. Daging sapi 1 gram Sebagai objek pengamatan
3. Jantung ayam Sebagai objek pengamatan

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Kegunaan


No. Nama Alat Kegunaan
1. Mikroskop Untuk mengamati penampang histologi otot
2. Alat bedah Untuk membedah objek pengamatan
3. Silet Untuk membuat irisan tipis jaringan otot
4. Kamera Untuk mengambil gambar hasil pengamatan
5. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini sebagai berikut:


1.       Mengambil mikroskop dan meletakkannya di tempat yang cukup mendapat

cahaya matahari.

2.       Mengatur pencahayaan pada mikroskop tersebut.

3.       Meletakkan bahan praktikum pada meja preparat.

4. Menyanyat setipis mungkin preparat bahan praktikum, amati dan uraikan

sehingga dapat diamati sel tunggal

5.       Mengamati penampang preparat yang terlihat di mikroskop.

6.       Mendokumentasikan hasil pengamatan yang di peroleh

7.       Memberi keterangan pada bagian-bagian otot yang tampak.


DAFTAR PUSTAKA

Mustiadi, I. 2017. Klasifikasi Sinayal EMG Berbasis Jaringan syaraf Tiruan


dan Discrete Wavelet Transform. Jurnal Teknoin. 23(3) : 223-224.
Puspitaningrum, D. 2011. Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan. Jakarta : andi
press.
Sary,N.M. 2018. Skeletal Muscle Structure and Function. Jurnal Manajemen
Sains. 1(1) : 204.
Sugiyanto. 2010. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas
terbuka
Wangko, S. 2014. Jaringan Otot Rangka Sistem Membran dan Struktur Halus
Unit Kontraktil. Jurnal Biomedik. 6(3) : 27.

Anda mungkin juga menyukai