Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT

PERCOBAAN VI
PISCES

OLEH :
NAMA : ARWINI PUSPITA
STAMBUK : F1D1 21 019
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN PEMBIMBING : MITA OKTAVIA R.

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pisces diartikan sebagai hewan vertebrata yang habitatnya di air tawar,

air asin serta air payau. Hewan yang dikategorikan dalam kelompok pisces

melakukan proses pernapasan dengan menggunakan insang. Pisces disebut juga

anggota vertebrata poikilotermik atau hewan berdarah dingin yang artinya hewan

ini memiliki suhu tubuh yang sama dengan suhu yang ada di lingkungan sekitarnya.

Super kelas Pisces dibagi menjadi 3 kelas yaitu, Kelas Agnatha kelompok ikan

yang tidak memiliki rahang, mulut seperti mangkok, dikelilingi oleh tentakel. Kelas

Chondrichtyes yaitu kelompok ikan yang ranka tubuhnya tersusun dari tulang

rawan. Condrichthyes merupakan invertebrate rendah yang memiliki columna

vertebralis sempurna yang terpisah satu sama lain sehingga mudah

membengkokkan tubuhnya. Kelas Osteichtyes yaitu kelompok ikan yang

rangkanya tersusun dari tulang sejati. Kulit banyak mengandung kelenjar mukosa,

biasanya diliputi oleh sisik, beberapa spesies tidak memiliki sisik bersirip pada

median, baik dorsal maupun ventral. Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang

rawan atau keras.

Bentuk tubuh atau morfologi ikan erat kaitannya dengan anatomi, sehingga

ada baiknya sebelum melihat anatominya terlebih dahulu kita lihat bentuk tubuh

atau penampilan (morfologi) ikan tersebut . Morfologi ikan memiliki ciri-ciri

diantaranya ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan

posisi berenang tubuh, terdiri atas kepala rangka tersusun atas tulang sejati tidak

ada daun telinga. Anatomi ikan memiliki ciri-ciri antara lain mempunyai hati, tetapi
lambung hanya merupakan pembesaran dari usus, pada usus terdapat katup-katup

spiralis. Ikan memiliki insang yang mengandung operculum dan celah insang.

Gelembung renang terdiri oksigen, CO₂, N₂ dan berfungsi sebagai alat bantu

pernafasan, pada dipnoi terdapat pneumatosista yang berfungsi sebagai paru-paru

apabila ikan hidup di lumpur yg mengandung air sedikit. Jantung beruang dua,

darah mendapat O₂ dalam filament-filamen insang, memiliki pronefron atau ginjal,

pada aghata tidak ada sistem portal ginjal dan otak terdiri dari 5 bagian 10 saraf

cranial. Ikan betina memiliki sepasang ovarium dan sepasang oviduk, ovipar atau

vivipar.

Pisces memiliki manfaat yang sangat menguntungkan bagi kehidupan

manusia. Peranan pisces ( ikan ) yaitu, pada daging ikan merupakan sumber protein

tinggi dan mengandung asam lemak yang tak jenuh, kulit ikan tertentu dapat

disamak untuk dibuat tas, dompet, sepatu dan juga jaket, dapat dipelihara sebagai

ikan hias di aquarium, pemberantasan nyamuk yang secara biologi, sehingga dapat

mencegah muncul dan terjadinya wabah penyakit demam berdarah dan juga

penyakit malaria, pada tualng ikan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan

lem, sisa-sisa ikan bisa dimanfaatkan dengan dibuat tepung untuk campuran

makanan ternak atau dibuat pupuk tanaman. Pisces atau ikan hidupnya di air, baik

air tawar maupun air asin. Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan

praktikum dengan judul Pisces.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana mengamati berbagai

bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi ikan rumah-rumah

(Rastrelliger kanagurta), ikan kerapu (Epinephelus coioides), ikan lajang

(Dcapterus sp.) dan ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster) ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengamati

berbagai bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi ikan rumah-

rumah (Rastrelliger kanagurta), ikan kerapu (Epinephelus coioides), ikan lajang

(Dcapterus sp.) dan ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster).

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah dapat mengetahui bagaimana mengamati

berbagai bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi ikan rumah-

rumah (Rastrelliger kanagurta), ikan kerapu (Epinephelus coioides), ikan lajang

(Dcapterus sp.) dan ikan ekor kuning (Caesio erythrogaster).


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan (Pisces)

Ikan (Pisces) termasuk kategori hewan vertebrata tertua dan pertama

yang pernah muncul di bumi. Karena ikan pertama kali temukan dalam bentuk

fosil dari ordovisium yang diperkirakan hidup 5.000 juta tahun yang lalu. Contoh

fosil dari ordovisium adalah ikan purba Ostracodermi yang dicirikan denga tidak

memiliki rahang. Hewan-hewan yang tergolong dalam kelompok pisces

merupakan hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis atau hewan yang

berdarah dingin. Pisces identik dengan kehidupan di air karena hewan-hewan

dalam golongan pisces hidup dan berhabitat di perairan dan memiliki alat

pernapasan berupa insang. Ikan memiliki peranan penting bagi ekosistem dan

lingkungan, dimana dapat dijadikan sebagai bioindikator terhadap kualitas suatu

badan perairan dan juga berperan di dalam siklus rantai makanan (Burhanuddin,

2018).

B. Ciri-ciri Pisces

Ikan (Pisces) merupakan hewan vertebrata aquatic berdarah dingin dan

bernafas dengan menggunakan insang. Insang ini berfungsi untuk mengambil

oksigen terlarut dari dalam air. Hewan dalam kelompok pisces memiliki sirip

yang digunakan untuk berenang dan mempunyai rangka bertulang sejati dan

bertulang rawan. Sirip yang ada pada ikan berupa sirip tunggal atau sirip

berpasangan dan mempunyai operculum. Tubuhnya ditutupi oleh sisik yang

berlendir dengan bagian tubuh yang jelas berupa kepala, badan dan ekor. Ukuran
ikan (Pisces) bervariasi mulai dari yang kecil sampai yang besar. Kebanyakan

ikan memiliki bentuk tubuh seperti tornado, pipih dan ada yang berbentuk tidak

teratur (Fitrah, dkk., 2016).

C. Kelas Osteichthyes

Kelas Osteichthyes merupakan kelas dalam kelompok pisces yang

anggotanya merupakan hewan yang memiliki tulang sejati atau bertulang keras.

Osteichtyes mempunyai gelembung renang dengan fungsi membantu pernafasan

dan sebagai alat dalam hidrostatik yaitu menyesuaikan berat tubuh dengan

kedalaman air. Darahnya memiliki warna pucat dengan kandungan eritrosit

berinti dan leukosit. Kelas Osteichthyes memiliki alat pencernaan yang lengkap

mulai dari mulut, faring, esophagus, lambung, usus dan anus. Lambung dan usus

diantaranya dipisahkan oleh katup. Kelas Osteichthyes memiliki hati yang

berukuran besar dan memiliki kantung empedu dengan pankreas yang tidak jelas

keberadaannya. Alat indra yang dimiliki berupa mata, telinga, saku olfaktorius

pada moncong dan gurat sisi yang digunakan untuk mendeteksi adanya

perubahan tekanan arus air. Berkembangbiak secara ovipar dan fertilisasi

internal (Mursawal, dkk., 2020).

D. Sistem Pernapasan pada Ikan

Ikan hidup di air rawa, sungai, laut, kolam dan danau. Ikan bernafas

dengan insang. Pernafasan ikan berlangsung dua tahap. Tahap 1 (Tahap

Pemasukan), pada tahap ini mulut ikan membuka dan tutup insang menutup

sehingga air masuk rongga mulut, kemudian menuju lembaran insang, disinilah

oksigen yang larut dalam air diambil oleh darah, selain itu darah juga
melepaskan karbondioksida dan uap air. Tahap dua (Tahap Pengeluaran), mulut

menutup dan tutup insang membuka sehingga air dari rongga mulut mengalir

keluar melalui insang. Air yang dikeluarkan ini telah bercampur dengan CO2

dan uap air yang dilepaskan darah (Yahya., 2017).

E. Peranan Pisces bagi Kehidupan

Ikan (Pisces) bersifat universal atau sebagai komoditi yang dapat

diterima oleh seluruh bangsa, ras, suku, agama dan golongan manapun di seluruh

dunia. Keberadaan Ikan (Pisces) yang melimpah di perairan memberukan

kontribusi dalam memasok total kebutuhan konsumsi protein khususnya protein

hewani. Manusia mengonsumsi ikan dalam kehidupan sehari-hari guna

mencukupi gizi yang diperlukan dalam tubuh. Bukan hanya bermanfaat bagi

manusia, namun ikan juga menjadi sumber makanan bagi hewan lainnya yang

ada di perairan. Ikan yang besar cenderung akan memakan ikan yang kecil

sehingga rantai makanan dapat terjaga (Supriadi, dkk., 2019).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 6 Oktober 2022, pukul 10.30

WITA – Selesai. Bertempat di Laboratorium Biologi Unit Ekologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan


No. Nama Bahan Kegunaan
1 Ikan ekor kuning (Caesio cuning) Sebagai objek pengamatan
2 Ikan ruma-ruma (Rastrelliger Sebagai objek pengamatan
kanagurta)
3 Ikan kerapu (Epinephelus coioides) Sebagai objek pengamatan
4 Ikan lajang (Decapterus sp.) Sebagai objek pengamatan

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Kegunaan


No. Nama Alat Kegunaan
1 Cutter Untuk membedah hewan yang diamati
2 Lembar pengamatan Untuk menggambar morfologi dan anatomi hewan
yang diamati
3 Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan
4 Kamera Untuk mendokumentasikan
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Mengamati morfologi pada ikan ekor kuning (Caesio cuning), ikan ruma-

ruma (Rastrelliger kanagurta), ikan kerapu (Epinephelus coiodes) dan ikan

lajang (Decapterus sp.)

3. Menggambar morfologi ikan dilembar pengamatan.

4. Membedah ikan dengan menggunakan cutter.

5. Mengamati dan menggambar anatomi ikan dilembar pengamatan.

6. Mendokumentasikan hasil pengamatan.

7. Mengklasifikasikan dan mendeskripsikan.


DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, A.I., 2018, Vertebrata Laut, Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Fitrah, S.S., Dewiyanti, I dan Rizwanm, T., 2016, Identifikasi Jenis Ikan di Perairan
Laguna Gampoeng Pulot Kecamatan Leupung Aceh Besar, Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(1), 67-80.

Mursawal, A., Zulfikar dan Khalil, M., 2020, Dasar Penetapan Hirarki Taksonomi
Hewan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Supriadi, D., Widayaka, R dan Alexander, M., 2019, Memaksimalkan Potensi


Sumber Daya Perikanan dan Kelautan di Indonesia. Klaten: Penerbit
Lakeisha.
Yahya, R.U., 2017, Pengembangan Media Belajar CD Interaktif Sistem Pernapasan
Hewan Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas V SDN
Pasirharjo 01 Blitar, Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah Daan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Anda mungkin juga menyukai