PRAKTIKUM II
SISTEM INTEGUMEN
OLEH :
NAMA : INDIRA SALSABILA
NIM : F1D120051
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : DIKI CANDRA, S.Si
PROGRAM STUDI BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekitarnya. Sistem ini sering kali merupakan bagian sistem organ yang terbesar
besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-
spesifik dari organ ini yaitu mampu memperbaiki sendiri atau self-repairing dan
sebagai penerima sensasi berupa sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu, sebagai
pengatur suhu yaitu untuk menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan
terdiri dari kulit yang sebenarnya dan derivat-derivat dari kulit. Kulit yang
sebenarnya terdiri dari lapisan utama yaitu epidermis dan dermis, derivat
dari salah satu atau kedua lapisan dari kulit yang sebenarnya.
terdiri atas organ kulit, kuku, rambut pada manusia, dan bulu, dan sisik pada
Sistem integumen.
B. Rumusan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
D. Manfaat Praktikum
A. Integumen
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,
seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit,
rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya berupa keringat atau
merupakan organ terluar tubuh yang terdiri atas dua lapisan utama yaitu
epidermis berupa jaringan epitel yang berasal dari ektoderm dan dermis berupa
jaringan ikat agak padat yang berasal dari mesoderm. Batang rambut
berbentuk kantung yaitu folikel rambut. Kuku merupakan bagian tubuh yang
tumbuh di ujung jari. Sisik merupakan struktur pada kulit yang berbentuk
seperti lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai. Tanduk merupakan sepasang
tonjolan yang mencuat dari kepala dan terbuat dari bahan tulang maupun zat
tanduk. Kelenjar keringat ada dua jenis, yaitu kelenjar keringat merokrin
bergetah encer atau banyak mengandung air dan apokrin terdapat pada kulit
daerah tertentu, misalnya areola mamma, ketiak, sekitar dubur, kelopak mata
C. Bulu
Bulu merupakan karekteristik khas yang dimiliki oleh burung dan tidak
dimiliki oleh vertebrata yang lain. Sedikit dari bagian tubuh burung yang tidak
ditutupi oleh bulu, secara filogenik bulu berasal dari epidermal tubuh yang
padareptil serupa dengan sisisk. Bulu pada aves bermula dari papilla dermal
(plumae). Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan
penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang
lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan
Bulu adalah ciri khas kelas yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Tubuh
aves hampir seluruh tubuhnya tubuhnya tertutup oleh bulu-bulu yang secara
filogenetik berasal dari epidermal tubuh dan serupa dengan sisik. Bulu aves
Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus
yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari
epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu yang
Berdasarkan strukturnya ada tiga macam bulu utama pada ayam yaitu
terdapat pada badan, oleh karena itu untuk mengetahui keadaan ayam yang
sebenarnya perlu memegang dan merabanya. Bulu (downy feather) adalah tipe
bulu yang memiliki struktur seperti kapas, tidak memiliki rachis dan
kebanyakan aves, bulu tipe ini memiliki barbs yang fleksibel dan barbules yang
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
berikut:
3. Mengambil satu helai bulu pada bagian paha, dada, sayap, ekor dan kepala
4. Meletakkan bulu ayam yang akan diamati diatas kaca objek dengan sangat
hati-hati.
5. Mengamati morfologi bulu pada bagian paha, dada, sayap, ekor dan kepala
dibawah mikroskop.
7. Melakukan hal yang sama pada anak ayam yang berumur lebih dari 1
minggu.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Nama Gambar
No Keterangan
Bahan Pengamatan Literatur
1 2 3 4 5
1. Kepala 1. Vane
2. Rachis
1 1 3. Calamus
2
2
3
3
(Ng, 2018)
2. Dada 1. Vane
2. Rachis
1
2
(Ng, 2018)
3. Paha 1. Vane
2. Rachis
1 3. Calamus
2
2
3
3
(Ng, 2018)
4. Ekor 1. Vane
2. Rachis
1 3. Calamus
1
2
2
3
3
(Ng, 2018)
Tabel 3. Lanjutan
Nama Gambar
No Keterangan
Bahan Pengamatan Literatur
1 2 3 4 5
5. Sayap 1. Vane
2. Rachis
1 1 3. Calamus
2 2
3
3
(Pap dkk., 2016)
Tabel 4. Lanjutan
Gambar
No. Nama Bahan Keterangan
Pengamatan Literatur
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4. Ekor 1. Helai bulu
2. Rachis
3. Tangkai bulu
(Calamus)
4. Pennaceus
5. Plumulaceous
1 2 3 1 2 3
5. Bulu Sayap
1. Helai bulu
2. Tangkai bulu
(Calamus)
3. Rachis
B. Pembahasan
tumbuhan, istilah ini secara umum dapat merujuk pada kulit luar organ, tetapi
paling sering merujuk pada lapisan terluar bakal biji. Integumen suatu organ
mengelilingi hati atau ginjal. Umumnya, istilah ini merujuk pada kulit dan
bagian-bagian kepala, sayap, bulu dada, bulu paha dan bulu ekor. Umur ayam
yang dijadikan sampel adalah ayam yang berumur lebih dan kurang dari 1
minggu. Langkah selanjutnya meletakkan bulu ayam yang akan dimati diatas
kaca objek kemudian, mengamati morfologi bulu pada bagian paha, dada,
sayap, ekor dan kepala di bawah mikroskop pengamatan anak ayam yang
berumur kurang dari 1 minggu pada sampel bulu paha, bulu dada, bulu sayap
dan bulu ekor memperlihatkan adanya bagian-bagian bulu yaitu vane, rachis
dan calamus.
Pengamatan pada anak ayam yang berumur lebih dari 1 minggu atau
dewasa memperlihatkan adanya vane, rachis pada bagian kepala. Bagian bulu
dada memperlihatkan adanya helai bulu, rachis, dan tangkai bulu (calamus).
Bagian bulu paha dan ekor memperlihatkan adanya helai bulu dan rachis.
Perbedaan yang terltak pada bulu ayam dan terletak pada susunan kerapatan
bulunya ini dipengaruhi karena kemampuan dan kebutuhan dari umur masing-
bentuk, warna dan teksturnya yang mengesankan. Berbagai variasi pada bulu
A. Kesimpulan
integument yaitu mencakup kulit, rambut, bulu, kuku, kelenjar keringat dan
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA