Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Katak adalah satu anggota dari kelas Amphibia. Amphibia berasal dari kata amphi artinya
rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah hewan yag hidup dengan dua
bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air tawar kemudian di darat. Kulit harus selalu basah
apabila hewan berada di luar air untuk memyngkinkan terjadinya pernapasan melalui kulit.
Kulit dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir untuk mempertahankan
keadaan agar selalu basah. Setiap kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis
dan salurannya melelui epidermis bermuara di permukaan kulit. Mekanisme pernapasannya
meliputi dua fase, yaiu inspirasi dan ekspirasi.
Katak yang dijadian bahan penelitian kali ini adalah katak sawah (Rana canorivara). Amfibi
memiliki beragam ciri morfologis yang berbeda antar ordo. Secara umum, semua amfibi
memiliki kulit yang tipis dan halus. Berberapa jenis menggunakan kulitnya untuk respirasi dan
pertukaran gas dengan udara. Sebagian besar jenis amfibi memiliki mata yang besar untuk
mencari mangsanya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian anatomi katak?


2. apa saja alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini ?
3. Bagaimana metode cara kerja anatomi katak?
4. Bagaimana hasil dari praktikum tersebut?

C. TUJUAN

Tujuan dari Praktikum Biologi dengan materi Anatomi Hewan ini adalah untuk mengetahui apa
yang di maksud anatomi katak,memahami metode kerja anatomi katak serta mengetahui organ-
organ penyusun sistem pernapasan dan sistem pencernaan pada katak.
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN ANATOMI KATAK

Anatomi katak adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh katak, anatomi berasal
dari bahasa yunani “ana”yang berarti habis atau keatas dan “tomos” yang berarti memotong
atau mengiris.Maksudnya anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh(katak) dengan
cara nenguraikan tubuh(katak)menjadi bagian yang lebih kecil kebagian yang paling
kecil,dengan cara memotong atau megiris tubuh (katak) kemudian diangkat,dipelajari,dan
diperiksa menggunakan mikroskop.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

 Obat Bius
 Tisu
 Kapas
 Silet
 Gunting
 Jarum
 Sarung Tangan

2. Bahan
 Katak ( Rana Sp )

METODE CARA KERJA

Cara kerja praktikum anatomi hewan adalah :

1. mula-mula bius katak dengan cara menyuntikkan kloroform ke tubuh katak atau bisa
juga dengan menungkan kloroform pada kapas kemudian memasukkan kapas tersebut
ke dalam mulut katak hingga katak tersebut pingsan.
2. Meletakkan katak pada baki bedah, merentangkan tangan dan kakinya, lalu
menusuknya dengan jarum pentul agar posisi katak tidak berubah dan lebih mudah
untuk dibedah.
3. Menyayat bagian perut katak dengan gunting dan pisau bedah, dari bagian bawah
hingga atas hingga seluruh kulit ventral itu dilepaskan.
4. Selama membuka kulit tersebut perhatikan bahwa kulit tidak seluruhnya menmpel
pada otot daging di bagian bawahnya, melainkan pada beberapa tempat saja, sehingga
membentuk ruang-ruang (kantung-kantung) diantara kulit dan otot daging
5. Gunakan pentul untuk menusuk Kulit yang telah di sayat,agar memudahkan untuk
melihat organ-organ penyusun sistem pernapasan dan sistem pencernaan pada katak.
6. Gunkan lensa pembesar untuk melihat dengan jelas organ-organ tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Katak sebelum di bedah

Katak sesudah di bedah


Gambar Katak Di Internet

Keterangan :

1. Vesica fellea
2. Hepar
3. Ventrikulus
4. Rectum
5. Ova
6. Vesica urinaria
7. Anus
8. Cor
9. Ileum dan jejenum
10. Duodenum

Anatomi

a. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dari mulut makanan melalui faring, kemudian
esophagus menghasilkan sekresi alkali mendorong makanan masuk ke lambung, di lambung
makanan di cerna dan diproses dengan enzim. Lambung juga menghasilkan asam klorida
untuk mengasamkan makanankemudian makanan masuk ke dalam usus melalui pyloris,
kemudian sari-sari makanan masuk ke hati yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus,
yang kemudian ditampung dalam kantung empedu kemudian menuju ke rectum kemudian
dikeluarkan melalui kloaka.
b. Sistem Pernafasan

Sistem ini terdiri atas paru-paru dari kulit serta rongga kulit. Oksigen yang berasal dari
udara larut dalam cairan permukaan respirasi atau alat dengan jalan difusi masuk ke
pembuluh darah. Paru-paru katak terdiri atas dua saku elastis yang berisi lipatan
membentuk kamar-kamar kecil yang masing-masing diliputi oleh pembuluh kapiler. Dari
paru-paru kemudian disalurkan ke trakea dan menuju ke bronkioluskemudian
menujualveolus.

c. Sistem Reproduksi
Sistem genitalis masculinus yang berupa sepasang testis berbentuk oval berwarna keputih–
putihan, terletak di sebelah anterior dari dari ren; diikat oleh alat penggantungnya yang
kita sebut mesorchiumyang terjadi dari lipatan peritoneum. Di sebelah cranial testis
melekatlah corpus adiposum suatu zat lemak berwarna kekunin –kuningan, sedang di
sebelah median dataran testis terdapat saluran–saluran halus yang disebut vasa
efferentia yang bermuara pada saluran kencing, kemudian menuju kloaka.
Sistem genitalis feminusyang terdiri atas sepasang ovariumdiletakkan dengan bagian dorsal
coelom oleh alat penggantung yang disebut mesovarium , yang terjadi dari lipatan
peritoneum. Pada hewan yang telah dewasa kadang–kadang terdapat ova yang berwarna
hitam dan putih berbentuk bintik–bintik. Pada ovarium juga terdapat corpus adiposum
yang berwarna kekuning–kuningan. Ova yang telah masak menembus dinding ovarium
untuk masuk ke dalam oviduk, selanjutnya ovum menuju ke kloaka pada suatu papillae.

d. Sistem Sirkulasi.

Sistem sirkulasi terdiri atas aorta kiri, kemudian ke serambi kiri menuju pada pembuluh
nadi dan kemudian menuju ke bilik dan kembali lagi pada serambi kanan selanjutnya
menuju aorta kanan. Pada umumnya diduga bahwa valvea spiralis dan truncus
arteriousus memasukkan darah dan darah yang beroksigen (sebelah kanan) ke archus
pulmocunatneus dan darah yang beroksigen (sebelah kiri) masuk kearchus
sistimaticus danarteri coratis.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada anatomi hewan, khususnya katak sawah (Rana
canorivara), dapat disimpulkan bahwa organ-organ yang menyusun tubuh katak secara lengkap
yaitu jantung, paru-paru, hati, pankreas, kantung empedu, lambung, usus, kloaka. Siste
pernapasan pada katak yaitu pada saat katak masih berbentuk larva sampai berudu
menggunakan insang dan setelah dewasa bernafas dengan menggunakan kulit yang terletek di
permukaan tubuhnya, kemudian dengan paru-paru. Pernapasan katak dibedakan menjadi dua
fase yaitu fase inspirasi da fase ekspirasi. Sistem pencernaan pada katak sudah lengkap yaitu
mulut, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan kloaka. Sedangkan
kelenjar pencernakan terdiri dari hati, kantung empedu, da pankreas yang membantu prses
pencernakan makanan.

B. SARAN
Dari hasil praktikum tersebut saya menyarankan agar menggunakan katak yang segar dan
masih dalam keadaan hidup agar organ dalam tubuhnya masih layak di teliti dan melakukan
pembiusan katak seharusnya jangan terlalu banyak menggunakan kloroform karna akan
mengakibatkan katak melemas bisa juga mengakibatkan kematian pada katak tersebut serta
apabila melakukan pembedahan lakukan secara hati-hati dan teliti agar organ-organ penyusun
tubuh katak tidak rusak.

DAFTAR PUSTAKA

Kimball, John W. 1998. Biologi Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Iskandar, T. 1998. Amphibia Jawa dan Bali. Puslitbang Biologi, Bogor.
Kastowo, H. 1984. Anatomi Komparativa. Alumni, Bandung.
Prawiro, A. 1999. Biologi I. CV.Karang Asem, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai