ANATOMI DAN HISTOLOGI HEPAR

Fahriana Azmi
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Jl. Unizar No.20 Turida Mataram
fahriana.azmi@gmail.com

ABSTRAK
Hepar adalah organ tunggal terbesar yang secara normal dimiliki manusia memiliki struktur
anatomi dan histologi tersendiri. Proses biopsi hati harus dilakukan secara khusus agar
mendapatkan hasil yang optimal. Studi mengenai imunohistopatologi jaringan memiliki potensi
untuk menghasilkan informasi lengkap melalui mikroskop.
Pembahasan pada topik ini akan memuat mengenai anatomi dan histologi dari hepar
sebagai organ tunggal terbesar pembentuk struktur tubuh manusia. Mulai dari struktur terkecil dari
hepar itu sendiri yaitu sel, persarafan hingga pembuluh darah yang ada di hepar akan diulas secara
rinci.

Kata Kunci : Anatomi, Histologi, Hepar.

PENDAHULUAN kg atau kurang lebih 25% berat badan

Hati adalah organ intestinal orang dewasa yang menempati
terbesar dengan berat antara 1,2 - 1,8 kg sebagian besar kuadran kanan atas
atau kurang lebih 25% berat badan orang abdomen dan merupakan pusat
dewasa. Hati terbagi dalam dua belahan metabolisme tubuh dengan fungsi
utama, lobus kanan dan lobus kiri. Hati sangat kompleks.
mempunyai fungsi yang sangat beraneka Hati terletak di bagian teratas
ragam. Sirkulasi vena porta yang dalam rongga abdomen di sebelah
menyuplai 75% dari suplai asinus kanan di bawah diafragma. Hati
memegang peranan penting dalam secara luas dilindungi beberapa costa.
fisiologi hati, terutama dalam hal Batas atas hati berada sejajar dengan
metabolisme karbohidrat, protein dan ruangan interkostal V kanan dan batas
asam lemak. bawah menyerong ke atas dari iga IX
Pengetahuan mengenai anatomi kanan ke iga VIII kiri. Hati terbagi
dan histologi hepar sangat diperlukan dalam dua belahan utama, lobus
dalam melakukan anamnesis dan kanan dan lobus kiri. Permukaan atas
pemeriksaan selanjutnya sehingga berbentuk cembung dan terletak di
mendapatkan diagnosis dan bawah diafragma. Permukaan bawah
penatalaksanaan yang sesuai. tidak rata dan memperlihatkan
PEMBAHASAN lekukan, fisura tranversus.
1. ANATOMI HEPAR Permukaannya dilintasi oleh berbagai
Hati adalah organ intestinal pembuluh darah yang masuk-keluar
terbesar dengan berat antara 1,2 - 1,8 hati.

147
 Fisura longitudinal
memisahkan belahan kanan dan kiri di
permukaan bawah. Selanjutnya hati
dibagi menjadi empat belahan (kanan,
kiri, kaudata dan kuadrata). Setiap
belahan atau lobus terdiri atas lobulus.
Gambar 1. Anatomi Hepar
Unit fungsional dasar
adalah lobulus hati, yang berbentuk
silindris dengan panjang beberapa
millimeter dan berdiameter 0,8 – 2
mm. Hati manusia berisi 50.000 –
100.000 lobulus. Lobulus tersusun
atas sel-sel hati yang merupakan sel-
sel besar dengan satu atau dengan dua
inti dan sitoplasma granular yang
halus. Sel-sel hati diatur
lapisan-lapisan, satu sel yang tebal,
disebut lamina hepatica. Lamina ini
tersusun tidak teratur
membentuk dinding dengan sel hati
yang menghubungkan
sekitarnya.
Di antara lamina terdapat ruang
berisi vena-vena kecil dengan banyak
Lobulus ini berbentuk polyhedral
(segibanyak) dan terdiri atas sel hati
berbentuk kubus, dan cabang-cabang
pembuluh darah diikat bersama oleh
jaringan hati.
hati anastomosis diantaranya dan duktus
empedu kecil yang disebut kanalikuli.
Kanalikuli biliaris kecil yang mengalir
ke duktus biliaris di dalam septum
fibrosa yang memisahkan lobulus hati
yang berdekatan. Lobulus hati
terbentuk mengelilingi sebuah vena
sentralis yang mengalir ke vena
hepatica dan kemudian ke vena cava.
dalam Lobulus sendiri dibentuk terutama
dari lempeng sel hepar yang
memancar secara sentrifugal dari vena
untuk sentralis seperti jeruji roda. Di sekitar
tepi lobules terdapat kanal portal,
lamina masing-masing berisi satu cabang
vena porta (vena interlobular), satu
cabang arteri hepatica, dan satu
148
duktus empedu kecil. Ketiga struktur mempunyai pinggir bebas yang
ini bersatu dan disebut triad portal. mengandung ligamentum teres
Hati mempunyai dua jenis hepatis (NA, syn. Round ligament of
persediaan, yaitu yang datang melalui liver) yang merupakan sisa vena
arteri hepatica dan yang melalui vena umbilicalis yang telah menutup, dan
porta. meliputi beberapa vena kecil, venae
paraumbilicales yang mempunyai
a. Peritoneum Hepar hubungan dengan system vena porta
Hepar seluruhnya diliputi hepatis.
kapsula fibrosa namun ada sebagian igamentum falciforme hepatis
yang tidak diliputi oleh peritoneum dan facies anterior hepar meneruskan
viscerale, yaitu pada suatu daerah diri ke arah atas ke facies superior
pada facies posterior yang melekat dan permukaan visceralis
langsung pada diafragma, disebut membentuk ligamentum coronarium
nuda hepatic (NA), syn “bare area” hepatic (NA). ligamentum
atau dulu disebut pars affixa oleh coronarium sisi kiri ke ujung kiri
Hafferl (1953) dan bagian yang membentuk ligamentum triangulare
dibungkus oleh peritoneum disebut sinistrum yang ujungnya
sebagai “pars libera”. Peritoneum berhubungan dengan diafragma
viscerale berasal dari mesohepaticum sebagai fibrosa hepatic (NA, syn-
ventrale yang juga ikut membentuk “fibrous appendix of the liver”). Di
omentum minus dan ligamentum sebelah kanan lapisan depan dan
falciforme hepattis. belakang ligamentum coronarium
Omentum minus terbentang memisahkan diri meninggalkan
dari porta hepatic ke curvature minor daerah yang kosong peritoneum (area
ventriculi dan awal pars superior nuda hepatic/”bare area”) untuk
duodeni. Ujung kanan omentum selanjutnya ke ujung kanan
minus membungkus bersama vena membentuk ligamentum triangulare
porta hepatic, arteria hepatica dextrum.
(propria) dan duktus choledochus. Hepar mempunyai dua facies
Ligamentum falciforme hepatic (permukaan) yaitu :
terdiri dari dua lapisan peritoneum
1) Facies Diaphragmatika
dari umbilicus menghubungkan Permukaanya halus dan
hepar dengan diafragma dan dinding cembung sesuai dengan bentuk
depan abdomen. Ligamentum ini permukaan bawah dari kubah

149
 diafragma, namun terpisah dari Lekukan di sisi kanan diisi
diafragma oleh adanya celah oleh vesica fellea di depan dan
recessus subphrenicus. Ke arah vena cava inferior di belakang.
depan facies diafragmatica Porta hepatis di tengah melintang
berhubungan dengan iga-iga, merupakan lekukan dalam di
precessus xipinoideus, dan antara lobi caudatus dan
dinding depan abdomen. quadratus, arahnya transveralis,
Di sebelah kanan melalui dengan panjang kurang lebih 5
diafragma berhubungan dengan cm, dan merupakan tempat
iga 7-11 (pada linea masuk-keluar alat : vena porta
medioaxillaris). Pada facies hepatis, arteria hepatica
superior tedapat lekukan akibat propria/dextra et sinistra, plexus
hubungan dengan jantung, nervosus hepatis, ductus
disebut impression cardiaca hepaticus, dan saluran limfe.
hepatic. (NA). facies superior Pada kadaver yang
menghadap ke vertebra thoracalis diawetkan, pada facies visceralis
10-11, dan pada sebagian besar hepar tergambar tonjolan dan
tidak mempunyai peritoneum lekukan akibat hubungan dengan
(“bare area”). alat-alat sekitarnya. Pada bagian
posterior dari lobus kiri terdapat
2) Facies Visceralis (Inferior) lekukan dangkal, impressio
Permukaan ini menghadap esophagea (NA) untuk pars
ke bawah sedikit ke posterior dan abdominalis esophagei. Di lobus
kiri. Pada facies visceralis kiri tedapat impression gastrica
terdapat bentuk huruf-H, dengan untuk hubungan dengan fundus
dua kaki kanan dan kiri. Lekukan dan bagian atas corpus ventriculi.
di sisi kiri terdiri dari fissura Di sebelah kiri dari fissura
ligamenti teretis (NA) di depan ligamenti venosi terdapat sedikit
dan fissura ligamenti venosi tonjolan tuber omentale, tempat
(NA) di belakang, yang masing- facies inferior berhubungan
masing berisi ligamentum teres dengan omentum minus. Pada
hepatis (sisa vena umbilicalis) lobus quadratus dan lobus kanan
dan ligamentum venosum Arantii terdapat hubungan dengan
(sisa duktus venosus). pylorus dan pars superior
duodeni, impression duodenalis.

150
 Di sebelah kanan dari vesica vena, akhirnya keluar sebagai
fellea terdapat lekukan dalam, vena hepatica. Vena hepatica
yaitu impressio colica untuk mengembalikan darah dari hati
hubungan dengan flexura coli ke vena kava inferior. Di dalam
dextra. vena hepatica tidak terdapat
Di belakangnya terdapat katup.
impression renalis untuk Vena porta yang terbentuk
hubungan dengan ren dexter. Di dari vena lienalis dan vena
dekat impression renalis terdapar mesenterika superior,
lekukan dangkal untuk glandula mengantarkan 20% darahnya ke
suprarenalis, impressio hati, darah ini mempunyai
suprarenalis. kejenuhan oksigen hanya 70 %
Lobus kaudatus hepar sebab beberapa O2 telah diambil
dibatasi oleh porta hepatis di oleh limpa dan usus. Darah
depan, fissure ligamenti venosi di berasal dari vena porta
kiri dan vena cava inferior di bersentuhan erat dengan sel hati
kanan. Pada lobus kaudatus hepar dan setiap lobulus disaluri oleh
terdapat tonjolan yang sebuah pembuluh sinusoid atau
memisahkan porta hepatis kapiler hepatica. Pembuluh darah
dengan vena cava inferior, halus berjalan di antara lobulus
disebut processus caudatus. hati disebut vena interlobular.
Lobus quadaratus di belakang Di dalam hati, vena porta
atas dibatasi oleh porta hepatic, membawa darah yang kaya
di kanan oleh vesica fellea dan di dengan bahan makanan dari
kiri oleh fissure ligamenti teretis saluran cerna, dan arteri hepatica
hepatis. membawa darah yang kaya
oksigen dari system arteri. Arteri
b. Pembuluh Darah pada Hepar dan vena hepatica ini bercabang
Arteri hepatica, yang menjadi pembuluh-pembuluh
keluar dari aorta dan memberikan yang lebih kecil membentuk
80% darahnya kepada hati, darah jarring kapiler diantara sel-sel
ini mempunyai kejenuhan hati yang membentuk lamina
oksigen 95-100% masuk ke hati hepatica. Jaringan kapiler ini
akan membentuk jaringan kapiler kemudian mengalir ke dalam
setelah bertemu dengan kapiler vena kecil di bagian tengah

151
masing-masing lobulus, yang yang sangat sempit, yang disebut
menyuplai vena hepatic. ruang Disse.
Pembuluh-pembuluh ini Jutaan ruang Disse
membawa darah dari kapiler kemudian menghubungkan
portal dan darah yang mengalami pembuluh limfe didalam septum
dioksigenasi yang telah dibawa interlobularis. Oleh karena itu,
ke hati oleh arteri hepatica kelebihan cairan diruangan ini
sebagai darah yang telah dikeluarkan melalui aliran
dioksigenasi. limfatik. Karena besarnya pori di
Selain vena porta, juga endotal, zat didalam plasama
ditemukan arteriol hepar didalam bergerak bebas ke ruang Disse.
septum interlobularis. Arteriol ini Bahkan protein plasma bergerak
menyuplai darah dari arteri ke bebas ke ruang ini.
jaringan jaringan septum diantara
lobules yang berdekatan, dan c. Persyarafan Hepar
banyak arteriol kecil mengalir Diurus oleh system
langsung ke sinusoid hati, paling simpatis dan parasimpatis. Saraf-
sering pada sepertiga jarak ke saraf itu mencapai hepar melalui
septum interlobularis. flexus hepaticus, sebagian besar
Selain sel-sel hepar, melalui flexus coeliaci, yang juga
sinusoid vena dilapisi oleh 2 tipe menerima cabang-cabang dari
yang lain : (1) Sel endotel khusus nervus vagus kanan dan kiri serta
dan (2) Sel kupffer besar, yang dari nervus phrenicus kanan.
merupakan makrofag jaringan
(sel RE), yang mampu 2. HISTOLOGI HEPAR
memfagositosis bakteri dan Hati terdiri dari bermacam-
benda asing lain didalam darah macam sel. Hepatosit meliputi ± 60%
sinus hepatikus. Lapisan endotel sel hati, sedangkan sisanya terdiri atas
sinusoid vena mempunyai pori sel-sel epitelial sistem empedu dalam
yang sangat besar, beberapa jumlah yang bermakna dan sel-sel non
diantaranya berdiameter hamper parenkimal yang termasuk di
1 mikrometer. Dibawah lapisan dalamnya endotelium, sel kupffer dan
ini, terletak sel endotel dan sel sel stellata yang berbentuk seperti
hepar, terdapat ruang jaringan bintang.

152
 Hepatosit sendiri dipisahkan Membran hepatosit berhadapan
oleh sinusoid yang tersusun langsung dengan sinusoid yang
melingkari eferen vena hepatika dan mempunyai banyak mikrofili.
duktus hepatikus. Saat darah Mikrofili juga tampak pada sisi lain
memasuki hati melalui arteri hepatika sel yang membatasi saluran empedu
dan vena porta serta menuju vena dan merupakan petunjuk tempat
sentralis maka akan didapatkan permulaan sekresi empedu.
pengurangan oksigen secara bertahap. Permukaan lateral hepatosit memiliki
Sebagai konsekuensinya, akan sambungan penghubung dan
didapatkan variasi penting kerentanan desmosom yang saling bertautan
jaringan terhadap kerusakan asinus. dengan sebelahnya.

Gambar 2. Histologi Hepar

Sinusoid hati memiliki lapisan Peningkatan aktivitas sel-sel Stellata

endotelial berpori yang dipisahkan tampaknya menjadi faktor kunci
dari hepatosit oleh ruang Disse (ruang dalam pembentukan fibrosis di hati.
perisinusoidal). Sel-sel lain yang
terdapat dalam dinding sinusoid KESIMPULAN
adalah sel fagositik Kupffer yang 1. Hati adalah organ intestinal terbesar
merupakan bagian penting sistem dengan berat antara 1,2 - 1,8 kg.
retikuloendotelial dan sel Stellata 2. Hati terbagi dalam dua belahan utama,
(juga disebut sel Ito, liposit, atau lobus kanan dan lobus kiri.
perisit) yang memiliki aktivitas 3. Unit fungsional dasar hati adalah
miofibroblastik yang dapat membantu lobulus hati, yang berbentuk silindris
pengaturan aliran darah sinusoidal dengan panjang beberapa millimeter
disamping sebagai faktor penting dan berdiameter 0,8 – 2 mm.
dalam perbaikan kerusakan hati.

153
4. Di dalam hati, vena porta membawa
darah yang kaya dengan bahan
makanan dari saluran cerna, dan arteri
hepatica membawa darah yang kaya
oksigen dari system arteri.
5. Persarafan hepar oleh system saraf
simpatis dan parasimpatis.
6. Hati terdiri dari bermacam-macam
sel. Hepatosit meliputi ± 60% sel hati,
sedangkan sisanya terdiri atas sel-sel
epitelial sistem empedu dalam jumlah
yang bermakna dan sel-sel non
parenkimal yang termasuk di
dalamnya endotelium, sel kupffer dan
sel stellata yang berbentuk seperti
bintang.

DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, et al. 2006. Buku ajar Imu
Penyakit Dalam Jilid 1 edisi 4.
FKUI. Jakarta.
Guyton, A. C. (2000). Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC, 520-523.
Ganong, W. F. (2003). Fisiologi
Kedokteran (edisi 10). Jakarta:
EGC, 340-342.
Kasper, D. L. (2005). Harrison’s
Principles of Internal Medicine (16
ed.). London: Mc Graw Hill
Medical Publishing Division, 71-
76.

154