Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PANCA INDERA HEWAN VERTEBRATA

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Struktur Hewan


Dosen Mata Kuliah :
Hj. Lilis Suhaerah
Fitri Aryanti, S.T., M,Pd

Disusun Oleh :
Siska Juita 195040009
Aniqi Salsabila Nauba 195040010
Utari Widyaningrum 195040017
Frida Nur Cindyana Mandey 195040039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
KATA PENGENTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kami berupa makalah.
Dalam penyusunan makalah ini kami yakin masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, kami berharap kepada para pendidik khususnya dan para pembaca
umumnya untuk memberikan saran dan kritik, dalam rangka penyempurnaan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih banyak.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Indera........................................................................... 3
B. Fisiologi Sistem Indera Hewan Vertebrata ............................................... 4
C. Fisiologi Sistem Indera Pada Manusia ...................................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 28
A. Kesimpulan ............................................................................................... 28
B. Saran .......................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis ransangan
tertentu. Semua organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi.
Reseptor diberi nama berdasarkan jenis ransangan yang diterimanya, seperti
kemoreseptor (penerima ransang zat kimia), fotoreseptor (penerima ransang cahaya),
audioreseptor (penerima ransang suara) dan mekanoreseptor (penerima ransang fisik,
seperti tekanan, sentuhan, dan getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor
yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan luar yang dikelompokkan sebagai
eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi untuk mengenali
lingkungan dalam tubuh disebut interoreseptor. Interoreseptor terdapat diseluruh
tubuh manusia.
Eksoreseptor yang kita kenal ada lima macam, yaitu indra penglihatan (mata),
indra pendengaran (telinga), indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah) dan
indra peraba (kulit).
Tiap- tiap organisme makhluk hidup mempunyai sistem koordinasi yang
disebut koordinasi indra untuk melakukan aktivitas sehari- hari baik itu pada hewan
vetebrata ataupun pada hewan in vetebrata. Hewan- hewan ini memiliki suatu alat
indra. Misalnya untuk meliha. Hewan vetebrata atau hewan bertulang belakang
memiliki indra penglihat atau mata, indra pencium (hidung), indra peraba (kulit) dan
indra pendengar (telinga).
Pada hewan vetebrata mereka memiliki sistem koodinasi atau alat indera yang
sempurna. Hewan- hewan ini menggunakan mata untuk melihat, hidung yang
berfungsi sebagai indra pencium, tangan atau kulit sebagai indra peraba dan telinga
yang berfungsi sebagai indra pendengar. Begitu juga pada manusia. Kita memiliki
hidung, mata kulit atau tangan dan telinga untuk menjalankan fungsinya masing-
masing sesuai dengan kegunaannya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sistem indera ?
2. Bagaimana fisiologi sistem indera hewan vertebrata ?
3. Bagaiamana fisiologi sistem indera pada manusia ( indera peraba, pengecap,
pembau, penglihatan dan keseimbangan)?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian sistem indera.
2. Untuk mengetahui fisiologi sistem indera vertebrata.
3. Untuk mengetahui fisiologi sistem indera pada manusia ( indera peraba,
pengecap, pembau, penglihatan dan keseimbangan).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM INDERA


Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur
saraf, dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem
indera yang dikenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan
dan peraba.

Alat indra adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis ransangan
tertentu. Semua organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi.
Reseptor diberi nama berdasarkan jenis ransangan yang diterimanya, seperti
kemoreseptor (penerima ransang zat kimia), fotoreseptor (penerima ransang cahaya),
audioreseptor (penerima ransang suara) dan mekanoreseptor (penerima ransang fisik,
seperti tekanan, sentuhan, dan getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor
yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan luar yang dikelompokkan sebagai
eksoreseptor . Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi untuk mengenali

3
lingkungan dalam tubuh disebut interoreseptor. Interoreseptor terdapat diseluruh
tubuh manusia.
B. FISIOLOGI SISTEM INDERA HEWAN VERTEBRATA
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.
Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan
Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat
terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali
ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi
kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki sistem kerja sempurna peredaran
darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi saluran nya.
Veterbrata memiliki sistem indera yang lebih berkembang dari hewan invetebrata.
Hewan vertebrata meliputi pisces, amphibi, reftil, aves, dan mamalia.

1. Sistem Indera pada Ikan (pisces)

Indera ikan yang berkembang dengan baik adalah indra penglihat, pencium,
dan pendengar. Indra penglihat ikan terletak di kedua sisi kepalanya. Bola mata ikan
tidak dilindungi oleh kelopak, tetapi dilindungi oleh selaput tipis yang tembus
cahaya. Ikan dapat melihat dengan jelas di dalam air karena baik air maupun kornea
ikan membiaskan cahaya pada sudut yang sama. Sel-sel saraf penglihat pada ikan
terdiri atas sel-sel batang dan sel-sel kerucut. Sel- sel batang menyebabkan ikan dapat
melihat dengan jelas di tempat yang kurang menerima cahaya. Ikan juga dapat
melihat warna walaupun hanya sampai tahap tertentu. Ikan mudah melihat warna
merah dan kuning, tetapi lebih sulit membedakan warna hijau, biru, dan hitam.

4
Indra pencium ikan juga berkembang dengan baik. Indra pencium tersebut
terletak di ruang kecil tepat di depan mata. Ikan menggunakan indra tersebut untuk
mencari makanan, menghindari musuh, dan menemukan pasangan untuk kawin.
Indra pendengar ikan mirip dengan telinga dalam manusia dan tidak terlihat
dari luar karena terletak di dalam tengkorak. Telinga ikan membantu mendeteksi
bunyi, menjaga keseimbangan tubuh ikan, serta membantu ikan merasakan perubahan
kecepatan dan arah sewaktu berenang.
Ikan mempunyai indra tambahan yang disebut gurat sisi. Gurat sisi juga
disebut indra keenam. Fungsi gurat sisi adalah untuk mengetahui tekanan air. Selain
itu, alat ini dapat mendeteksi gangguan sekecil apa pun dilingkungannya. Gurat sisi
secara tepat dapat menentukan arah gangguan itu dan memberi peringatan kalau ikan
hampir menabrak karang atau benda lain.Ketika baru dilempar ke dalam air akan
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Perubahan tersebut terdeteksi oleh
gurat sisi ikan yang terdapat disamping kanan dan kiri tubuh ikan. Ikan menganggap
isyarat perubahan itu sebagai tanda bahaya.

2. Sistem Indera pada katak (amphibi)

5
Pada amfibi, misalnya katak, indra yang berkembang dengan cukup baik ialah
indra penglihat dan pendengar. Mata katak berbentuk bulat serta dilindungi oleh
kelopak mata atas dan bawah. Bagian sebelah dalam mata terdapat membran
niktitans, yaitu suatu selaput tipis yang tembus cahaya.

Membran niktitans berfungsi untuk menjaga agar komea mata tetap lembap
ketika berada di darat dan menghindari gesekan ketika katak menyelam dalam air.
Hal itu merupakan bentuk penyesuaian sifat katak sebagai hewan amfibi. Lensa mata
katak tidak dapat berakomodasi. Oleh karena itu, katak hanya dapat melihat benda
dengan jarak tertentu saja.

Indera pendengar katak adalah teliñga yang terdiri atas telinga luar dan
telinga dalam. Telinga luar berupa sepasang selaput pendengar di sebelah kanan dan
kiri kepala. Selaput pendengar berbentuk segitiga yang melebar di bagian luarnya.

Apabila terkena getaran atau bunyi, selaput pendengar akan bergetar. Getaran
dan selaput pendengar diteruskan oleh tulang pendengar ketingkap jorong.
Selanjutnya, getaran dari tingkap jorong akan diteruskan oleh cairan limfa ke saraf
pendengar. Akhirnya, getaran oleh saraf pendengar diteruskan ke otak dalam bentuk
impuls saraf.

3. Sistem Indera Reptilia

Indera pada reptilia yang berkembang dengan baik adalah indra pencium.
Kadal, komodo, dan ular memiliki indra pencium yang disebut organ Jacobson.
Organ Jacobson ditemukan pertama kali pada abad ke-19 oleh seorang ilmuwan
Denmark yang bernama L.L. Jacobson. Indra tersebut terletak di langit-langit rongga
mulut. Kadal, ular, dan komodo sering menjulurkan lidahnya untuk mencium bau
mangsa dengan cara mengambil bau yang telah ditinggalkan mangsanya di udara dan
di tanah. Lidah itu kemudian ditarik dan ditempelkan pada organ Jacobson untuk
menyampaikan bau. Sebagai pemakan bangkai, kornodo memiliki indra pencium
yang sangat tajam. Hewan ini dapat mencium darah segar dari jarak empat kilometer.

6
Namun, indra reptilia yang lain belum berkembang dengan baik. Beberapa
jenis ular, misalnya ular derik, memiliki indra yang peka terhadap rangsang panas.
Indra itu begitu peka sehingga dapat membedakan dua benda dengan suhu yang
hanya berbeda sepersepuluh ribü derajat celsius. Dengan indra tersebut, ular dapat
berburu mangsa pada waktu gelap.

4. Sistem Indera pada burung (aves)

Indera penglihat dan indra keseimbangan burung berkembang dengan baik.


Kedua macam indra tersebut memungkinkan burung dapat terbang lurus, menukik,
atau membelok dengan cepat. Indra keseimbangan burung terletak di dalam rongga
telinga dan berhubungan dengan otak kecil.

Otak kecil burung berukuran besar karena berkembang dengan baik


sebagai pusat keseimbangan tubuh burung pada saat terbang. Sebagian besar burung
memiliki indra penglihat yang sangat membantu burung untuk mendapatkan
makanan, untuk menemukan musuh, maupun untuk terbang. Mata burung mampu
berakomodasi dengan cara mengubah bentuk lensa matanya. Pada saat burung
melihat benda yang jauh, lensa mata burung akan memipih. Sebaliknya, pada saat
burung melihat benda yang dekat, lensa mata burung akan mencembung.
Pada umumnya mata burung terletak di sisi kin dan kanan kepalanya agar
dapat melihat keadaan di sekelilingnya tanpa harus memutar kepala. Beberapa jenis
burung pemangsa, misalnya burung hantu, memiliki mata yang menghadap ke depan.

7
Pandangan binokuler ini memungkinkan burung hantu untuk melihat benda-benda
yang dekat dan jauh sehingga mampu memperkirakan jarak suatu benda. Hal
itu penting bagi burung-burung pemangsa untuk rnengintai dan menangkap mangsa.
Aktivitas burung hantu banyak dilakukan di malam hari.

Oleh karena itu, retina matanya lebih banyak mengandung sel-sel batang
dibanding retina mata burung lain. Sel-sel batang tersebut peka atau sensitif terhadap
cahaya redup. Burung yang banyak beraktivitas pada siang hari. memiliki retina mata
yang lebih banyak mengandung sel-sel kerucut. Sel kerucut tersebut peka terhadap
cahaya yang kuat. Pada retina burung juga terdapat pektin yang merupakan
kelanjutan dari saraf mata ke bola mata. membentuk lipatan, dan di dalamnya
terkandung banyak pigmen. Fungsi pektin tersebut belum diketahui secara pasti,
diduga berhubungan dengan indra penentu arah. Pektin pada burung yang biasa
terbang tinggi. misalnya merpati, berkembang dengan baik.Pada umumnya burung
lebih mengandalkan indra penglihat untuk mencari makan karena indra pencium
tidak berkembang dengan baik. Akan tetapi, burung kiwi merupakan pengecualian.
Indra penglihat burung kiwi kurang berkembang dengan baik, tetapi indra pencium
yang berupa lubang hidung di ujung paruhnya berkembang dengan baik dan
digunakan untuk mencium bau makanan yang terdapat di dalam tanah.

5. Sistem Indera pada Mamalia

Pada umumnya semua jenis indera yang dimiliki oleh manusia juga dimiliki
oleh mamalia. Mamalia memiliki lima macam alat indera. Masing-masing alat indra
tersebut juga berkembang dan berfungsi dengan baik. Beberapa jenis mamalia,
bahkan memiliki alat indra dengan kepekaan yang sangat kuat terhadap rangsangan
tertentu.
Kucing memiliki tiga macam indra istimewa, yaitu indra penglihat,
pendengar, dan peraba. Mata kucing dapat melihat dengan baik meskipun
pencahayaan di lingkungan redup atau agak gelap pada malam hari. Dalam keadaan
demikian, sinar matanya berwarna kehijauan. Warna hijau itu berasal dari pantulan
suatu lapisan di bagian belakang matanya. Pendengaran kucing sangat tajam karena

8
daun telinganya mampu menangkap getaran bunyi sebanyak-banyaknya. Kucing juga
memiliki kumis yang panjang dan kaku sebagai indra peraba yang sangat peka.
Anjing memiliki indra pencium dan pendengar yang sangat baik.
Daya penciumannya yang tajam membuat anjing mampu mengikuti bau mangsanya
sampai beberapa kilometer. Anjing pelacak dapat menemukan persembunyian
seorang penjahat dengan mencium jejaknya. Telinga anjing juga dapat digerakkan
dan ditegakkan sehiñgga mampu menangkap getaran bunyi dengan sangat baik.
Indra pendengar kelelawar sangat baik, namun indra penglihatnya
kurang berkembang. Ketika terbang di malam han, kelelawar mengeluarkan
bunyi berfrekuensi lebih tinggi daripada 20.000 getaran tiap detik (ultrasonik) yang
tidak dapat didengar oleh manusia. Gelombang bunyi yang dikeluarkan akan
mengenai mangsa atau rintangan di sekitamya dan dipantulkan kembali kepadanya.
Pantulan gelombang bunyi tersebut diterima telinga kelelawar yang berukuran besar
kemudian disampaikan ke pusat pendengaran di otak. Melalui cara inilah kelelawar
mengetahui keberadaan mangsa atau rintangan di sekitamya. Prinsip semacam ini
juga dipakai oleh manusia dalam membuat radar.
C. FISIOLOGI SISTEM INDERA PADA MANUSIA
1. Indera Penglihatan (Mata)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan
warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk
otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak,
dan bulu mata.

9
Bagian-bagian Mata:

1. Bola mata
Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini, dari luar
ke dalam adalah sebagai berikut:

- Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna putih
buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan yang
disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea
dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.
- Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan
yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen
terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah
refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan
siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian
depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk.
Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk
mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang
berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris
akan mengatur cembung pipihnya lensa.
- Retina, merupakan lapisan yang peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian
retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk
urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat
saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata
terbagi dua, yaitu bagian depan yang terletak di depan lensa berisi carian yang
disebut aqueous humor, dan bagian belakang yang terletak di belakang lensa
berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar
selalu dalam bentuk yang benar.

10
2. Kotak mata
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan.
Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut
konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh
darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. Untuk mencegah
kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata
(kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam,
dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan
pencegah masuknya mikro organisme ke dalam mata.

3. Otot mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya
disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus
internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas,
dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas ( superior ) dan otot obliq bawah
(inferior).

Fungsi bagian-bagian mata:

1. Otot mata: mengatur gerakan bola mata.


2. Kornea: menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang
lebih dalam.
3. Iris: memberi warna mata dan mengatur besar-kecil pupil.
4. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang masuk mata.
5. Aqueous humor: membiaskan cahaya dan menjaga bentuk bola mata.
6. Lensa: memfokuskan cahaya agar bayangan jatuh pada bintik kuning.
7. Vitreous humor: menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata.
8. Bintik buta: menangkap dan meneruskan rangsang cahaya ke otak.
9. Saraf mata: meneruskan rangsang cahaya ke otak.
10. Bintik kuning: tempat jatuhnya bayangan.

11
11. Retina: membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh saraf mata
ke otak.
12. Koroid: mengalirkan oksigen dan nutrisi ke retina.
13. Sklera: melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata.

2. Indera Pendengaran (Telinga)

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara


dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Suara adalah
bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah
gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan
interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan
ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus
vestibulokoklearis).

Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan
telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang
ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa
impuls ke otak untuk diolah.

Bagian-bagian Telinga :

12
 Telinga luar

Telinga luar meliputi daun telinga ( pinna), liang telinga (meatus auditorius
eksternus), dan saluran telinga luar. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu
mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga.
Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara
dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan
tulang rawan yang dilapisi kulit tipis. Di dalam saluran ini terdapat banyak kelenjar
yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Bagian
saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung
saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam. Daun
telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung
fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga
yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing,
yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga.

 Telinga tengah

Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara
agar seimbang. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran yaitu
martir ( malleus ) menempel pada gendang telinga, tulang landasan (incus), kedua
tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang,
dan tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Muara tuba
eustachi yang menghubungkan ke faring juga berada di telinga tengah. Getaran suara
yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran.
Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang
berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan
getaran ke koklea atau rumah siput.

 Telinga dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan
labirin membran. Ada lima bagian utama dari labirin membran, yaitu:

13
 Ampula
 Tiga saluran setengah lingkaran
 Utrikulus
 Sakulus
 Koklea atau rumah siput

Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran


setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan,
dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang.
Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga
saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela
oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar,
dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara
saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di
antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam
saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang
paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk
mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan
membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler
dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar.
Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ korti.
Secara umum:

 Telinga Luar

1. Daun telinga: mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga.


2. Lubang telinga: tempat masuknya bunyi ke liang telinga.
3. Liang telinga: meneruskan rangsang bunyi ke gendang telinga.

 Telinga Tengah

1. Gendang telinga: mengubah bunyi menjadi getaran.

14
2. Tiga tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi): memperkuat
dan menghantar getaran ke saluran telinga yang lebih dalam.
3. Saluran Eustachius: menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian
dalam dan mengatur keseimbangan tekanan udara.

 Telinga Dalam

1. Tiga saluran setengah lingkaran: menjaga keseimbangan tubuh.


2. Tingkap oval/jorong: untuk meneruskan getaran ke rumah siput.
3. Rumah siput (koklea): mengubah getaran menjadi impuls dan
meneruskannya ke otak.

3. Indera Pembau (Hidung)

Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia dewasa,
karena dengan indera ini bayi dapat mengenali ibunya. Indera penciuman manusia
dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda. Indera pembau manusia berupa
kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan
lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Bagian-bagian Hidung :
1. Rongga hidung
Pada rongga hidung ada selaput lendir dan rambut rambut tipis (bulu hidung)
atau yang sering disebut Silia. Rongga hidung bekerja dengan bantuan tulang hidung

15
dan tengkorak. Rongga hidung menyebarkan udara terutama oksigen dari luar tubuh
ketenggorokan menuju jaringan paru paru. Rongga hidung dibatasi oleh langit langit
rongga mulut. Didalam rongga hidung mempunyai 4 bagian dinding yang saling
berhubungan, diantaranya dinding medial, lateral, interior dan superior.
2. Lubang dan bulu hidung
Didalam lubang hidup selalu ada bulu hidung dan selaput lendir yang
mempunyai kegunaan menyaring dan merlindungi rongga hidung dari masuknya
benda asing berupa debu debu atau hasil dari reaksi radikal bebas seperti asap
kendaraan, asap pembakaran saampah atau asap rokok.

3. Selaput lendir (mukus)

Sebagai media untuk melekatnya kotoran yang terbawa dari udara


yang gunanaya untuk menghadang jangan sampai masuk keronga hidung.Kotoran
akan berhenti dan mengering karena proses panas yang dihasilkan uap ketika kita
bernafas. Kotoran menjadi tahi hidung atau lebih dikenal sebagai upil.

4. Saraf penditeksi bau

Saraf ini sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan tidak terlihat oleh
mata, bahkan bisa mencium bau dengan kadar bau yang sangat rendah, sedang
sampai yang baunya menyengat.

5. Tulang rawan (tulang lunak)

Anatomi tulang rawan yang ada pada hidung adalah tulang yang lentur dan
mudah retak ketika terkena benturan yang sangat keras, Tulang rawan terdiri dari
kartilaogo septum atau ( lamina kuadran gularis) dan Kolumela, Septum dilapisi oleh
perikondrium yang ada pada jarinagn tulang lunak dan periosteum yang adaa pada
tulang keras, sedangkan bagian luarnya dilapisi dengan kuat oleh Mukus hidung.

Struktur jaringan sel indera penciuman

16
 Sel epitel berlapis pipih dan rapat yang berada dirongga hidung
yang berfungsi sebagai perlindungan dari gesekan.
 Sel epitel silindris bersilia yang ada pada dinding rongga hidung yang
berfungsi menghasilkan lendir untuk menyaring dan menangkap partikel
partikel asing yang masuk melalui udara.
 Sel Olfaktori yaitu sel utama yang bertanggung jawab dengan urusan bau
bauan yaitu sel saraf sebagai penerima rangsangan dari luar tubuh. Sel
Olfaktori sangat sensitif terhadap reaksi gas kimia (kemoreseptor) yang dapat
menyebabkan gangguan berupa perasaan tidak nyaman misalnya :Timbulnya
bersin bersin berulang kali, Hidung tersumbat sebelah, kesulitan bernafas
lewat hidung, Ingin bersin tetapi selalu tidak jadi.

4. Indera Pengecap (Lidah)

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas
pengecap. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan bermacam-macam rasa.
Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran

17
yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-
parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan
di permukaan papila berbentuk benang.

Bagian-bagian Lidah :

1. Lidah Bagian Atas Atau Permukaan Superior

Bagian atas lidah ini memiliki bentuk seperti huruf V, huruf V pada lidah
disebut dengan sulkus terminal. Bagian ini akan membagi lidah dengan bagian
permukaan anterior dan juga permukaan posterior. Permukaan anterior itu juga terdiri
dari beberapa bagian yaitu puncak ujung lidah sampai ke bagian tubuh lidah.
Permukaan posterior lidah bawah terdiri dari tubuh lidah dan puncak lidah. Fungsi
dari bagian atas lidah adalah untuk mengecap rasa sebab permukaan atas lidah akan
bersentuhan langsung dengan makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut
manusia.

2. Akar Lidah

Akar lidah letaknya di antara tulang hyoid dan juga di bagian rahang bawah
lidah. Punggung pada bagian akar memiliki posisi duduk di bagian orofaring. Akar
lidah berfungsi sebagai penggerak lidah sebab tanpa akar, lidah tidak bisa bergerak ke
sana dan kemari.

3. Tubuh Lidah

Bagian besar lidah dua pertiganya adalah tubuh lidah. Di dalam tubuh lidah
akan ada permukaan kasar dengan nama papilla lingual. Tubuh lidah akan dikelilingi
oleh gigi lateral dan permukaan anterior. Papila di bagian tubuh lidah memiliki fungsi
sebagai pembantu pengidentifikasian rasa yang berbeda dari makanan. Papila yang
ada di bagian tubuh lidah ini memiliki 4 jenis utama, yaitu adalah sebagai berikut ini:

18
 Papila filiform – Papila ini memiliki bentuk kerucut dan paling banyak
dijumpai di lidah. Letak papilla ini diatur di dalam barisan yang teratur dan
bisa berjalan dengan sejajar.
 Papila poliate – Ciri dari papilla ini berkerumun dan menjadi dua kelompok.
Papila ini ada di setiap sisi lidah.
 Papila fungiform – Papila ini memiliki keterlibatan dengan sensasi rasa
makanan dan minuman, papilla tersebut juga memiliki selera yang tertancap
di setiap permukaan mereka. Rasa yang ditanggapi oleh bagian papilla ini
adalah rasa asam maupun rasa manis.
 Papila sirkumvalata – Papila ini akan terdapat pada bagian lidah manusia,
manusia akan memiliki papilla sirkumvalata sebanyak 7 sampai dengan 12.
Pada masing-masing papilla sirkumvalata terdapat beberapa ribu selera rasa.
Bentuk dari papilla sirkumvalata ini adalah bulat, terangkat dan bisa dilihat
dengan mata telanjang. Papila ini diatur dalam bentuk V di bagian belakang
lidah.

4. Tonsil Atau Amandel

Tonsil atau amandel yang ada di dalam mulut manusia juga termasuk dalam
bagian lidah. Ketika anda membuka lebar mulut anda, anda akan melihat tonjolan di
sebelah kanan dan kiri rongga mulut anda. Itulah yang disebut dengan amandel.
Amandel bisa membesar seiring berjalannya waktu. Jika amandel terus membesar
akibatnya adalah manuisa akan kesulitan dalam menelan makanan. Fungsi utama
amandel itu adalah sebagai benteng pertama dalam pertahanan tubuh manusia,
sehingga amandel itu berhubungan langsung dengan sistem kekebalan tubuh manusia.
Oleh sebab itu anak yang memiliki penyakit amandel, dokter anak akan melarang
untuk mengangkat amandel tersebut sebab anak akan mudah sakit-sakitan jika
amandel tersebut diangkat.

5. Adenoid

19
Adenoid merupakan bagian dari lidah yang memiliki fungsi untuk memerangi
infeksi, sehingga jika ada kuman dan bakteri dicap oleh lidah, adenoid inilah yang
bertugas untuk memerangi kuman dan bakteri tersebut.

6. Kuncup lidah

Merupakan struktur yang ada di bagian permukaan lidah. Tugas kuncup lidah
adalah sebagai pencipta resep untuk rasa. Di dalam kuncup lidah ada 300 selera
terutama pada lidah orang dewasa. Kuncup lidah bisa mengecap rasa manis, asam,
pahit dan asin.

7. Frenulum

Frenulum merupakan bagian lidah yang berbentuk berupa lapisan tipis


jaringan yang berguna untuk penghubung antara lidah dengan dasar mulut.

8. Otot Lidah

Bagian lidah yang tidak kalah penting adalah bagian otot lidah. Tanpa otot,
lidah tidak bisa digerakkan. Lidah merupakan massa yang terdiri dari beberapa otot
dan otot satu dengan otot lainnya yang ada di dalam lidah saling terhubung atau
saling berhubungan. Otot di dalam lidah terbagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok lidah intrinsik dan juga kelompok lidah ekstrinsik. Berikut ini adalah
fungsi dari otot lidah tersebut :

 Otot intrinsik – Otot intrinsik memiliki fungsi dalam penguabahn bentuk


lidah dalam sementara.
 Otot ekstrinsik – Otot ini di dalam lidah memiliki fungsi berupa pengubahan
posisi lidah misalnya saja dari posisi menjulur menjadi posisi terlipat.

Di sekitar kita ada banyak sekali jenis makanan dan minuman yang bisa
manusia makan, namun pada dasarnya lidah hanya akan bisa mengecap 4 rasa

20
saja.Rasa itu adalah manis,pahit, asam dan asin. Rasa-rasa itu ditimbulkan dari
berbagai zat yang bisa dicap lidah.

Berikut ini adalah zat-zat yang menciptakan sensasi rasa pada lidah manusia :

 Rasa pahit – Rasa ini bisa dihasilkan dari alkaloid. Alkaloid adalah zat
organik pada tumbuhan dan secara fisiologis aktif di dalam tumbuhan. Zat-zat
alkaloid pada tumbuhan itu misalnya saja adalah kina, kafein,nikotin, morfin
dan lain sebagainya. Yang harus diingat di sini adalah zat itu jika dikonsumsi
bia membahayakan tubuh sebab kandungannya sangat beracun.
 Asin – Pernahkah anda tahu zat yang bisa membuat rasa asin itu?, tentu
banyak yang tidak tahu. Yang mereka tahu adalah makanan yang berasa asin
seperti garam, ikan asin dan masih banyak lagi lainnya. Zat penyebab rasa
asin adalah kation Na+, k+ dan juga Ca+.
 Manis – Zat pembuat rasa manis disebabkan oleh gugus OH- dalam molekul
organik. Gugus ini akan ditemui pada gula, keton dan juga asam amino
tertentu.
 Asin – Zat penghasil rasa asin adalah ion H+. Ion itu banyak ditemukan pada
garam, sehingga garam bisa menimbulkan rasa asin.

5. Indera Peraba ( Kulit )

21
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk
sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya
menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di
dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung
reseptornya terletak di dekat epidermis. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian
dalam, misalnya otot dan tulang. Fungsi lain kulit yaitu :

 Melindungi tubuh dari berbagai macam patogen atau organisme-organisme


beracun dan penyebab infeksi
 Melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan mekanis seperti trauma atau
kerusakan yang disebabkan oleh sumber-sumber yang kurang terlihat
(misalnya Sinar UV).
 Menerima rangsangan sensorik dari lingkungan eksternal
 Melindungi tubuh dari dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan) yaitu
dengan membantu menyimpan cairan tubuh.
 Pengatur suhu tubuh
 Sebagai alat respirasi bagi tubuh
 Pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari pagi.
 Sebagai indera peraba
 Agen pembuangan cairan atau racun dalam tubuh melalui kelenjar keringat.
 Sebagai tempat penimbunan lemak tubuh.

Bagian-bagian Kulit :

EPIDERMIS

22
Epidermis merupakan lapisan kulit yang paling luar. Lapisan yang disebut
juga dengan kulit ari ini merupakan lapisan kulit yang tahan air yang memiliki
ketebalan yang berbeda-beda. Bagian kulit yang tebal (telapak tangan dan kaki)
memiliki ketebalan berkisar antara 400 hingga 600 µm, sedangkan untuk kulit yang
tipis (selain kulit telapak tangan dan kaki) memiliki ketebalan antara 75 hingga 150
µm.

Fungsi lapisan epidermis :

1. Sebagai penghalang untuk melindungi tubuh dari mikroba atau patogen


berbahaya
2. Melindungi tubuh dari resiko stress oksidan akiban paparan sinar UV maupun
bahan-bahan kimia lainnya.
3. Memberikan ketahanan mekanis pada tubuh.
4. Menjaga agar kulit tetap terhidrasi
5. Memberikan warna pada kulit.

Epidermis merupakan lapisan kulit yang tidak memiliki pembuluh darah. Lapisan ini
tersusun atas beberapa sel utama, yaitu :

1. Sel Merkel, yaitu sel epidermis lokal yang terletak di lapisan basal epidermis
dan selubung epitel folikel rambut yang berfungsi sebagai reseptor sensorik.
2. Sel Keratinosit, yaitu sejenis sel yang ditemukan di lapisan terluar kulit yang
bertugas menghasilkan keratin, yaitu protein pembentuk kulit, rambut, dan
kuku.
3. Melanosit, yaitu sel-sel yang terdapat pada epidermis yang bertanggung jawab
untuk memproduksi melanin, yaitu zat yang memberikan warna pada kulit.
4. Sel Langerhans, yaitu sel-sel yang terdapat dalam penile epithelium yang
berperan penting dalam proses imunologi kulit.

Epidermis kulit terbagi atas 5 lapisan, yaitu :

23
1. Stratum Korneum (lapisan zat tanduk)

Ini merupakan lapisan teratas dan menutupi semua lapisan epiderma. Stratum
corneum juga disebut sebagai lapisan kulit mati (corneocytes) yang dapat terkelupas
dan digantika oleh sel-sel kulit yang baru. Lapisan ini terdiri dari 15 hingga 20
lapisan sel gepeng tanpa inti dan organ sel. Stratum korneum berfungsi untuk
menghalangi serta melindungi jaring yang ada di bawahnya dari infeksi, dehidrasi,
stres mekanik, maupun paparan bahan kimia.

2. Stratum Lucidum (lapisan bening)

Lapisan ini disebut juga sebagai lapisan barrier yang terletak di bawah lapisan
tanduk yang menghubungkan stratum korneum dengan stratum granulosum. Di
lapisan inilah proses keratinisasi dimulai. Stratum Lucidum terdiri atas protoplasma
sel-sel berwarna jerih yang kecil-kecil, tipis, dan bersifat translusen sehingga tembus
cahaya. Stratum Lucidum dapat terlihat dengan jelas di telapak tangan dan kaki.

3. Stratum Granulosum (lapisan granular)

Stratum granulosum merupakan lapisan epidermis kulit yang tersusun atas


keratinosit yang bermigrasi dari lapisan spinosum. Keratinosit mengandung
keratohyalin yang berfungsi untuk mengikat filamen keratin.

4. Stratum Spinosum (lapisan bertaju)

Merupakan lapisan epidermis yang terletak antara stratum granulosum dan


stratum basal. Lapisan ini terdiri atas keratinosit polyhedral yang aktif dalam
mensintetis protein fibrilar yang dikenal dengan cytokeratin.

5. Stratum Germinativum (stratum basale)

Ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Stratum ini terdiri dari
sel-sel keratinosit basal batang yang dianggap sebagaii sel induk epidermis. Beberapa
jenis sel yang bisa ditemukan dalam stratum ini antara lain adalah sel melanosit (yaitu

24
sel yang menghasilkan pigmen), sel langerhans (yaitu sel kekebalan tubuh), sel
merkel (sentuhan reseptor).

DERMIS

Dermis merupakan lapisan kulit yang berada di bawah lapisan epidermis yang
keduanya terhubung oleh suatu membran yang dinamakan membran basal. Lapisan
ini lebih tebal daripada lapisan epidermis, yaitu sekitar 2,5 mm. Dermis tersusun atas
beberapa komponen struktural seperti kolagen (sejenis protein yang menyumbang
sekitar 30% dari keseluruhan protein dalam tubuh), serat elastis, dan matrix
ekstrafibrillar, yaitu zat ekstraseluler yang terdiri dari glukosaminoglikan,
proteoglikan, serta glikoprotein. Selain komponen tersebut, dalam lapisan dermis juga
terdapat mechanoreceptor yang berfungsi untuk memberikan rasa sentuhan, dan
thermoreceptor yang memberikan rasa panas.

Dermis terbagi menjadi 2 lapisan :

1. Stratum Papilare yang merupakan bagian yang berbatasan dengan epidermis


yang mengandung jaringan terminal kapiler.
2. Lapisan Retikular yang merupakan bagian yang terletak di bawah papiler dan
memiliki ukuran yang lebih tebal. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat yang
tidak teratur. Dalam lapisan ini terdapat akar rambut, kelenjar sebaceous,
kelenjar keringat, reseptor, kuku, serta pembuluh darah.

Lapisan dermis terdiri dari 3 sel utama :

1. Fibroblas, yaitu sejenis sel yang bertugas untuk mensintesis matriks


ekstraseluler dan kolagen. Sel ini paling umum terdapat dalam jaringan ikat
hewan.
2. Makrofag, yaitu sel yang terdapat pada jaringan yang berasal dari sel darah
putih (monosit). Presentasi antigen ke sel T dan fagositosis merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh sel makrofag ini.

25
3. Adiposit, yaitu sejenis sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpan lemak.
Sel ini merupakan sel penyusun jaringan adiposa serta jaringan penghantar
areolar.

Lapisan dermis merupakan tempat dimana ujung akhir syaraf sensorik berada. Ujung
syaraf tersebut antara lain adalah :

1. Paccini, yaitu ujung syaraf yang terletak di sekitar akar rambut dan memiliki
kepekaan terhadap rangsangan seperti tekanan.
2. Ruffini, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap rangsangan
panas
3. Krause, yaitu ujung syaraf pada kulit yang memiliki kepekaan terhadap rasa
dingin
4. Lempeng merkel, yaitu ujung syaraf yang terletak di permukaan kulit yang
bertindak sebagai perasa terkait dengan sentuhan serta tekanan yang ringan.
5. Meisner, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap adanya
sentuhan
6. Ujung syaraf tanpa selaput, yaitu ujung syaraf yang memiliki kepekaan
terhadap adanya rasa nyeri.

HIPODERMIS

Hipodermis merupakan bagian yang terletak di bawah lapisan dermis.


Hipodermis merupakan lapisan yang banyak mengandung lemak yang bertindak
sebagai cadangan makanan, melindungi tubuh terhadap benturan, serta untuk
menahan panas pada tubuh. Hipodermis merupakan lapisan terdalam kulit yang di
dalamnya terdapat pembuluh darah, limfa, serta saraf yang sejajar dengan permukaan
kulit.

Secara umum, hipodermis memiliki berbagai macam fungsi seperti :

1. Membantu menyangga tubuh bagian dalam terhadap adanya benturan

26
2. Memberikan bentuk pada tubuh
3. Sebagai lumbung atau penyedia caadangan makanan.
4. Membantu mempertahankan suhu tubuh.

Hipodermis terdiri dari 4 unsur utama, yaitu :

1. Jaringan atau lapisan lemak yang memilliki ketebalan dan kedalaman yang
bervariasi. Lapisan paling tebal berada di daerah pantat, sedangkan lapisan
paling tipis berada di daerah kelopak mata.
2. Jaringan ikat bawah kulit yang berfungsi untuk menyangga tubuh bagian
dalam dari adanya benturan, membentuk kontur tubuh, serta sebagai cadangan
makanan.
3. Fibroblast yang bertanggung jawab untuk menghasilkan kolagen yang
nantinya disalurkan ke lapisan dermis untuk memperkuat kulit.
4. Pembuluh darah dan limfe yang merupakan saraf-saraf yang berjalan sejajar
dengan permukaan kulit.

27
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan


warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk
otot-otot penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata. Telinga
mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan
tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di
permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Lidah mempunyai
reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecap rasa dan sebagai
pembantu dalam tindakan berbicara. Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai
reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari
lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis.

Sistem indera pada hewan vertebrata mempunyai masing-masing kegunaan


dan kesempurnaan yang berbeda di berbagai jenis. Misalnya pada Anjing yang
memiliki indra pencium dan pendengar yang sangat baik. Daya penciumannya yang
tajam membuat anjing mampu mengikuti bau mangsanya sampai beberapa kilometer.
Telinga anjing juga dapat digerakkan dan ditegakkan sehiñgga mampu menangkap
getaran bunyi dengan sangat baik. Sedangkan pada Indra pendengar ikan mirip
dengan telinga dalam manusia dan tidak terlihat dari luar karena terletak di dalam
tengkorak. Telinga ikan membantu mendeteksi bunyi, menjaga keseimbangan tubuh
ikan, serta membantu ikan merasakan perubahan kecepatan dan arah sewaktu
berenang.

28
B. SARAN
Sistem Indera merupakan bagian dari sistem saraf yang apabila ada kerusakan atau
ketidakseimbangan maka akan berpengeruh pada organ lainnya yang ada di dalam
atau di luar tubuh, maka dengan demikian haruslah menjaga keseimbangan sistem
indera dan mencegah terjadinya kelainan-kelainan sistem indera.

29
DAFTAR PUSTAKA
Admin.2018. Bagian-bagian Mata dan Fungainya.Dikutip dari
https://idschool.net/sd/bagian-bagian-mata-dan-fungsinya/. (di akses 31 Januari
2020)
Admin.2018.Bagian-bagian Telinga dan Fungsinya.Dikutip dari
https://idschool.net/sd/bagian-bagian-telinga-dan-fungsinya/. (di akses 31 Januari
2020)
Bitar.2019.Panca Indera.Dikutip dari https://www.gurupendidikan.co.id/panca-indera/.
(di akses 30 Januari 2020)
Maisyaroh, Syamsiah.2019.MAKALAH FISIOLOGI PADA
VERTEBRATA.Dikutip dari
https://www.academia.edu/40703945/MAKALAH_FISIOLOGI_PADA_VERTEBRATA/.
(diakses pada 31 Januari 2020)
Sri, Maya.2015.Bagian-bagian Hidung. Dikutip dari
https://dosenbiologi.com/manusia/bagian-bagian-hidung/. (diakses 31 Januari
2020)
Sri, Maya.2015.Bagian-bagian Lidah.Dikutip dari
https://dosenbiologi.com/manusia/bagian-bagian-lidah/. (diakses 31 Januari
2020)
Sudardi, Muhammad.2017. MAKALAH ALAT INDRA.Dikutip dari
https://www.academia.edu/9644455/MAKALAH_ALAT_INDRA/. (Diakses
30 Januari 2020)

30

Anda mungkin juga menyukai