PTIALIN
Biologi A
Kelompok 3
Ervin Khoemeisa R 195040005
Aniqi Salsabila Nauba 195040010
Utari Widyaningrum 195040017
Dini Nur Azizah 195040033
TUJUAN
Indikator Warna
Berdasarkan data asil Pada tabung reaksi ke-2 yang Pada tabung reaksi ke-3 yang
pengamatan, pada tabung berisi larutan kanji dan berisi larutan kanji yang
1 yang hanya berisi ditambahkan air liur, ditambahkan air liur kemudian
larutan kanji yang tidak kemudian didiamkan selama 1 didiamkan selama 3 menit,
menit, saat ditambahkan
menunggu waktu reaksi, saat ditambahkan iodin larutan
dengan iodin, larutan
setelah ditambahkan iodin mengalami perubahan warna
mengalami perubahan warna
warnanya menjadi ungu menjadi ungu yang lebih pudar
menjadi ungu tetapi tidak dibandingkan dengan larutan
pekat atau (++++++) sepekat warna pada tabung yang didiamkan selama 1
reaksi 1, atau memiliki nilai menit atau (++++).
(+++++).
ANALISIS HASIL
Pada tabung reaksi ke-4 yang Pada tabung reaksi ke-5 yang
berisi larutan kanji dan Pada tabung reaksi ke-6 yang
berisi larutan kanji dan
ditambahkan air liur, berisi larutan kanji dan
ditambahkan air liur, ditambahkan dengan air liru,
kemudian didiamkan selama 5 kemudian didiamkan selama 7
menit, saat ditambahkan kemudian didiamkan selama 9
menit, saat ditambahkan
dengan iodin, larutan menit, saat ditambahkan
dengan iodin, larutan
mengalami perubahan warna dengan iodin, larutan
mengalami perubahan warna
larutan berubah menjadi ungu mengalami perubahan warna
menjadi ungu yang sangat menjadi ungu yang sangat
yang lebih pudar dibandingkan pudar, atau memiliki nilai
dengan larutan yang pudar yang jampir tidak
(++).
didiamkan selama 3 menit, terlihat, atau memiliki nilai
atau memiliki nilai (+++). (+).
DISKUSI
1. Mengapa semakin lama waktu reaksinya semakin pudar warna hasil reaksinya ?
Jawab :
Berdasarkan tabel hasil pengamatan pada 6 tabung reaksi, semakin lama larutan
didiamkan maka semakin pudar warnanya, hal ini menunjukan bahwa semakin banyak
aktivitas enzim ptialinnya. Iodin sendiri merupakan indikator adanya amilum, semakin
sedikit amilum yang ada dalam larutan yang diuji berarti semakin banyak amilum
yang terhidrolisisdalam dalam larutan, maka warna yang dihasilkan akan semakin
pudar.
DISKUSI
2. Bagaimana kehadiran enzim bisa menjadi sangat penting dalam pencernaan suatu organisme?
Jawab :
Peran enzim dalam sistem pencernaan enzim pencernaan berfungsi untuk memecah nutrisi di dalam
makanan seperti lemak, karbohidrat, dan protein menjadi lebih kecil agar mudah diserap oleh tubuh. Dalam
sistem pencernaan terdapat 3 enzim utama yaitu amilase, protease, dan lipase. Amilase berfungsi untuk
memecah Pati dan karbohidrat menjadi gula, protease berfungsi memecah protein menjadi asam amino, lipase
berfungsi memecah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
Adakalanya tubuh tidak dapat menghasilkan atau mengeluarkan ezim pada sistem pencernaan , hal
ini biasa terjadi pada lansia yang mengalami penurunan fungsi organ-organ pencernaan. Ketika tubuh
kekurangan enzim maka akan mengalami sejumlah gangguan pencernaan, makanan tidak dapat dicerna
dengan sempurna karena zat zat makanan tidak dapat terurai dan tubuh tidak dapat mencerna makanan dengan
baik.
Beberapa penyakit yang disebabkan akibat difisiensi enzim pencernaan :
• Intoleransi makanan
• Malnutrisi
• Penyakit fabry
• Maple Syrup Urine Disease
• Fenilketonuria
DISKUSI
3. Berikan pembahasan dan simpulkan!
Jawab :
Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan tabung reaksi ke-1 memiliki warna paling pekat
dinamdingkan dengan tabung lainnya yaitu berwarna ungu pekat. Sedangkan pada
tabung reasi 2,3,4,5,dan 6 saat ditetesi iodin mengalami perubahan warna tetapi tidak
sepekat pada tabung reaksi 1, larutan yang didiamkan lebih lama mengalami
perubahan warna yang lebih pudar dibandingkan dengan larutan yang didiamkan
lebih sebentar.
DISKUSI
3.
Simpulan
Enzim Ptialin adalah enzim amilase yang diproduksi oleh kelenjar ludah (kelenjar
saliva). Fungsi utama enzim ptialin adalah untuk merombak atau menurunkan pati
menjadi struktur karbohidrat yang lebih sederhana seperti maltose agar dapat mudah
dicerna oleh tubuh.
Sifat enzim ptialin adalah, dapat Bekerja Pada Suhu 35oC – 37oC. Enzim ptialin akan
optimal saat berada di lingkungan dengan kadar keasaman atau pH netral (7). Jika pH
terlalu rendah ataupun terlalu tinggi, akan menghambat kinerja enzim ptialin dalam
mengelola makanan di dalam mulut. Enzim ptialin tidak dapat memecah lemak atau
protein di dalam mulut.
DISKUSI
Cara kerja enzim ptialin berawal dari pecahnya konsentrasi pati yang sebelumnya
padat menjadi bagian yang lebih halus. Jika pati tersebut telah halus, maka diubah
menjadi bentuk gula yang lebih sederhana seperti maltosa atau glukosa.