0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
59 tayangan7 halaman
Makalah ini membahas berbagai metode analisis makanan hewan, termasuk pengamatan langsung, analisis isi saluran pencernaan, dan penelusuran radioisotop. Metode-metode ini digunakan untuk menentukan diet absolut dan diet relatif suatu hewan. Contoh analisis makanan ikan bandeng dan ikan peperek di perairan mangrove Mayangan juga dibahas untuk melihat hubungan ekologi antar spesies ikan.
Makalah ini membahas berbagai metode analisis makanan hewan, termasuk pengamatan langsung, analisis isi saluran pencernaan, dan penelusuran radioisotop. Metode-metode ini digunakan untuk menentukan diet absolut dan diet relatif suatu hewan. Contoh analisis makanan ikan bandeng dan ikan peperek di perairan mangrove Mayangan juga dibahas untuk melihat hubungan ekologi antar spesies ikan.
Makalah ini membahas berbagai metode analisis makanan hewan, termasuk pengamatan langsung, analisis isi saluran pencernaan, dan penelusuran radioisotop. Metode-metode ini digunakan untuk menentukan diet absolut dan diet relatif suatu hewan. Contoh analisis makanan ikan bandeng dan ikan peperek di perairan mangrove Mayangan juga dibahas untuk melihat hubungan ekologi antar spesies ikan.
Untuk mendapatkan dan memanfaatkan makanan dari lingkungannya, setiap hewan
dilengkapi beraneka adaptasi. Macam makanan ditentukan secara genetic dan hasil belajar selama ontogeninya. Macam makanan dapat ditinjau dari dua aspek. Aspek kuantitatif mencakup masalah kelimpahan di habitatnya serta berapa banyak yang diperlukan sehari- hari. Aspek kualitatif meliputi masalah palatabilitas, nilai gizi, daya cerna serta ukurannya. Palatabilitas makanan ditentukan oleh banyak sedikitnya senyawa kimia, diantaranya mungkin ada yang bersifat toksik atau merangsang di luar kisaran toleransi hewan. Selain itu, ada struktur yang mengganggu seperti bulu, duri, lapisan kulit keras yang mengurangi palatabilitas makanan. Kebanyakan hewan herbivor, menunjukkan preferensi yang tinggi terhadap bagian tumbuhan yang lunak, yang memiliki palatabilitas tinggi. BAB II PEMBAHASAN BERBAGAI CARA ATAU METODE ANALISIS MAKANAN HEWAN
Kebiasaan dan cara makan adalah faktor penting yang menentukan keberhasilan
mempertahankan eksitensi suatu organism karena makanan menyediakan semua nutrisi yang diperlukan oleh organisme untuk bertumbuh dan berkembang. Semua organisme membutuhkan nutrisi dan energi untuk tumbuh, perawatan, aktivitas, reproduksi dan kelangsungan hidup. Organisme harus makan agar tetap bertahan. Makanan yang potensial dapat dijumpai dimana-mana, namun apa yang dieksploitasi oleh jenis tertentu tergantung dari jenis organisme tersebut. Walaupun kelompok makanan yang potensial sangat banyak, tetapi kadang-kadang tidak dieksploitasi oleh hewan tersebut. Oleh karena itu, masing-masing hewan memiliki hubungan makanan yang khas. Sumber makanan yang berlimpah dan tidak adanya predator merupakan lingkungan yang sangat disukai oleh suatu hewan. Namun, lingkungan yang mengalami perubahan atau dalam keadaan yangn ekstrim dapat menyebabkan kelimpahan makanan menjadi berkurang dan predator yang banyak akan membuat hewan tersebut harus nmengurangi makanan yang dikonsumsinya. Peristiwa tersebut dikenal dengan diet hewan. Kelimpahan makanan ini juga sangat berpengaruh terhadap populas dari suatu hewan (organisme). Untuk mengetahui persaingan makanan (diet overlap) antar spesies perlu dilakukan analisis diet. Analisis diet adalah perbandingan pilihan makanan yang khas dalam suatu spesies. Diet Relatif dan Diet Absolut Hewan memiliki dua tipe diet yaitu diet relatif dan diet absolut. Kedua diet ini sangat berkaitan dengan makanan hewan. Makanan hewan dapat dilihat melalui dua aspek yaitu kuntitatif dan kualitatif. Kuantitatif meliput kelimpahan makanan dilingkungan dan kebutuhan makanan yang diperlukan oleh hewan tertentu sedangkan kualititatif meliputi palatabilitas (kesukaan jenis makanan), nilai gizi, daya cerna dan ukuran makanan. Diet absolut yang dilakukan oleh hewan meninjau dari arah kuantitatif artinya jumlah makanan tertentu yang dikonsumsi oleh hewan tertentu. Diet relative yang dilakukan oleh hewan meninjau dari arah kualitatif artinya jumlah jenis makanan yang dimakan oleh hewan tertentu. Setiap jenis makanan yang dimakan mengandung nilai gizi yang berbeda-beda sehingga dietrelatif ini dapat dilihat dari nilai gizi yang ada pada makanan. Diet relatif ini sangat dipengaruhi oleh palatabilitas dan nilai gizi makanan suatu hewan. Untuk mengetahui atau menganalisis diet absolut dan diet relative dapat dilakukan melalui pengamatan langsung tanpa perlu mematikan hewan yang diselidiki, dapat juga secara tidak langsung dengan menganalisis isi dari bagian-bagian saluran pencernaan makanan dan radioisotop. Berbagai Cara Analisis Makanan Hewan 1. Pengamatan Langsung Hewan yang diselidiki tidak perlu dimatikan terlebih dahulu. Relatif lebih mudah dilakukan terhadap hewan berukuran besar, serta aktivitas dalam habitatnya mudah diikuti pengamat. Cara ini memakan banyak waktu dan tenaga. Ada kalanya merupakan satu-satunya cara untuk menyelidiki kebiasaan makan jenis hewan langka. Cara ini juga dilakukan pada hewan yang menyimpan makanan dalam kantung pipi atau tembolok. Organ organ itu dimanipulasi hingga isinya dikeluarkan dengan cara dirangsang untuk dimuntahkan. Pada jenis hewan lain, analisis dapat dilakukan melalui tinjanya, meskipun hasilnya kurang akurat. 2. Pengamatan Tak Langsung. a. Analisis Isi Saluran Pencernaan Cara yang umum digunakan untuk mengetahui jenis makanan yang dimakan hewan ialah dengan mengidentifikasi isi kandungan bagian-bagian anterior darin saluran pencernaan (tembolok, lambung) yang relative belum tercerna. Makanan nabati, teruatam biji-bijian relatif sukar tercerna, setelah 24 jam dikonsumsi masih dapat dikenali. Pada hewan yang mempunyaitembolok atau lambung, analisis dilakukan terhadap isi organ-organ itu, sesudah specimen hewan dimatikan dan segera disuntik dengan larutan pengawet. Pada jenis-jenis hewan yang tidak mempunyai tembolok atau lambung, analisis dilakukan terhadap isi dari bagian anterior usus. Isi saluran pencernaan diidentifikasi macamnya dan aspek kuantitatifnya dapat dinyatakan secara numerical (jumlah), gravimetric (berat atau pun volumetric (isi). b. Cara Penelusuran Radioisotope Jenis makanan yang dimakan adakalanya diselidiki dengan cara menelusuri jalur perpindahan melalui rantai dan jaring-jaring makanan, dari jenis makanan yang sudah ditandai.n Menggunakan radioisotope yang usia paruhnya relative panjang. Radioisotop yang sudah diketahui besarannya dimasukkan ke dalam lingkungan kemudian jalur perpindahan serta laju kecepatanperpindahannya dideteksi dan diukur dengan alat khusus (pecacah Geiger dan sebagainya). Cara ini sangat mahal, butuh keterampilan khusus dan berisiko tinggi apabila dilingkungan alami. Contoh Analisis Makanan Ikan Bandeng dan Ikan Peperek di Perairan Mangrove Mayangan Makanan sebagai komponen lingkungan merupakan factor ekologis yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ikan. Untuk mendukung pertumbuhan yang optimal diperlukan jumlah dan mutu makanan dalam keadaan cukup serta sesuai dengan kondisi perairan. Selain utnuk pertumbuhan, makanan juga menentukan tingkat populasi atau densitasn populasi, reproduksi dan dinamika populasi karena adanya energy yang bersal dari makanan tersebut. Dengan demikian makanan dapat dijadikan sebagai salah satu patokan untuk menduga besarnya sumberdaya ikan di suatu perairan. Makanan alami untuk kebutuhan ikan didalam suatu perairan banyak sekali ragamnya baik dari golongan hewan (zooplankton, invertebrate, dan vertebrata), tumbuhan (fitoplankton dan tumbuhan air), dan organism mati (detritus). Ikan-ikan cenderung mencari makanan pada daerah yang kaya akan sumber daya makanan yang disukainya. Bila ikan-ikan pendatang lebih dominan dibandingkan ikan- ikan yang telah lama hidup pada daerah tersebut maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup populasi ikan asli tersebut. Adanya persaingan antara ikan-ikan pendatang dan ikan-ikan asli tersebut akan mempengaruhi besarnya jumlahn dan jenis persediaan makanan yang ada. Urutan kebiasaan makanan ikan dibedakan dalam empat kategorikan berdasarkan persentase bagian terbesar yang terdiri dari: 1. Makanan utama, yaitu makanan yang biasa dimakan dalam jumlah yang besar. 2. Makanan sekunder, yaitu makanan yang sering ditemukan dalam saluran pencernaan ikan dalam jumlah yang lebih sedikit. 3. Makanan incidental, yaitu makanan yang terdapat pada saluran pencernaan dalam jumlahya sangat sedikit. 4. Makanan pengganti, yaitu makanan yang hanya disukai jika makanan utama tidak tersedia. BAB IV PENUTUP
Dengan mengetahui kebiasaan makanan setiap spesies ikan dapat dilihat hubungan ekologis
di antara individu pada perairan tersebut, misalnya bentuk bentuk pemangsaan, persaingan dan rantai makanan. persaingan terhadap makanan merupakan hal yang perlu diketahui hal baik dengan kemampuan suatu organisme dalam mempertahankan ada di perairan tersebut. Persaingan ini sering terjadi baik antara individu dalam satu spesies. Luas wilayah makanan menggambarkan jumlah sumber daya makanan yang berbeda yang dimanfaatkan oleh suatu jenis organisme. DAFTAR PUSTAKA http://www.academia.edu/3675048/EKWAN-ANALISIS-MAKANAN-HEWAN. Diaksestanggal 08 oktober 2021.