Anda di halaman 1dari 19

“BUKTI DAN PETUNJUK EVOLUSI”

“Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evolusi”

Dosen Pengampu: Nasrul Hakim, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 4

Kelas A

1. Dela Aprilia (1901080004)


2. Dila Apriana (1901080009)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia Nya kepada kita semua. Atas nikmat dan karunaNya pula makalah EVOLUSI ini
dapat diselesaikan. Makalah Evolusi ini disusun dari berbagai literatur yang diperuntukkan
sebagai bahan pegangan mahasiswa pendidikan Biologi yang mengampu mata kuliah
Evolusi.

Ucapan terimakasih penyusun sampaikan kepada semua yang telah memberikan


dorongan untuk selesainya makalah ini. Makalah mata kuliah Evolusi ini jauh dari
kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk semuanya.

Metro, 03 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesamaan Embriologi........................................................................................3
B. Kesamaan Morfologi..........................................................................................4
C. Domestika..........................................................................................................5
D. Variasi Organisme..............................................................................................6
E. Rudimentasi........................................................................................................8
F. Fosil....................................................................................................................9
G. Radiasi Adaptasi...............................................................................................11
H. Homologi..........................................................................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari perkembangan pemikiran, sejak lama evolusi menjadi bahasan yang menarik
untuk dipelajari. Pemikiran para ilmuan tentang adanya perubahan yang berangsur-angsur
menuju ke arah yang sesuaidengan masa dan tempat yang dikenal dengan evolusi
menghasilkan teori-teori tentang evolusi. Misalnya teori fixisme berpendapat bahwa
setiap jenis makhluk hidup atau species yang sempurna adalah stabil tidak lagi mengalami
perubahan, JB.Lamarck berpendapat bahwa suatu organisme berubah sesuai dengan
aktivitas ataupun kebiasaan sewaktu masih hidup dan perubahan/ sifat perolehan tersebut
diwariskan kepada generasi berikutnya.
Pada masa Darwin evolusi organik (mekanisme evolusi) terjadi karena akibat
peristiwa seleksialam, organisme yang memiliki ciri-ciri yang cocok dengan lingkungan
lebih berhasil dalam perjuanganhidup, masa teori genetika (Mendel) berpendapat bahwa
menerangkan bahwa persamaan dan variasiditurunkan dan darimana keanekaragaman
timbul. Masa NeoDarwin berpendapat bahwa peristiwa seleksialam bukanlah sebab
utama evolusi organik, terapi hanya berperan sebagai faktor yang menentukan
arahperubahan juga sebagai faktor penuntun, pada masa ini juga menyampaikan bahwa
ilmu genetika sangatperlu untuk menerangkan proses evolusi. Sedangkan masa evolusi
modern pemikiran terhadap terjadinyaevolusi menggunakan pendekatan molekuler,
fisiologis, perkembangan maupun pendekatan yang lainyang akan dipikirkan oleh
pemikir-pemikir dimasa-masa yang akan datang.
Perkembangan pemikiran atau teori evolusi tersebut diatas diperoleh dari adanya
pembuktian secara teoritis yang mendukung pendapatnya, yang bukti yang disampaikan
itu menggunakan beberapa pendekatan dan diperlukan pembuktian lebih lanjut untuk
kebenarannya. Yang petunjuk yang digunakan merupakan fakta yang ada disekitar kita
dan mengarah bahwa evolusi memang terjadi.

A. Rumusan Masalah

1. Apa bukti-bukti yang menunjukkan terjadinya evolusi?


2. Apa petunjuk yang menunjukkan terjadinya evolusi?

1
B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Apa itu Teori Evolusi
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Bukti Dan Petunjuk Evolusi Dari Fakta: Kesamaan
Embriologi, Kesamaan Morfologi, Domestika, Variasi Organisme, Rudimentasi,
Fosil, Radiasi Adaptasi dan Homologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kesamaan Embriologi
Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan mengalami
tahapan yang sama dalam perkembangan embrionya. Berupa tahapan perkembangan
yang memperlihatkan keseragaman yang mencolok semenjak masa pembelahan,
morfogenesis maupun tahap diferensiasi awal. Keseragaman pada tahapan ini
diperkirakan sebagai bagian dari penjelasan tentang mekanisme evolusi yang
menunjukkan kesamaan moyang.
Sebagai contoh, semua embrio vertebrata akan mengalami suatu tahapan di
mana mereka memiliki kantong insang pada bagian tenggorokannya. Memang pada
tahap perkembangan ini, persamaan pada ikan, katak, ular, burung, manusia dan
semua vertebrata lain jauh lebih terlihat daripada perbedaannya. Sementara
perkembangan itu berlangsung, berbagai vertebrata menjadi semakin bervariasi dan
akhirna akan memiliki ciri khas pada kelasnya. Perkembangan embrio berbagai jenis
hewan vertebrata menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antara satu dengan
lainnya. Tahapan perkembangannya berawal dari sebuah zigot kemudian mengalami
perkembangan menjadiembriomelaluitahapan-tahapan,yaitu:morula,blastula,dan
grastula.
Pada ikan, misalnya, kantung insang berkembang menjadi insang; pada
vertebrata darat, struktur embrio tersebut akan dimodifikasi untuk fungsi-fungsi lain,
seperti saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan
pada manusia.
Perbandingan embriologi seringkali membentuk homologi pada beberapa
struktur, seperti kantong insang, menjadi sedemikian berubah pada perkembangan
selanjutnya sehingga asal mulanya yang sama tidak lagi terlihat dengan jelas saat
membandingkan bentuknya yang telah berkembang secara lengkap.
Diilhami oleh prinsip Darwinnian mengenai pewarisan yang dimodifikasi,
banyak ahli embriologi pada akhir abad ke-19 mengemukakan pandangan yang
ekstrim, yaitu“ontogeny memberikan ikhtisar filogeni.”Pendapat ini menganggap
bahwa perkembangan organisme individu, atau ontogeni merupakan pengulangan
sejarah evolusioner spesies, atau filogeni. Teori rekapitulasi ini adalah suatu
pernyataan yang berlebihan. Meskipun semua vertebrata memiliki banyak ciri

3
perkembangan embrio yang sama, tidak benar bahwa mamalia pada awalnya
mengalami tahapan perkembangan ikan, kemudian tahapan amfibia dan seterusnya.
Ontogeni dapat memberikan petunjuk untuk filogeni, tetapi penting untuk diingat
bahwa semua tahapan perkembangan itu bisa berubah sepanjang rentetan proses
evolusi yang panjang.
Perbandingan embriologi membantu para ahli Biologi untuk mengidentifikasi
homologi struktur anatomi yang kurang jelas terlihat pada hewan dewasa karena
struktur tersebut telah dimodifikasi secara meluasi dalam berbagai cara yang berbeda
selama perkembangan organisme itu selanjutnya.

Gambar: kesamaan embriologi pada tahap awal

B. Kesamaan Morfologi
Perbandingan morfologi yang berbeda adalah disebabkan karena organ
tersebut telah teradaptasi oleh peran dan fungsi organ masing-masing dalam
kehidupannya. Kajian tentang struktur dan erkembangan organ homolog
menunjukkan bahwa organ tersebutberkembang dari asal atau moyang yang sama,
hubungan yang sama dengan tubuhnya dan menunjukkan adanya kesamaan berupa
tulang dan otot meskipun fungsi organ-organ tersebut berbeda-beda.
Perbandingan morfologi merupakan perbandingan bentuk dan struktur tubuh
dari garis keturunan utama makhluk hidup, yang akan menghasilkan bukti-buki yang

4
kuat terhadap evolusi. Perbandingan morfologi bisa kita pelajari dari prosesdivergensi
morfologi dan konvergensi morfologi.
Divergensi morfologi adalah perubahan dari bentuk dan struktur tubuh nenek
moyang menjadi bentuk struktur tubuh spesies berbeda-beda. Konvergensi morfologi
adalah perubahan bentuk dan sruktur tubuh yang berbeda pada spesies yang
hubungannya evolusi jauh menjadi bentuk dan struktur yang sama.

Gambar: perbandingan morfologi tungkai depan pada beberapa mamalia. (sumber:


Georgia Southwestern State University).

C. Domestika
Darwin mengajukan penelitiannya tentang domestikasi yang memberikan
gambaran terjadinya evolusi melalui pembudidayaan yang banyak dilakukan secara
sengaja oleh manusia terhadap hewan. Hal tesebut menimbulkan spesies, hingga
menyebabkan sulitnya untuk membedakan antara varietas dan spesies itu sendiri, baik
pada budidaya hewan maupun tumbuhan.
Pembudidayaan serta pengembangan varietas tumbuhan dan hewan bukan
berarti untuk menciptakan spesies baru, meskipun dalam proses ini sering
diperlakukan berbeda dengan moyangnya. Apabila hasil domestikasi berupa
variabilitas spesies dapat menguntungkan manusia, berarti telah terjadi perubahan
evolusi yang menuntungkan, misalnya adanya penemuan varietas baru bagi kemajuan
budidaya ternak.
Menurut Effendi (2004), domestikasi spesies adalah menjadikan spesies liar
(wildspecies) menjadi spesies budidaya. Terdapat tiga tahapan domestikasi spesies

5
liar, yaitu: Mempertahankan agar tetap bisa bertahan hidup (survive) dalam
lingkungan akuakultur (wadah terbatas, lingkungan artificial, dan terkontrol)menjaga
agar tetap bisa tumbuh,dan mengupayakan agar bisa berkembangbiak dalam
lingkungan terkontrol.

Gambar: Domestikasi Anjing. (sumber: http://lib.znate.ru/docs/index-27507.html)

D. Variasi Organisme

Makhluk hidup di dunia beraneka ragam, dua makhluk hidup yang berkerabat
dekat mempunyai banyak persamaan. Demikian sebaliknya, kekerabatan dua
makhluk hidup jauh jika persamaannya sedikit. Hubungan kekerabatan tersebut
dinyatakan dengan hubungan filogenetis. Filogenetis adalah sejarah asal-usul suatu
spesies atau kelompok organisme yang berkerabat.

Sampai saat ini ada dua pendekatan untuk merekonstruksi hubungan evolusi dari
sebuah kelompok organisme biologi, yaitu fenetik dan kladistik. Kalaupendekatan
pertama menaksir hubungan evolusi berdasarkan kepemilikan karakter atau ciri yang
sama (overall similarity) dari anggota-anggota suatu kelompok, maka
pendekatankedua mendasari sebuah hubunganpada perjalanan evolusi karakter atau

6
ciri dari setiap anggota suatu kelompok yang sedang dipelajari. Kladistik
seringdisebut atau ditulis di dalam literature ilmiah sebagai filogenetika dan
merupakan pendekatan yang umumdigunakan di dalam banyak penelitian
sistematika.

Di dalam pendekatan filogenetika, sebuah kelompok organisme dimana anggota


anggotanya memiliki banyak kesamaan karakter atau ciri dianggap memiliki
hubungan yang sangat dekat dan diperkirakan diturunkan dari satu nenek moyang.
Nenek moyang dan semua turunannya akan membentuk sebuah kelompok
monofiletik.Karakter apomorfik adalah karakter yang berubah dan diturunkan dan
terdapat pada ingroup, sedangkan karakter plesiomorfik merupakan karakter
primitiveyang terdapat pada outgroup. Karakter sinapomorfik adalah karakter yang
diturunkan dan terdapat pada kelompok monofiletik. Lebih lanjut, pohon filogenetika
yang dihasilkan dapat diterjemahkan ke dalam sebuah sistem klasifikasi (sering
disebut klasifikasi filogenetika).

Variasi pada organisme merupakan variasi karakteristik yang muncul dalam


penampakan fenotip organisme. Terjadi seleksi alam dalam kehidupan organisme.
Individuyangmempunyaivariasiyangsesuaidenganlingkungandapattetapbertahan
hidup dan berkembang biak. Namun, individu yang mempunyai variasi yang tidak
sesuai dengan lingkungan akan tersingkir.

Gambar: hubungan filogenetik antara tumbuhan hijau.

7
E. Rudimentasi
Beberapa struktur homolog yang paling menarik adalah organ vestigial yang
merupakan organ sisa yang tidak berguna lagi, hal ini dapat juga disebut dengan
rudimentasi. Rudimentasi organ merupakan petunjuk adanya evolusi. Organ vestigial
merupakan sisa-sisa historis dari struktur yang memiliki fungsi penting pada
leluhurnya. Sebagai contoh, paus sekarang ridak memiliki tungkai belakang teapi
memiliki sisa-sisa tulang pelvis dan kaki leluhur daratnya yang berkaki empat.
Rudimentasi mendukung konsep“menggunakan dan tidak menggunakan” yang
dikemukakan oleh Lamarck, tetapi rudimentasi merupakan bukti evolusi melalui
seleksi alam. Contoh tulang ekor pada manusia kurang berfungsi sehingga
mengalami rudimenter.

Gambar: tulang ekor pada manusia. (sumber: Ralph E. Taggart)

Gambar: perbandingan tulang ekor manusia dan gorilla ( sumber: Project Gutenberg )

8
Organ yang mengalami rudimenter akan membuang waktu saja untuk terus-
menerus menyediakan darah,zat makanan,dan ruangan bagi organ yang tidak lagi
memiliki fungsi penting. Seleksi alam cenderung menguntungkan individu yang
memiliki organ dalam bentuk tereduksi, dan dengan demikian cenderung akan
menghilangkan struktur yang tidak berfungsi lagi. Namun pada kelompok mamalia
lain, ekorsangat berkembang dan berfungsi sebagai ekor, begitu juga pada kelompok
Vertebrata lainnya.

Adapun organ-organ sisa antara lain: apendiks, selaput mata sebelah dalam,
otot-otot penggerak telinga, tulang ekor, gigi taring yang runcing, geraham ketiga,
rambut didada, mammae pada laki-laki, musculus piramidalis dan masih banyak
lagi.Sisa-sisa organ tubuh pada hewan yang masih ditemukan antara lain sisa kaki
belakang pada ular piton yang mirip benjolan kuku, dan sisa bangunan sayap pada
burung kiwi.

Pada akhirnya perubahan struktur seperti adaptasi ekor sebagai suatu struktur
pendorong utama dan reduksi tungkai belakang pada paus melibatkan perubahan pada
pola ekspresi gen selama perkembangan embrio. Karena berbagai proses yang terjadi
saat perkembangan embrio mempengaruhi fungsi organisme dewasa, maka organisme
itu sendiri merupakan pokok dari proses seleksi alam. Dengan demikian, organ
vestigial mewakili perubahan dalam perkembangan embrio organisme yang ditempa
atau dibentuk oleh seleksi alam.

F. Fosil
Penemuan-penemuan fosil sebagai bukti paleontologi setidaknya telah
menjelaskan mata rantai kehidupan yang pernah ada di bumi. Dalam lapisan
segmentasi yang telah terbentuk jutaan tahun yang lalu tersimpan banyak kisah nyata
kehidupan yang telah punah maupun yang masih ada hingga sekarang.Terbukti dalam
struktur batuan sedimen sejak periode pre-kambium yang antara lain di dalamnya
ditemukan fosil mikroba sampai pada lapisan resen yang merupakan lapisan bumi
teratas sekarang ini menunjukkan tingkat keanekaragaman hayati yang ada dibumi.
Misalnya pernah ditemukannya fosil mammout di Siberia.
Pergantian atau suksesi bentuk fosil sesuai dengan apa yang diketahui dari
jenis bukti lain mengenai cabang utama keturuan dalam pohon kehidupan.Sebagai

9
contoh, bukti dari bidang biokia,biologi molekuler,dan biologi sel menempatkan
prokariota sebagai nenek moyang semua kehidupan dan memperkirakan bahwa
bakteri mendahului semua kehidupan eukariota dalam catatan fosil. Memang, fosil
tertua yang diketahui adalah prokariota. Contoh lain adalah penampakan kronologis
dari kelas-kelas hewan vertebrata yang berbeda-beda dalam catatan fosil. Fosil ikan
adalah yang paling tua dari semua vertebrata lain, disusul kemudian oleh amfibia,
diikuti oleh reptilia, kemudian mamalia dan burung. Urutan ini sesuai dengan sejarah
keturunan vertebrata sebagaimana diungkapkan oleh banyak jenis bukti yang lain.
Sebaliknya, ide bahwa semua spesies diciptakan satu demi satu pada waktu yang
hamper sama memperkirakan bahwa semua kelas vertebrata akan muncul pertamakali
padacatatan fosil dalam bebatuan dengan umur yang sama,yang ternyata berlawanan
dengan apa yang sesungguhnya diamati oleh para ahli paleontologi.

gambar: Fosil yang diduga sebagai burung penyerbuk tertua. (sumber:


National Geographic Indonesia).

Gambar: Fosil ikan Phareodus encaustus yang ditemukan di Green


River, Colorado.

10
Gambar: Fosil Mammoth. (sumber: American Museum of Natural
History)

Gambar: Fosil Pachypleurosaurus edwardsi yang ditemukan di


Switzerland dengan panjang 23 cm. (sumber: National Geographic)

G. Radiasi Adaptasi
Kenyataan yang menunjukkan bahwa dijumpai aneka ragam spesies dewasa
ini, sedang fosil yang terekam menunjukkan bahwa jumlah spesies yang ada dahulu
tidak sebanyak itu, membawa orang pada kesimpulan bahwa terjadi proses
“pembelahan” evolutif spesies. Terjadi radiasi evolusioner, yang juga dapat disebut
sebagai evolusi divergen. Proses evolusi yang terjadi sangat erat hubungannya dengan
kemampuan teradaptasi suatu spesies di lingkungan yang baru, di samping tidak
dimungkinkannya persilangan antara spesies pendatang dengan spesies yang sudah
ada, atau antara sesama spesies pendatang yang berlainan spesies.
Contoh nyata dari radiasi adaptif ini adalah burung Finch di Galaspagos.Orang
berteori bahwa burung Finch yang terdapat di kepulauan Galaspagos berasal dari

11
Amerika Selatan yang berjarak ± 900 km, yang secara kebetulan terbuncang angin.
Keadaan yang gersang dan terpencil menyebabkan bahwa antara peghuni kepulauan
tersebut terjadi suatu kompetisi. Spesialisasi dalam menggunakan bahan makanan
adalah suatu cara yang “terhormat” dalam menghindarkan diri dari kekalahan
berkompetisi. Dari sinilah kemudian “lahir” bermacam-macam burung Finch,di antara
nya yang hidup ditanah dari biji-bijian yang berbeda; ini dapat terlihat dari bentuk
paruh yang berbeda, berparuh pendek sebanyak 3 spesies, dan yang berparuh panjang
1 spesies, sebagai pemakan biji kaktus. Enam spesies dikenal sebagai burung yang
hidup dipohon, sebagai pemakan biji, buah, serangga, disamping hidup dari madu.

Gambar: variasi bentuk paruh burung Flinch di kepulauan


Galaspagos. (sumber: Avibus Historiaes)
H. Homologi
Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari nenek moyang yang sama
disebut homologi, dan tanda-tanda evolusi seperti itu disebut dengan struktur
homolog (homologous structure). Organ homolog adalah organ yang memiliki
struktur dasar yang sama pula dengan organ lainnya, serta mempunyai tipe
perkembangan embrionik yang sama. Struktur homolog organ makhluk hidup adalah
struktur organ yang secara filogenetis sama,namun fungsi nya dapat berlainan.
Pewarisan dengan modifikasi sangat jelas terlihat pada kemiripan anatomi
antar spesies yang dikelompokkan ke dalam kategori taksonomi yang sama. Sebagai
contoh,banyak elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan manusia,
kucing, paus,kelelawar dan semua mamalia lain, meskipun tungkai tersebut memiliki
fungsi yang berbeda.

12
Gambar: struktur homolog: tanda-tanda anatomis proses evolusi.

Tungkai depan semua mamalia dibangun dari unsur kerangka yang sama, dan
terlihat adanya hubungan arsitektur seperti yang kita harapkan jika tungkai depan
nenek moyang atau leluhur yang sama dimodifikasi menjadi beberapa stuktur
untuk mengemban berbagai fungsi yang berbeda (sumber:Champbell, 2003)
Anatomi perbandingan konsisten dengan semua bukti-bukti lain dalam
memberikan bukti bahwa evolusi adalah suatu proses pemodelan ulang dimana
struktur nenek moyang yang berfungsi dalam satu kapasistas dimodifikasi ketika
mereka mengemban fungsi baru.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-
angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Evolusi terjadi
ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu
populasi.
Bukti-bukti adanya proses evolusi dapat dilihat dari Peninggalan fosil di berbagai
lapisan batuan bumi,anatomi perbandingan,adanya alat-alat tubuh yang tersisa, bukti
biogeografi, perbandingan fisiologi, embriologi perbandingan, variasi antar individu
dalam satu keturunan,perbandingan genetik, petunjuk secara biokimia, dan bukti
molekuler. Pandangan baru mengenai evolusi yaitu dari pihak yang tidak setuju dengan
pendapat Darwin mengemukakan bahwa mahluk hidup tercipta dengan bentuk yang ada
seperti saat ini. Ini disebut teori penciptaan dan berkembang menjadi teori-teori yang
pada intinya mendukung teori penciptaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. Jane B.Reece,Lawrence G.Mitchell. 2003.


BiologiJilid2.

Jakarta:Erlangga

Darwin, Charles. 2003. The Origin of Species –


Asal Usul Spesies.

Diterjemahkan olehTim UNAS. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia

Fried, GeorgeH., George J.Hamemenos.2006. Schaum’s Outline Biologi

Edisi Kedua.Jakarta:Erlangga

Supriatna,Jana.2008.Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta:Yayasan Obor


Indonesia

Effendi,I.2004.Pengantar Akuakultur. Jakarta:Penerbit Penebar Swadaya.


http://biologionline.blogspot.com/2011/04/bukti-evolusi/ [diakses pada
3 april 2022]

Pamungkas, Bambang. 2011. Evolusi : Pemahaman Teori dan Bukti


Evolusi. Alamat website http://biologimediacentre.com/evolusi-
pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/ [diakses 3 april 2022]

15

Anda mungkin juga menyukai