Nim: 1800008015
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Hubungan ini sangat erat dan kompleks sehingga menyatakan bahwa ekologi adalah biologi
lingkungan (environmental biology) (wikipedia, diakses:2020).
Tanaman merupakan makhluk yang bergerak secara pasif dan merupakan produsen di dalam
suatu ekosistem. Tumbuhan memiliki lingkungan yang beragam sehingga menghasilkan suatu
keragaman yang khas pada setiap daerah. Keragaman tersebut akan menghasilkan suatu asosiasi
dan interaksi antar spesies tumbuhan di daerah tersebut.(widoretno, 2010).
Asosiasi merupakan suatu hubungan antar makhluk hidup dalam suatu lingkungan tetentu.
Asosiasi dapat dikatakan sebagai suatu komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukkan
suatu asosiasi. Asosiasi dikatakan sebagai komunitas karena merupakan suatu istilah yang dapat
digunakan pada sembarang tipe vegetasi, sembarang ukuran dan sembarang umur, komunitas
dapat merupakan satu unit ekologi yang sangat luas namun juga dapat merupakan satuan yang
sangat sempit(Irwan, 2014).
Interaksi merupakan hubungan antar dua spesies atau lebih yang saling mempengaruhi pada
lingkungan tertentu. Interaksi tersebut dapat bersifat menguntung atau merugikan bagi
organisme yang terlibat di dalamnya. Interaksi tersebut dapat pula menghasilkan suatu
persaingan, baik persaingan dalam hal zat hara maupun faktor lingkungan lainnya. Persaingan
tersebut akan dapat menunjukkan suatu populasi yang dominan pada suatu komunitas atau
vegetasi(Irwan, 2014).
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Praktikum ini bermanfaat untuk melatih praktikan agar lebih teliti dalam
perhitungan pola asosiasi.
2. Praktikum ininbermanfaat untuk mengetahui apa saja faktor yang
mempengaruhi pola asosiasi suatu spesies.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Asosiasi dapat dikatakan sebagai komunitas yang merupakan suatu istilah yang dapat
digunakan pada sembarang tipe vegetasi, sembarang ukuran dan sembarang umur,
komunitas dapat merupakan satu unit ekologi yang sangat luas namun juga dapat
merupakan satuan yang sangat sempit. Istilah komunitas juga dapat digunakan untuk
satuan yang paling kecil sekalipun seperti halnya menempelnya lumut yang beraneka
ragam di pohon tertentu. Ukuran, umur dan stratum tumbuhan bukan merupakan
batasan suatu komunitas tumbuhan demikian juga dengan perubahan komponen
vegetasi yang terdapat didalamnya. Komunitas tetap berlaku untuk vegetasi yang
mudah berubah ataupun yang lambat dalam perubahan penyusun vegetasinya. Asosiasi
lebih merupakan kumpulan dari contoh dalam sebuah vegetasi. Suatu komunitas besar
dapat terdiri dari banyak asosiasi atau komunitas kecil yang didalamnya terdapat
banyak spesies tumbuhan penyusun vegetasi tersebut. Asosiasi yang dapat merupakan
bentuk komunitas dalam suatu formasi umumnya terdiri dari banyak asosiasi penyusun
dimana salah satu dan lainnya dapat sangat berbeda dalam fisiognominya. Asosiasiasi
dapat dikatakan juga sebagai komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukan
suatu asosiasi (Wideretno, 2010). (Irwan, 2014) menuliskan bahwa ekologi tumbuhan
berhubungan dengan kajian komunitas tumbuhan atau asosiasi tumbuhan. Satuan dasar
di dalam sosiologi tumbuhan adalah asosiasi, yaitu komunitas tumbuhan dengan
komposisi floristik tertentu. Bagi ahli sosiologi tumbuhan, suatu asosiasi adalah seperti
suatu spesies. Suatu asosiasi terdiri dari sejumlah tegakan, yang merupakan suatu
satuan konkrit vegetasi yang diamati di lapangan. Kompetisi adalah interaksi antar
individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat
terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan
reproduksi individu penyaing (Irwan, 2014).
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Waktu Percobaan
Pada percobaan menentukan pola asosiasi spesies untuk kajian interaksi dilakukan
pada hari kamis, 25 juni 2020 , dengan lokasi yang tertera dibawah ini.
B. Alat dan Bahan
Pada praktikum kali ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan
yaitu:
C. Cara Kerja
2. Diletakan plot secara acak dengan jumlah 100 plot pada vegetasi yang
ditentukan.
3. Dibagi perhitungan terdiri dari 0,1,2,3,4,5 individu, jika dalam suatu plot
ditentukanlebih dari 5 maka dianggap 5
5.991>0.212
A. Hasil
B. Pembahasan
Asosiasi merupakan hubungan antar makhluk hidup di dalam suatu lingkungan tertentu.
Asosiasi dapat berupa komunitas yang menyatakan suatu tipe vegetasi sembarang.
Asosiasi dapat menghasilkan suatu interaksi yang terjadi antar spesies di dalam suatu
daerah tertentu. Interaksi merupakan hubungan antar dua spesies atau lebih yang saling
mempengaruhi di dalam suatu area tertentu. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi
yang menguntungkan atau interaksi yang merugikan salah satu dari spesies yang saling
mempengaruhi (Kainde, 2011).
Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada asosiasi dan interaksi antar spesies pada area
lapangan tamana yang dilakukan pengamatan. Tidak ada Asosiasi dan interaksi dilihat
degan menggunakan 2 spesies. Hasil menunjukkan bahwa spesies b lebih banyak hadir
dan yang lebih dominan. Hal tersebut dapat dilihat dari asosiasi dan interaksi yang
diamati. Pengamatan tersebut didapat dari pengamatan menggunakan 100 plot secara
menyebar . Hasil menunjukkan bahwa perserabaran asosiasi dan interaksi yang terlihat
ialah tidak ada asosiasi dan interaksi antar 2 spesies. Hal tersebut dapat dilihat dari
tabel persebaran asosiasi yang dimana memperlihatkan penyebaran yang merata,
banyak faktor yang mempengaruhi kenqpa tidka terjadi asosiasi antar 2 spesies seperti
zat hara yang minim sehingga 2 spesies tersebut saling tesebar dan tidak ada asosiasi
antar 2 spesies kemudian karena faktor ketersedian air yang sedikit sehingga 2 spesies
itu saling tersebar dengaan tujuan agar tidak ada perebutan air.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekologi#:~:text=Ekologi%20adalah%20ilmu%20yang
%20mempelajari,antara%20makhluk%20hidup%20dan%20lingkungannya.diakses: 2020