Anda di halaman 1dari 10

LATIHAN VI

Menentukan Pola Asosiasi Spesies Untuk Kajian Interaksi

Nama: Misbakhul Huda

Nim: 1800008015

Prodi: pendidikan Biologi


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Hubungan ini sangat erat dan kompleks sehingga menyatakan bahwa ekologi adalah biologi
lingkungan (environmental biology) (wikipedia, diakses:2020).

Tanaman merupakan makhluk yang bergerak secara pasif dan merupakan produsen di dalam
suatu ekosistem. Tumbuhan memiliki lingkungan yang beragam sehingga menghasilkan suatu
keragaman yang khas pada setiap daerah. Keragaman tersebut akan menghasilkan suatu asosiasi
dan interaksi antar spesies tumbuhan di daerah tersebut.(widoretno, 2010).

Asosiasi merupakan suatu hubungan antar makhluk hidup dalam suatu lingkungan tetentu.
Asosiasi dapat dikatakan sebagai suatu komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukkan
suatu asosiasi. Asosiasi dikatakan sebagai komunitas karena merupakan suatu istilah yang dapat
digunakan pada sembarang tipe vegetasi, sembarang ukuran dan sembarang umur, komunitas
dapat merupakan satu unit ekologi yang sangat luas namun juga dapat merupakan  satuan yang
sangat sempit(Irwan, 2014).

Interaksi merupakan hubungan antar dua spesies atau lebih yang saling mempengaruhi pada
lingkungan tertentu. Interaksi tersebut dapat bersifat menguntung atau merugikan bagi
organisme yang terlibat di dalamnya. Interaksi tersebut dapat pula menghasilkan suatu
persaingan, baik persaingan dalam hal zat hara maupun faktor lingkungan lainnya. Persaingan
tersebut akan dapat menunjukkan suatu populasi yang dominan pada suatu komunitas atau
vegetasi(Irwan, 2014).

B. Tujuan

Dalam praktikum ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pola asosiasi suatu spesies.

2. Mengetahui faktor penyebab yang mempengaruhi pola asosiasi suatu spesies.

C. Manfaat

Pada praktikum kali ini ada beberapa manfaat yaitu:

1. Praktikum ini bermanfaat untuk melatih praktikan agar lebih teliti dalam
perhitungan pola asosiasi.
2. Praktikum ininbermanfaat untuk mengetahui apa saja faktor yang
mempengaruhi pola asosiasi suatu spesies.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Asosiasi dapat dikatakan sebagai komunitas yang merupakan suatu istilah yang dapat
digunakan pada sembarang tipe vegetasi, sembarang ukuran dan sembarang umur,
komunitas dapat merupakan satu unit ekologi yang sangat luas namun juga dapat
merupakan  satuan yang sangat sempit. Istilah  komunitas juga dapat digunakan untuk
satuan yang paling kecil sekalipun seperti halnya menempelnya lumut yang beraneka
ragam di pohon tertentu. Ukuran, umur dan stratum tumbuhan bukan merupakan
batasan suatu komunitas tumbuhan demikian juga dengan  perubahan komponen
vegetasi yang terdapat didalamnya. Komunitas tetap berlaku untuk vegetasi yang
mudah berubah ataupun yang lambat dalam perubahan penyusun vegetasinya. Asosiasi
lebih merupakan kumpulan dari contoh dalam sebuah vegetasi.  Suatu komunitas besar
dapat terdiri dari banyak asosiasi atau komunitas kecil  yang didalamnya terdapat
banyak spesies tumbuhan penyusun vegetasi tersebut. Asosiasi yang dapat merupakan
bentuk komunitas dalam suatu formasi umumnya terdiri dari banyak asosiasi penyusun
dimana salah satu dan lainnya dapat sangat berbeda dalam fisiognominya. Asosiasiasi
dapat dikatakan juga sebagai komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukan
suatu asosiasi (Wideretno, 2010). (Irwan, 2014) menuliskan bahwa ekologi tumbuhan
berhubungan dengan kajian komunitas tumbuhan atau asosiasi tumbuhan. Satuan dasar
di dalam sosiologi tumbuhan adalah asosiasi, yaitu komunitas tumbuhan dengan
komposisi floristik tertentu. Bagi ahli sosiologi tumbuhan, suatu asosiasi adalah seperti
suatu spesies. Suatu asosiasi terdiri dari sejumlah tegakan, yang merupakan suatu
satuan konkrit vegetasi yang diamati di lapangan. Kompetisi adalah interaksi antar
individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat
terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan
reproduksi individu penyaing (Irwan, 2014).

BAB III

METODE PERCOBAAN
A. Waktu Percobaan

Pada percobaan menentukan pola asosiasi spesies untuk kajian interaksi dilakukan
pada hari kamis, 25 juni 2020 , dengan lokasi yang tertera dibawah ini.
B. Alat dan Bahan

Pada praktikum kali ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan
yaitu:

1. Meteran (berfungsi untuk mengukur panjang, tinggi maupun lebar)

2. Pasak (berfungsi untuk memopang dan memperkuat dari struktur plot)

3. PH meter (berfungsi untuk mengukur tingkatan asam dan basa)

4. Thermometer (berfungsi untuk mengukur suhu)

5. Aquades (berfungsi sebagai pelarut pada larutan)

6. Tali (berfungsi untuk mengikat plot yang digunakan)

7. Hygrometer (berfungsi untuk mengukur tingkatan kelembapan pada


suatu tempat)

8. Gelas plastik (berfungsi untuk menampung dan mengukur larutan)


9. Pipa paralon (berfungsi untuk membuat struktur plot)

10. Soil tester (berfungsi untuk kontrol kelembapan tanah)

11. Lux meter (berfungsi mengukur intensitas cahaya yang tersebar


disuatu tempat)

C. Cara Kerja

1. Ditentukan area stand secara acak pada vegetasi yang cukup


homogen.

2. Diletakan plot secara acak dengan jumlah 100 plot pada vegetasi yang
ditentukan.

3. Dibagi perhitungan terdiri dari 0,1,2,3,4,5 individu, jika dalam suatu plot
ditentukanlebih dari 5 maka dianggap 5

4. Tabel contingency dibuat untuk menganalisis ada atau tidaknya


asosisasi antar dua spesies.
D. Analisis Data

Tabel Contigency Untuk Penentu Asosiasi Antar 2 spesis Tumbuhan

Simbol Simbol dan Jumlah expected X^2


deskripsi kuadrat
teramati

a A dan b 3 3.54 0.08


hadir

b A hadir dan 3 2.46 0.12


b tidak
hadir

c A tidak 56 55.46 0.005


hadir dan b
hadir

d A dan b 38 38.54 0.007


tidak hadir

X^2 tabel >x^2 hitung

5.991>0.212

Pada hasil praktikum ini dapat diketahui bahwasannya pada analisis


pola asosiasi x^2 tabel > x^ hitung sehingga terdistribusi atau tidak ada
asosiasi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data-data sebagai berikut:

Tabel Contigency Untuk Penentu Asosiasi Antar 2 spesis Tumbuhan

Simbol Simbol dan Jumlah expected X^2


deskripsi kuadrat
teramati

a A dan b 3 3.54 0.08


hadir

b A hadir dan 3 2.46 0.12


b tidak
hadir

c A tidak 56 55.46 0.005


hadir dan b
hadir

d A dan b 38 38.54 0.007


tidak hadir

X^2 tabel >x^2 hitung


5.991>0.212

B. Pembahasan

Asosiasi merupakan hubungan antar makhluk hidup di dalam suatu lingkungan tertentu.
Asosiasi dapat berupa komunitas yang menyatakan suatu tipe vegetasi sembarang.
Asosiasi dapat menghasilkan suatu interaksi yang terjadi antar spesies di dalam suatu
daerah tertentu. Interaksi merupakan hubungan antar dua spesies atau lebih yang saling
mempengaruhi di dalam suatu area tertentu. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi
yang menguntungkan atau interaksi yang merugikan salah satu dari spesies yang saling
mempengaruhi (Kainde, 2011).

Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada asosiasi dan interaksi antar spesies pada area
lapangan tamana yang dilakukan pengamatan. Tidak ada Asosiasi dan interaksi dilihat
degan menggunakan 2 spesies. Hasil menunjukkan bahwa spesies b lebih banyak hadir
dan yang lebih dominan. Hal tersebut dapat dilihat dari asosiasi dan interaksi yang
diamati. Pengamatan tersebut didapat dari pengamatan menggunakan 100 plot secara
menyebar . Hasil menunjukkan bahwa perserabaran asosiasi dan interaksi yang terlihat
ialah tidak ada asosiasi dan interaksi antar 2 spesies. Hal tersebut dapat dilihat dari
tabel persebaran asosiasi yang dimana memperlihatkan penyebaran yang merata,
banyak faktor yang mempengaruhi kenqpa tidka terjadi asosiasi antar 2 spesies seperti
zat hara yang minim sehingga 2 spesies tersebut saling tesebar dan tidak ada asosiasi
antar 2 spesies kemudian karena faktor ketersedian air yang sedikit sehingga 2 spesies
itu saling tersebar dengaan tujuan agar tidak ada perebutan air.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pola penyebaran bergantung pada sifat fisikokimia lingkungan maupun


keistimewaan biologis organisme sehingga pola penyebaran khas untuk
setiap spesies dan jenis habitat.

2. Pola penyebaran suatu spesies tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor


yaitu faktor lingkungan internal, faktor kemampuan reproduksi organisme,
faktor sosial yang menyangkut fenologi tumbuhan, faktor koaktif yang
merupakan dampak interaksi intraspesifik, dan faktor stokhastik yang
merupakan hasil variasi random beberapa faktor yang berpengaruh.
B. Saran

Mungkin inilah yang diwacanakan pada hasil praktikum ini, meskipun


penulisannya masih jauh dari sempurna diharap pembaca dapat memberikan
saran yang memajukan agak saya dapat membuat laporan yang lebih baik
dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Irwan. (2014). Prinsip-prinsip Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya. Jakarta:


Bumi Aksara. 

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekologi#:~:text=Ekologi%20adalah%20ilmu%20yang
%20mempelajari,antara%20makhluk%20hidup%20dan%20lingkungannya.diakses: 2020

Widoretno, Sri. 2010. Populasi dan Demografi Tumbuhan dalam


http:// widoretnostaff.fkip.uns.ac.id

Kainde, R.P.,dkk. 2011. Analisis Vegetasi Hutan Lindung Gunung Tumpa (Vegetation


Analysis of The Mount Tumpa Preotection Forest). Eugenia. Vol.17, No.3

Anda mungkin juga menyukai