Disusun Oleh :
Kelompok VI
JURUSAN FISIKA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Ekologi Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Praktikum
Ekologi dan Lulus Mata Kuliah Ekologi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga
dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan ini berisi tentang praktikum
Tekhnik Trapping Serangga Hama.
Terlaksananya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Koordinator Asisten pengajar
praktikum mata kuliah Ekologi yakni Bapak Ilyas H. Husain, S.Pd, M.Pd karena telah
memeberikan tugas praktikum ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
saya tentang Tekhnik Trapping Serangga Hamma.
Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu skami
meminta maaf apabila dalam Praktikum dan penyusunan laporan ini ada kesalahan kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak lubang yang terliang
dan masih banyak rongga yang terangah. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran para pembaca agar laporan ini menjadi baik dan bermanfaat bagi setiap
orang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
1. PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum................................................................................2
1.3 Kegunaan Praktikum...........................................................................2
1.4 Waktu dan tempat...............................................................................2
2. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................3
3. METODOLOGI..........................................................................................5
3.1 Fungsi Alat..........................................................................................5
3.2 Fungsi Bahan......................................................................................5
3.3 Skema kerja (Diagram Alir).................................................................6
4. ANALISA HASIL.......................................................................................8
4.1 Data hasil Pengamatan.......................................................................8
4.2 Analisa Prosedur.................................................................................9
4.3 Analisa Hasil (Pembahasan).............................................................10
5. PENUTUP...............................................................................................12
5.1 Kesimpulan.......................................................................................12
5.2 Saran.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
LAMPIRAN....................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
serangga pada warna tertentu. Perangkap ini cukup banyak digunakan karena
praktis, mudah dan murah. (Wallwork, 2017).
Umumnya serangga tertarik pada soektrum kuning – hijau (500 – 600 nm)
yang merupakan kisaran panjang gelombang khusus dari buah yang matang.
Warna kuning yang menarik perhatian lalat buah sering digunakan sebagai
perangkap (Mardhotillah, 2013).
Warna kuning juga bagi serangga menandakan buah-buahan itu sudah
masak, maka dari itu warna kuning menarik serangga untuk hinggap paling
banyak. Perangkap warna dapat dimaksimalkan untuk focus menangkap
serangga tertentu, misalnya lalat buah, bisa menggunakan buah tiruan yang
berwarna kuning kemudian di beri pelekat, atau bisa juga papan/mika kuning
ditambahkan meti eugenol sebagai zat penarik melalui aroma untuk memperkuat
daya tarik (Siregar, 2015).
Serangga menyukai warna-warna yang kontras. Cara serangga melihat
suatu warna tidak seperti cara kita melihat. Seperti halnya warna hijau daun bagi
serangga itu adalah warna kuning dan biru secara terpisah, mengingat hijau
adalah gabungan warna biru dan kuning (Wildan, 2015).
4
BAB III
METODOLOGI
3. Kantong plastik
Melindungi perangkap dari kotoran
maupun air hujan
4. Lem tikus
Untuk menjebak serangga pada
botol
5
3.2 Skema Kerja (Diagram Alir)
Skema kerja yang di gunakan dalam praktikum Teknik Trapping Serangga
Hama, yaitu :
Pengambilan Sample
Menggunakan Pit Fall
Trap
6
Yellow trap
Gambar 1 Gambar 2
7
BAB IV
ANALISA HASIL
8
3 Artropoda Insecta Coleoptera 2
4.2 AnalisaProsedur
9
2.3 Analisa Hasil Pembahasan
1. Pit Fall Trap
Berdasarkan hasil praktkum pada pit fall trap yang ditemukan pada
perangkap terdapat 1 hewan yaitu semut hitam dengan ordo Hymenoptera. Fit
fall trap merupakan perangkap untuk serangga yang di letakan dipermukaan
tanah. Di lapangan hewan tanah juga dapat di kumpulkan dengan cara
memasang perangkap lubang. Pengumpulan hewan permukaan tanah
dengan memasang perangkap lubang juga tergolong pada pengumpulan
hewan tanah secara dinamik.Perangkap lubang yang digunakaan sangat
sederhana, yang mana hanya berupa gelas plastic yang di tanah di tanah
yang datar dan sdikit agak ketinggian Jarak antar perangkap sebaiknya 5 m
(suin, 2002).
2. Yellow Trap
Pada pengamatan di setiap Yellow Trap ditemukan Ordo yang berbeda
dan ada yang sama pada setiap botol yaitu Araneae, Isopetera dan Orthopter,
Untuk botol 1 hanya Diptera terdapat 1 serangga, botol ke dua Ordo
Tysanopteptera terdapat 1 serangga, botol ke 3 terdapat 2 ordo Diptera dan
Dermoptera dengan jumlah serangga masing-masing dua dan botol ke 5
terdapat 1 ordo yaitu Orthopthera berjumlah 1 serangga.
10
tinggi dibanding hijau dan biru, sehingga lebih mudah dikenali lalat untuk
dihinggapi.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Dalam penyusunan laporan ini, penulis sadar akan kodrat manusia yang tak
luput dari kesalahan, maka dari itu untuk lebih menyempurnakan penyusunan laporan
kedepan, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan yang membangun dari
pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
Edward, C.H & J.R. Lofty. 2016. Biology of Earthworm. London. Chapman and
Hall.pp. 77 221.
Hanafiah, K.A. 2015. Biologi Tanah. Ekologi dan Makrobiologi Tanah PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta. hlm., 142-143.
Rukmana 2016. Ekologi Hewan Tanah. Penerbit Bumi Aksara. Bandung. Fakulas MIPA
Universitasgajahmada, Vol (4) No 233-245.
Suin, 2017. Komunitas cacing tanah pada beberapa penggunaan lahan gambut di
Kalimantan Tengah. Jurusan pertanian Universitas Indonesia, Vol (4) No 7 hal
243-254.
Wallwork, J.A. 2017. The Distribustion and Diversity of Soil Fauna. London:
Academic Press inc.
Wirakusumah. 2015. Peran agroforestry dalam memptertahankan Makroporositas tanah.
DepartemenBiologi, FMIPA USU. Medan vol (3) No 4 122-132.
13
LAMPIRAN
14
15