Anda di halaman 1dari 20

KERAGAMAN TUMBUHAN BERBUAH DI FMIPA UM

MAKALAH PROYEK
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Sains

Dosen Pengampu : Dr. Sueb, M.Kes

Disusun oleh:

Kelompok 12 / OFF G
Elisabeth Imega Sari (220342604149)
Lintang Prisca Andrianto (220342605628)
Sintya Lutfi Khumairoh (220342604323)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN BIOLOGI
PRODI S1 BIOLOGI
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
rencana proyek yang berjudul “Keanekaragaman Tumbuhan Buah di FMIPA Universitas
Negeri Malang” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap proyek ini dapat
terlaksana dengan baik dan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu
pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga proyek ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka
maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada dosen
pembimbing kami, Bapak Dr. Sueb, M.Kes dan juga kepada teman kelompok yang ikut serta
mengerjakan makalah ini hingga selesai. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat
dalam makalah proyek ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia,
melainkan Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, ataupun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran dari pembaca agar bisa membuat rencana proyek yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Malang, 10 Oktober 2022

Penyusun

1
2

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................... 3
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................. 3
2.1 Definisi Keragaman Tumbuhan.....................................................................................3
2.2 Tumbuhan Buah Lokal Indonesia.................................................................................3
2.3 Manfaat Tumbuhan Berbuah Bagi Makhluk hidup........................................................6
BAB III.................................................................................................................................... 9
METODE................................................................................................................................ 9
3.1 Jenis Penelitian............................................................................................................. 9
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................................9
3.3 Alat dan Bahan............................................................................................................. 9
3.4 Populasi dan Sampel...................................................................................................9
3.5 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................................10
3.6 Analisis Data...............................................................................................................10
BAB IV.................................................................................................................................. 11
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................................11
Indeks kelimpahan jenis pada tumbuhan buah di kawasan FMIPA UM menunjukkan.........12
BAB VI.................................................................................................................................. 13
PENUTUP............................................................................................................................ 13
4.1 Kesimpulan................................................................................................................. 13
3

Rencana proyek ini akan dilakukan dengan metode eksploratif yaitu dengan cara mengobservasi
secara langsung pada tempat penelitian. Data tanaman berbuah diambil dengan menggunakan
teknik purposive sampling yang mana tanaman akan dibandingkan dengan buku Peta Persebaran
Buah Lokal dan Langka Jawa Timur oleh Laksono R. A. Tahun 2009. Pengambilan data dilakukan
pada tanggal 1-7 Oktober 2022 di kawasan FMIPA UM. Alat yang digunakan meliputi buku, alat
tulis, serta kamera smartphone. Keragaman tanaman dievaluasi dengan indeks keragaman Shannon-
Wienner’s (H’) serta analisis indeks Dominan Simpson (C)......................................................13
4.2 Saran.......................................................................................................................... 13
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................................. 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keragaman hayati merupakan bentuk kehidupan yang mencangkup gen, spesies
tumbuhan, serta ekosistem dan proses ekologi (Sutoyo, 2010. Hal 101). Tumbuhan
merupakan sumber daya hayati yang telah digunakan manusia sejak lama yang tumbuh
dengan subur dan beraneka ragam (Suryadarma, 2008. Hal 76). Indonesia menempati
urutan keempat dunia untuk keragaman jenis tumbuhan, yaitu memiliki kurang lebih
38.000 jenis. Keragaman jenis tumbuhan tersebut tergambar pada hutan-hutan yang
tersebar di seluruh kawasan Indonesia (Indrawan et al. 2007). Sebagai negara yang
memiliki lahan yang luas, Indonesia memiliki keragaman hayati yang sangat tinggi, baik
keragaman ekosistem, keragaman jenis, maupun keragaman sumber daya genetiknya.
Salah satu keragaman hayati yang sangat melimpah adalah tanaman berbuah.
Rifai, (1986) menyatakan bahwa, tidak kurang dari 329 jenis buah (terdiri dari 61 suku
dan 148 marga) baik yang merupakan jenis asli Indonesia maupun pendatang
(introduksi) dapat ditemukan di Indonesia. Namun kelompok jenis tanaman sebagai
penghasil buah belum banyak dikenal. Bahkan banyak jenis tumbuhan berbuah lokal asli
Indonesia yang tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia sendiri. Sedangkan disisi lain
ada banyak manfaat yang bisa kita dapat jika kita mengenal dan mengolah jenis
tumbuhan buah itu dengan baik.
4

Tumbuhan berbuah tersebar di seluruh daerah di Indonesia dengan keragaman


dan fungsi. Terkhusus pada topik kita saat ini yang membahas keragaman tumbuhan
berbuah di lingkungan Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Lingkungan kampus
merupakan salah satu sarana untuk konservasi tumbuhan secara ex situ sehingga kaya
akan keragaman tumbuhan (Toni, 2009; Nurhayati, 2009; Sugiyarto, 2014). Oleh karena
itu, sangat penting bagi kita untuk bisa lebih mengenal keragaman jenis tumbuhan
berbuah di lingkungan FMIPA Universitas Negeri Malang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana keragaman tumbuhan berbuah di Fakultas MIPA Universitas Negeri


Malang?
2. Bagaimana indeks kelimpahan tumbuhan berbuah di FMIPA Universitas Negeri
Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui keragaman tumbuhan berbuah di Fakultas MIPA Universitas


Negeri Malang.
2. Untuk mengetahui indeks kelimpahan tumbuhan berbuah di Fakultas MIPA
Universitas Negeri Malang.
5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Keragaman Tumbuhan


Keanekaragaman tumbuhan merupakan keanekaragaman spesies tumbuhan yang
menempati suatu ekosistem. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, baik
tumbuhan maupun hewan. Sampai dengan tahun 2010 tercatat 38.000 spesies tumbuhan
termasuk 27.500 spesies tumbuhan berbunga (Mashud, 2010). Tumbuhan merupakan
organisme eukariota multiseluler yang masuk dalam golongan Kingdom Plantae dan
bersifat autotrof yaitu memproduksi makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari dan
senyawa kimia melalui proses fotosintesis yang mampu menghasilkan sumber makanan
sendiri berupa zat tepung (amilum). Hal ini menyebabkan para ahli menggolongkan
tumbuhan sebagai organisme produsen dan organisme lainnya sebagai konsumen. Oleh
karena itu tumbuhan selalu menempati peringkat pertama dalam rantai aliran energi
melalui organisme hidup atau rantai makanan (Lakitan B, 2004). Sedangkan buah adalah
bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur tersebut berasal
dari indung telur sebagai fundamen (bagian) dari bunga itu sendiri (Sediaoetama, A.D.
2012). Sejalan dengan pendapat Sunita Almatsier (2010) buah berfungsi sebagai
pelengkap zat gizi yang dibutuhkan tubuh, khususnya vitamin C.

2.2 Tumbuhan Buah Lokal Indonesia


Tumbuhan buah adalah suatu tanaman jenis hortikultura selain tanaman
sayuran, tanaman bahan obat dan tanaman perkebunan yang keseluruhan atau
bagian buahnya dapat dikonsumsi dalam keadaan segar maupun setelah diolah.
Buah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang peranan
penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah sangat penting
bagi proses metabolisme tubuh karena mengandung banyak vitamin dan mineral.
Hal ini berarti buah memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) adalah
3
4

Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan “colere” (= to
cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan
sebagai usaha membudidayakan tanaman buah, sayuran dan tanaman hias
(Wisnu dkk, 2011). Buah lokal meliputi dua macam, pertama adalah buah yang
varietas tanamannya asli Indonesia dan ditanam petani di Indonesia, kedua
adalah buah yang varietas tanaman dari lain namun ditanam petani di
Indonesia. Dengan demikian, buah lokal itu buah yang dihasilkan petani terlepas
dari mana asal varietasnya (Hidayat, 2012).

1. ANNONACEAE
Annona muricata L.
Sinonim: Annona macrocarpa Wercklé; Annona bondplaniana Kunth; Annona
cearaensis Barb. Rodr.
Nama lokal: sirsat, nangka belanda (Indonesia), moris (Jawa, Madura)
Ciri umum: Pohon, tinggi 3-10 m, diameter batang 20-40 cm. Daun tunggal berseling,
lonjong hingga bulat telur terbalik, panjang 8-16 cm, lebar 3-7 cm, ujung meruncing,
dasar tumpul atau membulat, tepi rata, tangkai 3-7 mm. Bunga majemuk, terletak di
batang, 1-2, hijau kekuningan, tangkai 1-2,5 cm; daun kelopak 3, daun mahkota 6
dalam 2 lingkaran, yang luar (3) kecoklatan, bulat telur, panjang; 3-5 cm, lebar 2-4
cm. Buah buni, panjang 10-30 cm, lebar 10-20 cm, permukaan berpapila, hijau atau
hijau kekuningan. Biji 20-100, lonjong, 1-2 cm x 0,7-1 cm, coklat.
Kegunaan: Buah masak dimakan segar atau dibuat minuman, sirup dan dodol.
Penyebaran: Tanaman berasal dari Amerika tropik, kemudian menyebar ke seluruh
daerah tropik lainnya. Di Jawa Timur ditemukan hampir di seluruh daerah.
Habitat: Tanaman ditanam pada ketinggian 5-1000 m dpl.
Perbanyakan: biji
Habitat: Tanaman ditanam pada ketinggian 5-1000 m dpl.
Perbanyakan: biji

2. MYRTACEMYRTACEAE
Psidium guajava L.
Sinonim: Psidium aromaticum Blanco
5

Nama lokal: jambu klutuk ( Jawa), jambu biji (Indonesia), jambu bhendher, bighi
(Madura)
Ciri umum: Semak atau pohon, tinggi 3-10 m, diameter 10-30 cm; kulit coklat muda
keperakan, mengelupas saat tua. Daun tunggal, berhadapan, bulat memanjang atau
lanset, panjang 6-14 cm, lebar 2,5-6 cm, ujung membulat, lancip, dasar membulat,
tangkai 0,4-0,7 cm, tulang bawah menonjol; daun muda berbulu halus, putih. Bunga
majemuk, tandan, di ketiak daun, panjang tangkai 1-4 cm; daun kelopak 5, hijau,
panjang 0,5 cm; daun mahkota bulat telur terbalik, 1,5-2 cm; benang sari banyak; putik
1; bakal buah tenggelam. Buah buni berbiji banyak, bulat atau bulat telur terbalik,
diameter 3-8 cm, beruang 4-5, daging buah putih kekuningan atau merah muda.
Kegunaan: Buah dimakan segar, dibuat sirup, minuman segar, rujak dan berkhasiat
untuk obat demam berdarah. Setiap 100 g mengandung 83,3 g air; 1 g protein, 0,4 g
lemak, 0,4 g karbohidrat, 337 mg vitamin C, 0,1- 1,8% pektin. Daun dan kulit batang
berkhasiat untuk obat diare.
Penyebaran: Tanaman berasal dari Amerika tropik kemudian menyebar ke daerah
tropik. Di Jawa Timur dijumpai di seluruh daerah.
Habitat: Tanaman tumbuh pada ketinggian 1-1200 m dpl, toleran terhadap kering dan
temperatur 22-32oC.
Perbanyakan: biji, cangkok.

3. MYRTACEAE
Syzygium samarangense (Blume) Merr. & L.M. Perry
Sinonim: Eugenia javanica Lamk.; Myrtus samarangensis Blume; Eugenia mananquil
Blanco; Jambosa alba Blume .
Nama lokal: klampok (Jawa, Madura), jambu air (Indonesia)
Ciri umum: Pohon, tinggi 5-15 m, diameter batang 25-50 cm. Daun tunggal,
berhadapan, elip atau elip memanjang, panjang 10-25 cm, lebar 5-12 cm, tangkai 0,3 -
0,5 cm. Bunga majemuk, tandan, di ujung batang atau di ketiak daun, jumlah 3-30
bunga; kelopak berbentuk mangkuk, panjang hingga 1,5 cm, berlekuk 3-5; daun
mahkota 4, membulat atau solet, panjang 1-1,5 cm. Buah buni, berbentuk lonceng,
bulat atau lonjong, panjang 3,5-5,5 cm, lebar 4,5-5,5 cm, berwarna merah, putih
kehijauan, hijau kemerahan, daging berspon, berair, putih atau putih kemerahan, atau
hijau kemerahan. Biji 0-2.
6

Kegunaan: buah masak dimakan segar atau dibuat rujak.


Penyebaran: Tanaman tersebar di Asia Tenggara. Di Jawa Timur hampir ditemukan di
seluruh daerah.
Habitat: Tanaman pada umumnya ditanam pada ketinggian 5-1200 m dpl. Varietas
yang spesifik adalah klampok camplong (Sampang, Madura) dan jambu tulung
(Bojonegoro).
Perbanyakan: biji, cangkok.
4. RUTACEAE
Citrus aurantifolia (Christm. & Panzer) Swingle

Sinonim: Limonia aurantifolia Christm. & Panzer; Citrus javanica Bl.; Citrus
notissima Blanco

Nama lokal: jeruk pecel (Jawa), jeruk nipis (Indonesia)


Ciri umum: Pohon atau semak, tinggi 1-4 m, berduri dengan panjang 0,5-1,2 cm.
Daun majemuk, anak daun atas oval atau bulat telur memanjang, panjang 2,5-10 cm,
lebar 1,5-5 cm, ujung tumpul atau membelah, tepi beringgit. Bunga majemuk, tandan,
di ujung batang, 1-10 bunga, daun kelopak 5, hijau; daun mahkota 4-5, lepas, ungu
keputihan di bagian luar dan putih di bagian dalam, lanset, ujung runcing, benang sari
12-25, berlekatan pada tangkainya. Buah bulat atau lonjong, ujung melancip atau
membulat, kuning kehijauan saat tua, diameter 4-6 cm, tebal kulit 0,2-0,5 cm, bobot
mencapai 100 g/buah.
Kegunaan: Buah masak untuk dibuat minuman segar, bumbu masak dan berkhasiat
untuk obat batuk.
Penyebaran: Tanaman tersebar di Asia Tenggara. Di Jawa Timur dijumpai di seluruh
daerah hingga ketinggian 1000 m dpl.
Habitat: Tanaman tumbuh pada ketinggian 5- 1000 m dpl dan biasanya ditanam di
sekitar rumah.
Perbanyakan: biji, cangkok, sambung.

2.3 Manfaat Tumbuhan Berbuah Bagi Makhluk hidup


a. Sumber Makanan bagi Makhluk Hidup
7

Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melanjutkan kehidupan.


Makanan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi yang optimal
seperti : vitamin, mineral, hidrat arang, lemak dan lainnya. Makanan harus murni dan
utuh dalam arti tidak mengandung bahan pencemar serta harus higenis. Bila salah satu
faktor tersebut terganggu makanan yang dihasilkan akan menimbulkan gangguan
kesehatan dan penyakit bahkan keracunan makanan. (Farida Y, dkk. 2004)

Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan juga mempunyai fungsi sebagai


kesenangan manusia, contoh pada buah mangga yang banyak sekali buahnya, jika
untuk menyambung keturunannya pasti untuk beberapa saja sudah cukup, namun
buah mangga berbuah banyak tentu hal ini untuk kesenangan manusia. (Asy-
Syafrowi,2014)

b. Penyuplai Oksigen bagi Makhluk Hidup


Oksigen adalah bahan bernapas bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia
dan binatang. Apabila tidak ada tumbuhan sebagai penghasil oksigen, maka
persediaan oksigen di udara suatu saat akan habis dan hal tersebut akan menjadi akhir
dari semua makhluk hidup di bumi. Tumbuhan dapat memproduksi oksigen karena sel
tumbuhan, kloroplas. Tumbuhan akan mengubah energi matahari menjadi energi
kimia, dan menyimpannya dalam bentuk nutrien dengan cara yang khusus. Proses ini
dinamakan fotosintesis.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan
beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi
yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. (Lajnah pentashihan mushaf Al-quran, 2009)

c. Tumbuhan dan Pohon Sebagai Peresap Air di dalam Tanah


Berbagai penelitian mengungkap bahwa pohon pohon besar berperan dalam
konservasi mata air. Keberadaan pohon besar ini dapat menyerap dan menyimpan air
hujan dalam waktu yang lama. Tumbuhan diduga memiliki kemampuan hydraulic
conductance, kemampuan tanaman dalam menyerap air dalam jumlah yang besar di
malam hari untuk disebarkan ke permukaan dan selanjutnya saat pagi hari akan
diserap kembali untuk proses metabolismenya (Larcher W, 1995).
8
BAB III

METODE

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan untuk memperoleh data lapangan adalah metode
Eksploratif. Penelitian eksploratif adalah suatu metode observasi langsung tempat
penelitian dilakukan (Fatoni A, 2011: 99). Penelitian ini juga menggunakan pendekatan
kuantitatif, karena data yang dikumpulkan berupa angka. Jenis penelitian yang digunakan
yaitu deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan intensitas jumlah keragaman
tumbuhan buah yang ada di Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang yang didapatkan
melalui pendekatan kuantitatif.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini mengambil tempat di lokasi sekitar kawasan Fakultas MIPA
Universitas Negeri Malang yang beralamat di Jalan Cakrawala No.5, Sumbersari,
Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan
pada tanggal 1 sampai 7 Oktober 2022. Data spesies tumbuhan berbuah yang terdapat di
kawasan Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang akan diidentifikasi di kawasan
gedung biologi Universitas Negeri Malang.

3.3 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa buku, alat tulis serta kamera
smartphone digunakan untuk mengambil dokumentasi berupa foto.

3.4 Populasi dan Sampel


Menurut Warsito (1992: 49), populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang
dapat terdiri dari manusia, gejala, nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang
memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi pada penelitian kali ini
adalah keragaman tumbuhan buah. Sedangkan sampelnya adalah tumbuhan berbuah
yang terdapat di Universitas Negeri Malang.

9
10

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
dalam Sugiyono, (2016: 85). Alasan meggunakan teknik purposive sampling ini karena
sesuai untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak
melakukan generalisasi menurut Sugiyono, (2016: 85).

3.6 Analisis Data


Penelitian dilakukan dengan inventarisasi tanaman berbuah yang terdapat di kawasan
Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Setiap tanaman yang ditemukan diidentifikasi
dengan cara dibandingkan dengan buku Peta Persebaran Buah Lokal dan Langka Jawa
Timur oleh Laksono R. A. Tahun 2009 dan Buku Potensi dan Konservasi Buah-buahan lokal
Jawa imur oleh LIPI kebunraya purwodadi tahun 2010. Kemudian ditulis jumlah individu
setiap spesiesnya untuk di analisis indeks keragaman dan indeks dominansinya.
Untuk mengetahui keragaman tanaman berbuah di kawasan FMIPA UM data dianalisis
dengan menggunakan imdeks Shannon Wienner’s (H’) (Persamaan a) dan analisis indeks
dominansi Simpson (C) (Persamaan b) sebagai parameter yang menyatakan tingkat
terpusatnya dominansi spesies tertentu pada kawasan FMIPA UM.
H =−Pi∈ ( Pi ) , dimana Pi= ¿ ......... (a)
( )
'
N
Keterangan :
H’ : indeks keragaman Shannon-Wienner’s,
ni : Jumlah individu jenis ke-i,
N : Jumlah individu seluruh jenis,
Kriteria nilai indeks keragaman :
H’ < 1: keragaman rendah; 1 < H’ < 3 : keragaman sedang; H’> 3 keanekaragman tinggi.

2
Indeks Dominansi (C) = Σ∑ ( ¿ ¿ ) ¿ ........ (b)
N
Keterangan :
C : Indeks dominansi Simpson,
ni : jumlah individu tiap spesies,
N : Jumlah individu seluruh spesies.
Kriteria indeks dominansi simpson (C) :
11

0 < C ≤ 0,5 : tidak ada spesies yang mendominasi, dan 0,5 < C < 1: terdapat spesies yang
mendominasi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang keragaman tanaman berbuah di kawasan FMIPA UM ditunjukkan terdapat


25 spesies dengan 18 famili (tabel 1). Terdapat beberapa tanaman buah jenis lokal dan
beberapa tanaman jenis buah asing di kawasan FMIPA. Buah lokal contohnya yakni mangga,
pepaya, jambu biji, jambu air, rambutan, majapahit, asam jawa, kenitu, sirsak, matoa, sawo,
kersen, belimbing, kelengkeng, durian, mengkudu, jeruk nipis, nangka, dan lemon.
Sedangkan contoh buah asing, yakni kakao, arbei, kacang amazon, buah mentega, kelapa.

Tabel 1. Keragaman tanaman berbuah di kawasan FMIPA UM.

NO Nama Buah Nama Latin Famili Jumlah


pohon

1. Mangga  Mangifera indica L. Anarcadiace 1 20

2. Pepaya Carica papaya L. Caricaceae 2 11

3. Jambu Biji Psidium guajava L. Myrtaceae 3 6

4. Rambutan Nephelium lappaceum L. Sapindaceae 4 6

5. Sirsak Annona muricata Annonaceae 5 7

6. Kenitu Chrysophyllum cainito Sapotaceae 6 8

7. Buah Mentega Diospyros blancoi Ebenaceae 7 7

8. Jambu Air Syzygium aqueum Myrtaceae 5

9. Matoa Pometia pinnata Sapindaceae 5

10. Sawo Manilkara Zapota Sapotaceae 2

11. Kelengkeng Dimocarpus longan Lour Sapindaceae 3

11
12

12. Kakao/Coklat Theobroma cacao L. Malvaceae 8 3

13. Durian Durio zibethinus Malvaceae 3

14. Mengkudu Morinda citrifolia L. Rubiaceae 9 2

15. Kelapa Cocos nucifera L. Aracaceae 10 5

16. Asam Jawa Tamarindus indica Fabaceae 11 4

17. Maja Pahit Crecentia cujete L. Rutaceae 12 2

18. Kersen Muntingia calabura Muntingiaceae 13 1

19 Belimbing Averrhoa carambola L. Oxalidaceae 14 3

20. Arbei Rubus rosaefolius Rosaceae 15 2

21. Nangka  Artocarpus heterophyllus Moraceae 16 3


L.

22. Jeruk Nipis Citrus × aurantiifolia Rutaceae 2

23. Kacang Amazon Bunchosia argentea Malpighiaceae 17 3

24. Lemon Citrus limon Rutaceae 3

25. Markisa Passiflora edulis Passifloraceae 1

Indeks kelimpahan menurut mechinick pada tumbuhan buah di kawasan


FMIPA UM menunjukkan kelimpahannya sedang. Dengan hasil perhitungan indeks
kelimpahan mechinick menunjukkan angka 2,32. Menurut indikator 1<M<3 maka berarti
kelimpahannya sedang.
13

BAB VI

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Keragaman tanaman berbuah di wilayah FMIPA UM menunjukkan terdapat 25
spesies tanaman dengan 18 famili. Terdapat bermacam jenis buah baik buah lokal
maupun buah asing/buah yang berasal dari negara lain di kawasan FMIPA UM.
Contohbuah lokalnya dalah buah matoa, majapahit, kenitu, asam jawa, rambutan dan
lainnya. Sedangkan buah asing yang terdapat di kawasan FMIPA UM adalah buah
kakao, kacang amazon, buah mentega, dan kelapa. Indeks kelimpahannya
menunjukkan angka 2,32 yana berarti kelimpahan tanaman buah di FMIPA UM sedang.

4.2 Saran
DAFTAR RUJUKAN

Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Asy-Syafrowi M. 2014. Bumi Sebelum Manusia Tercipta. Yogyakarta: Mutiara Media.

Broto W, Sunarmani, Permana, dan Asep. 2011. Karakteristik Pisang Emas Kirana Awal
Panen Dan Setelah Pematangan. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif
Pascapanen Pertanian.

Farida Y, Baliwati. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Fatoni A. 2011. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT.Rineka
Cipta.

Hidayat, A.A 2012. Buah Lokal dan Nasionalisme Kita. Dari http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?
idp=2271.

Indrawan M. Richard B. Premack. Jatna S. 2007. Biologi Konservasi. Edisi Revisi. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur”an. 2009. Pelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta:


Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur”an.

Lakitan, B. 2004. Dasar Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Laksono, R.A. 2009. Peta Persebaran Buah Lokal dan Langka Jawa Timur. Proceeding
Book 6th Basic Science National Seminar. Jurusan Fisika Fakultas MIPA.
Universitas Brawijaya. Malang.

Larcher, W.1995. Physiological Plant Ecology. Third Edition. Austria: Springer.

Mashud. 2010. Keanekaragaman Hayati Sektor Kehutanan. http://www.dephut.


go.id/index.php?q=id/node/6401

12
13

Nurhayati. 2009. Struktur Komunitas Vegetasi dan Pola Strati-kasi Tanaman Di Ruang
Terbuka Hijau Kampus Universitas Indonesia.[Tesis]. Program Studi Biologi,
Program Pascasarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Indonesia. Depok.

Sediaoetama, A.D., 2012. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.

Silalahi, Marina. 2016. Keanekaragaman dan Distribusi Tumbuhan Bermanfaat di


Pekarangan Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang Jakarta Timur.
Jurnal Biologi 20(2).

Sugiyarto. 2014. Kajian Struktur dan Komposisi Pohon di Area Kampus UNS Kentingan
Surakarta Sebagai Pendukung Program Green Campus. Makalah Jurusan Biologi
FMIPA UNS: 1-11

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suryadarma, 2008. Diktat Etnobotani. Jurusan Pendidikan Biologi. FMIPA. Universitas


Negeri Yogyakarta.

Sutoyo. 2010. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Buana Sains, 10, 101–106. Dari
https://jurnal.unitri.ac.id/

Toni, A. 2009. Struktur Komunitas Vegetasi dan Stratifikasi Tumbuhan di Hutan Kota
Universitas Indonesia. [Tesis]. Program Studi Biologi, Program Pascasarjana,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia. Depok.

Warsito, H. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai