Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN BOOKLET KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PERDU DI

CANDI PENATARAN KABUPATEN BLITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH:

NIKMATUL NGUYUN

NIM. 12208193102

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

JURUSAN ILMU KEGURUAN

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH

TULUNGAGUNG

JUNI 2022
PENGEMBANGAN BOOKLET KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PERDU DI
CANDI PENATARAN KABUPATEN BLITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun untuk Menyelesaikan Skripsi pada Program Strata Satu (S-1)

Program Studi Tadris Biologi Jurusan Ilmu Keguruan

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

OLEH:

NIKMATUL NGUYUN

NIM. 12208193102

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

JURUSAN ILMU KEGURUAN

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH

TULUNGAGUNG

JUNI 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .....................................................................................................i

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ...........................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................v

1. Latar Belakang ..........................................................................................................1


2. Rumusan Masalah .....................................................................................................2
3. Tujuan Pengembangan ............................................................................................. 2
4. Manfaat Pengembangan ........................................................................................... 3
a. Manfaat Teoritis ....................................................................................................3
b. Manfaat Praktis ......................................................................................................3
5. Asumsi Pengembangan ............................................................................................. 3
6. Spesifikasi Produk .....................................................................................................3
7. Penelitian Terdahulu .................................................................................................4
8. Defenisi Operasional .................................................................................................7
a. Defenisi Konseptual .............................................................................................. 7
b. Definisi Operasional .............................................................................................. 7
9. Sistematika Pembahasan .......................................................................................... 8
10. Landasan Teori ..........................................................................................................8
a. Review Literatur ....................................................................................................8
b. Kerangka Berpikir .................................................................................................9
11. Metode Penelitian ....................................................................................................10
a. Jenis Penelitian ....................................................................................................10
b. Model Pengembangan ......................................................................................... 11
c. Prosedur Pengembangan ..................................................................................... 11
d. Uji Coba Produk ..................................................................................................12
12. Pustaka Sementara ..................................................................................................13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan ........................................................................................................................... 5

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 10

v
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat
tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari beragamnya jenis tumbuh-tumbuhan.
Keanekaragaman tumbuhan yang dimiliki Indonesia harus dilestarikan karena memiliki
peranan dan manfaat yang banyak bagi kehidupan. Salah satu jenis tumbuhan tersebut
yaitu tumbuhan perdu.
Tumbuhan perdu adalah sejenis pohon yang mempunyai tinggi di bawah 6 meter atau
sekitar 20 kaki. Tanaman perdu memiliki bentuk morfologi berbatang kecil, berbentuk
semak rendah, batangnya berkayu, dan bercabang di dekat tanah. 1 Jenis-jenis dari
tumbuhan perdu memiliki banyak kegunaan di lingkungan sekitar. Salah satunya sebagai
tanaman pembatas atau tanaman pagar.2
Salah satu kawasan yang mempunyai keanekaragaman tumbuhan perdu adalah
kawasan Candi Penataran yang berada di Kabupaten Blitar tepatnya di Desa Penataran
Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Candi Penataran merupakan kompleks candi
Hindu terluas di Jawa Timur dengan area taman yang indah berisi berbagai jenis tumbuh-
tumbuhan contohnya tumbuhan perdu.
Berdasarkan pengamatan peneliti, tumbuhan perdu di kawasan Candi Penataran
terlihat cukup banyak, tetapi belum ada penelitian yang berkaitan dengan keanekaragaman
tumbuhan perdu yang ada di Candi Penataran Kabupaten Blitar. Dalam hal tersebut,
identifikasi keanekaragaman tumbuhan perdu sangat diperlukan untuk menentukan jenis-
jenis tumbuhan perdu yang ada di Candi Penataran supaya dapat menambah pengetahuan
mahasiswa terhadap tumbuhan perdu di kawasan di Candi Penataran.
Disamping itu berdasarkan hasil observasi dengan beberapa mahasiswa Tadris Biologi
didapatkan fakta bahwa tidak sedikit mahasiswa yang belum mengetahui tentang
keanekaragaman tumbuhan perdu. Hal tersebut dikarenakan kurangnya ketersediaan buku
pegangan atau sumber belajar yang membahas mengenai tumbuhan perdu. Adapun buku
pegangan atau sumber informasi yang digunakan umumnya hanya memuat banyak tulisan
dengan gambar dan desain yang kurang menarik. Oleh karena itu, untuk mengatasi
permasalahan tersebut dapat diadakan pengembangan media yang didalamnya memuat
materi dan gambar mengenai keanekaragaman tumbuhan perdu. Salah satu media yang
dimungkinkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai keanekaragaman

1
Gian Dika Prasetyo, Identifikasi dan Inventarisasi Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Perdu di Kawasan
Sukma Elang Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Skripsi (Jember: Universitas Muhammadiyah Jember,
2020), hal 2.
2
Dita Oktofisi, Identifikasi Tumbuhan Perdu di Kebun Botani Biologi Fkip Universitas Jambi sebagai
Pengayaan Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan, Artikel Ilmiah (Jambi: Universitas Jambi, 2018), hal 4.
1
tumbuhan perdu adalah media booklet. Booklet merupakan alat bantu atau media, sarana,
dan sumber daya pendukungnya untuk menyampaikan pesan harus menyesuaikan dengan
isi materi yang akan disampaikan. Informasi dalam booklet ditulis dalam bahasa yang
ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Booklet juga
dimaksudkan untuk menarik perhatian, dan dicetak dalam kertas yang baik dalam usaha
membangun citra baik terhadap layanan yang disediakan.3 Penelitian terkait juga pernah
dilakukan oleh Septy Marleni yang menunjukkan bahwa pengembangan media booklet
pembelajaran layak digunakan, efektifitas media yang dikembangkan terkategori efektif
dilihat dari lembar observasi.4
Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan penelitian dan pengembangan dengan
judul “Pengembangan Booklet Keanekaragaman Tumbuhan Perdu di Candi Penataran
Kabupaten Blitar Sebagai Sumber Belajar” karena sejauh ini belum di peroleh informasi
atau data awal tentang keanekaragaman tumbuhan perdu di Candi Penataran.

2. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana keanekaragaman tumbuhan perdu di Candi Penataran Kabupaten Blitar?
b. Bagaimana kelayakan pengembangan booklet hasil dari penelitian keanekaragaman
tumbuhan perdu di Candi Penataran Kabupaten Blitar?
c. Bagaimana keefektifan bahan ajar booklet untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa Tadris Biologi?

3. Tujuan Pengembangan
Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah :
a. Mendeskripsikan keanekaragaman tumbuhan perdu di Candi Penataran Kabupaten
Blitar.
b. Mendeskripsikan kelayakan pengembangan booklet hasil dari penelitian
keanekaragaman tumbuhan perdu di Candi Penataran Kabupaten Blitar.
c. Mendeskripsikan keefektifan bahan ajar booklet untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa Tadris Biologi.

4. Manfaat Pengembangan

3
Nada Nahria, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Booklet pada Materi Hidrolisis Garam di MA
Babun Najah Banda Aceh, Skripsi (Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2019), hal 18.
4
Septy Marleni, Pengembangan Media Booklet sebagai Sumber Belajar Bagi Siswa Menengah Atas, Skripsi
(Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021), hal. 65-69.
2
Pengembangan ini diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
a. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi
atau sumber belajar tentang tanaman perdu.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk:
1) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumber referensi untuk penelitian
selanjutnya dan untuk menambah pengalaman bagi peneliti dalam melakukan
penelitian.
2) Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mahasiswa yang sedang menempuh
mata kuliah anatomi dan morfologi sebagai sumber referensi, rujukan dan
menambah wawasan.
3) Bagi Dosen
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan atau bahan ajar
pendukung dalam pembelajaran bagi dosen.
4) Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai
tanaman perdu.
5) Bagi Lembaga
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumber informasi mengenai
keanekaragaman tanaman perdu di Candi Penataran Kabupaten Blitar.

5. Asumsi Pengembangan
Produk pengembangan ini diasumsikan sebagai berikut:
a. Mudah dipelajari oleh mahasiswa maupun semua kalangan.
b. Dapat menambah pengetahuan mengenai tanaman perdu.
c. Menggunakan kalimat yang sederhana, mudah dipahami dan disertai gambar-gambar
pendukung.

6. Spesifikasi Produk
Adapun spesifikasi produk pengembangan adalah:
a. Produk berupa booklet.
3
b. Booklet berisi tentang keanekaragaman tanaman perdu.
c. Desain booklet menggunakan aplikasi canva.
d. Booklet berupa hardfile.
e. Pembuatan booklet berdasarkan standar pedoman pembuatan booklet oleh perpusnas
RI.
f. Isi materi booklet diambil dari berbagai referensi buku, jurnal penelitian terdahulu, dan
sumber lain yang relevan.
g. Gambar yang digunakan dalam booklet adalah gambar dokumentasi pribadi dan
referensi lainnya.

7. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan antara lain:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Dienny R. Rahmani dan Wahyunah pada tahun 2018,
tentang “ Seleksi Tumbuhan Perdu sebagai Alternatif Penyusun Vegetasi Ruang Hijau
Permukiman”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 6 jenis tumbuhan
perdu yaitu jenis Octhicharis, Sauropus, Ficus, Melastoma, Chombrateceae dan
Cassia. Tumbuhan perdu yang memenuhi kriteria baik secara ekologis maupun
preferensi masyarakat adalah jenis Chombrateceae dan Cassia sehingga cocok untuk
ruang hijau pribadi dan komunal. Sedangkan yang hanya memenuhi kriteria ekologis
adalah jenis Sauropus dan Ficus sehingga cocok untuk alternatif ruang hijau
komunal.5
b. Penelitian yang dilakukan oleh Musyawir, dkk. pada tahun 2021, tentang “
Keanekaragaman Tumbuhan Herba dan Perdu pada Jalur Pendakian Lembah Ramma
di Gunung Bawakaraeng Kabupaten Gowa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ditemukan 24 spesies terdiri dari 19 tumbuhan herba dan 5 tumbuhan perdu.
Keanekaragaman tumbuhan herba tergolong sedang dan tumbuhan perdu tergolong
tergolong rendah pada jalur pendakian Lembah Ramma di Gunung Bawakaraeng
Kabupaten Gowa. 6
c. Penelitian yang dilakukan oleh Gian Dika Prasetyo pada tahun 2020, tentang “
Identifikasi dan Inventarisasi Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Perdu di Kawasan
Sukma Elang Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tumbuhan perdu memiliki tingkat keanekaragaman yang sedang dengan pola

5
Dienny R. R. dan Wahyunah (2018), Seleksi Tumbuhan Perdu sebagai Alternatif Penyusun Vegetasi Ruang
Hijau Permukiman. Jurnal Teknik Lingkungan, 4(1), hal 63.
6
Musyawir, dkk (2021), Keanekaragaman Tumbuhan Herba dan Perdu pada Jalur Pendakian
Lembah Ramma di Gunung Bawakaraeng Kabupaten Gowa. Jurnal Inovasi Pendidikan dan Sains, 2(1), 2-4.
4
distribusi yang mengelompok, seragam dan acak. Beberapa lahan gundul akan
ditumbuhi tumbuhan perdu dengan biomasa yang banyak. Kirinyuh menjadi tumbuhan
perdu paling dominan.7
d. Penelitian yang dilakukan oleh Septy Marleni pada tahun 2021, tentang “
Pengembangan Booklet sebagai Sumber Bagi Siswa Menengah Atas”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengembangan media booklet pembelajaran layak digunakan,
efektifitas media yang dikembangkan terkategori efektif dilihat dari lembar observasi
aktivitas siswa.8
e. Penelitian yang dilakukan oleh Ety Setyaningsih pada tahun 2019, tentang
“Pengembangan Media Booklet Berbasis Potensi Lokal Kalimantan Barat pada Materi
Kenekaragaman Hayati pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media booklet yang dikembangkan valid dan
mendapatkan respon sangat positif dari siswa dan guru.9
Tabel 1. Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
dilakukan

Nama
No Persamaan Perbedaan Orisinalitas
Peneliti/Tahun
1. Dienny dan Objek yang diteliti Lokasi dan metode Pengembangan
Wahyunah/2018 sama yaitu yang digunakan booklet
tumbuhan perdu. untuk penelitian keanekaragaman
berbeda. tumbuhan perdu
menggunakan
model
pengembangan
ADDIE.
2. Musyawi/2021 Memiliki tujuan - Objek yang dikaji Pengembangan
yang sama yaitu tidak hanya booklet
mendeskripsikan tumbuhan perdu keanekaragaman
keanekaragaman saja tetapi tumbuhan perdu
tumbuhan perdu. tumbuhan herba menggunakan
juga. model
- Lokasi dan pengembangan
metode yang ADDIE.
digunakan untuk
penelitian
berbeda.

7
Gian Dika Prasetyo, Identifikasi dan Inventarisasi Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Perdu di Kawasan
Sukma Elang Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Skripsi (Jember: Universitas Muhammadiyah Jember,
2020), hal 26-49.
8
Septy Marleni, Pengembangan Media Booklet sebagai Sumber Belajar Bagi Siswa Menengah Atas, Skripsi
(Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021), hal. 65-69.
9
Ety Setyaningsih, Pengembangan Media Booklet Berbasis Potensi Lokal Kalimantan Barat pada Materi
Kenekaragaman Hayati pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, Skripsi (Pontianak:
Universitas Muhammadiyah Pontianak, 2019), hal. 64.
5
3. Gian Dika Objek yang diteliti - Lokasi penelitian Pengembangan
Prasetyo /2020 sama yaitu berbeda. booklet
tumbuhan perdu. - Jenis penelitian keanekaragaman
berbeda karena tumbuhan perdu
pada penelitian menggunakan
Gian Dika model
Prasetyo pengembangan
menggunakan ADDIE.
jenis penelitian
deskriptif
kuantitatif.
- Penelitian Gian
Dika Prasetyo
tidak
mengembangkan
media apapun.
4. Septy Marleni - Mengembangkan - Materi booklet Pengembangan
/2021 media yang sama yaitu booklet
yaitu booklet. Pterydophyta. keanekaragaman
- Bertujuan sama, - Subjek penelitian tumbuhan perdu.
mengetahui yaitu siswa kelas
keefektifan media X di SMAN 4
pembelajaran Batanghari.
yang akan
dikembangkan.
- Mengembangkan
media yang sama
berupa booklet
dan
menggunakan
model
pengembangan
ADDIE.
5. Ety Mengembangkan - Materi booklet Pengembangan
Setyaningsih media yang sama yaitu booklet
/2019 yaitu booklet. keanekaragaman keanekaragaman
hayati. tumbuhan perdu
- Subjek penelitian menggunakan
yaitu siswa kelas model
X di SMA pengembangan
Muhammadiyah 1 ADDIE.
Pontianak.
- Model
pengembangan
berbeda, karena
pada penelitian
Ety Setyaningsih
menggunakan
model Borg and
Gall.

6
8. Defenisi Operasional
Pada bagian ini akan dijelaskan definisi istilah secara konseptual dan operasional.
a. Defenisi Konseptual
1) Pengembangan
Pengembangan adalah suatu proses untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk-produk yang akan digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.10
2) Booklet
Booklet merupakan media pembelajaran yang memiliki tampilan isi yang
lebih dominan gambar dari pada tulisan. Gambar memiliki bahasa umum yang
dapat dimengerti dan dinikmati dimanapun dan oleh siapapun.11
3) Tumbuhan perdu
Tumbuhan perdu adalah jenis tumbuhan berkayu yang memiliki cabang-
cabang yang banyak dan tidak tergolong tumbuhan semusim.12
4) Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan acuan atau referensi
yang menghasilkan pengalaman belajar bagi peserta didik.13
b. Definisi Operasional
1) Pengembangan
Pengembangan adalah suata cara untuk mengembangkan suatu produk yang
akan digunakan dalam pembelajaran.
2) Booklet
Booklet adalah suatu media cetak yang tersusun dari gambar dan informasi
secara ringkas dan juga penting dengan bahasa yang mudah untuk dipahami.
3) Tanaman perdu
Tanaman perdu adalah tumbuhan yang memiliki batang berkayu yang terdiri
dari banyak cabang.
4) Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang digunakan peserta didik sebagai
acuan untuk belajar sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami suatu
hal ketika proses pembelajaran berlangsung.

10
Nada Nahria, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Booklet Pada Materi Hidrolisis Garam Di Ma
Babun Najah Banda Aceh, Skripsi (Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2019), hal 8.
11
Nada Nahria, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Booklet Pada Materi Hidrolisis Garam Di Ma
Babun Najah Banda Aceh, Skripsi (Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2019), hal 20.
12
Dienny R. R. dan Wahyunah (2018), Seleksi Tumbuhan Perdu sebagai Alternatif Penyusun Vegetasi
Ruang Hijau Permukiman. Jurnal Teknik Lingkungan, 4(1), hal 57.
13
Satrianawati.2018.Media dan Sumber Belajar.(Yogyakarta) Deepublish. Hal.23
7
9. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam proposal penelitian pengembangan ini dibagi menjadi
dua, yaitu bagian awal dan isi. Pada bagian awal meliputi halaman sampul, halaman judul,
halaman pengesahan, dan daftar isi.
Pada bagian inti meliputi 12 bagian yaitu: 1) Latar Belakang Masalah, 2) Rumusan
Masalah, 3) Tujuan Pengembangan, 4) Manfaat Pengembangan, 5) Asumsi
Pengembangan, 6) Spesifikasi Produk, 7) Penelitian Terdahulu, 8) Definisi Operasional,
9) Sistematika Pembahasan, 10) Landasan Teori, 11) Metode Penelitian, dan 12) Pustaka
Sementara.

10. Landasan Teori


a. Review Literatur
1) Tinjauan tentang Tanaman Perdu
Tumbuhan perdu adalah sejenis pohon yang mempunyai tinggi di bawah 6
meter atau sekitar 20 kaki. Tanaman perdu memiliki bentuk morfologi berbatang
kecil, berbentuk semak rendah, batangnya berkayu, dan bercabang di dekat tanah.
Keberadaan tumbuhan perdu merupakan indikator hutan masih rimbun, tumbuhan
perdu biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias, seperti bonsai dan lain-lain..14
2) Tinjauan tentang Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan materi pembelajaran kepada peserta didik. Media pembelajaran
mencakup semua yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.15
3) Tinjauan tentang Booklet
Booklet adalah media cetak atau cetakan yang berisi gambar atau tulisan (lebih
dominan) yang bentuknya buku kecil setebal 10-25 halaman, dan paling banyak 50
halaman. Ukuran buku untuk pembuatan booklet tidak ada, agar tidak membuang
banyak kertas biasanya disesuaikan dengan ukuran standar kertas seperti A4, A5,
dan lain-lain. Booklet merupakan sebuah buku kecil, dengan bentuk, ukuran, dan
halaman yang lebih kecil dan sedikit dari buku pada umumnya yang memiliki

14
Gian Dika Prasetyo, Identifikasi dan Inventarisasi Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Perdu di Kawasan
Sukma Elang Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Skripsi (Jember: Universitas Muhammadiyah Jember,
2020), hal 2.
15
Perwita,Fitri.2015. Pengembangan Katalog Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran Biologi Pada Materi
Plantae di Sma N 7 Semarang. Skripsi. Semarang: UNS. Hal. 5
8
halaman yang banyak. Booklet merupakan bentuk fisiknya menyerupai buku yang
tipis dan lengkap informasinya, yang memudahkan media tersebut untuk. Booklet
merupakan kelompok media teknologi cetak. Booklet ini menjadi media
pendamping untuk kegiatan pembelajaran di kelas dan diharapkan bisa
meningkatkan karakter pembelajaran peserta didik. Unsur-unsur tersebut bila
ditata dengan baik akan menimbulkan daya tarik, memudahkan dalam memahami
pesan dan menimbulkan kesan akrab sehingga akan menimbulkan minat bagi yang
membacanya.16
b. Kerangka Berpikir
Kawasan wisata Candi Penataran adalah kompleks candi terbesar dan terbaik di
Jawa Timur yang berada di Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.
Candi Penataran terletak pada 450 m dpl di kaki Gunung Kelud yang daerahnya
mempunyai suhu rata. Candi ini terletak di sebelah utara Kota Blitar berjarak 12 km
dari kota dengan akses yang mudah menuju lokasi. Kawasan Candi Penataran ini
beroprasi mulai pukul 08.00- 17.00 WIB. Pada area taman Candi Penataran terdapat
beragam jenis tumbuhan salah satunya tumbuhan perdu. Berdasarkan pengamatan dari
peneliti, tumbuhan perdu di kawasan Candi Penataran terlihat cukup banyak, tetapi
belum ada penelitian yang berkaitan dengan keanekaragaman tumbuhan perdu yang
ada di Candi Penataran Kabupaten Blitar. Dalam hal tersebut, identifikasi tentang
keanekaragaman tumbuhan perdu sangat diperlukan untuk menentukan jenis-jenis
tumbuhan perdu yang ada di Candi Penataran supaya dapat menambah pengetahuan
mahasiswa terhadap tumbuhan perdu di kawasan di Candi Penataran.
Disamping itu berdasarkan hasil observasi dengan beberapa mahasiswa Tadris
Biologi didapatkan fakta bahwa tidak sedikit mahasiswa yang belum mengetahui
tentang keanekaragaman tumbuhan perdu. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
ketersediaan buku pegangan atau sumber belajar yang membahas mengenai tumbuhan
perdu. Adapun buku pegangan atau sumber informasi yang digunakan umumnya
hanya memuat banyak tulisan dengan gambar dan desain yang kurang menarik. Oleh
karena itu, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian keanekaragaman
tumbuhan perdu di Candi Penataran Kabupaten Blitar. Hasil dari penelitian ini akan
dikembangkan menjadi sebuah produk berupa booklet yang dapat digunakan sebagai
tambahan referensi mahasiswa tadris biologi yang sedang menempuh mata kuliah

16
Ety Setyaningsih, Pengembangan Media Booklet Berbasis Potensi Lokal Kalimantan Barat pada Materi
Kenekaragaman Hayati pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, Skripsi (Pontianak:
Universitas Muhammadiyah Pontianak, 2019), hal. 11.
9
anatomi dan morfologi tumbuhan. Berdasarkan permasalah diatas, dapat disusun
kerangka karangan berfikir sebagai berikut:

Kawasan Candi Penataran terletak di


Desa Penataran Kecamatan Nglegok
Kabupaten Blitar

Kurangnya pendataan tentang Mahasiswa Tadris Biologi


keanekaragaman tumbuhan masih kurang mengetahui
perdu di Kawasan Candi tentang keanekaragaman
Penataran Blitar, sehingga tumbuhan perdu
perlu pendataan mengenai
keanekaragaman tumbuhan
perdu

Perlu penelitian dan pengembangan


sumber belajar

Pengembangan media pembelajaran


berupa booklet keanekaragaman
tumbuhan perdu dari hasil penelitian

Diharapkan dihasilkan booklet yang


layak dan dapat menambah
pengetahuan mahasiswa

Gambar 1. Kerangka Berfikir

11. Metode Penelitian


a. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Jenis penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan dan
menghasilkan suatu produk baru. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah
media pembelajaran berupa booklet keanekaragaman tanaman perdu.
10
b. Model Pengembangan
Dalam penelitian ini model pengembangan yang digunakan yaitu model ADDIE.
Dalam model penelitian ADDIE terdiri dari 5 tahapan yaitu, analisis (analysis), desain
(design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi
(evaluation). Peneliti memilih model pengembangan ini karena model ini cukup
sederhana dan sistematis, sehingga mudah dan cocok digunakan untuk pembelajaran.
c. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan model ADDIE terdiri dari Analysis, Design,
Development, Implementation, dan Evalution.
1) Analysis/ analisis
Analisis dilakukan dengan cara menganalisis kajian-kajian pustaka, penelitian
terdahulu dan sumber lainnya yang relevan mengenai penelitian pengembangan
media pembelajaran booklet keanekaragaman tanaman perdu yang dapat
digunakan bagi mahasiwa sebagai sumber belajar, tambahan informasi maupun
referensi media pembelajaran pada mata kuliah anatomi dan morfologi tumbuhan.
2) Design/desain
a) Lokasi Untuk Identifikasi
Identifikasi keanekaragaman tanaman perdu berlokasi di kawasan Wisata
Candi Penataran. Tepatnya di Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten
Blitar.
b) Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera handphone, alat
tulis, kertas hvs/manila putih dan penggaris. Sedangkan bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah berbagai sampel tanaman perdu.
c) Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini terbagi menjadi dua yakni sumber data
primer dan sumber data sekunder.
- Sumber data primer merupakan sumber data yang didapat langsung oleh
peneliti tanpa adanya perantara. Peneliti melakukan metode survey dan
observasi secara langsung untuk mendapatkan data atau informasi yang
dibutuhkan.
- Sumber data sekunder merupaan sumber data yang didapat melalui
perantara. Dalam hal ini penulis mendapatkan informasi berupa buku,
jurnal maupun media lain mengenai informasi yang dibutuhkan.
d) Populasi dan Sampel
11
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh jenis tanaman yang ada
dikawasan Wisata Candi Penataran Blitar. Sedangkan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tanaman perdu yang ditemui melalui observasi.
e) Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel meliputi analisis
kondisi lingkungan serta pengelompokan tanaman perdu.
f) Instrumen untuk Identifikasi
Untuk mengidentifikasi jenis tanaman perdu, peneliti menggunakan
bantuan web mengenai mengidentifikasi taksonomi dengan ITIS (Integrated
taxonomic Information System), sumber referensi lain maupun bertanya kepada
orang yang dianggap lebih ahli dalam bidang ini.
g) Teknik Analisis data
Teknik analisis data meliputi perhitungan indeks keanekaragaman
menggunakan rumus perhitungan indeks keanekaragaman Shannon-Winner.
h) Desain/Storyboard Booklet
Pada bagian desain ini akan dimuat bagain-bagian apa saja yang akan
dikembangkan dalam booklet. Setelah rancangan itu rancangan akan dibuat
melalui storyboard sebagai panduan dalam pengembangan produk.
3) Development/Pengembangan
Dalam tahap development atau pengembangan ini dilakukan pengembangan
sesuai dengan desain yang telah dibuat. Kemudian hasil produk akan divalidasi
oleh ahli materi dan ahli media.
4) Implementation/Implementasi
Pada tahap implementasi produk yang telah dihasilkan akan di uji coba. Subjek
uji coba adalah mahasiswa Tadris Biologi yang sudah menempuh mata kuliah
Anatomi dan Morfologi Tumbuhan. Uji coba dilakukan dengan memberikan pre-
test dan post-test.
5) Evaluation/Evaluasi
Pada tahap evaluasi ini dilakukan evaluasi terhadap produk yang
dikembangkan yaitu booklet. Tahap evaluasi ini bertujuan untuk melihat apakah
masih ada perbaikan atau produk sudah siap untuk diseminasikan secara luas.
d. Uji Coba Produk
Uji coba digunakan untuk melihat tingkat keefektifan, efisiensi dan daya tarik
booklet keanekaragaman tanaman perdu. Uji coba produk meliputi:
1) Desain Uji Coba
12
Uji coba produk diberikan kepada mahasiswa yang telah mengisi angket
kebutuhan bahan ajar yang didalamnya terdapat beberapa pertanyaan dasar terkait
tanaman perdu (pre-test). Kemudian setelah produk selesai dibuat, file produk
akan diberikan kepada mahasiswa melalui whatsapp. Setelah itu mereka diberikan
angket kembali untuk melihat pengetahuan setelah mempelajari booklet (post-
test).
2) Subyek Uji Coba
Subjek uji coba pada penelitian ini adalah mahasiswa tadris biologi. Lalu
mahasiswa yang dijadikan untuk sampel adalah mahasiswa yang telah diberikan
angket pengetahuan awal (pre-test). Subjek uji coba diperoleh dengan
memberikan angket pengetahua awal dengan google form yang diberikan melalui
whatsapp.
3) Jenis data
Hasil penilaian dari angket akan direpresentasikan kedalam data rasio.
Penggunaan data rasio karena hasil dari angket pre-test maupun post-test akan
bernilai 1-100. Sehingga jenis data yang paling sesuai adalah data rasio.
4) Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data meliputi lembar validasi, keterbacaan, dan angket
pengetahuan yang dibuat dengan aplikasi google form yang dikirim melalui media
sosial berupa whatsapp.
5) Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dari hasil pre-test dan post-tes kemudian diolah
dan dianalisis dengan analisis statistika menggunakan uji-t dengan bantuan
software statistika atau SPSS 16. Uji-t yang digunakan disini adalah uji-t
berpasangan (Paired t-test), yakni salah satu pengujian hipoesis dimana data yang
digunakan tidak bebas (berpasangan).

12. Pustaka Sementara

Fitri, P. 2015. Pengembangan Katalog Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran Biologi


pada Materi Plantae di SMAN 7 Semarang. Skripsi. Semarang: UNS.
Marleni, S. 2021. Pengembangan Media Booklet sebagai Sumber Belajar Bagi Siswa
Menengah Atas. Skripsi. Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.

13
Musyawir, dkk. 2021. Keanekaragaman Tumbuhan Herba dan Perdu pada Jalur
Pendakian Lembah Ramma di Gunung Bawakaraeng Kabupaten Gowa. Jurnal Inovasi
Pendidikan dan Sains. 2(1): 1-5.
Nahria, N. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Booklet pada Materi
Hidrolisis Garam di MA Babun Najah Banda Aceh. Skripsi. Banda Aceh: Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
Oktofisi, D. 2018. Identifikasi Tumbuhan Perdu di Kebun Botani Biologi Fkip Universitas
Jambi sebagai Pengayaan Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan. Artikel Ilmiah. Jambi:
Universitas Jambi.
Prasetyo, G. D. 2020. Identifikasi dan Inventarisasi Keanekaragaman Hayati Tumbuhan
Perdu di Kawasan Sukma Elang Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Skripsi.
Jember: Universitas Muhammadiyah Jember.
Rahmani, D. R. dan Wahyunah. 2018. Seleksi Tumbuhan Perdu sebagai Alternatif
Penyusun Vegetasi Ruang Hijau Permukiman. Jurnal Teknik Lingkungan. 4(1): 56-64.
Satrianawati. 2018. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish.
Setyaningsih, E. 2019. Pengembangan Media Booklet Berbasis Potensi Lokal Kalimantan
Barat pada Materi Kenekaragaman Hayati pada Siswa Kelas X di SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak. Skripsi. Pontianak: Universitas Muhammadiyah
Pontianak.

14

Anda mungkin juga menyukai