Anda di halaman 1dari 14

"PROPOSAL BUDIDAYA IKAN GABUS"

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Kewirausahaan

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
Antika Cahyani 11194561920039
Dwiti Hikmah Sari 11194561920044
I Putu Suparlika 11194561920050
Risma 11194561920061
Siti Muhibbah 11194561920069
Zelin Resiana Putri 11194561920071
Zhikri Samudera A 11194561920072

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2019

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
RINGKASAN..................................................................................................................iii
ANALISIS SWOT............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN..............................................................................5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...............................................................6

ii
RINGKASAN

Usaha ikan gabus merupakan usaha yang bergerak di bidang pemasaran


ikan air tawar, mengingat kebutuhan pasar yang semakin meningkat dan juga
suplai dari nelayan yang masih tergolong minim, kami memberanikan diri intuk
terjun kedalam usaha ini demi memenuhi kebutuhan pasar di daerah Banjarmasin.
Usaha budidaya ikan gabus ini menjadi usaha yang diharapkan mampu menjadi
penopang perekomomian keluarga dan juga para pekerja yang turut adil dalam
melancarkan bisnis yang berlatar belakang pembudidayaan ini. Usaha ini
memiliki sumberdaya manusia dalam hal manajerial, pengembangan, dan teknis
lapangan yang meliputi pembibitan, perawatan, dan pemasaran. Mengenai
pemasaran, tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengingat kami pembudidaya
ikan gabus yang ada di Banjarmasin. Selain itu kandungan gizi ikan gabus yang
sangat tinggi memberi nilai lebih terhadap prospek usaha kami. Selain itu, kami
meyakini mampu menguasai pasar mengingat suplai ikan gabus hanya dari
penangkapan di alam yang efisiesinya terbatas.

iii
ANALISIS SWOT

BUDIDAYA IKAN GABUS

Konsep yang ditawarkan adalah Budidaya Sehat Ikan Gabus dan Pendekatan
yang dilakukan dengan analisis SWOT
Strengths (kekuatan)
1. Hampir tidak ada budaya ikan gabus di kota Banjarmasin sehingga menjadi
peluang usaha yang besar bagi kami. Serta khasiat yang banyak dalam
kandungan ikan gabus yang masih kurang dimanfaatkan masyarakat
banjarmasi
2. Meningkatkan kesehatan
3. Dan pastinya halal
Weaknesses (kelemahan)
1. Kurangnya informasi kesehatan tentang pentingnya khasiat albumin pada
ikan gabus untuk penyembuhan luka, sehingga kurangnya minat masyarakat
untuk membelinya.
2. Kurangnya modal untuk memulai usaha
3. Sulitnya mencari bibit ikan gabus di Banjarmasin
Opportunities (peluang)
1. Sangat jarang masyarakat banjarmasin membudidayakan ikan gabus
sehingga menjadi peluang besar untuk para pengusaha
2. Daya saing yang sangat minim
3. Kandungan albumin yang banyak manfaatnya sehingga banyak orang yang
membutuhkan
Threats (ancaman)
1. Pencurian ikan
2. Gagal dalam pengelolaan
3. Bibit ikan gabus sulit didapat
4. Jika dimusim penghujan air sering meluap sehingga berisiko besar untuk
ikan keluar dari tambak
Rekomendation (rekomendasi)
Berdasarkan analisis SWOT yang kami dapat,kami menawarkan program
berupa Budidaya Ikan Gabus yang kandungan albuminnya banyak manfaatnya
terutama untuk penyembuhan luka. Serta ikan gabus sangat mudah di dapat di
kota Banjarmasin.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Ketersediaan lahan budi daya jenis ikan konsumsi air tawar di Indonesia
memberikan peluang besar bagi masyarakat bahkan pengusaha untuk
mengembangkan budi daya ikan gabus. Permintaan dan kebutuhan pasar lokal
maupun luar negeri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya nilai
produksi budidaya Channa striata tiap tahunnya.
Sejak ratusan bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu, masyarakat atau
penduduk Kalimantan Selatan, termasuk Kota Banjarmasin telah
memanfaatkan Iwak Haruan dan berbagai jenis ikan serta hasil sungai lainnya
sebagai sumber pangan karena Iwak Haruan termasuk “kebutuhan pokok”
masyarakat Kalimantan Selatan. Bagaimana tidak, setiap pagi hamper
semua Urang Banjar biasa melakukan ritual pagi dengan memanfaatkan
Iwak Haruan,  yaitu sarapan pagi dengan menu nasi kuning khas Banjar yang lauk
utamanya Iwak Haruan masak habang. Besarnya kebutuhan harian masyarakat
Kalimantan Selatan terhadap ikan yang bisa berjalan dan bertahan hidup relatif
lama meskipun tanpa air ini, menjadikannya komoditas bernilai ekonomi tinggi,
sehingga pemuliaan dan pelestarian Iwak Haruan  sekarang semakin marak di
Kalimantan Selatan.
Segudang manfaat yang dikandung oleh Iwak Haruan  pasti akan
membuatnya sehat, kuat, bugar dan perkasa. Semua jenis ikan merupakan sumber
protein yang baik untuk tubuh kita, begitu juga
dengan Iwak Haruan. Hebatnya, kandungan protein Iwak Haruan mencapai
25,5% per 100 gramnya. Coba bandingkan dengan kandungan protein daging
ayam yang hanya 18,2 gram, daging sapi hanya 18,8 gram, sedangkan telur hanya
mengandung protein 12,8 gram. Begitu juga dengan berbagai jenis ikan yang
sering kita konsumsi, seperti ikan bandeng (20,0%), ikan mas (16,0%), ikan kakap
(20,0%), maupun ikan sarden (21,1%). Selain kandungan protein yang tinggi,
daging Iwak Haruan juga mengandung beberapa zat yang penting
bagi kesehatan seperti, Albumin (6.224 g), Zinc (1,7412 mg), Kalori (69 kalori),
Lemak (1,7 gram), Besi (0,9 miligram), Kalsium (62 miligram), Fosfor 76

1
(miligram), Vitamin A (150 miligram), Vitamin B (0,04 miligram), omega 3 dan
Air (69 gram). Albumin merupakan salah satu protein penting bagi tubuh manusia
yang diproduksi organ hati dan dilepaskan secara terus menerus ke dalam darah.
Albumin berperan mengatur tekanan osmotik darah hingga menjaga
keseimbangan cairan dalam tubuh. Dan salah satu fungsi utamanya, yaitu
semacam alat penyalur nutrisi ke seluruh tubuh. Di tubuh, asupan nutrisi yang
tinggi sekalipun bisa tak bermanfaat bila tidak tersalur dengan baik. Pemenuhan
nutrisi merupakan kunci diet seimbang yang baik bagi kesehatan, di samping
berolahraga. Dalam sehari, lanjutnya, kita perlu memperhatikan kebutuhan
karbohidrat maksimal 1300 kalori, lemak 300 kalori dan protein mencapai 50-60
gram. Karenanya, keberadaan albumin yang mampu mengubah protein menjadi
plasma protein dalam darah, membuat kandungan nutrisi dalam ikan gabus jauh
lebih optimal diserap tubuh. Dengan demikian, ikan gabus yang memiliki
kandungan albumin melimpah bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Manfaat Ikan Haruan antara lain mempercepat penyembuhan luka,
Mengatasi kurang gizi, membentuk dan memelihara otot, menjaga keseimbangan
cairan dalam tubuh, nutrisi untuk pertumbuhan, mengatasi hipoalbuminemia.,
nutrisi ibu hamil, menambah berat badan, bagus untuk penderita diabetes.
Kota Banjarmasin adalah ibukota provinsi Kalimantan selatan.
Banjarmsin yang dijuluki kota seribu sungai ini memiliki wilayah seluas 98,46
km2 yang luas wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang terdiri dari
sekitar 25 buah pulau kecil (delta) yang dipisahkan oleh sungai-sungai di
antaranya pulau Tatas, pulau kelayan, pulau rantau keliling, pulau intan dan lain-
lain.
Kondisi geografis Banjarmasin yang berada pada daerah rawa dengan
ketinggian 0.16 meter dibawah permukaan laut menjadikan kota ini dialiri ratusan
sungai beasr maupun kecil. Sejarah kota memperlihatkan sungai merupakan pusat
pertumbuhan, agar tempat budidaya ikan.
Tempat yang kami pilih untuk membuat tambak ikan haruan yaitu di
Banjarmasin, karena di Banjarmasin merupakan penghasil ikan hauran.

2
BAB II

TARGET DAN LUARAN

Jasa pelayanan yang kami tawarkan yaitu usaha pembudidayaan ikan


gabus yang memiliki banyak manfaat baik dari segi nilai ekonomisnya maupun
manfaat dalam bidang kesehatan dan menjadi tren pasar yang sangat
menggembirakan bagi para pembudidaya, mengingat harga di pasaran yang relatif
tinggi, pembiakan dan perawatan yang mudah, dan juga digemari masyarakat dari
berbagai kalangan. Dengan harga tersebut, kami menargetkan konsumen yaitu
kalangan menengah keatas, namun tidak menutup kemungkinan pula kalangan
bawah juga menjadi konsumen kami. Dalam usaha ini, produk yang kami
tawarkan yaitu berupa ikan gabus yang masih dalam keadaan segar dengan
perkiraan berat per ekornya ¼ kg, artinya dalam 1 kg terdiri dari 4 ekor ikan
gabus dengan kisaran usia 4-6 bulan. Untuk harga per kilogramnya standar pasar
adalah Rp 65.000,-. Jika pembeli mengambil langsung di tempat pembudidayaan,
kami tawarkan harga senilai Rp 60.000,- per kilogramnya, kepada distributor
dengan minimum pembelian 50 kg dengan harga Rp 55.000,- per kilogramnya
mengingat biaya kirim ke pasar yang tidaklah murah.

Manfaat jasa pelayanan yang kami tawarkan pada segi kesehatan yaitu
kandungan pada ikan gabus yaitu albumin. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan terungkap bahwa ikan gabus memiliki kandungan albumin tertinggi
dibandingkan ikan laut dan ikan air tawar lainnya seperti ikan patin dan ikan
gurami. Albumin merupakan salah satu jenis protein penting yang diperlukan
tubuh manusia setiap hari bahkan dalam proses penyembuhan luka..Selain itu,
albumin dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit terutama yang
disebabkan berkurangnya jumlah protein darah, seperti luka bakar, patah tulang,
pasca operasi, dan infeksi paruparu. Terkait kandungan albumin yang terdapat ada
ikan gabus, diperoleh data bahwa kandungan albumin ikan gabus jantan sebesar
6,7% lebih rendah dibanding ikan gabus betina yang memiliki kadar albumin
8,2%. Ketersediaan nutrisi dalam rangka memperbaiki gizi masyarakat Indonesia
tanpa menggunakan biaya besar (Moedjiharto, 2008). Tingginya kandungan
protein dari ikan gabus dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gizi buruk. Gizi

3
buruk ditandai dengan rendahnya kadar albumin, berada di bawah kadar normal
3,5--5,5 g/dl (Suprayitno, 2008).

Usaha ini terletak di kota Banjarmasin, yang menjadi lalu lintas terbesar
kota ini, karena menjadi salah satu jalan menuju perkantoran. Dengan lokasi yang
sangat strategis ini, konsumen kami yang dalam golongan pegawai negeri menjadi
sasaran produk kami yang berupa ikan gabus. Untuk pemasarannya, ada dua
alternatif yang bisa kami lakukan, yaitu dengan menjualnya langsung di pasar atau
menunggu distributor yang datang mengambil produk kami. Keduanya jika
dikalkulasikan memiliki keuntungan yang identik, jika kita menyetok kepada
distributor tentu potongan harga pasar diberlakukan, dan jika kita menjual sendiri
di pasar akan ada biaya lagi untuk sewa stand di pasar, dan itu membutuhkan kerja
dua kali dan kurang efisien. Atas dasar itulah kami memilih agar distributor yang
mengambilnya langsung ditempat kami.

Jasa pelayanan yang kami tawarkan adalah budidaya ikan gabus yang bergerak
dibidang kesehatan. Tujuan dari membuat sebuah inovasi terbaru yang kami
rancang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya wilayah kota
Banjarmasin. Mewujudkan program inovasi terbaru kami bekerjasama dengan
pihak Farmasi di Banjarmasin dan dinas kesehatan kota Banjarmasin.

Pelayanan yang kami berikan berupa :


1. Tambak ikan gabus
2. Kolaborasi dengan kefarmasian untuk pembuatan ekstrak ikan gabus

4
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Usaha budidaya ikan gabus ini direncanakan memiliki 4 buah kolam


memanjang yang bisa disekat menjadi tiga ruang. Sehingga dengan bibit 24.000
ekor ditempatkan ke 12 ruang, dengan jarak setiap ruangnya selama satu bulan,
hal itu memungkinkan pemanenan setiap bulannya. Karena kami tidak
memasarkannya di pasar, maka kami akan memanennya ketika distributor atau
pembeli datang, hal itu memungkinkan kualitas kesegaran ikan gabus kami tetap
terjaga.

Dalam usaha pembudidayaan ikan gabus ini mempekerjakan 5 orang


dengan kamampuan rata-rata yaitu pembibitan dan pemeliharaan. Bagian
pembibitan berkaitan dengan pengawinan induk ikan gabus dan menghasilkan
benih ikan gabus yang berkualitas, untuk bagian pemeliharaan berkaitan dengan
pengelolaan kolam yang meliputi pengkondisian pH air, pemberian pupuk, kapur,
dan pemberian makan ikan gabus. Untuk tenaga ahli dalam bidang pemasaran,
untuk sementara ini kami belum membutuhkan, karena persaingan yang masih
sangat longgar dalam bisnis di bidang kami.

5
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Modal

Ada dua jenis pengeluaran dalam bisnis gabus, biaya awal dan biaya
operasional. Perincian biaya awal dan operasional antara lain sebagai
berikut :

Biaya Awal
Biaya awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan satu kali, perinciannya
sebagai berikut. Dalam 1 lubang kolam, bisa disekat menjadi 3 ruang, yang
nantinya diberi jarak tanam 1 bulan. Dalam hal ini, kami anggap sudah
memiliki lahan berukuran 40 m x 20 m.
No Nama Jumlah Harga Satuan Total
1 Pembuatan kolam 4 lubang Rp 900.000,- Rp 3.600.000,-
2 Peralatan 1 set Rp 500.000,- Rp 500.000,-
3 Pagar dan Jembatan 1 set Rp 2.000.000,- Rp 2.000.000,-
4 Indukan Ikan Gabus 3 pasang Rp 100.000,- Rp 300.000,-
Jumlah Rp 6.400.000,-

B. Biaya Operasional (Per Bulan)


Biaya operasional pada tabel dibawah adalah untuk perbulannya, dengan

No. Nama Jumlah Harga Satuan Total


1 Kapur 1 sak Rp 45.000,- Rp 45.000,-
2 Garam 3 bungkus Rp 1.000,- Rp 3.000,-
3 Pupuk 5 sak Rp 30.000,- Rp 150.000,-
4 Pelet 5 sak Rp 200.000,- Rp 1.000.000,-
5 Gaji Pegawai 5 orang Rp 1.500.000,- Rp 7.500.000,-
Jumlah Rp 8.698.000,-

Sehingga modal yang dibutukan meliputi: Biaya Awal + Biaya Operasional


= Modal Rp 6.400.000,- + Rp 8.698.000,- = Rp 15.098.000,-

C. Keuntungan Per Bulan

Dari investasi awal tersebut maka dapat dihitung cash flow

6
(dengan asumsi bahwa ikan gabus panen 12 kali dalam setahun) karena
kami telah membagi usia tanam ke tiap-tiap petak kolam sebanyak 2000
ekor dan tingkat kehidupan hanya 75% yang nantinya dapat kami tekan
hingga dibawah 8% (karena kami memiliki sumber daya yang
mendukung.

Bibit Tingkat 4 ekor/Kg Harga/Kg Total


Maka Kehidupan
2.000 ekor 75% 375 Kg Rp Rp 20.625.000,-
55.000,-
keuntungan bersih yang didapat pada panen pertama adalah :
= Keuntungan – Modal Awal
= (20.625.000,-) – (Rp 15.098.000,-)
= Rp 5.527.000,-

Jadi terlihat pada panen pertama saja kita sudah dapat balik modal dan
bahkan sudah memiliki keuntungan sebesar = Rp 5.527.000,-

Pada panen kedua sampai keduabelas keuntungan bersih yang didapat


adalah :
= Keuntungan – Total Biaya Operasional
= Rp (20.625.000,-) – (Rp 8.698.000,-)
= Rp 11.927.000,-

Keuntungan bersih yang didapat pada panen kedua sampai keduabelas


yaitu sebesar = Rp 11.427.000,-

Sehingga keuntungan bersih pertahun adalah akumulasi keuntungan


bersih pada:

= Panen Pertama + Panen Kedua sampai Keduabelas

= (Rp 5.527.000,-) + 11(Rp 11.927.000,-)

= Rp 136.724.000,-

Keuntungan ini merupakan perhitungan minimal karena kita

7
menghitung tingkat Mortalitas (kematian) sebesar 25 %, pada
kenyataannya mortalitas dapat diminimalisir sampai 8 %.
D. Analisa Tingkat Kelayakan Usaha
Benefit cost ratio (B/C) adalah perbandingan antara total pendapatan
dan total biaya produksi yang dikeluarkan.
Total Pendapatan = Rp 20.625.000,- x 12 = Rp 247.500.000,-
Total Biaya Produksi = Biaya awal + Biaya Operasional
= Rp 6.400.000,- + 12(Rp 8.698.000,-)
= Rp. 110.776.000,-
B/C Ratio = Total Pendapatan : Total Biaya Produksi
= Rp 247.500.000,- : Rp. 110.776.000,-
= 2,23

Artinya, nilai B/C 2,23 menunjukkan bahwa dari total biaya


produksi Rp. 110.776.000,- akan diperoleh penerimaan sebesar 2,23
kali dari biaya tersebut. Atau dengan kata lain, hasil penjualan
mencapai 223% dari modal yang dikeluarkan.
E. Analisa Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal
ROI adalah analisis untuk mengetahui keuntungan usaha
berkaitan dengan modal yang dikeluarkan. Besar kecilnya nilai ROI
ditentukan oleh keuntungan yang dicapai dan perputaran modal.
ROI = (Keuntungan Usaha : Modal Usaha) x 100%
= (Rp 136.724.000,- : Rp. 110.776.000,-) x 100%
=123 %
Artinya, nilai ROI 123% menunjukkan bahwa dari Rp 100,-
modal yang ditanam akan memperoleh keuntungan sebesar Rp
123,

8
LAMPIRAN

Luasan Lahan Saat Ini

Keterangan :

 40 m x 20 m adalah ukuran lahan.


 9 m x 18 m adalah ukuran kolam.
 Jika tiap kolam disekat menjadi tiga bagian, maka diperoleh ukuran 8 m
x 6 m dengan isi tiap ruang petak 2.000 ekor ikan gabus. Maka dengan
tanah seluas 40 m x 20 m mampu menampung sekitar 24.000 ekor ikan
gabus.
Perencanaan Pengembangan Usaha
Judul program : Pengembangan usaha “Rumah
Haruan” Jangka waktu : 5 Tahun
Pelaksanaan : 3 Tahun setelah pembudidayaan ikan gabus ini.
 Tujuan : Memenuhi kebutuhan pasar dengan produk ikan gabus.
 Masalah : Kondisi pasar olahan ikan gabus yang belum terekspos.
 Pemecahan : Mengeksplorasi kembali kondisi pasar.
 Kegiatan : Penjualan bibit ikan gabus dan olahannya.
 Target Hasil : Rp 25.000.000,-/bulan

9
 Modal : Rp 50.000.000,-

10

Anda mungkin juga menyukai