DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
Antika Cahyani 11194561920039
Dwiti Hikmah Sari 11194561920044
I Putu Suparlika 11194561920050
Risma 11194561920061
Siti Muhibbah 11194561920069
Zelin Resiana Putri 11194561920071
Zhikri Samudera A 11194561920072
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
RINGKASAN..................................................................................................................iii
ANALISIS SWOT............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN..............................................................................5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...............................................................6
ii
RINGKASAN
iii
ANALISIS SWOT
Konsep yang ditawarkan adalah Budidaya Sehat Ikan Gabus dan Pendekatan
yang dilakukan dengan analisis SWOT
Strengths (kekuatan)
1. Hampir tidak ada budaya ikan gabus di kota Banjarmasin sehingga menjadi
peluang usaha yang besar bagi kami. Serta khasiat yang banyak dalam
kandungan ikan gabus yang masih kurang dimanfaatkan masyarakat
banjarmasi
2. Meningkatkan kesehatan
3. Dan pastinya halal
Weaknesses (kelemahan)
1. Kurangnya informasi kesehatan tentang pentingnya khasiat albumin pada
ikan gabus untuk penyembuhan luka, sehingga kurangnya minat masyarakat
untuk membelinya.
2. Kurangnya modal untuk memulai usaha
3. Sulitnya mencari bibit ikan gabus di Banjarmasin
Opportunities (peluang)
1. Sangat jarang masyarakat banjarmasin membudidayakan ikan gabus
sehingga menjadi peluang besar untuk para pengusaha
2. Daya saing yang sangat minim
3. Kandungan albumin yang banyak manfaatnya sehingga banyak orang yang
membutuhkan
Threats (ancaman)
1. Pencurian ikan
2. Gagal dalam pengelolaan
3. Bibit ikan gabus sulit didapat
4. Jika dimusim penghujan air sering meluap sehingga berisiko besar untuk
ikan keluar dari tambak
Rekomendation (rekomendasi)
Berdasarkan analisis SWOT yang kami dapat,kami menawarkan program
berupa Budidaya Ikan Gabus yang kandungan albuminnya banyak manfaatnya
terutama untuk penyembuhan luka. Serta ikan gabus sangat mudah di dapat di
kota Banjarmasin.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Ketersediaan lahan budi daya jenis ikan konsumsi air tawar di Indonesia
memberikan peluang besar bagi masyarakat bahkan pengusaha untuk
mengembangkan budi daya ikan gabus. Permintaan dan kebutuhan pasar lokal
maupun luar negeri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya nilai
produksi budidaya Channa striata tiap tahunnya.
Sejak ratusan bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu, masyarakat atau
penduduk Kalimantan Selatan, termasuk Kota Banjarmasin telah
memanfaatkan Iwak Haruan dan berbagai jenis ikan serta hasil sungai lainnya
sebagai sumber pangan karena Iwak Haruan termasuk “kebutuhan pokok”
masyarakat Kalimantan Selatan. Bagaimana tidak, setiap pagi hamper
semua Urang Banjar biasa melakukan ritual pagi dengan memanfaatkan
Iwak Haruan, yaitu sarapan pagi dengan menu nasi kuning khas Banjar yang lauk
utamanya Iwak Haruan masak habang. Besarnya kebutuhan harian masyarakat
Kalimantan Selatan terhadap ikan yang bisa berjalan dan bertahan hidup relatif
lama meskipun tanpa air ini, menjadikannya komoditas bernilai ekonomi tinggi,
sehingga pemuliaan dan pelestarian Iwak Haruan sekarang semakin marak di
Kalimantan Selatan.
Segudang manfaat yang dikandung oleh Iwak Haruan pasti akan
membuatnya sehat, kuat, bugar dan perkasa. Semua jenis ikan merupakan sumber
protein yang baik untuk tubuh kita, begitu juga
dengan Iwak Haruan. Hebatnya, kandungan protein Iwak Haruan mencapai
25,5% per 100 gramnya. Coba bandingkan dengan kandungan protein daging
ayam yang hanya 18,2 gram, daging sapi hanya 18,8 gram, sedangkan telur hanya
mengandung protein 12,8 gram. Begitu juga dengan berbagai jenis ikan yang
sering kita konsumsi, seperti ikan bandeng (20,0%), ikan mas (16,0%), ikan kakap
(20,0%), maupun ikan sarden (21,1%). Selain kandungan protein yang tinggi,
daging Iwak Haruan juga mengandung beberapa zat yang penting
bagi kesehatan seperti, Albumin (6.224 g), Zinc (1,7412 mg), Kalori (69 kalori),
Lemak (1,7 gram), Besi (0,9 miligram), Kalsium (62 miligram), Fosfor 76
1
(miligram), Vitamin A (150 miligram), Vitamin B (0,04 miligram), omega 3 dan
Air (69 gram). Albumin merupakan salah satu protein penting bagi tubuh manusia
yang diproduksi organ hati dan dilepaskan secara terus menerus ke dalam darah.
Albumin berperan mengatur tekanan osmotik darah hingga menjaga
keseimbangan cairan dalam tubuh. Dan salah satu fungsi utamanya, yaitu
semacam alat penyalur nutrisi ke seluruh tubuh. Di tubuh, asupan nutrisi yang
tinggi sekalipun bisa tak bermanfaat bila tidak tersalur dengan baik. Pemenuhan
nutrisi merupakan kunci diet seimbang yang baik bagi kesehatan, di samping
berolahraga. Dalam sehari, lanjutnya, kita perlu memperhatikan kebutuhan
karbohidrat maksimal 1300 kalori, lemak 300 kalori dan protein mencapai 50-60
gram. Karenanya, keberadaan albumin yang mampu mengubah protein menjadi
plasma protein dalam darah, membuat kandungan nutrisi dalam ikan gabus jauh
lebih optimal diserap tubuh. Dengan demikian, ikan gabus yang memiliki
kandungan albumin melimpah bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Manfaat Ikan Haruan antara lain mempercepat penyembuhan luka,
Mengatasi kurang gizi, membentuk dan memelihara otot, menjaga keseimbangan
cairan dalam tubuh, nutrisi untuk pertumbuhan, mengatasi hipoalbuminemia.,
nutrisi ibu hamil, menambah berat badan, bagus untuk penderita diabetes.
Kota Banjarmasin adalah ibukota provinsi Kalimantan selatan.
Banjarmsin yang dijuluki kota seribu sungai ini memiliki wilayah seluas 98,46
km2 yang luas wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang terdiri dari
sekitar 25 buah pulau kecil (delta) yang dipisahkan oleh sungai-sungai di
antaranya pulau Tatas, pulau kelayan, pulau rantau keliling, pulau intan dan lain-
lain.
Kondisi geografis Banjarmasin yang berada pada daerah rawa dengan
ketinggian 0.16 meter dibawah permukaan laut menjadikan kota ini dialiri ratusan
sungai beasr maupun kecil. Sejarah kota memperlihatkan sungai merupakan pusat
pertumbuhan, agar tempat budidaya ikan.
Tempat yang kami pilih untuk membuat tambak ikan haruan yaitu di
Banjarmasin, karena di Banjarmasin merupakan penghasil ikan hauran.
2
BAB II
Manfaat jasa pelayanan yang kami tawarkan pada segi kesehatan yaitu
kandungan pada ikan gabus yaitu albumin. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan terungkap bahwa ikan gabus memiliki kandungan albumin tertinggi
dibandingkan ikan laut dan ikan air tawar lainnya seperti ikan patin dan ikan
gurami. Albumin merupakan salah satu jenis protein penting yang diperlukan
tubuh manusia setiap hari bahkan dalam proses penyembuhan luka..Selain itu,
albumin dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit terutama yang
disebabkan berkurangnya jumlah protein darah, seperti luka bakar, patah tulang,
pasca operasi, dan infeksi paruparu. Terkait kandungan albumin yang terdapat ada
ikan gabus, diperoleh data bahwa kandungan albumin ikan gabus jantan sebesar
6,7% lebih rendah dibanding ikan gabus betina yang memiliki kadar albumin
8,2%. Ketersediaan nutrisi dalam rangka memperbaiki gizi masyarakat Indonesia
tanpa menggunakan biaya besar (Moedjiharto, 2008). Tingginya kandungan
protein dari ikan gabus dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gizi buruk. Gizi
3
buruk ditandai dengan rendahnya kadar albumin, berada di bawah kadar normal
3,5--5,5 g/dl (Suprayitno, 2008).
Usaha ini terletak di kota Banjarmasin, yang menjadi lalu lintas terbesar
kota ini, karena menjadi salah satu jalan menuju perkantoran. Dengan lokasi yang
sangat strategis ini, konsumen kami yang dalam golongan pegawai negeri menjadi
sasaran produk kami yang berupa ikan gabus. Untuk pemasarannya, ada dua
alternatif yang bisa kami lakukan, yaitu dengan menjualnya langsung di pasar atau
menunggu distributor yang datang mengambil produk kami. Keduanya jika
dikalkulasikan memiliki keuntungan yang identik, jika kita menyetok kepada
distributor tentu potongan harga pasar diberlakukan, dan jika kita menjual sendiri
di pasar akan ada biaya lagi untuk sewa stand di pasar, dan itu membutuhkan kerja
dua kali dan kurang efisien. Atas dasar itulah kami memilih agar distributor yang
mengambilnya langsung ditempat kami.
Jasa pelayanan yang kami tawarkan adalah budidaya ikan gabus yang bergerak
dibidang kesehatan. Tujuan dari membuat sebuah inovasi terbaru yang kami
rancang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya wilayah kota
Banjarmasin. Mewujudkan program inovasi terbaru kami bekerjasama dengan
pihak Farmasi di Banjarmasin dan dinas kesehatan kota Banjarmasin.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
5
BAB IV
A. Modal
Ada dua jenis pengeluaran dalam bisnis gabus, biaya awal dan biaya
operasional. Perincian biaya awal dan operasional antara lain sebagai
berikut :
Biaya Awal
Biaya awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan satu kali, perinciannya
sebagai berikut. Dalam 1 lubang kolam, bisa disekat menjadi 3 ruang, yang
nantinya diberi jarak tanam 1 bulan. Dalam hal ini, kami anggap sudah
memiliki lahan berukuran 40 m x 20 m.
No Nama Jumlah Harga Satuan Total
1 Pembuatan kolam 4 lubang Rp 900.000,- Rp 3.600.000,-
2 Peralatan 1 set Rp 500.000,- Rp 500.000,-
3 Pagar dan Jembatan 1 set Rp 2.000.000,- Rp 2.000.000,-
4 Indukan Ikan Gabus 3 pasang Rp 100.000,- Rp 300.000,-
Jumlah Rp 6.400.000,-
6
(dengan asumsi bahwa ikan gabus panen 12 kali dalam setahun) karena
kami telah membagi usia tanam ke tiap-tiap petak kolam sebanyak 2000
ekor dan tingkat kehidupan hanya 75% yang nantinya dapat kami tekan
hingga dibawah 8% (karena kami memiliki sumber daya yang
mendukung.
Jadi terlihat pada panen pertama saja kita sudah dapat balik modal dan
bahkan sudah memiliki keuntungan sebesar = Rp 5.527.000,-
= Rp 136.724.000,-
7
menghitung tingkat Mortalitas (kematian) sebesar 25 %, pada
kenyataannya mortalitas dapat diminimalisir sampai 8 %.
D. Analisa Tingkat Kelayakan Usaha
Benefit cost ratio (B/C) adalah perbandingan antara total pendapatan
dan total biaya produksi yang dikeluarkan.
Total Pendapatan = Rp 20.625.000,- x 12 = Rp 247.500.000,-
Total Biaya Produksi = Biaya awal + Biaya Operasional
= Rp 6.400.000,- + 12(Rp 8.698.000,-)
= Rp. 110.776.000,-
B/C Ratio = Total Pendapatan : Total Biaya Produksi
= Rp 247.500.000,- : Rp. 110.776.000,-
= 2,23
8
LAMPIRAN
Keterangan :
9
Modal : Rp 50.000.000,-
10