Anda di halaman 1dari 23

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN BUPATI SAROLANGUN

NOMOR /DISNAKKAN/2021
TANGGAL JULI 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN BANTUAN PEMERINTAH DALAM
RANGKA MENGURANGI DAMPAK COVID-19 DI KAB. SAROLANGUN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama manusia yang pemenuhannya merupakan
bagian dari hak asasi setiap rakyat Indonesia. Pangan senantiasa tersedia secara cukup, aman,
bermutu, bergizi dan beragam dengan harga yang terjangkau dengan daya beli masyarakat
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat. Bila ditinjau dari
sumber asalnya bahan pangan terdiri atas pangan nabati (asal tumbuhan) dan pangan hewani
(asal ternak dan ikan).
Peningkatan populasi ternak sapi dan produksi daging serta ikan menjadi hal utama
untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang bersumber dari ternak dan ikan. Salah satu
upaya Pemerintah dalam rangka menambah populasi dan meningkatkan produktivitas serta
memperbaiki mutu genetik ternak khususnya sapi adalah melalui penerapan teknologi
reproduksi salah satunya adalah Inseminasi Buatan (IB). Sedangkan untuk meningkatkan
produksi perikanan melalui kegiatan Budidaya ikan dalam ember, serta pelaksanaan vaksinasi
terhadap ternak yang diharapkan dapat mengurangi dampak covid-19.
Ditahun 2021 dimana pandemi covid-19 masih melanda dunia sehingga menyebabkan
penurunan ekonomi masyarakat dan ekonomi Nasional. Salah satu kegiatan yang dilakukan
oleh Pemerintah yaitu memberi bantuan fasilitas peningkatan produksi ternak, sehingga dapat
menggerakan ekonomi masyarakat yang terdampak covid-19 ini.

B. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan ini adalah :
a. Penambahan populasi ternak dan kesehatan ternak
b. Penerpakan Teknologi bidang Peternakan dan Perikanan
c. Berkontribusi dalam mengurangi dampak covid-19 terhadap ekonomi masyarakat kelas
pra sejahtera
d. Menyediakan sarana dan prasarana Inseminasi Buatan, Produksi Perikanan dan Kesehatan
Hewan
e. peningkatan kemampuan usaha budidaya ikan;
f. peningkatan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi masyarakat terdampak pandemi
covid-19.

C. Sasaran
Adapun sasaran kegiatan ini adalah :
1. Petani pemilik ternak sapi yang ada di Kabupaten Sarolangun
2. Petugas Inseminasi Buatan Kabupaten Sarolangun
3. Petani Ternak ikan yang ada di Kabupaten Sarolangun
4. Kelompok masyarakat pra sejahtera di Kabupaten Sarolangun
5. Kelompok kerja tim penggerak PKK,
6. Pemerintahan Kecamatan, dan Organisasi Kepemudaan di Kabupaten
Sarolangun

D. Indikator Keberhasilan Terjadi penambahan kebuntingan ternak ternak sebanyak 450 ekor,
Penyaluran penyakit Jembrana, Septicaemia Epizootica (SE) dan Rabies. Sedangkan untuk
kegiatan Budidamber adalah tersalurnya bantuan budikdamber sejumlah 480 (empat ratus
delapan puluh) ember, 35.000 (tiga puluh lima ribu) ekor bibit ikan lele dan 2500 (dua ribu
lima ratus) kg pakan.

E. Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan :
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kreteria bantuan sosial yang
diberikan oleh Pemerintah kepada kelompok masyarakat, Peternak atau lembaga
Pemerintah/non pemerintah
2. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sarolangun satuan kerja daerah di Kabupaten
yang membidangi urusan peternakan dan perikanan
3. Bantuan Budikdamber Tahun Anggaran 2021 adalah bantuan pemerintah berupa sarana
dan/atau prasarana budidaya ikan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun
melalui Satker Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sarolangun kepada
masyarakat
4. Inseminasi Buatan yang selanjutnya disebut IB adalah teknik memasukan
mani/Straw/Semen beku kedalam alat reproduksi ternak betina sehat untuk dapat
membuahi sel telur dengan menggunkan alat inseminasi buatan
5. Insemnator adalah pertugas yang berwenang melaksanakan IB serta telah memiliki
sertifikat IB dan/atau keputusan penugasan
6. Akseptor IB adalah ternak sapi/kerbau betina produktif atau indukan yang dimanfaatkan
untuk IB
7. Semen beku/straw adalah semen yang erasal dari pejantan sapi terpilih yang
diencerkansesuai prosedur proses produksi sehingga menjadi semen beku dan disimpan di
dalam rendaman nitrogen cair pada suhu -196 oC pada kontainer.
8. Bantuan vaksinasi penyakit hewan menular Tahun Anggaran 2021 adalah bantuan berupa
vaksinasi penyakit hewan menular yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten
Sarolangun melalui satker Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sarolangun kepada
masyarakat umum dan peternak.

BAB II

PEMBERI KEGIATAN, RINCIAN KEGIATAN, SYARAT PENERIMA DAN


BENTUK PELAKSANAAN KEGIATAN INSEMINASI BUATAN

A. Pemberi Kegiatan
Kegiatan Inseminasi Buatan dalam rangka mengurangi dampak cobid-19 adalah Pemerintah
Kabupaten Sarolangun melalui satuan kerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Sarolangun
B. Bentuk Kegiatan
Ada tiga bentuk kegiata yang dilaksanakan dalam rangak mengurangi dampak cobid-19
adalah Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui satuan kerja Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Sarolangun adalah :
1. Pelaksanaan Inseminasi Buatan yang dilaksanakan di Kabupaten Sarolangun dan
Perlengkapan Fasilitas sarana dan Prasarana kegiatan Inseminasi Buatan tercantum pada
tabel berikut :
No Jenis Barang Jumlah Satuan Ket
1. AI Gun 6 Buah
2. Plastik Sheet 23 Pak
3. Straw/Semen Beku 906 Batang/Dosis
4. Plastik Glove 60 Kotak
5. Container + Perlengkapan (Container 6 Unit
Lapangan)

2. Bantuan Budikdamber diberikan dalam bentuk barang sebagaimana tercantum pada Tabel
berikut :
Jenis Barang Spesifikasi Jumlah
Modifikasi
Ember Budikdamber volume 480 ember
110 liter
Benih lele
Benih 35.000 ekor
ukuran 5 s/d 12 cm
Pakan Pakan buatan 2.500 kg
Media tanam Arang 250 kg
Wadah tanam Gelas plastik 3350 buah
Benih sayuran Bibit kangkung 9 bungkus

Dengan rincian alokasi sebagai berikut:


a. Desa Sendang Sari Kecamatan Singkut sebanyak 350 paket untuk 175
Kepala Keluarga pra sejahtera;
b. Pokja III Tim Penggerak PKK Kabupaten Sarolangun sebanyak 20 paket;
c. 11 kecamatan di Kabupaten Sarolangun masing-masing 10 paket, jumlah
keseluruhan menjadi 110 paket.
3. Bantuan vaksinasi hewan menular diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan hewan
pada hewan ternak dan hewan pembawa Rabies sebagaimana tercantum dalam pada Tabel
berikut :
No. Jenis Vaksinasi Jenis hewan Jumlah
1. Jembrana Sapi 1.000 dosis/ekor
2. Septicaemia Epizootica (SE) Sapi dan Kerbau 550 dosis/ekor
3. Rabies Anjing, Kucing dan Kera 150 dosis/
ekor
Dialokasikan untuk bantuan vaksinasi penyakit hewan menular diberikan kepada
masyarakat umum dan peternak yang ada pada 11 Kecamatan di Wilayah Kabupaten
Sarolangun.

C. Persyaratan Penerima
Adapun persyaratan penerima kegiatan ini adalah :
1. Warga Negara Republik Indonesia
2. Memiliki ternak sapi yang siap untuk dikawinkan
3. Sapi dipelihara secara Intensif atau Semi Intensif
4. Diutamakan Peternak terdaftar dikelompok tani
5. Diutamakan warga Pra Sejahtera yang memiliki atau Penggaduh Sapi
6. Diutamakan sapi Sumber Dana P2D-P2K atau Sumber Dana Bantuan Pemerintah Lainnya
7. Bersedia untuk tidak menjual ternak tersebut dalam keadaan bunting dan sampai
melahirkan.
8. Memiliki Hewan Peliharaan seperti Anjing, Kucing dan Kera untuk penerima vaksinasi
rabies
9. Diutamakan Peternak yang telah melaksanakan atau mau ikut Vaksinasi Covid-19
10. Kelompok masyarakat Pra Sejahtera, ditunjukkan dengan surat keterangan dari Kepala
Desa/Lurah setempat (Khusus Penerima Kegiatan Budidamber)
11. Sudah melakukan vaksinasi covid-19 minimal tahap I, ditunjukkan dengan sertifikat
vaksinasi (Khusus Penerima Kegiatan Budidamber)
12. Bersedia menerima transfer teknologi dan bimbingan teknis Budikdamber (Khusus
Penerima Kegiatan Budidamber)
13. Bersedia membuat dan menandatangani surat pernyataan kesanggupan calon penerima
bantuan (Khusus Penerima Kegiatan Budidamber)

D. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan


Bentuk kegiatan Inseminasi Buatan adalah :
1. Petani pemilik ternak melakukan pengamatan birahi pada ternaknya, apabila ternak
menunjukan gejala birahi maka petani akan menghubungi petugas yang telah ditunjuk
atau menghubungi ketua kelompok atau aparat Desa
2. Petugas yang dihubungi akan mendatangi peternak dan melihat kondisi sapi yang akan
dilakukan kawin suntik (IB) sesuai dengan Proses pelaksanaan Inseminasi Buatan.
3. Setelah melaksanakan IB sesuai dengan prosedur maka petani ternak diharapkan untuk
memelihara ternak dengan dan terus mengamati birahi pada waktu 18-21 hari setelah
pelaksanaan kawin suntik (IB), apabila masih menunjukan gejala birahi maka Petani
menghubungi kembali Petugas untuk melakukan Kawin Suntik (IB) Ke 2.
4. Setelah masa 3 bulan tidak menunjukan gejala birahi petugas akan melakukan
Pemeriksaan Kebuntingan.

BUPATI SAROLANGUN

CEK ENDRA
BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER
(BUDIKDAMBER) Apa itu BUDIKDAMBER ???

BUDIKDAMBER IKAN LELE DAN Budikdamber adalah inovasi dalam bidang


KANGKUNG Aquaponik (sistem budidaya ikan dan sayuran).
Aquaponik budikdamber telah menyebar ke seluruh
Indonesia dan diterima oleh masyarakat dengan baik
karena merupakan sistem budidaya ikan dan
sayuran yang sangat mudah dilakukan.
Budikdamber mudah dalam pembuatannya dan
aplikatif diterapkan di daerah sulit air, daerah sempit,
maupun di daerah terdampak bencana. Selain
sebagai hobi dan mengisi waktu luang juga ternyata
sangat bagus dalam pemenuhan ikan lele yang lebih
sehat dan tidak mengandung kontaminasi bahan
yang berbahaya. Persiapan Media
 Isi ember volume 80 liter dengan air sebanyak 60 liter
Alat dan Bahan  Biarkan air (sumur) mengendap selama 1 s/d 2 hari
 Masukkan benih ikan ukuran 5 s/d 12 cm sebanyak 60-
No Alat dan Bahan Fungsi 100 ekor
1 Ember plastic Media untuk ikan  Tutup ember selama 1 s/d 2 hari (adaptasi benih agar
volume 80 liter dan tanaman tidak loncat)
2 Gelas plastik Media tanam  Rangkai cup gelas plastik yang telah ditanami
kangkung kangkung di sangkutkan dengan menggunakan kawat
ke pinggir ember sebanyak 8 s/d 10 cup.
3 Kawat Untuk
(tebal 2 s/d 3 mm) menggantungkan
gelas plastik ke Cara Membuat Media Cup Kangkung
ember
4 Arang Untuk subtract  Lubangi cup pop ice dengan menggunakan solder
kayu/batok/sekam tumbuh kangkung (10 s/d 15 lubang)
5 Tanaman kangkung Tanaman  Siapkan potongan kawat sepanjang ± 12 cm
berakar akuaponik  Masukkan kawat ke pinggir cup hingga membentuk
6 Benih ikan Ikan budidaya kait agar bisa di letakkan di pinggir ember
(Minimal 5 s/d 7 cm )  Potong kangkung dari pasar ,ambil bagian bawah
7 Tang Alat pemotong kangkung yang berakar dengan tunas tumbuh
kawat dengan cukup
 Susun akar kangkung di pinggir cup,kemudian
8 Solder Alat melubangi
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN masukkan pecahan arang hingga memenuhi 50-80%
gelas plastik
tinggi cup
KABUPATEN SAROLANGUN  Cup tanaman siap di letakkan dalam ember.
TAHUN 2021
Pemeliharaan Ikan
 panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, bila
 Kepadatan benih 60-100 ekor per ember benih bagus dan pakan baik
 Pakan benih ikan ukuran 5 s/d 7 cm pakan 781-2  tingkat bertahan hidup (survival) 40 s/d 100%
Bertambah besar ukuran pakan 781-1 atau 781 tergantung pengalaman, pemula biasanya sr rendah
 Pemberian pakan secara adlibitum dengan frekuensi  dilakukan dengan serok atau kuras
2 kali sehari  ikan berkurang karena loncat saat hujan, kanibal
 Jika nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk, dimakan kucing.
ikan menggantung itu menandakan air perlu diganti /  Panen bisa dilakukan dengan cara diserok atau
disipon, penyiponan dilakukan ketika air sudah dikuras.
berbau
 Penyiponan dilakukan dengan menggunakan selang Analisa Usaha Budikdamber
sepanjang 1 meter sampai 2 meter isi selang
Harga Satuan Jumlah
tersebut sampai penuh dengan air No Uraian
 kemudian tutup semua ujung selang menggunakan (Rp) (Rp) Kesimpulan
jempol anda, salah satu ujung selang dimasukkan ke I Investasi
dalam ember rendamkan dalam air 1. Ember Plastik 80.000 80.000 Budikdamber adalah inovasi dalam bidang
 lepaskan jempol yang ada dalam ember air akan 2. Selang 3m 6.000 18.000 Aquaponik (system budidaya ikan dan sayuran), yaitu
menghisap sendiri dan keluar melalui selang 3. Arang 5.000 5.000 mudah dalam pembuatannya dan aplikatif diterapkan di
 arahkan selang ke dasar ember untuk menyedot 4. Jumlah biaya Investasi 103.000 daerah sulit air. Selain sebagai hobi dan mengisi waktu
lumpur dan sisa makanan dari dasar ember. investasi luang juga ternyata sangat bagus dalam pemenuhan ikan
lele yang lebih sehat dan tidak mengandung kontaminasi
Biaya variable
Perawatan Tanaman Kangkung bahan yang berbahaya.
II 1. Benih ikan lele 80 300 24.000
2. Pakan 10.000 30.000 Keberhasilan budikdamber akan didapat dengan
 Ember budikdamber diletakkan ditempat yang menjalankan teknik budidaya yang baik, dengan selalu
3. Benih - 1.000
terkena cahaya matahari full kangkung/ember mengontrol kualitas air dan pemberian pakan tepat pada
 Kangkung yang ditanam di cup akan mulai terlibat Total biaya variable 55.000 waktunya.
tumbuh hari 3 III Biaya Tetap
 Untuk panen pertama kangkung dilakukan pada usia  Penyusutan (JUE - 34..000
tanam 14 s/d 21 hari 1 tahun)
 Setelah kangkung tumbuh dengan baik, pemanenan Jumlah Biaya Tetap
kangkung dilakukan dengan cara memotong seluruh IV Total Biaya = 89.000
jumlah batang kangkung ,dengan tetap menyisakan B.Variabel + B. Tetap
V Pendapatan
bakal tunas.
 Produksi 5 kg ikan 22.000 110.000
lele
Panen  18 ikat kangkung 3000 54.000
 panen kangkung pertama 14 s/d 21 hari sejak tanam Total 164.000
 sisakan bagikan bawah-tunas kangkung untuk
pertumbuhan kembali ANALISA BIAYA
 panen ke 2 dan selanjutnya berjarak 10 s/d 14 hari  Keuntungan = Pendapatan – Biaya Total
sekali 164.000 - 89.000 = Rp.75.000
 bisa bertahan 4 bulan
3 Kawat (teval 2 s/d 3 mm) Untuk yang berakar dengan tunas
menggantungkan gelas
plastik ke ember
4 Arang kayu/batok/sekam Untuk subtract tumbuh
kangkung
5 Tanaman kangkung Tanaman akuaponik
berakar
6 Benih ikan (Minimal 5 s/d Ikan budidaya
7 cm )
7 Tang Alat pemotong kawat
8 Solder Alat melubangi gelas
plastik

tumbuh dengan cukup


 Susun akar kangkung di pinggir
cup,kemudian masukkan
Apa itu BUDIKDAMBER ??? pecahan arang hingga memenuhi
Persiapan Media 50-80% tinggi cup
 Cup tanaman siap di letakkan
Budikdamber adalah inovasi  Isi ember volume 80 liter dengan dalam ember.
dalam bidang Aquaponik (system air sebanyak 60 liter
budidaya ikan dan sayuran ).  Biarkan air (sumur) mengendap
Aquaponik budikdamber telah selama 1 s/d 2 hari
menyebar ke seluruh Indonesia dan  Masukkan benih ikan ukuran 5
diterima oleh masyarakat dengan baik s/d 12 cm sebanyak 60-100 ekor
 Tutup ember selama 1 s/d 2 hari
karena merupakan system budidaya
(adaptasi benih agar tidak loncat) Pemeliharaan Ikan
ikan dan sayuran yang sangat mudah
 Rangkai cup gelas plastik yang
dilakukan. telah ditanami kangkung di  Kepadatan benih 60-100 ekor per
Yaitu mudah dalam sangkutkan dengan ember
pembuatannya dan aplikatif diterapkan menggunakan kawat ke pinggir  Pakan benih ikan ukuran 5 s/d 7 cm
di daerah sulit air, daerah sempit, ember sebanyak 8 s/d 10 cup. pakan 781-2. Bertambah besar
maupun di daerah terdampak bencana. ukuran pakan 781-1 atau 781
Selain sebagai hobi dan mengisi waktu  Pemberian pakan secara adlibitum
Cara Membuat Media Cup Kangkung dengan frekuensi 2 kali sehari
luang juga ternyata sangat bagus  Lubangi cup pop ice dengan  Jika nafsu makan ikan menurun, air
dalam pemenuhan ikan lele yang lebih menggunakan solder (10 s/d 15 berbau busuk, ikan menggantung itu
sehat dan tidak mengandung lubang ) menandakan air perlu diganti /
kontaminasi bahan yang berbahaya.  Siapkan potongan kawat disipon, penyiponan dilakukan ketika
sepanjang ± 12 cm air sudah berbau
Alat dan Bahan  Masukkan kawat ke pinggir cup  Penyiponan dilakukan dengan
No Alat/barang fungsi hingga membentuk kait agar bisa menggunakan selang sepanjang 1
1 Ember plastic volume 80 Media untuk ikan dan di letakkan di pinggir ember meter sampai 2 meter isi selang
liter tanaman  Potong kangkung dari pasar tersebut sampai penuh dengan air
2 Gelas plastic pop ice Media tanam kangkung ,ambil bagian bawah kangkung
 kemudian tutup semua ujung selang  tingkat bertahan hidup (survival) 40 mengandung kontaminasi
menggunakan jempol anda, salah s/d 100% tergantung pengalaman, bahan yang berbahaya.
satu ujung selang dimasukkan ke pemula biasanya sr rendah Keberhasilan
dalam ember rendamkan dalam air  dilakukan dengan serok atau kuras budikdamber akan didapat
 lepaskan jempol yang ada dalam  ikan berkurang karena loncat saat
dengan menjalankan teknik
ember air akan menghisap sendiri hujan, kanibal dimakan kucing.
 Panen bisa dilakukan dengan cara budidaya yang baik, dengan
dan keluar melalui selang
selalu mengontrol kualitas air
 arahkan selang ke dasar ember diserok atau dikuras.
untuk menyedot lumpur dan sisa dan pemberian pakan tepat
makanan dari dasar ember. pada waktunya.

Perawatan Tanaman Kangkung


 Ember budikdamber diletakkan
ditempat yang terkena cahaya
matahari full
 Kangkung yang ditanam di cup akan
mulai terlibat tumbuh hari 3
 Untuk panen pertama kangkung BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER
dilakukan pada usia tanam 14 s/d 21 (BUDIKDAMBER)
hari
 Setelah kangkung tumbuh dengan BUDIKDAMBER IKAN LELE DAN
baik, pemanenan kangkung
KANGKUNG
dilakukan dengan cara memotong
seluruh jumlah batang kangkung
,dengan tetap menyisakan bakal
tunas.

Panen Kesimpulan
 panen kangkung pertama 14 s/d 21 Budikdamber adalah
hari sejak tanam inovasi dalam bidang
 sisakan bagikan bawah-tunas Aquaponik (system budidaya
kangkung untuk pertumbuhan ikan dan sayuran ). Yaitu
kembali mudah dalam pembuatannya
 panen ke 2 dan selanjutnya berjarak
dan aplikatif diterapkan di
10 s/d 14 hari sekali
 bisa bertahan 4 bulan daerah sulit air. Selain sebagai
 panen ikan lele dapat dilakukan hobi dan mengisi waktu luang
dalam 2 bulan, bila benih bagus dan juga ternyata sangat bagus
pakan baik dalam pemenuhan ikan lele
yang lebih sehat dan tidak
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

KAB. SAROLANGUN

TAHUN 2019
BUPATI SAROLANGUN
PROVINSI JAMBI
PERATURAN BUPATI SAROLANGUN
NOMOR TAHUN 2021

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH DALAM
RANGKA MENGURANGI DAMPAK COVID-19

DI KABUPATEN SAROLANGUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SAROLANGUN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan


masyarakat di Kabupaten Sarolangun pada masa pandemi
covid-19, Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah
melaksanakan program diantaranya memberikan bantuan
budidaya ikan dalam ember (budikdamber), Inseminasi
buatan (IB), dan pemberian vaksin ternak kepada
masyarakat terdampak pandemi covid-19 tahun Anggaran
2021;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Bupati
Sarolangun tentang Petunjuk teknis penerima bantuan
pemerintah budidaya ikan dalam ember (budikdamber),
Inseminasi buatan (IB) dan pemberian vaksin ternak di
Kabupaten Sarolangun tahun anggaran 2021;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3903) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3969);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2004 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4967);
4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
118);
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan
dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5015);
6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2014 tentang
Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit hewan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
50/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian ;
11. Keputusan Menteri Pertanian No.4026/Kpts/OT.140/4/2013
tentang Penetapan jenis Penyaki Hewan Menular Strategis.
12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2015 –
2020;
13. Keputusan Menteri Pertanian RI
No.43/Kpts/PD.410/1/2015 tentang Penetapan Kawasan
Sapi Potong, Kerbau, Kambing, Sapi Perah, Domba dan Babi
Nasional;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 4 Tahun
2018 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Kabupaten Sarolangun Tahun 2019 (Lembaran Daerah
Tahun 2018 No 4); (Tolong dicek lagi bang).......Makasih
15. Peraturan Bupati Sarolangun nomor 81 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, fungsi dan Tata
Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Sarolangun (Berita Daerah Kabupaten Sarolangun Tahun
2016 Nomor 81);
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMA


BANTUAN PEMERINTAH DALAM RANGKA MENGURANGI
DAMPAK COVID-19

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun adalah Bupati Sarolangun dan
Perangkat Daerah Kabupaten Sarolangun sebagai unsur penyelenggaraan
pemerintahan daerah ;
2. Bupati adalah Bupati Sarolangun;
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
Badan Legislatif Daerah Kabupaten Sarolangun;
4. Dinas Peternakan dan Perikanan adalah satuan kerja daerah di Kabupaten
yang membidangi urusan peternakan dan perikanan;
5. Camat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja ditingkat
Kecamatan dalam Kabupaten Sarolangun;
6. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
7. Bantuan Budikdamber Tahun Anggaran 2021 adalah bantuan pemerintah
berupa sarana dan/atau prasarana budidaya ikan yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Satker Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Sarolangun kepada masyarakat.
8. Inseminasi Buatan yang selanjutnya disebut IB adalah teknik memasukan
mani/Straw/Semen beku kedalam alat reproduksi ternak betina sehat
untuk dapat membuahi sel telur dengan menggunkan alat inseminasi
buatan
9. Insemnator adalah pertugas yang berwenang melaksanakan IB serta telah
memiliki sertifikat IB dan/atau keputusan penugasan.
10. Akseptor IB adalah ternak sapi/kerbau betina produktif atau indukan yang
dimanfaatkan untuk IB
11. Semen beku/straw adalah semen yang erasal dari pejantan sapi terpilih
yang diencerkansesuai prosedur proses produksi sehingga menjadi semen
beku dan disimpan di dalam rendaman nitrogen cair pada suhu -196 oC
pada kontainer

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Pengaturan penerima bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak
covid-19 dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum terhadap
penyelengaraan bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak
covid-19 di Kabupaten Sarolangun.
Pasal 3
Bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak covid-19
dimaksudkan untuk mewujudkan membantu masyarakat dalam rangka
mengurangi dampak covid-19.
Pasal 4
Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak
covid-19 bertujuan untuk :
a. kontribusi pemerintah terhadap dampak pandemi covid-19 yang berimbas
terhadap ekonomi masyarakat kelas pra sejahtera;
b. peningkatan kemampuan usaha budidaya ikan;
c. peningkatan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi masyarakat
terdampak pandemi covid-19.
d. Penambahan populasi ternak
e. Penerpakan Teknologi Reproduksi ternak
f. Berkontribusi dalam mengurangi dampak covid-19 terhadap ekonomi
masyarakat
g. Menyediakan sarana dan prasarana Inseminasi Buatan
h. Terlaksananya kegiatan untuk mendukung upaya pencegahan dan
pengendalian wabah penyakit hewan menularseperti penyakit Jembrana,
Septicaemia Epizootica (SE) dan Rabies yang dapat menyebabkan kerugian
pada masyarakat.
i. Mendorong Pengembangan ekonomi kerakyatan

Pasal 5
(1)Program Bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak covid-19
adalah pembiayaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Sarolangun yang
dianggarkan sebagai belanja langsung kegiatan pada SKPD terkait.

BAB III
METODE
Pasal 6
(1) Penyaluran kegiatan dilaksanakan oleh metode pihak Ketiga dan disalurkan
oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sarolangun ke Masyarakat
Penerima Kegiatan.

BAB V
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH DALAM RANGKA
MENGURANGI DAMPAK COVID-19
Pasal 9
Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah
dalam rangka mengurangi dampak covid-19 di Kabupaten Sarolangun.

Pasal 10
Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diuraikan lebih lanjut
dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan


Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Sarolangun.

Ditetapkan di Sarolangun
pada tanggal 2021
BUPATI SAROLANGUN,

CEK ENDRA
Diundangkan di Sarolangun
pada tanggal 2021
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN,

Ir. ENDANG ABDUL NASER

BERITA DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2021 NOMOR


BUPATI SAROLANGUN
PROVINSI JAMBI
PERATURAN BUPATI SAROLANGUN
NOMOR TAHUN 2021

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH DALAM
RANGKA MENGURANGI DAMPAK COVID-19

DI KABUPATEN SAROLANGUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SAROLANGUN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan


masyarakat di Kabupaten Sarolangun pada masa pandemi
covid-19, Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah
melaksanakan program diantaranya memberikan bantuan
budidaya ikan dalam ember (budikdamber), Inseminasi
buatan (IB), dan pemberian vaksin ternak kepada
masyarakat terdampak pandemi covid-19 tahun Anggaran
2021;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Bupati
Sarolangun tentang Petunjuk teknis penerima bantuan
pemerintah budidaya ikan dalam ember (budikdamber),
Inseminasi buatan (IB) dan pemberian vaksin ternak di
Kabupaten Sarolangun tahun anggaran 2021;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3903) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3969);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2004 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4967);
4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
118);
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan
dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5015);
6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2014 tentang
Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit hewan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
50/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian ;
11. Keputusan Menteri Pertanian No.4026/Kpts/OT.140/4/2013
tentang Penetapan jenis Penyaki Hewan Menular Strategis.
12. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2015 –
2020;
13. Keputusan Menteri Pertanian RI
No.43/Kpts/PD.410/1/2015 tentang Penetapan Kawasan
Sapi Potong, Kerbau, Kambing, Sapi Perah, Domba dan Babi
Nasional;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 4 Tahun
2018 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Kabupaten Sarolangun Tahun 2019 (Lembaran Daerah
Tahun 2018 No 4); (Tolong dicek lagi bang).......Makasih
15. Peraturan Bupati Sarolangun nomor 81 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, fungsi dan Tata
Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Sarolangun (Berita Daerah Kabupaten Sarolangun Tahun
2016 Nomor 81);
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMA


BANTUAN PEMERINTAH DALAM RANGKA MENGURANGI
DAMPAK COVID-19

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun adalah Bupati Sarolangun dan
Perangkat Daerah Kabupaten Sarolangun sebagai unsur penyelenggaraan
pemerintahan daerah ;
2. Bupati adalah Bupati Sarolangun;
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
Badan Legislatif Daerah Kabupaten Sarolangun;
4. Dinas Peternakan dan Perikanan adalah satuan kerja daerah di Kabupaten
yang membidangi urusan peternakan dan perikanan;
5. Camat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja ditingkat
Kecamatan dalam Kabupaten Sarolangun;
6. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
7. Bantuan Budikdamber Tahun Anggaran 2021 adalah bantuan pemerintah
berupa sarana dan/atau prasarana budidaya ikan yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Satker Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Sarolangun kepada masyarakat.
8. Inseminasi Buatan yang selanjutnya disebut IB adalah teknik memasukan
mani/Straw/Semen beku kedalam alat reproduksi ternak betina sehat
untuk dapat membuahi sel telur dengan menggunkan alat inseminasi
buatan
9. Insemnator adalah pertugas yang berwenang melaksanakan IB serta telah
memiliki sertifikat IB dan/atau keputusan penugasan.
10. Akseptor IB adalah ternak sapi/kerbau betina produktif atau indukan yang
dimanfaatkan untuk IB
11. Semen beku/straw adalah semen yang erasal dari pejantan sapi terpilih
yang diencerkansesuai prosedur proses produksi sehingga menjadi semen
beku dan disimpan di dalam rendaman nitrogen cair pada suhu -196 oC
pada kontainer

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Pengaturan penerima bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak
covid-19 dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum terhadap
penyelengaraan bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak
covid-19 di Kabupaten Sarolangun.
Pasal 3
Bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak covid-19
dimaksudkan untuk mewujudkan membantu masyarakat dalam rangka
mengurangi dampak covid-19.
Pasal 4
Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak
covid-19 bertujuan untuk :
a. kontribusi pemerintah terhadap dampak pandemi covid-19 yang berimbas
terhadap ekonomi masyarakat kelas pra sejahtera;
b. peningkatan kemampuan usaha budidaya ikan;
c. peningkatan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi masyarakat
terdampak pandemi covid-19.
d. Penambahan populasi ternak
e. Penerpakan Teknologi Reproduksi ternak
f. Berkontribusi dalam mengurangi dampak covid-19 terhadap ekonomi
masyarakat
g. Menyediakan sarana dan prasarana Inseminasi Buatan
h. Terlaksananya kegiatan untuk mendukung upaya pencegahan dan
pengendalian wabah penyakit hewan menularseperti penyakit Jembrana,
Septicaemia Epizootica (SE) dan Rabies yang dapat menyebabkan kerugian
pada masyarakat.
i. Mendorong Pengembangan ekonomi kerakyatan

Pasal 5
(1)Program Bantuan Pemerintah dalam rangka mengurangi dampak covid-19
adalah pembiayaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Sarolangun yang
dianggarkan sebagai belanja langsung kegiatan pada SKPD terkait.

BAB III
METODE
Pasal 6
(1) Penyaluran kegiatan dilaksanakan oleh metode pihak Ketiga dan disalurkan
oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sarolangun ke Masyarakat
Penerima Kegiatan.

BAB V
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH DALAM RANGKA
MENGURANGI DAMPAK COVID-19
Pasal 9
Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah
dalam rangka mengurangi dampak covid-19 di Kabupaten Sarolangun.

Pasal 10
Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diuraikan lebih lanjut
dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan


Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Sarolangun.

Ditetapkan di Sarolangun
pada tanggal 2021
BUPATI SAROLANGUN,

CEK ENDRA
Diundangkan di Sarolangun
pada tanggal 2021
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN,

Ir. ENDANG ABDUL NASER

BERITA DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2021 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai