Anda di halaman 1dari 11

1

LAPORAN PRAKTIKUM IKAN HIAS DAN AKUASKAP


SETTING AQUASCAPE

Oleh :
Nama : Salihin
NIM : 1610712110009
Dosen : Dr. Noor Arida Fauzana, S. Pi, M.Si

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2019
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan “Ikan
Hias dan Akuaskap” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini terutama kepada Dosen Pengasuh Mata
Kuliah Ikan Hias dan Akuaskap Ir. H. Akhmad Murjani, M.S., Ir. H. Rozanie
Ramli, M.Si., Dr. Noor Arida Fauzana, S. Pi, M.Si yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan memberikan bantuan serta teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam pembuatan laporan ini.
Praktikan menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, Mei 2019

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum ......................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
BAB 3. METODE PRAKTIKUM ............................................................. 6
3.1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 6
3.2. Alat ................................................................................................ 6
3.3. Prosedur Kerja .............................................................................. 6
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 7
4.1. Hasil .............................................................................................. 7
4.2. Pembahasan .................................................................................. 7
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 10
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 10
5.2. Saran ............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aquascape adalah seni mengatur tanaman air dan batu, batu karang,
koral, atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam akuarium sehingga
memberikan efek seperti berkebun di bawah air (Widhianto Harsono, 2012).
Tujuan utama Aquascaping yaitu untuk menciptakan sebuah pemandangan
bawah air yang bagus dengan mempertimbangkan aspek pemeliharaan tanaman
air. Seperti tanaman pada umumnya, tanaman air juga membutuhkan energi
melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari
bahan bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan
bantuan energi cahaya matahari (Nio song Ai, 2012). Beberapa faktor yang
harus diperhatikan dalam proses fotosintesis antara lain yaitu
pencahayaan/lighting sebagai pengganti sinar matahari, tingkat kekeruhan air dan
suhu air pada aquascape. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada proses
fotosintesis tumbuhan aquascape maka perlu dilakukan perawatan secara intens
dan rutin.
Dalam merawat aquascape ada beberapa masalah yang sering menjadi
kendala, sehingga sistem fotosintesis tumbuhan air pada aquascape tidak berjalan
normal. Cuaca extreme belakangan ini tidak dapat diprediksi dan seringkali
berubah sangat cepat. Suhu udara yang panas mengakibatkan suhu air di dalam
tank (akuarium) pada siang hari dapat mencapai angka 33°C, dimana suhu ideal
air tersebut 25°C sampai dengan 28°C. Pencahayaan untuk proses aquascape
idealnya 7 sampai dengan 8 jam per-hari, dalam pelaksannaanya pemanfaatan
Lighting sebagai pengganti sinar matahari untuk sistem fotosintesis sering kurang
teratur. Agar fotosintesis dapat dapat berjalan maksimal faktor kejernihan air
harus menjadi perhatian. Tingkat kejernihan air layak konsumsi berdasarkan
pada peraturan menteri kesehatan sebesar 5 NTU (Nephelemetric Turbidity Unit).
Tingkat kejernihan air yang digunakan untuk aquascape idealnya 5-25 NTU
namun dalam realitanya banyak yang kurang memperhatikan faktor tersebut.
Dengan kesibukan rutinitas setiap hari terkadang kita tidak bisa merawat
aquascape dengan baik secara rutin. Permasalahan diatas sering dijumpai oleh

1
beberapa aquascaper sehingga menyebabkan pertumbuhan ekosistem pada
aquascape terganggu. Berdasarkan permasalahan yang sering dijumpai aquascaper
tersebut, sehingga menginspirasi penulis untuk membuat suatu alat yang dapat
mengatur sistem fotosintesis buatan pada aquascape agar berjalan dengan baik
(Raharjo, Sinung. 2018).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akuascape?


2. Apa saja langkah membuat akuascape yang dilakukan?

1.3. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menciptakan sebuah
pemandangan bawah air, akan tetapi aspek teknis pemeliharaan tanaman air juga
harus dipertimbangkan. Banyak faktor yang harus seimbang dalam sistem tertutup
dari sebuah akuarium untuk memastikan keberhasilan sebuah aquascape. Faktor-
faktor ini meliputi filtrasi, mempertahankan karbon dioksida pada tingkat yang
cukup untuk mendukung fotosintesis bawah air, pemupukan, pencahayaan,
kontrol ganggang dan lain-lain.

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1.1. Pengertian Akuascape


Akuascape secara etimologi “Aqua” merupakan kata yang berasal dari
bahasa latin yang berarti air. “Scape” merupakan bentang, yang dimaksud disini
Landscape yaitu bentang darat atau laut. Jadi, Aquascape adalah bentang air atau
elemen air yang digunakan pada perancangan ruang luar (landscape) yang lebih
dominan dengan memanfaatkan unsur-unsur penting pada air seperti bentuk,
transparansi, pantulan, warna, gerak, suara dan pencahayaan dengan
memadukannya dengan unsur ruang luar. Aquascape juga adalah penerapan
bentang air dalam perancangan arsitektur, yang bertujuan untuk memberikan
kesan pernyataan dengan elemen air atau laut (Vicky, 2017).
2.1.2. Langkah-Langkah Membuat Aquascape
Berikut langkah-langkah yang dilakuakn dalam membuat aquascape dari
kelompok 2 :
1. Mempersiapkan desain aquascape
Praktikum kali ini di awali dengan menentukan desain akuascape yang
diinginkan. Praktikan mendesain akuascape dengan tema hutan dengan mencari
inspirasi desain ini dari alam asli atau meniru desain aquascape yang pernah
dipakai atau pernah dipublikasikan di internet serta mempertimbangkan tingkat
kesulitan pembuatannya.
2. Mempersiapkan Komponen atau media untuk membuat aquascape
Salah satu yang paling penting dalam pembuatan aquascape ini yaitu
menyediakan segala media yang diperlukan. Setidaknya ada 7 komponen utama
untuk membuat aquascape adalah akuarium, air sumur, tanaman air, kayu atau
batu, ikan, lampu pencahayaan sebagai pengganti sinar matahari, CO2 dan
filterisasi berguna untuk menjaga kualitas air agar tetap bersih.
3. Akuarium berukuran 20x20x20 dengan model minimalis
Praktikan menyiapkan akuarium kosong, kemudian bersihkan dari
kotoran yang menempel seperti debu dengan mengunakan kain. Dalam
menyimpan akuarium usahakan alas yang menahanya bersifat lembut seperti spon
atau styrofoam.

3
4. Taburkan soil atau subtrat (alas)
Tahap selanjutnya masukan soil sebagai media tanamnya. Subtrat yang
praktikan gunakan beruapa pasir putih dan pasir silika atau pasir malang namun
pada bagian bawahnya harus memakai pupuk dasar sebagai sumber nutrisi bagi
tanaman. Usahakan pasir jangan terlihat datar namun atur pasir agar terlihat
natural dengan menambah kontur seperti ada effect bukit dan lembah. Untuk
daerah bagian belakang biasanya lebih tinggi dari bagian depan hal ini bertujuan
agar ketika dilihat dari depan tanaman belakang agar terlihat.

5. Mendesain hardscape (batu atau akar kayu)


Untuk tahap selanjutnya masukan bahan pendukung seperti batu atau
kayu, pada praktikum kali ini praktikan menggunakan batu gunung dan akar kayu
karamunting sebagai bahan hardscape yang digunakan. untuk peletakan batu
perhatikan Vocal Point atau point utama, Point yang akan dilihat pertama kali oleh
penikmat aquascape. Tambahkan batu kecil sebagai pemanis agar terlihat natural.
batu kecil ini sangat penting agar batu point tadi tidak terlihat kaku. Atur posisi
masing hardscape agar telihat senatural mungkin sampai dirasa sudah cukup untuk
hardscapenya.

4
6. Menanam tanaman aquascape
Jika posisi hardscape sudah pas, berarti ini saatnya kita untuk
memasukan tanaman. Tanaman yang digunakan yaitu (Hydrocotyle
leucocephala), (Amazon Sword) dan Java Moss. Usahakan tanaman yang
tumbuhnya rendah ditanam didepan dan tanaman yang tumbuhnya tinggi
disimpan dibelakang
7. Mengisi air kedalam akuarium
Setelah selesai kita menanam, sebelum kita memasukan air, masukan
terlebih dahulu platik sebagai penahan agar layout yang sudah kita buat tidak
berubah saat kita masukan air intinya bisa menahan air agar tidak merusak setup
yang telah dilakukan sebelumnya. Angkat plastik tadi jika pengisian air sudah
cukup. Hati-hati dalam mengangkat media penahan ini, jangan sampai menggangu
tanaman yang kita tanam, karena tanaman ini masih baru kita tanam jadi tanaman
sangat mudah mengambang. Bersihkan kotoran yang mengambang di atas,
biasanya setelah kita melakukan setup ada beberapa daun yang patah akibat
packing atau patah ketika proses tanam dan juga kotoran dari media lain, seperti
batu kayu atau pasir (yang sudah pernah dipakai sebelumnya). atau ada juga
tanaman yang mengapung ini karena waktu menanam tidak cukup kuat
memasukan akarnya ke soil/pasir Hasil akhir dari pembuatan aquascape. pada
tahap ini kita tinggal menunggu dan melakukan perawatan pada aquascape kita
seperti mengganti air aquascape secara berkala dan pemberian pupuk cair agar
tanaman pada aquarium tetap terjaga nutrisinya dan dengan begitu aquascape
yang kita miliki tetap terjaga keindahannya.

5
8. Mengisi fauna kedalam aquascape
Berbeda dengan akuarium biasa, untuk aquascape fauna hanyalah sebagai
pelengkap saja. Hewan yang digunakan juga beragam macamnya sesuai fungsinya
masing-masing. Pada praktiku kali ini praktikan menggunakan ikan hias platy
mickey mouse

6
BAB 3 PENUTUP

Aquascape adalah bentang air atau elemen yang digunakan pada


perancangan ruang luar (landscape) yang lebih dominan dengan memanfaatkan
unsur-unsur penting pada air seperti bentuk, transparasi, pantulan, warna, gerak,
suara dan pencahayaan dengan mamadukannya dengan unsur ruang luar.
Langkah-langkah membuatnya yaitu mempersiapkan desain aquascape,
menaburkan pupuk untuk tanaman aquascape, taburkan pasir untuk 2 kalinya agar
menutupi pupuknya, mendesain hardscape (tumbuhan dan batu), menanam
aquascape, mengisi air ke dalam akuarium secara perlahan, memasukkan fauna
kedalam aquascape.

7
DAFTAR PUSTAKA

Harsono Widhianto, 2012 . Aquascape. www.academia.edu, Diakses 20 April


2019.
Nio Song Ai, 2012. Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Universitas Sam
Ratulangi. Manado.
Raharjo, Sinung. 2018. Sistem Otomatisasi Fotosintesis Buatan Pada
Aquascape Berbasis Arduino. Skripsi. Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Vicky Torondek, 2017. Manado Undersea Wedding Hall Aquascape Architecture.
Jurnal Arsitekture. Universitas Samratulangi.

Anda mungkin juga menyukai