Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ANALISA HARGA IKAN KONSUMSI

DI KABUPATEN TANAH DATAR

I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, setiap daerah
telah menetapkan komoditas unggulan sesuai dengan potensi sumber daya dan
sosiologi masyarakat setempat. Pembangunan pangan dan perikanan memiliki peran
yang strategis dalam perekonomian daerah. Peran strategis pangan dan perikanan
tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata dalam penyediaan bahan
pangan, bahan baku industri, distribusi dan konsumsi pangan, penyerapan tenaga
kerja, sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usaha yang
ramah lingkungan. Berbagai peran strategis pangan dan perikanan sejalan dengan
tujuan pembangunan perekonomian daerah, yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan,
menyediakan lapangan kerja, serta memelihara keseimbangan sumberdaya alam dan
lingkungan hidup.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sub sektor lain yang memiliki
potensi besar adalah sektor perikanan. Kecamatan yang memiliki potensi perikanan
adalah Kecamatan Rambatan, X Koto, Batipuh, Batipuh Selatan, Lintau Buo, Lintau
Buo Utara, Padang Ganting dan Salimpaung. Perkembangan produksi sector
perikanan menurut kegiatan selama tahun 2015 – 2018 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 1.
Produksi Perikanan menurut Kegiatan
di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2014-2018 (Ton)

Jenis 2015 2016 2017 2018 Pertumbuhan


No (ton) (Ton) (ton) (%)
(ton)
1. Minapadi 474,4 624,8 749,8 802,04 6,97
2 Kolam Air Deras 45,3 58,5 67,3 73,511 9,23

3. Kolam Air Tenang 3.879,2 4.841,5 6.051,9 8.120,8 34,19


4. Telaga 71,7 76 87,4 88,57 1,34
Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2018 terdapat peningkatan produksi
ikan pada kegiatan minapadi (6,97 %), kolam air deras (9,23%), kolam air tenang
(34,19%) dan telaga (1,34%).
Komoditi perikanan utama Kabupaten Tanah Datar adalah Ikan Mas, Nila, Lele

dan Gurami. Perkembangan produksi ikan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Produksi Perikanan tahun 2014 - 2018 di Kab. Tanah Datar

No Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 (ton)


(ton) (ton) (ton) (ton)
1. Jumlah
produksi
perikanan
budidaya
 Ikan mas 1.303,2 1.205,3 2.008,5 2.811,9 3183,058
 Ikan nila 1.682,2 1.970,7 2.491,7 3.114,6
 Gurami 146,0 373,6 333,9 434,07 4.182,981
 lele 753,3 776,9 599,8 689,8 638,678
 Ikan lainnya 18,4 71,7 90,9 127,3 1,090,866
190,384
Jumlah 3.903,1 4.398,9 5.524,8 7.177,7 9.285,967

Dari tabel diatas terlihat bahwa produksi ikan mas, nila dan lele serta ikan
gurami mengalami peningkatan yang disebabkan tingginya minat masyarakat
membudidayakan ikan tersebut karena memiliki pangsa pasar yang luas serta
adanya bantuan paket benih dan pakan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan
Kementerian Kelautan Perikanan RI.
Usaha pembesaran ikan tersebut membutuhkan dana tidak sedikit untuk
membiayai investasi dalam jangka panjang. Resiko usaha pada kegiatan
pembesaran ikan juga cukup besar. Untuk mengurangi resiko tersebut perlu
perhitungan yang tepat agar dana yang diinvestasikan dapat memberikan
keuntungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis untuk mengetahui biaya dan
pendapatan dari usaha yang dijalankan masih menguntungkan atau sebaliknya,
selain itu menganalisis kelayakan usaha untuk menyakinkan bahwa usaha tersebut
dapat dikatakan layak untuk dijalankan

I.2. Tujuan
a. Untuk mengetahui besar biaya dan pendapatan usaha pembesaran ikan
nila, mas, lele, gurami dan tawes
b. Menganalis kelayakan usaha pembesaran ikan dilihat dari Break Even
Point (BEP)

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANALISA USAHA


II.1. Harga
Harga menjadi faktor yang paling dominan dalam keputusan pembelian. Sasaran
penetapan harga :
1. Berorientasi laba yang bertujuan mencapai target laba dan memaksimalkan laba
2. Berorientasi penjualan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan
mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.
3. Berorientasi statusquo yang bertujuan untuk menstabilkan harga dan menangkal
persaingan.
II.2. Kualitas Produk
Kualitas merupakan hal yang paling mendasar dari kepuasan konsumen dan
kesuksesan dalam bersaing. Kualitas bisa jadi merupakan hal yang paling dicari oleh
konsumen ketika mereka memilih produk.
II.3. Pemasaran
Pemasaran merupakan target penting yang harus diketahui oleh petani ikan. Karena
untuk dapat mengembalikan modal yang diinvestasikan sekaligus mendapatkan
keuntungan yang lebih

III. ANALISA USAHA


III.1. Analisa usaha budidaya Ikan Lele
Harga sub total
No Uraian spesifikasi satuan ket
satuan (Rp) (Rp)
1 benih lele 11-12 cm 3000 kg 500 1.500.000
2 pakan -1 40 kg 11.833 473.320
-2 60 kg 11.833 709.980
-3 420 kg 11.833 4.969.860
3 tretmen pakan Probiotik 2 liter 45.000 90.000
Molase 2 kg 25.000 50.000
4 biaya tenaga kerja 1 org 600.000 600.000
5 penyusutan kolam 200.000
JUMLAH 8.593.160
Perhitungan Laju Pertumbuhan Budidaya
Feed Modal
Berat Berat Total (kg
No Uraian Item Satuan covertion Produksi/kg
(kg) target Panen)
rasio (0,8) lele
1 Benih 3000 ekor 20 20
2 Pakan -1 1 sak 30 36
632 11.622
-2 2 sak 60 72
-3 14 sak 420 504

Harga Panen / kg = Rp. 15.000,-


Total Panen Rp.15.000 x 632 kg 9.480.000

Biaya Produksi = 8.145.000


Keuntungan usaha = (Nilai Penjualan – Nilai Produksi) = 886.840

BEP produksi = (biaya produksi : harga panen/kg 8.593.160 : Rp.15.000 = 573 kg


BEP harga = (biaya produksi : total panen 8.593.160 : 632 kg = Rp 13.597

pertambahan harga 30% dari BEP (BEP harga x 30%) = Rp 13.597 x 30% = Rp 4.079
harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP (BEP Rp 13.597 + Rp 4.079 = 17.676
harga + pertambahan harga 30% dari BEP) =
pembulatan Rp.18.000
Aspek Teknis :
- Lahan Budidaya (Kolam terpal, beton, konvensional) ukuran luas min. 30 m2
- Ketinggian air kolam budidaya 70 – 80 cm
- Benih dari strain unggul
- Pakan spesifik lele kualitas baik (protein min. 32%)
- Treatmen pakan dengan cara dibibis menggunakan probiotik dan molase
- Masa budidaya maksimal 2 bulan (60 hari) pemeliharaan

III.2.Analisa usaha budidaya ikan nila


No Uraian satuan Harga satuan sub total
1 benih (5-8 cm) 2.000 ekor Rp200 Rp400.000
2 pakan (fcr 1,7) 680 kg Rp10.000 Rp6.800.000
3 obat-obatan Rp50.000 Rp50.000
4 biaya tenaga kerja
5 penyusutan kolam Rp300.000 Rp300.000
JUMLAH Rp7.550.000

pemeliharaan
- 2000 ekor x 20% (tingkat kematian ikan) = 1.600 ekor
- masa pemeliharaan ikan nila selama 5 bulan menghasilkan 4 ekor/kg
- 1600 ekor : 4 = 400 kg

Harga Panen / kg = Rp. 20.000,-


Total Panen Rp.20.000 x 400 kg 8.000.000

Biaya Produksi = 7.550.000


Keuntungan usaha = (Nilai Penjualan – Nilai Produksi) = 450.000

BEP produksi = (biaya produksi : harga panen/kg 7.550.000 : Rp.20.000 = 377,50 kg


BEP harga = (biaya produksi : total panen 7.550.000 : 400 kg = Rp 18.875

pertambahan harga 30% dari BEP (BEP harga x 30%) = Rp. 18.875 x 30% = Rp 5.663
harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP (BEP Rp. 18.875 + Rp 5.633 = Rp 24.538
harga + pertambahan harga 30% dari BEP) =
pembulatan Rp.25.000

III.3. Analisa usaha budidaya ikan Gurami

No Uraian satuan hargasatuan sub total


1 benih 1.500 Rp1.500 Rp2.250.000
2 pakan (fcr 1,5) 2550 Rp11.833 Rp30.174.150
3 obat-obatan Rp100.000 Rp100.000
4 biaya tenaga Rp2.000.000 Rp2.000.000
kerja
5 penyusutan Rp600.000 Rp600.000
kolam
JUMLAH Rp35.124.150

pemeliharaan
- 1500 ekor x 20% (tingkat kematian ikan) = 1.275 ekor
- masa pemeliharaan ikan selama 10 bulan menghasilkan 1 kg/ekor
- 1275 ekor : 1 kg = 1275 kg

Harga Panen / kg = Rp. 35.000,-


Total Panen Rp.35.000 x 1.275 kg 44.625.000

Biaya Produksi = 35.124.150


Keuntungan usaha = (Nilai Penjualan – Nilai Produksi) = 9.500.850

BEP produksi = (biaya produksi : harga panen/kg 35.124.150 : Rp.35.000 = 1.004 kg


BEP harga = (biaya produksi : total panen 35.124.150 : 1275 kg = Rp 27.548

pertambahan harga 30% dari BEP (BEP harga x 30%) = Rp 27.548 x 30% = Rp 8.265
harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP (BEP Rp 27.548 + Rp 8.265 = Rp 35.813
harga + pertambahan harga 30% dari BEP) =
pembulatan Rp.36.000

III.4.Analisa Usaha Budidaya Ikan Mas


No Uraian satuan Harga satuan sub total
1 benih (6-8 cm) 2.000 ekor Rp350 Rp700.000
2 pakan (fcr 1,8) 1360 kg Rp10.000 Rp13.600.000
3 obat-obatan Rp200.000 Rp200.000
4 biaya tenaga kerja Rp500.000 Rp500.000
5 penyusutan kolam Rp125.000 Rp125.000
JUMLAH Rp15.125.000

pemeliharaan
- 2000 ekor x 20% (tingkat kematian ikan) = 1.600 ekor
- panen ikan 2 ekor/kg
- total panen 1600 : 2 = 800 kg

Harga Panen / kg = Rp. 20.000,-


Total Panen Rp.20.000 x 800 kg 16.000.000

Biaya Produksi = 15.125.000


Keuntungan usaha = (Nilai Penjualan – Nilai Produksi) = 875.000

BEP produksi = (biaya produksi : harga panen/kg 15.125.000 : Rp.20.000 = 756,25 kg


BEP harga = (biaya produksi : total panen 15.125.000 : 800 kg = Rp 18.906

pertambahan harga 30% dari BEP (BEP harga x 30%) = Rp 18.906 x 30% = Rp 5.672
harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP (BEP Rp 18.906 + Rp 5.672 = Rp 24.578
harga + pertambahan harga 30% dari BEP) =
pembulatan Rp.25.000

III.5.Analisa Usaha Budidaya Ikan Tawes


No Uraian satuan Harga satuan sub total
1 benih (5-8 cm) 2.000 ekor Rp150 Rp300.000
2 pakan (fcr 1,5) 480 kg Rp11.833 Rp5.679.840
3 obat-obatan Rp50.000 Rp50.000
JUMLAH Rp6.029.840

pemeliharaan
- 2000 ekor x 20% (tingkat kematian ikan) = 1.600 ekor
- masa pemeliharaan ikan tawes selama 5 bulan menghasilkan 5 ekor/kg
- 1600 ekor : 5 = 320 kg
Harga Panen / kg = Rp. 20.000,-
Total Panen Rp.20.000 x 320 kg 6.400.000

Biaya Produksi = 6.029.840


Keuntungan usaha = (Nilai Penjualan – Nilai Produksi) = 370.160

BEP produksi = (biaya produksi : harga panen/kg 6.029.840 : Rp.20.000 = 301 kg


BEP harga = (biaya produksi : total panen 6.029.840 : 320 kg = Rp 18.843

pertambahan harga 30% dari BEP (BEP harga x 30%) = Rp 18.843 x 30% = Rp 5.663
harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP (BEP Rp 18.843 + Rp 5.663 = Rp 24.496
harga + pertambahan harga 30% dari BEP) =
pembulatan Rp.24.500

III.6. Analisa Usaha Budidaya Ikan Patin


No Uraian satuan hargasatuan sub total
1 benih (3 inch) 2000 Rp900 Rp1.800.000
2 pakan 725 Rp10.000 Rp7.250.000
3 obat-obatan Rp50.000 Rp50.000
4 penyusutan kolam Rp300.000 Rp300.000
5 tenaga kerja Rp400.000 Rp400.000
JUMLAH Rp9.800.000

pemeliharaan
- 2000 ekor x 20% (tingkat kematian ikan) = 1.600 ekor
- masa pemeliharaan ikan nila selama 6 bulan menghasilkan 2 ekor/kg
- 1600 ekor : 2 = 800 kg

Harga Panen / kg = Rp. 16.000,-


Total Panen Rp.16.000 x 800 kg 12.800.000

Biaya Produksi = 9.800.000


Keuntungan usaha = (Nilai Penjualan – Nilai Produksi) = Rp. 3.000.000

BEP produksi = (biaya produksi : harga panen/kg 9.800.000 : Rp.16.000 = 612,50 kg


BEP harga = (biaya produksi : total panen 9.800.000 : 800 kg = Rp 12.250

pertambahan harga 30% dari BEP (BEP harga x 30%) = Rp 13.813 x 30% = Rp 4.144
harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP (BEP Rp 13.813 + Rp 4.144 = Rp 17.956
harga + pertambahan harga 30% dari BEP) =
pembulatan Rp.18.000

analisa usaha benih ikan lele

No Uraian volume harga total


1. Biaya investasi
1 bak induk pemijahan (unit) 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000
2 kolam terpal (unit) 10 Rp300.000 Rp3.000.000
3 alat-alat perikanan (paket) 1 Rp2.800.000 Rp2.800.000
4 beli induk 20 pasang (paket) 1 Rp1.500.000 Rp1.500.000
sub total Rp13.300.000
2. Biaya variabel
1 pakan induk (kg) 7500 Rp10.000 Rp75.000.000
2 obat-obatan 1 Rp1.000.000 Rp1.000.000
3 listrik (thn) 1 Rp2.000.000 Rp2.000.000
4 tenaga kerja (org) 2 Rp1.250.000 Rp15.000.000
5 biaya lain - lain Rp5.000.000 Rp5.000.000
total Rp98.000.000
3. Biaya Tetap
1 penyusutan kolam (thn) 1 Rp4.500.000 Rp4.500.000
2 penyusutan alat - alat perikanan (tahun) 1 Rp500.000 Rp500.000
3 penyusutan induk 50%/thn (tahun) 1 Rp750.000 Rp750.000
total Rp5.750.000,00
4. Total Biaya Produksi
biaya variabel + biaya tetap Rp103.750.000,00
5. Penjualan
1.600.000 ekor benih x Rp 100 Rp160.000.000

aspek teknis
- dalam 4 kali panen ( 1 tahun), dari jumlah pasangan indukan 20, diasumsikan masing-masing
menghasilkan 40.000 telur. Dengan asumsi keberhasilan 50%
- panen benih dapat dilakukan 1 - 2 bulan setelah pemeliharaan (ukuran 5 - 8 cm)

keuntungan usaha =Rp56.250.000


BEP produksi =Rp103.750.000 : Rp100 = 1.037.500 ekor/thn
(biaya produksi : Harga panen/kg)
BEP harga =Rp103.750.000 : 1.600.000 = Rp64,84
ekor

pertambahan harga 30% dari BEP (Rp. 64,84 x 30%) =Rp19,45


harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP =Rp84,30
(Rp. 64,84 + Rp. 19,45)

analisa usaha benih ikan nila

No Uraian volume harga total


1. Biaya investasi
1 sewa kolam ukuran 500 m2 (unit) 9 Rp500.000 Rp4.500.000
2 alat-alat perikanan (paket) 1 Rp500.000 Rp500.000
3 beli induk (paket) 2 Rp3.000.000 Rp3.000.000
sub total Rp8.000.000
2. Biaya variabel
1 pakan induk (kg) 2300 Rp7.000 Rp16.100.000
2 obat-obatan 1 Rp500.000 Rp500.000
3 pakan benih (kg) 11520 Rp7.000 Rp80.640.000
4 pupuk (karung) 400 Rp10.000 Rp4.000.000
5 tenaga kerja (org) 2 Rp2.000.000 Rp24.000.000
total Rp125.240.000
3. Biaya Tetap
1 penyusutan kolam (thn) 1 Rp4.500.000 Rp4.500.000
2 penyusutan alat - alat perikanan (tahun) 1 Rp500.000 Rp500.000
3 penyusutan induk 50%/thn (tahun) 1 Rp3.000.000 Rp3.000.000
total Rp8.000.000,00
4. Total Biaya Produksi
Rp133.240.000,0
biaya variabel + biaya tetap = Rp (15.921.450 + 6.840.646,50)
0
5. Penjualan
2.880.000 ekor benih x Rp 70 Rp201.600.000

aspek teknis
- induk yang digunakan 2 paket (100 jantan : 600 betina)
- keperluan pakan induk selama 1 tahun : 700 ekor x 300 gram/ekor = 210.000 gram = 210 kg x 30% = 6,3 kg x
365 hari = 2.300 kg
- lama pemijahan 10 hari. Dalam 1 bulan, 2 kali pemijahan dan 1 kali pematangan gonad
- larva dihitung dalam satuan liter. Jumlah larva tiap liter sekitar 40.000 ekor
- jumlah larva/2 paket/bulan adalah 4 liter x 40.000 ekor. Jadi untuk 1 paket selama 1 tahun, sama dengan
160.000 ekor x 2 kali x 12 bulan = 3.840.000 ekor
- keperluan pakan pendederan selama 1 tahun : 4.840.000 ekor x 1 gram/ekor = 3.840 kg x 10% = 384kg x 30
hari = 11.520 kg. Bobot benih 1 gram adalah perkiraan nilai tengah antara larva (0,02 gram/ekor) hingga
ukuran 3 - 5 cm (sekitar 1,5 gram)
- jumlah benih yang dihasilkan sebanyak 2.880.000 ekor (ukuran 3,5 cm, berat 1,5 gram)
- biaya packing dibebankan kepada pembeli sekitar Rp. 1000/kantong

keuntungan usaha Rp68.360.000


BEP produksi (biaya produksi : Harga panen/kg) =Rp133.240.000 : Rp70 = 1.903.429 ekor/thn
BEP harga =Rp133.240.000 :2.880.000 ekor = Rp46,26

pertambahan harga 30% dari BEP (Rp. 46,26 x 30%) =Rp. 13,88
harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP (Rp. 46,26 + Rp. 13,88) =Rp60,14

analisa usaha benih ikan hias koi

No Uraian volume harga total


1. Biaya investasi
1 kolam 2 x 1 x1 (unit) 3 Rp1.000.000 Rp3.000.000
2 alat-alat perikanan (paket) 1 Rp2.000.000 Rp2.000.000
3 1 pasang induk (1 betina, 3 jantan) 1 Rp5.000.000 Rp5.000.000
sub total Rp10.000.000
2. Biaya variabel
1 pakan induk (kg) 470 Rp11.800 Rp5.546.000
2 obat-obatan 1 Rp300.000 Rp300.000
3 listrik (3 bln) 1 Rp600.000 Rp600.000
4 tenaga kerja (1 org x 3 bln x Rp. Rp600.000 Rp600.000
200.000)
total Rp7.046.000
3. Biaya Tetap
1 penyusutan kolam (thn) Rp750.000 Rp750.000
2 penyusutan alat - alat perikanan Rp276.250 Rp276.250
(tahun)
total Rp1.026.250,00
4. Total Biaya Produksi
biaya variabel + biaya tetap Rp3.026.250,00
5. Penjualan
4200 ekor benih x Rp 2000 Rp8.400.000

aspek teknis
- perkiraan hasil sekali bertelur sepasang induk = 10.000 ekor
- perkiraan hidup anak koi = 60% x 10.000 ekor = 6.000 ekor
- kemungkinan hidup anak koi (burayak) sampai umur 3 bulan dengan survey rate (SR)
70% x 6.000 ekor = 4200 ekor (ukuran 5 - 8 cm)

keuntungan usaha =Rp5.373.750


BEP produksi =Rp3.026.250 : Rp2.000 = 1.513 ekor/thn
(biaya produksi : Harga panen/kg)
BEP harga =Rp3.026.250 : 4.200 ekor = Rp720,54

pertambahan harga 30% dari BEP (Rp. 64,84 x 30%) = Rp216


harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP = Rp936,70
(Rp. 64,84 + Rp. 19,45)

analisa usaha benih ikan mas

No Uraian vol harga total


1. Biaya investasi
1 pembelian lahan (m2) 1000 Rp15.000 Rp15.000.000
2 pembuatan bak pemijahan ukuran (2 x 3 x 0.50) m 2 Rp500.000 Rp1.000.000
3 pembuatan kolam ukuran 400 m2 1 Rp2.000.000 Rp2.000.000
4 alat-alat perikanan (paket) 1 Rp100.000 Rp100.000
5 beli induk betina ukuran 2 kg/ekor, 10 ekor (kg) 20 Rp30.000 Rp30.000
6 beli induk jantan ukuran 0.5 kg/ekor, 20 ekor (kg) 10 Rp25.000 Rp25.000
sub total Rp18.155.000
modal kerja Rp15.921.450
total Rp34.076.450
2. Biaya variabel
1 alat bahan induced breeding (unit) 1 Rp50.000 Rp50.000
2 ovaprim (botol) 5 Rp200.000 Rp1.000.000
3 pakan induk 30 kg x 0.03 x 365 hari (kg) 328,5 Rp3.700 Rp1.215.450
4 pakan benih 0,5 g/ekor x 200.000 ekor x fcr 2400 Rp3.700 Rp8.880.000
2 (kg) x 12 bulan
5 pupuk (karung) 72 Rp8.000 Rp576.000
6 tenaga kerja (bulan) 12 Rp350.000 Rp4.200.000
total Rp15.921.450
3. Biaya Tetap
1 penyusutan bak pemijahan (5 tahun) 0,2 Rp1.000.000 Rp200.000
2 penyusutan kolam (5 tahun) 0,2 Rp2.000.000 Rp400.000
3 penyusutan alat - alat perikanan (6 1 Rp100.000 Rp100.000
bulan)
4 penyusutan induk betina (4 tahun) 0,25 Rp600.000 Rp150.000
5 penyusutan induk jantan (4 tahun) 0,25 Rp250.000 Rp62.500
6 bunga investasi 17% x Rp. 34.871.450 Rp5.928.146,50
total Rp6.840.646,50
4. Total Biaya Produksi
biaya variabel + biaya tetap = Rp (15.921.450 + 6.840.646,50) Rp22.762.096,50
5. Penjualan
200.000 ekor benih x 12 kali x Rp 15 (ukuran 1 - 2 cm) Rp36.000.000

keuntungan usaha = Rp13.237.904


BEP produksi =Rp22.762.097 : Rp15 = 1.517.473,10 ekor/thn
(biaya produksi : Harga panen/kg)
BEP harga =Rp22.762.097 : 200.000 ekor = Rp114

pertambahan harga 30% dari BEP =Rp. 34


(Rp. 114 x 30%)
harga penjualan setelah pertambahan 30% dari BEP (Rp. 114 + Rp. 34) =Rp148

LAPORAN
ANALISA HARGA IKAN KONSUMSI
DI KABUPATEN TANAH DATAR
Dibuat Oleh:
Ir. DALIUS.M.NUR
NIP : 19621231 199103 1 057
Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Tangkap
Dinas Pangan dan Perikanan Kab. Tanah Datar

KABUPATEN TANAH DATAR


DINAS PANGAN DAN PERIKANAN
BATUSANGKAR
2019

Anda mungkin juga menyukai