Anda di halaman 1dari 8

DESAIN KONSTRUKSI DAN TIPE

TAMBAK TRADISIONAL
(LAPORAN PRAKTEK TEKNIK PERKOLAMAN)

Oleh :
KELOMPOK III

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR


JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA
2015

PRAKTIKUM TATA LETAK DAN TIPE


TAMBAK TRADISIONAL
1. Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang
Tambak adalah merupakan bangunan air yang dibangun pada

daerah pasang surut yang diperuntukkan sebagai wadah pemeliharaan


ikan/udang dan memenuhi syarat yang diperlukan sesuai dengan sifat
biologi hewan yang dipeliharah.
Sistem budidaya tambak yang dikenal sekarang, ada 3 tingkatan
yaitu; budidaya ekstensif (tradisional), semi-intensif dan intensif. Sistem
budidaya tradisional atau ekstensif, mempunyai bentuk tambak yang tidak
teratur dengan luas antara 3-10 ha per petak. Saluran keliling dengan
lebar 5-10, di sepanjang keliling petakan sebelah dalam. Di bagian tengah
di buat caren dari sudut ke sudut (diagonal). Kedalaman saluran keliling
30-50 cm lebih dalam dari pada bagian lain dari dasar petakan yang
disebut pelataran Bagian pelataran dapat di isi air sedalam 30-40 cm,
tempat ini akan ditumbuhi klekap sebagai bahan pakan alami ikan
bandeng atau udang.
Tambak tradisional, semula tidak dipupuk sehingga produktifitas
semata-mata

tergantung

dari

makanan

alami

yang

kelebatanya

tergantung dari kesuburan alamiah. Pemberantasan hama juga tidak


dilakukan, sehingga benih/benur yang dipelihara banyak yang mati.
Akibatnya produktifitas semakin rendah.
Sistem budidaya semi intensif atau tradisional yang diperbaiki
merupakan peningkatan/perbaikan dari sistem tradisional/ekstensif yaitu
dengan memperkenalkan bentuk petakan yang teratur dengan maksud
agar lebih mudah dalam pengelolaan air. Bentuk petakan umumnya empat
persegi-panjang dengan luas 1-3 ha per petakan. Tiap petakan
mempunyai pintu pemasukan (inlet) dan pintu pengeluaran air (outlet)
yang terpisah untuk keperluan penggantian air, penyiapan kolam sebelum
ditebari benih, dan pemanenan. Dasar petak yang tidak digali sebagai
2

saluran keliling (caren), di buat pelataran. Kedalaman air di pelataran


hanya 40-50 cm, bila kolam diisi penuh. Pelataran dapat di tumbuhi klekap
sebagai bahan pakan alami untuk udang. Klekap tumbuh dengan subur di
tempat yang berair dangkal, bila kadar garam agak tinggi (lebih dari
30o/oo).
Tambak semi-intensif pengelolaan air cukup baik, ketika air pasang
naik, sebagian air tambak diganti dengan air baru sehingga kualitas air
cukup terjaga dan kehidupan udang sehat. Pemberantasan hama udang
dilakukan pada waktu mempersiapkan tambak sebelum penebaran benur.
Serangan hama dicegah dengan melakukan pemasangan sistem saringan
pintu-pintu air (Suyanto dan Mujiman, 2004).
Adapun hasil praktikum yang kami akan bahas dalam laporan ini
ialah

mengenai tipe tambak tradisional yang membudidayakan ikan

bandeng,

1.2. Tujuan Dan Manfaat


1) Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan pengamatan ini :
a. Untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan serta pengalaman
teknis di lapangan tentang penilaian suatu konstruksi dan tata letak
tambak tradisional yang masih digunakan di lingkungan BAPPL Serang
b. Untuk memperoleh keterampilan tentang teknik pengukuran serta
penilaian dari suatu tambak
c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tambak yang digunakan
oleh

masyarakat

serta

mampu

tradisional

2) Manfaat

membedakan

tipe-tipe

tambak

a. Dapat mengembangkan wawasan, keterampilan,dan pengetahuan


tentang tipe-tipe konstruksi tambak tradisional
b. Dapat membandingkan kelebihan dan kekurangan dari setiap tipe
tambak.
c. Sebagai bahan untuk menyelesaikan tugas teknik perkolaman tentang
Design dan Tipe Suatu Tambak Tradisional

2. METEDOLOGI
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan survey lokasi penilaian kontruksi dan tata letak tambak ini
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2015 mulai pukul 14.00
17.00 WIB di Pertambakan Ektensif Lingkungan Kampus BAPPL Serang.
2.2.

Metode Praktikum
Metode praktek yang dilaksanakan dalam kegiatan praktikum ini

adalah sebagai berikut :


a. Observasi, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengunjungi atau mendatangi langsung lokasi tambak dan
melakukan pengamatan design dan tipe lokasi yang digunakan.
b. Studi literature, yaitu metode pengambilan data yang dilakukan
dengan mengambil data data terkait dengan materi praktek baik
dimedia cetak maupun media elektronik.
2.3.

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktek kontruksi type dan

tata letak tambak ini yaitu :


a. Kamera untuk mengabadikan gambar tambak
b. Alat Tulis untuk mencatat hasil pengamatan
2.4.

Cara Kerja
Cara kerja praktek pengamatan kontruksi type dan tata letak

tambak ini adalah sebagai berikut :


1) Mengamati seluruh areal tambak dan saluran air secara umum
2) Mengamati dan menggambar bentuk areal pertambakan serta
bagian - bagiannya
3) Mengamati jenis jenis petakan tambak yang digunakan

3. Hasil dan Pembahasan


3.1.

Hasil Observasi

Dari hasil pelaksaan praktikum didapatkan hasil observasi pada


Tambak Pak Aris yang berlokasi di Desa Karangantu, Kecamatan
Kasemen, Kota Serang Propinsi Banten, lokasi ini berada di sekitar
wilayah Lingkungan Kampus BAPPL Serang. Pertambakan milik pak Aris
ini merupakan salah satu tambak tradisional yang membudidayakan Ikan
Bandeng. Luas lahan pertambakan milik Pak Aris secara keseluruhan
yaitu 4 hektar.
Ikan Bandeng dipertambakan Pak Aris ini dalam setiap siklusnya
ditebar nener bandeng sebanyak 6.600 ekor. Lama pemeliharaan
bandeng ini yaitu kurang lebih 4 bulan. Dalam kegiatan budidaya ikan
bandeng ini

dilakukan

dengan

cara

bertahap

mulai

dari

kolam

pemeliharaan nener selama 45 hari, setelah itu dipindahkan ke dalam


kolam penggelondongan dengan menggunakan aliran air. Pemeliharaan
ikan bandeng di kolam penggelondongan ini dilakukan selama 1,5 bulan.
Selanjutnya dilakukan pemindahan ke kolam pembesaran dan dipelihara
sampai total pemeliharaan 4 bulan
Pertambakan Pak Aris ini terdiri dari petak pembagi air, petak
pemeliharaan nener (Nursery pond), petak penggelondongan (Fingerling
pond) serta petak pembesaran (Rearing pond). Petak peneneran pada
tambak pak Aris berukuran 26 m x 11, 5 meter, sedangkan petak
penggelondongan berukuran 28 m x 12, 5 m. Pintu air utama yang
berfungsi untuk memasukkan dan mengeluarkan air dari dan ke petak
pembesaran berukuran 1, 5 m x 1 m. Sedangkan pintu air yang
menghubungkan petak pemeliharaan nener dan petak penggelondongan
serta petak penggelondongan dan petak pembesaran berukuran 1 m x 0,
5 m. Pintu air dimana tempat masuknya air dari saluran air laut menuju ke
pertambakan berukuran 2, 3 m x 0, 7 m.

3.2.

Pembahasan

Luas pertambakan pak Aris adalah 4 ha atau 40. 000 m2 dan


ditebar ikan bandeng sejumlah 6.600 ekor sehingga kepadatan tebar yang
digunakan oleh pak aris yaitu 1 ekor/6 m 2. Ikan bandeng yang
dibudidayakan pada tambak pak Aris dipelihara selama 4 bulan dan
dilakukan pemanenan dengan size 5 artinya bahwa didalam 1 kg terdapat
5 ekor ikan bandeng dan masing masing ikan bandeng memiliki berat
200 gram.
Tata letak tambak pak Aris ini terdiri dari beberapa petakan tambak
yaitu

petak

pembagi

air,

petak

pemeliharaan

nener,

petak

penggelondongan dan petak pembesaran. Hal ini dapat dikatakan bahwa


tipe tambak yang terdapat dipertambakan pak Aris adalah Tipe Porong.
Tambak tipe porong memiliki beberapa kriteria yaitu terdapat satu petak
pembagi air, terdiri dari petak peneneran, penggelondongan dan
pembesaran, satu unit tambak memiliki luas 3 10 ha.
Pintu air pada pertambakan pak Aris ini terdiri dari 3 jenis pintu air
yaitu pintu air yang memasukkan air langsung dari aliran air laut ke lokasi
pertambakan, pintu air yang mengalirkan air dari dan ke petak
pemjbesaran dari petak pembagi air serta pintu air yang menghubungkan
antar masing masing petakan kolam misalnya pintu air yang
menghubungkan

petak

pemeliharaan

nener

dengan

petak

penggelondongan. Kontruksi pintu air ini terbuat dari kayu dan papan yang
dalam memasukkan dan mengeluarkan air dari dan ke dalam tambak
hanya mengandalkan pasang surut air laut.
Petakan pemeliharaan nener berukuran 26 m x 11, 5 m atau
memiliki luas 299 m2. Sedangkan petakan penggelondongan berukuran 28
x 12, 5 m atau memiliki luas 350 m2. Dengan demikian dapat dilihat bahwa
luas petak peneneran memiliki luas yang berbeda dengan luas petak
penggelondongan.
Petak pembesaran merupakan petakan yang memiliki luas paling
besar. Petak pembesaran ini dipisahkan oleh pematang yang terbuat dari
gundukan tanah yang berada di tengah kolam dan tidak memiliki pintu air
pemisah antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Pada saat
7

proses pembesaran, petak pemeliharaan nener dan penggelondongan


juga digunakan sebagai petak pembesaran artinya bahwa seluruh areal
pertambakan digunakan sebagai lokasi untuk pembesaran ikan.
4. Kesimpulan
Dari praktek kontruksi dan tata letak tambak, dapat ditarik
kesimpulan antara lain :
1) Pertambakan pak Aris merupakan salah satu jenis tambak porong
yang memiliki petak pembagi air, petak peneneran, petak
penggelondongan dan petak pembesaran.
2) Saluran air pada pertambakan ini terdiri dari 3 jenis yaitu saluran air
dari aliran air laut ke lokasi pertambakan/petak pembagi air, saluran
air dari petak pembagi air ke petak budidaya serta saluran yang
mengalirkan air dari satu petakan ke petakan yang lain.
3) Petak pemeliharaan nener dan petak penggelondongan dapat juga

berfungsi sebagai petak pembesaran pada pemeliharaan tahap


pembesaran

Anda mungkin juga menyukai