Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMIJAHAN IKAN HIAS KOI SECARA ALAMI,SEMI


ALAMI DAN BUATAN

RAHMATULLAH
170330035

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan


semesta alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Pemijahan Ikan Hias
Koi Secara Alami,Semi Alami dan Buatan” disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pembenihan Biota Air Tawar oleh Ibu
Makalah ini berisi tentang bagaimana cara mengidentifikasi Pemijahan Ikan
Hias Koi Secara Alami,Semi Alami dan Buatan untuk pengembangan budidaya
ikan hias koi (Cyprinus carpio ). Meski telah disusun secara maksimal oleh
penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa
makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna.
Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.

Aceh Utara,1 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu komoditas ikan hias air tawar introduksi yang sampai saat ini
masih menjadi primadona di pasar internasional dan merupakan ikan hias
kelompok mahal, serta fluktuasi di pasaranpun relatif stabil adalah ikan koi
(Cyprinus carpio). Komoditas ikan hias koi telah menjadi komoditas andalan di
beberapa daerah seperti Sukabumi, Cianjur, dan Blitar karena telah berhasil
mengangkat perekonomi masyarakat dan menjadikannya sebagai alternatif
penghasilan selain padi. Guna mendukung produksi ikan hias koi di beberapa
sentra yang ada, dilakukan penelitian untuk mengembangkan budidaya secara
intensif yang dilakukan pada lingkungan terkontrol melalui perbaikan teknologi
budidaya. Penelitian dilakukan skala lapang di BPPBIH dengan metode survai ke
sentra produksi untuk koleksi induk, pembenihan, dan pembesaran dengan
menggunakan kolam tanah serta kolam beton untuk pemijahan dan inkubasi telur.
Hasil dari penelitian ini berupa data dan informasi teknik budidaya dan
produksinya yang dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi budidaya ikan hias
koi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu, untuk mengetahui teknik
pemijahan secara alami, semi alami dan buatan.

1.3 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat mempelajari tentang
pemijahan biota air tawar secara alami,semi alami dan pemijahan secara buatan dan
menganalisis bisnis dalam pengembangan ikan hias terutama ikan hias
koi(Cyprinuscarpio)

1
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Koi (Cyprinus carpio)


2.1.1 Klasifikasi Ilmiah Ikan Koi (Cyprinus carpio)

Menurut Effendi (1993) Ikan koi berasal dari keturunan ikan karper hitam
dan menghasilkan keturunan yang berwarna-warni. Ikan koi memiliki klasifikasi
yang sama dengan ikan mas sebagai berikut ;

Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata

Kelas : Osteichtyes

Ordo : Cypriniformei

Familyi : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies :Cyprinus carpio

2.1.2 Morfologi Ikan Koi (Cyprinus carpio)

Ikan koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper). Harga koi sangat
ditentukan berdasarkan bentuk badan dan kualitas tampilan warna. Ikan koi
pertama kali dikenal pada dinasti Chin tahun 265 dan 361 Masehi. Koi dengan
keindahan warna dan tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini, mulai
dikembangkan di Jepang 200 tahun yang lalu di pegunungan Niigata oleh petani
Yamakoshi (Twigg, 2008). Menurut Susanto (2000), tubuh ikan koi berbentuk
seperti torpedo dengan alat gerak berupa sirip. Sirip-sirip yang melengkapi bentuk
morfologi ikan koi adalah sirip punggung, sepasang sirip dada, sepasang sirip
perut, sirip anus, dan sirip ekor

2
Gambar keseluruhan ikan

Sirip pada koi terdiri atas jari-jari keras, jari-jari lunak, dan selaput sirip yang
berfungsi sebagai alat gerak (Gambar 2). Sirip punggung memiliki 3 jari-jari keras
dan 20 jari-jari lunak. Sirip perut hanya memiliki jari-jari lunak sebanyak 9 buah.
Sirip anus memiliki 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak. Pada sisi badan dari
pertengahan batang sampai batang ekor terdapat gurat sisi yang berguna sebagai
penerima getaran suara. Garis ini terbentuk dari urat-urat yang ada di sebelah
dalam sisik yang membayang hingga keluar (Susanto, 2000).

3
BAB 3
TEKNIK PEMIJAHAN IKAN HIAS KOI (Cyprinus carpio)
SECARA BUATAN

3.1 Pesiapan Kolam Pemijahan


Persiapan kolam untuk budidaya meliputi perbaikan kolam tanah dan kolam
beton, yang digunakan untuk adaptasi induk sampai pembesaran. Pengolahan
kolam meliputi kolam tanah untuk pendederan dan pembesaran serta kolam beton
untuk pemijahan dan inkubasi telur. pengolahan kolam tanah mulai dari
pengeringan dan pengedukan ulang untuk perbaikan dasar kolam dan pematang.
Kolam tanah yang diperbaiki sebanyak 20 kolam. Perbaikan kolam tanah dimulai
dari pemupukan dengan kotoran ayam untuk menumbuhkan pakan alami yang
nantinya berguna untuk pakan benih ikan koi yang ditebar. Pengairan kolam tanah
tersebut Media Akuakultur Vol. 10 No. 2 Tahun 2015: 71-7873 dengan
menggunakan air tanah (pompa). Sedangkan kolam beton berjumlah empat buah
digunakan untuk pemijahan dan inkubasi telur.Pemeliharaan induk pertama kali
diadaptasikan di kolam beton selama dua minggu untuk mendapatkan kondisi
yang stabil dan siap memijah.
3.2 Seleksi Indukan Ikan Koi (Cyprinus carpio)

dilakukan seleksi induk yang matang gonad untuk dilakukan pemijahan.


Pemijahan pertama dan kedua terdiri atas dua induk betina dan empat induk
jantan. Sebelum dilakukan penyuntikan induk dikarantina selama satu hari, secara
terpisah, dipuasakan, diukur panjang, dan ditimbang bobotnya . Pemijahan
dilakukan di kolam beton hatcheri berukuran 2 m x 2 m ketinggian air 1 m dengan
perbandingan induk betina dan jantan 1:2. Sedangkan untuk performa induk-induk
jantan dan betina yang siap untuk disuntik. Pemijahan dilakukan dengan stimulasi
hormon gonadotropin merk ovaprim. Dosis hormon yang digunakan adalah 0,5
mL/kg untuk induk betina dan 0,3 mL/kg (Gambar 3). Penyuntikan keempat
induk dilakukan pada sore hari pukul 16.17 untuk pemijahan I dan 16.30 untuk
pemijahan II,

gambar gambar

dan selanjutnya dilepaskan pada bak pemijahan yang berukuran 2 m x 2 m yang


disertai dengan kakaban yang berfungsi sebagai substrat untuk menempelnya
telur-telur. Setiap bak diberi satu buah kakaban, yang sebelumnya dibesihkan dan
dicuci untuk menjaga kontaminasi patogen. Setelah rentang waktu 9-10 jam pasca
penyuntikan, terjadi ovulasi pada pukul 01.30 WIB, sedangkan pada induk-
induknya dipindahkan ke media fiber setelah 4-5 jam setelah pembuahan, dan
kakaban yang berisi telur diangkat dan dipindahkan ke bak inkubasi
BAB 4
TEKNIK PEMIJAHAN IKAN HIAS KOI (Cyprinus carpio)
SECARA ALAMI

4.1 Pesiapan Kolam Pemijahan

Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalah kolam.Kolam di


keringkan di bawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk
mencegah telur yang mungkin hanyut.Telur ikan menempel (adesif) sifatnya.
Biasanya koi akan bertelur di bawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa
dipakai untuk menempelkan telurnya. Olehkarena itu, sediakan penempel telur
yang memadai agar telur koi bisa selamat.Penempel telur bisa menggunakan
kakaban, yang dipakai untukmemijahkan ikan koi. Kakaban dibuat dari ijuk yang
dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang
panjang dan rata, panjang 120 cm dan lebar 40 cm. jumlah kakaban yang
diperlukan disesuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap
1 kg induk betina.Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu
yang masih utuh. Diatas kakaban diberi bambu dan diikat agar kumpulan kakaban
tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban
di bersihkan, dicuci dan dibilas agar terbebas dari lumpur.Kakaban dipasang
setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke
kolam pemijahan untuk merangsang pasangan koi yang akan memijah. Selain kak
aban,tempet menempel telur bisa juga menggunakan tanaman Hydrilla yang
disusun atau potongan tali raffia sebagai pengganti ijuk.
4.2 Seleksi Induk
Dalam penyeleksian induk ini, ada hal penting yang harus diperhatikan
terutama bagi para pembudidaya pemula atau penggemar ikan
koi (Cyprinuscarpio)
agar tidak salah dalam menentukan induk jantan dengan induk betina. Ada berapa
perbedaan antara ikan koi jantan dengan ikan koi betina dapat dilihat pada table
berikut ini.

Seleksi induk harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkangangguan


fisik atau psikis. Ikan mas koi yang mengalami gangguan fisik atau psikis akan
menjadi stress sehingga ikan tidak akan memijah. Dalam seleksi induk meliputi
aspek-aspek sebagai berikut :

4.2.1 Seleksi induk jantan dan induk betina

4.2.2 Perbedaan induk jantan dan betina ikan mas koi (Cyprinus carpio)

dapatdilihat pada gambar berikut :


4.2.3 Ciri-ciri Induk Matang Gonad

Induk terpilih yang sudah betul-betul matang dilepaskan kedalam kolam atau bak
pemijahan yang sudah dipersiapkan. Pemijahan dilakukan dalam bak yang terbuat
dari semen, sebelum bak digunakan dilakukan pencucian, pengeringan selama 2
hari, kemudian dilanjutkan dengan pengisian air dengan ketinggian 100 cm
(Takano, 2003). Adapun teknologi dalam pemijahan koi dapat dilakukan secara
persiapan kakaban, kemudian induk betina dimasukkan terlebih dahulu kedalam
kolam agar induk betina melakukan adaptasi yang cukup sehingga induk tidak
stress.
Dengan demikian telur yang di keluarkan dapat banyak dan berkualitas. Setelah 2-
3 jam, induk jantan dilepaskan ke kolam pemijahan dengan perbandingan 1 induk
betina dan 3-4 ekor induk jantan. Perkawinan biasanya terjadi pada malam hari
sekitar 22.00 dan selesai pada pukul 04.00. Sperma yang dihasilkan oleh induk
jantan kemudian membuahi sel telur yang yang menempel pada kakaban. Setelah
penuh telur pada kakaban kemudian kakaban dipindahkan kekolam penetasan.
Luas kolam bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6
m2.

Dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar


matahari, tidak terlalu rebut, terlindung dari jangkauan binatang peliharaan lain.
Kemudian sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam
penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalu kolam bulat,
diameternya antara 1,5-2 m. Satu kolam lagi ada yaitu kolam untuk
menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk mensuplai pakan benih ikan jika
kuning telur ikan koi telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm, luas kolam
antara 6-10 m2.

Induk ikan koi di masukkan sekitar pukul 16-00 dan akan mulai memijah
tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dan diikuti induk
jantan dibelakangnya. Induk jantan menempelkan badanya ketika mengikuti induk
betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan
sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina segera di ikuti jantan dengan
mengeluarkan cairan sperma. 13 Telur yang terkena sperma akan menempel pada
kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas, dan ada juga
sebagian telur yang jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari, dan
induk segerah dipisahkan dari telurnya. Jika induk terlambat dipisahkan telur ikan
bisa habis dimakan induknya.
DAFTAR PUSTAKA

Eni, K. (2015).Pengembangan Budidaya Ikan Hias Koi ( Cyprinus carpio ).Dikutip

1 April 2019.

Nenizzhalawa Nenny.Teknik Budidaya Ikan Mas Koi ( Cyprinus carpio ). Dikutip


1 April 2019

Aini, Ratu (2001, 15 Januari). Cara Menulis Inspiratif. Dikutip 1 Januari 2019
dari Cara Menulis Buku: http://caramenulisbuku.com/menulis-inspiratif.html.

http://caramenulisbuku.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-internet/cara-menulis-
daftar-pustaka-internet.htm

Anda mungkin juga menyukai