I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakangs
pulau, gunung, sungai, bukit, kota, desa, dan sebagainya. adalah namanama dari
oleh penduduk setempat menjadi bahasa tulisan dalam bahasa nasional, karakter
pulau yang dimiliki dengan informasi nama dan posisi. Informasi ini sangat
alam maupun budaya dan lain sebagainya. Pengelolaan yang baik dengan
Kendari. Pulau ini merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumber
daya hayati. Daerah tersebut mempunyai sumber daya pesisir yang meliputi
A. Definisi Toponim
pulau, gunung, sungai, bukit, kota,desa, dan sebagainya adalah nama-nama dari
sejarah, dan hubungan antara nama dan sumberdaya pada sebuah unsur geografis.
Toponim juga merupakan ilmu terapan terpadu yang melibatkan disiplin geografi,
gasetir. Salah satu daftar gasetir adalah pulau, sebagai sumberdaya wilayah yang
dilakukan oleh Bakosurtanal sejak tahun 1988, yaitu sejak Proyek Pemetaan
Dasar (Base Mapping Project) dilaksanakan dan pada pembuatan peta-peta lain
Rais. 2005).
tahun 1967.
4. Salah satu Resolusi UNCSGN No. 4 tahun 1967 adalah di tiap Negara anggota
serta anggaran yang jelas untuk kegiatan pembakuan nama rupa bumi,
pedoman pengumpulan data dan publikasi nama baku yang disebut gasetir
(gazetteer) nama rupa bumi untuk dipakai secara resmi oleh semua pihak
(pemerintah, masyarakat)
tata cara penulisan nama dan fonetiknya, sehingga diucapkan yang sama oleh
semua orang.
1) Nama generik dan nama spesifik ditulis secara terpisah. Contoh: Selat Sunda,
2) Jika nama spesifik memakai nama sifat dan atau arah di depan atau di
belakangnya, maka nama tersebut ditulis secara terpisah. Contoh: Jawa Barat,
3) Jika nama spesifik memuat nama generik didalamnya dan berbeda dari nama
generik yang bersangkutan, maka nama spesifik yang memuat nama generik
Bukittinggi, Gunungsitoli;
4) Jika nama spesifik terdiri dari kata berulang, maka nama spesifiknya ditulis
dalam satu kata tanpa tanda penghubung. Contoh Kota Parepare, Kota
5) Apabila nama spesifik terbentuk dari dua atau tiga kata benda, atau nama
spesifik terbentuk dari dua atau tiga kata keterangan, dan angka yang
terpisah dan angka yang bermakna penomoran ditulis dengan huruf bilangan.
6) Apabila nama spesifik diikuti dengan angka yang bermakna penomoran, maka
angka penomoran tersebut ditulis dengan huruf. Contoh: Depok Satu, Depok
7) Apabila nama spesifik yang diikuti dengan angka yang bukan bermakna
8) Apabila nama spesifik terdiri dari dua kata sifat atau dua kata benda, maka
9) Apabila nama spesifik berasal dari nama seorang tokoh masyarakat, maka
10) Apabila nama spesifik berasal dari nama dua orang tokoh, maka nama
danlainnya.
Kepulauan Seribu, Danau Toba, Aek Godang, Ciliwung, Rawa Bunga, Setu
7
Lintang dan Bujur Titik Ketinggian (point) Luasan Area (polygon) Isoline
(misal kontur) Grid (X,Y) Contoh: Letak Kabupaten Dati 2 Sukabumi 06o45’-
Alat dan bahan yang digunakan pada praktek lapang Survey Topoim dapat
2 Bahan
- Titik kordinat Bahan Pembutan Peta
9
D. Prosedur Kerja
berikut:
B. Hasil Pengamatan
a.
Pelabuhan Bungkutoko
2.
Kantor Lurah
Bungkutoko
3.
Wawancara Bersama
Bapak Lurah dan
Sekretaris Lurah
Bungkutoko
4.
Mesjid ATTAQWA
Kel. Bungkutoko
12
5.
Wawancara Bersama
Tokoh Masyarakat
6.
Tracking Mangrove
Pulau Bungkutoko
7.
SDN 03 ABELI
Kel. Bungkutoko
8.
Tower Telkomsel
Kel. Bungkutoko
13
9.
10.
11.
12.
Kapal Bersandar di
Pelabuhan Bungkutoko
14
C. Pembahasan
belakang toko seiring berjalannya waktu nama bumbu doko sendiri berubah
menjadi bungku toko, masyarakat yang pertama kali ada di bungku toko
merupakan suku bugis dan sekitar tahun 60-70an masyarakat bungku toko hidup
daerah mengarahkan masyarakat tersebut untuk naik kedarat dan membuat rumah
Panre kasi dalam baha mandar pesta nelayan yang di lakukan tiap tahun
oleh orang mandar, orang mandar sendiri merupakan pendatang yang datang di
pulau bungku toko untuk mengunjungi kerabatnya tiap tahun dan selalu
yang berdampak positif dan ada juga yang berdampak negatif, dampak positif
yaitu sebagian masyarakat yang ada di bungu toko bermata pencaharian sebagai
Obyek wisata yang ada di bungku toko yaitu treking mangrove, daerah ini
merupakan daerah yang banyak terdapat tanaman mangrove ada sekitar 9 jenis
15
mangrove yang hidup di darah tersebut dan mengarah kelaut treking mangrove
sendiri sering di datangi oleh para pengunjung yang ingin berwisata di daerah
tersebut, namun seiring berjalannya waktu tempat wisata ini sudah kurang
mengarah kelaut.
16
V. PENUTUP
A. Simpulan
potensi yang besar terutama bagi penduduk yang tinggal atau menetap di pulau
B. Saran
pulau-pulau kecil agar di sediakan oleh pihak Universitas, agar data yang
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri R, Jacub R, Sapta PG. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan
Lautan Secara Terpadu. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Rais Jacub, 1992, Country Report –Indonesia, 6 th Meeting of TheUNGEGN for
Asia