Anda di halaman 1dari 39

ARAH

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN


TAHUN 2020-2024

Trian Yunanda
Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan

Rp

Disampaikan pada Upgrading Observer on Board TA 2020


Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap-KKP
OUTLINE

1. Status & Tingkat Pemanfaatan SDI

2. Capaian Kegiatan Pengelolaan SDI

3. Isu Strategis & Rencana Aksi 2020-2024

4. Target Indikator Kinerja Utama 2020-2024

2
1. STATUS & TINGKAT PEMANFAATAN SDI

3
Potensi stok ikan di Indonesia
Angka Potensi Sumber Daya Ikan (MSY) di Indonesia (juta ton/tahun)

12,54

9,93

6,52 7,31
6,4 6,41
6,19

1997 1999 2001 2011 2013 2015 2017


Sumber: Kepmen KP No. 50/KEPMEN-KP/2017

4
POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN DI WPPNRI 2016
(KEPMEN KP NO.50/KEPMEN-KP/2017)
Ikan Pelagis Ikan Pelagis Ikan Ikan Karang Udang Lobster Kepiting Rajungan Cumi-cumi Jumlah
Kecil Besar Demersal Penaeid
WPPNRI Potensi 99,865 64,444 145,495 20,030 59,455 673 12,829 13,614 9,038 425,444
571 JTB 79,892 51,556 116,396 16,024 47,564 539 10,263 10,891 7,230
Tingkat 0,83 0,52 0,33 0,34 1,59 1,30 1,00 0,93 0,62
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 527,029 276,755 362,005 40,570 8,023 1,483 9,543 989 14,579 1.240.975
572 JTB 421,623 221,404 289,604 32,456 6,418 1,186 7,634 791 11,663
Tingkat 0,50 0,95 0,57 0,33 1,53 0,93 0,18 0,49 0,39
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 630,521 586,128 7,902 22,045 7,340 970 526 3,913 8,195 1.267.540
573 JTB 504,417 468,902 6,322 17,636 5,872 776 421 3,130 6,556
Tingkat 1,50 1,06 0,39 1,09 1,70 0,61 0,28 0,98 1,11
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 330,284 185,855 131,070 20,625 62,342 1,421 2,318 9,711 23,499 767,126
711 JTB 264,227 148,684 104,856 16,500 49,873 1,137 1,854 7,769 18,799
Tingkat 1,41 0,93 0,61 1,53 0,53 0,54 1,09 1,18 1,84
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 364,663 72,812 657,525 29,951 57,965 989 7,664 23,508 126,554 1.341.632
712 JTB 291,730 58,250 526,020 23,961 46,372 791 6,131 18,806 101,244
Tingkat 0,38 0,63 0,83 1,22 1,11 1,36 0,70 0,65 2,02
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 208,414 645,058 252,869 19,856 30,404 927 4,347 5,463 10,519 1.177.857
713 JTB 166,731 516,046 202,295 15,885 24,324 742 3,477 4,370 8,415
Tingkat 1,23 1,13 0,96 1,27 0,52 1,40 0,83 0,73 1,19
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 165,944 304,293 98,010 145,530 3,180 724 1,145 1,669 68,444 788,939
714 JTB 132,755 243,435 78,408 116,424 2,544 579 916 1,335 54,755
Tingkat 0,44 0,78 0,58 0,76 0,39 1,73 1,55 0,77 1,00
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 555,982 31,659 325,080 310,866 6,436 846 891 495 10,272 1.242.526
715 JTB 444,786 25,327 260,064 248,693 5,149 677 712 396 8,217
Tingkat 0,88 0,97 0,22 0,34 0,78 1,32 1,19 0,98 1,86
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 332,635 181,491 36,142 34,440 7,945 894 2,196 294 1,103 597,139
716 JTB 266,108 145,193 28,914 27,552 6,356 715 1,756 235 883
Tingkat 0,48 0,63 0,45 1,45 0,50 0,75 0,38 0,50 1,42
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 829,188 65,935 131,675 15,016 9,150 1,044 489 58 2,140 1.054.695
717 JTB 663,350 52,748 105,340 12,013 7,320 835 391 46 1,712
Tingkat 0,70 1,00 0,39 0,91 0,46 1,04 0,87 1,21 1,09
pemanfaatan
WPPNRI Potensi 836,973 818,870 876,722 29,485 62,842 1,187 1,498 775 9,212 2.637.565
718 JTB 669,579 655,096 701,378 23,588 50,274 950 1,198 620 7,370
Tingkat 0,51 0,99 0,67 1,07 0,86 0,97 0,85 0,77 1,28
pemanfaatan
4.881.498 3.233.299 3.024.496 688,414 315,082 11,159 43,444 60,489 283,556 12.541.436

Kesimpulan:
- Status Kelompok Jenis Ikan: 18 Under Exploited, 44 Fully Exploited, 37 Over Exploited 5
PERBANDINGAN TINGKAT PEMANFAATAN STOK TAHUN 2013 dan 2016
(KEPMEN KP NO. 47/KEPMEN-KP/2016 & KEPMEN KP NO. 50/KEPMEN-KP/2017)
L. Arafura
& L. Timor

KESIMPULAN:
• Status Stok di WPP-NRI secara umum masih didominasi oleh tingkat
pemanfaatan yang penuh dan berlebih “Fully and Over Exploitation”
• Perbandingan Statuk Stok tahun 2013 dan 2016:
status stok mem-BURUK (18 Kelompok Jenis Ikan)
status stok mem-BAIK (15 Kelompok Jenis Ikan)

Catatan: Pada tahun 2013 belum dimasukkan jenis ikan Kepiting dan Rajungan
6
KONDISI STOK TUNA MENURUT KAJIAN RFMOs

Indian Ocean Tuna Commission (IOTC)


Western Central Pacific Fisheries
Big Eye Tuna: Not Subject to Overfishing Commission (WCPFC)
Catch in 2017 : 90,050 Tons
Average catch 2013-2017 : 95,997 Tons Big Eye Tuna: Subject to Overfishing
MSY: 104,000 Tons Catch in 2017: 126,929 Tons
Mean MSY (2012-2015) : 158,551 Tons
Yellowfin Tuna: Subject to Overfishing
Catch in 2017: 409,567 Tons Yellowfin Tuna: Overfishing is not occurring
Average catch 2013-2017 : 399,830 Tons Catch in 2017: 670,890 Tons
MSY: 403,000 Tons Mean MSY (2012-2015) : 670,658 Tons

Albacore: Not Subject to Overfishing Skipjack Tuna: Overfishing is not occurring


Catch in 2017: 38,347 Tons Catch in 2017: 1,624,162 Tons
Average catch 2013-2017 : 36,004 Tons MSY (2015) : 1,891,600 Tons
MSY: 38,800 Tons Projected to decline in short term but then
To recover in the longer term
Skipjack Tuna: Not Subject to Overfishing
Catch in 2017: 524,282 Tons
Average catch 2013-2017 : 454,103 Tons
Y: 510,100 Tons
Archipelagic Tuna
(WPP 713, 714, 715) Inter-Atlantic Tropical
Tuna Commission (IATTC)
None of Indonesia Vessel
Currently Operated in IATTC

Convention on
Conservation of Southern
Bluefin Tuna (CCSBT)
Southern Blue Fin Tuna:
Subject to Stock Recovered Catch.
MSY in 2017: 33,038 Tons
= Overfishing JTB in 2018: 17,647 Tons 7
ANALISIS SEBARAN LOKASI PENANGKAPAN
IKAN BERDASARKAN DATA VMS

• Aktivitas kapal
penangkap ikan
mayoritas beroperasi
di WPP NRI 711, 712,
dan 718
• Wilayah Indonesia
711 yang masih minim
717 kegiatan kapal
perikanan adalah di
712 718
WPP NRI 717
• Analisis data VMS
dapat digunakan untuk
memetakan pola
penangkapan ikan
berdasar alat tangkap
sepanjang tahun

Catatan: Sebaran DPI tidak merata. Masih Banyak Wilayah Perairan di ZEEI,
khususnya di Laut Natuna Utara dan Perairan sekitara wilayah L. Pasifik
8
STATUS PENGELOLAAN PERAIRAN DARAT

.
Produksi 2019*
551.605 ton

9
2. CAPAIAN KEGIATAN PENGELOLAAN SDI

10
CAPAIAN: PENGELOLAAN SDI DI PERAIRAN PEDALAMAN, TERITORIAL & KEPULAUAN

• Rencana Pengelolaan Perikanan berbasis WPPNRI


a. WPPNRI 571 : Kepmen KP No. 75/KEPMEN-KP/2016
Telah Tersedia Dokumen RPP
b. WPPNRI 572 : Kepmen KP No. 76/KEPMEN-KP/2016
No WPP Kelompok Jenis Ikan Prioritas
c. WPPNRI 573 : Kepmen KP No. 77/KEPMEN-KP/2016
NRI
d. WPPNRI 711 : Kepmen KP No. 78/KEPMEN-KP/2016
e. WPPNRI 712 : Kepmen KP No. 79/KEPMEN-KP/2016 1 571 udang pelagis kecil - Rajungan,
f. WPPNRI 713 : Kepmen KP No. 80/KEPMEN-KP/2016 2 572 TCT - pelagis kecil demersal lobster
g. WPPNRI 714 : Kepmen KP No. 81/KEPMEN-KP/2016
3 573 TCT - pelagis kecil demersal Lemuru, lobster
h. WPPNRI 715 : Kepmen KP No. 82/KEPMEN-KP/2016
i. WPPNRI 716 : Kepmen KP No. 83/KEPMEN-KP/2016 4 711 - pelagis kecil demersal Rajungan
j. WPPNRI 717 : Kepmen KP No. 84/KEPMEN-KP/2016
k. WPPNRI 718 : Kepmen KP No. 54 /KEPMEN-KP/2014 5 712 - pelagis kecil demersal Rajungan,
(Reviu tahun 2019) Kepiting,

6 713 TCT - pelagis kecil demersal Rajungan, Ikan


• Rencana Pengelolaan Perikanan berbasis Spesies
Terbang, ikan
a. Rajungan : Kepmen KP No. 70/KEPMEN-KP/2016 karang
b. Lemuru : Kepmen KP No. 68/KEPMEN-KP/2016
c. Ikan Terbang : Kepmen KP No. 69/KEPMEN-KP/2016
7 714 TCT - pelagis kecil demersal
d. Tuna Cakalang Tongkol : Kepmen KP No. 107/KEPMEN-
KP/2015
e. Draft RPP Kakap dan Kerapu 8 715 TCT - pelagis kecil, demersal ikan karang,
1 Ikan
Terbang
1
• Harvest Strategy 9 716 TCT - pelagis kecil demersal -
a. Rajungan di WPPNRI 712 (soon)
b. Kakap di WPPNRI 713 dan 715 (soon) 10 717 TCT - pelagis kecil demersal -
c. Kerapu di WPPNRI 713 dan 715 (soon)
11 718 udang - demersal Ikan Terbang,
d. Pelagis Kecil di WPPNRI 715 (soon) Lobster
e. Tuna
CAPAIAN: Kantor Sekretariat LPP telah berdiri di 11 WPP

PPS Belawan
di WPPNRI
571

PPN PPS Bitung di


Pemangkat di WPPNRI 716
WPPNRI 711 PPN Ternate di
WPPNRI 717

PPS Bungus PPS Kendari


di WPPNRI di WPPNRI
572 714
Sekretariat PPN Ambon
Nasional di di WPPNRI
Kantor KKP Jkt 715
PPN
Brondong di
PP Untia di
WPPNRI 712
WPPNRI 713

PPN Tual di
WPPNRI
PPS Cilacap di 718
WPPNRI 573

12
CAPAIAN: Regulasi Kelembagaan WPPNRI telah tersedia
Penyusunan
Penyusunan
Rekomendasi Arah
11 RPP-WPP dan
Proses Kelembagaan

Tindakan
4 RPP Jenis Ikan,
Pengelolaan (ATP)
serta simulasi
Penyiapan oleh Panel Ilmiah
LPP WPPNRI
11 Lembaga
Pengelola WPP dan Operasional dan
sosialisasi serta Penetapan Sosialisasi Lembaga
Kajian Model Pusat Pembelajaran dan Pengelola Perikanan
Kelembagaan WPP : Informasi Pengelolaan WPPNRI
Naskah Akademik Perikanan berbasis ekosistem (Evaluasi/Reviu RPP)

2015 2016 2017 2018 2019

Penyiapan Landasan Hukum

• Draft Permen KP tentang Organisasi dan Tata Penyiapan Landasan Hukum


Proses Landasan Hukum

Kerja LPP WPPNRI


• Juknis Operasionalisasi Sekretariat Regional • Draft Rancangan Kepmen KP tentang
Lembaga Pengelola Perikanan di 11 WPPNRI Susunan Keanggotaan Lembaga Pengelola
(Perdirjen PT No 15/PER-DJPT/2017) Perikanan WPPNRI
• Penetapan Pokja Nasional pengelolaan • Penyusunan Strategi Pemanfaatan
perikanan dengan Pendekatan Ekosistem Perikanan Perikanan prioritas
(KepDirjen PT Nomor 48/KEP-DJPT/2017)
• Penetapan Pusat Pembelajaran dan Informasi Penyiapan Landasan Hukum
Pengelolaan Perikanan berbasis ekosistem
(KepDirjen PT Nomor 49/KEP-DJPT/2017) • Permen KP No 33/PERMEN-KP/2019 tentang
• Juknis Penyusunan Dokumen Strategi Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola
Pemanfaatan Perikanan (Perdirjen PT No Perikanan di WPPNRI
17/PER-DJPT/2017) • Penetapan Tim penyusunan dokumen strategi
pemanfaatan perikanan di WPPNRI (Kepdirjen
PT Nomor 22/KEP-DJPT/2019)

13
CAPAIAN: PENGALOLAAN SDI DI ZEEI DAN LAUT LEPAS

1. Adanya peningkatan kepatuhan Indonesia, khususnya


dalam 2 tahun terakhir, dalam menerapkan Resolusi
dan CMM di RFMO (IOTC: 77% resolusi th.2018 &
WPCFC: 80%> CMM th. 2018 sudah dipenuhi
Indonesia).
2. Kenaikan kuota Tuna Sirip Biru Selatan (Southern
Bluefin Tuna/SBT) Indonesia dari 750 ton (2014-2017)
menjadi 1.023 ton untuk tahun 2018-2020, serta
adanya Potensi Peningkatan Blok Kuota 2021-2023.
Akan diputuskan di Sapporo, Jepang pada Oktober
2020 (total alokasi tambahan 3.000 ton untuk 8 negara
anggota CCSBT).
3. Mempertahankan kuota bigeye longline Indonesia di
WCPFC sebesar 5.889 ton. Alokasi tersedia: 4.634
ton.
4. Launching of Interim Harvest Strategy (HS) Framework
for Yellowfin Tuna, Bigeye Tuna and Skipjack in FMA
713, 714 and 715 pada tahun 2018. Penyelesaian
Harvest Strategy adalah kewajiban Indonesia agar
pengelolaan di perairan kepulauan kompatibel dengan
aturan WCPFC & salah satu syarat pelaksanaan
Fisheries Improvement Program (FIP). 14
CAPAIAN: PENGALOLAAN SDI DI ZEEI DAN LAUT LEPAS

5. Joint Commitment antara KKP dengan IPNLF pada bulan


Juni 2018 tentang Cooperation in Strengthening Tuna Market
Competitiveness through the Implementation of MSC
Certification: terdapat 14 retailers international siap membeli
produk tuna Indonesia bersertifikat MSC
6. Pada tahun 2018 Indonesia berhasil memperoleh sertifikat
Marine Stewardship Council (MSC) untuk PT. Citra Raja
Ampat Canning (PT. CRAC) untuk pertama kalinya:
Pengakuan Internasional terhadap Keberhasilan Pemanfaatan
Perikanan yang berkelanjutan & memenuhi Persyaratan Pasar
Internasional.
7. Disamping produk bersertifikasi MSC, Indonesia juga sukses
dengan sertifikasi FAIR TRADE untuk produk tuna yang
dihasilkan nelayan skala kecil di Pulau Buru, Pulau Seram,
Pulau Sanana, dan Morotai.
8. Pada bulan Mei 2019 pertama kalinya produk tuna Indonesia
bersertifikat MSC di pasarkan di MIGROS, Swiss. Sertifikat
MSC dapat meningkatkan nilai produk, memperoleh market
trust, serta menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan.
9. Hal lainnya a.l.: e-CDS & e-logbook: Indonesia sudah
menerapkan sistem elektronik dan program Observer on-
board sudah diakui RFMOs. 15
CAPAIAN: PENGALOLAAN SDI DI PERAIRAN DARAT

10 SUNGAI
WILAYAH LOKASI PEMBANGUNAN TPI DI PERAIRAN DARAT
Lokasi Kab/ Kota/ Provinsi

TPI
Simbolon Purba – Palipi Kab. Samosir, Prov.
– Samosir – Sumut Simbolon
Sumut
Purba

Teratak Buluh – Siak TPI Teratak Kab. Kampar, Prov.


Hulu – Kampar – Riau Jongkong Pasar – Jongkong
– Kapuas Hulu - Kalbar Buluh Riau

Mendalo Laut – Jambi Luar TPI


Kab. Muaro Jambi,
Kota – Muaro Jambi – Jambi Mendalo
Prov. Jambi
Liang Ilir – Kota Bangun – Laut
Kutai Kartanegara - Kaltim

Kab. Musi
TPI Sekayu Banyuasin, Prov.
Hilir Sper – Dusun Selatan –
Sumsel
Barito Selatan - Kalteng

TPI Kota Palembang,


Jakabaring Prov. Sumsel
Soak Baru – Sekayu –
Musi Banyuasin - Sumsel
Kab. Barito Selatan,
TPI Buntok
Prov. Kalteng
Jakabaring – Palembang–
Sumsel Kab. Kutai
TPI
pembangunan TA. Kartanegara, Prov.
Jakabaring – Palembang– Kotabangun
Sumsel (Pemb. Fasiltas 2017 Kaltim
Penunjang TPI PD)

TPI Kab. Kapuas Hulu,


Jongkong Prov. Kalbar
pembangunan TA. 2019 pembangunan TA. 2018 pembangunan TA. 2017
Lokasi Pembangunan TPI-PD
TA 2017-2019

1 ASAHAN

2 KAMPAR

3 BATANGHARI
6 BARITO
5 MAHAKAM

9 MUSI 4 MUSI 8 MUSI 7 KAPUAS


PERBAIKAN PENDATAAN: PEMANTAUAN DAN ANALISIS SUMBER DAYA IKAN

Sudah aktivasi
e-logbook:
7.016 kapal di 56
pelabuhan perikanan

1. PPS: 2.399 Unit


Kapal
2. PPN: 2.110 Unit
Kapal
3. PPP: 1.314 Unit
Kapal
4. PPI/PP: 1.259 Unit
Kapal

18
Penempatan Observer di Atas Kapal

• Penempatan observer diatas kapal


sebanyak 347 unit kapal atau
115,67% dari target 300 unit kapal.

19
Penetapan Kuota Sumber Daya Ikan
• Telah ditetapkan kuota sumber
daya dan kuota usaha
penangkapan ikan di WPPNRI
serta Pusat dan Daerah

20
Pembangunan
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Sebatik

• SKPT telah operasional


dengan tingkat kemandirian
pada level 4
• Satu-satunya SKPT yang
sudah bisa ekspor langsung

SKPT Sebatik

Tahun 2016 Tahun 2019


21
3. ISU STRATEGIS & RENCANA AKSI 2020-2024

22
ISU STRATEGIS PENGELOLAAN SDI BERBASIS WPP & RENCANA AKSI

Optimalisasi Pengelolaan sumber daya ikan


OPTIMALISASI PEMANFAATAN SDI
1 berbasis WPP dii Laut dan Perairan Daratan
Isu & Rencana Aksi Alokasi SDI tiap Jenis Kelompok SDI di
setiap WPP (Pusat & Daerah)
– Prinsip: Keberlanjutan, Keadilan,
RENCANA AKSI (REVIU REGULASI) Peningkatan Kepatuhan Sosial
– Harvest Strategy untuk kelompok
komoditas yang sudah bisa dikelola
Andon Penangkapan Ikan (PERMEN KP No
36/2014) Pemanfaatan ZEE & Laut Lepas
– Koordinasi antar provinsi – Alokasi & Pemanfafatan Kuota
– Mekanisme perizinan andon – RAN Natuna: Pemanfaatan ZEE
Kapasitas Pengangkutan Ikan
Penangkapan Ikan di WPPNRI 714 (PERMEN – Menghitung Kebutuhan kapal Angkut untuk
FOKUS PEMBAHASAN KP No 4/2015) Supply Industri Perikanan & Peningkatan
‒ Kriteria nelayan yang diperbolehkan Kualitas Hasil Tangkapan
menangkap ikan sepanjang tahun di
Pengintegrasian bisnis
wilayah yang dilarang Penataan Rumpon & Nelayan Andon
proses pembangunan ‒ Stock assessment madidihang – Pendataan, Alokasi & Perizinan Rumpon
perikanan tangkap dalam – Kemudahan mekanisme andon
basis WPP Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas
(PERMEN KP No. 12/2012) Perbaikan Sistem Pendataan Dalam Rangka
– Mekanisme sistem perizinan nasional Penguatan Fungsi Pengendalian
Penguatan fungsi dalam mengakomodasi ketentuan RFMO (Traceability)
pengendalian, a.l. melalui E- – Standarisasi Metodologi dan Sistem
Logbook dan observer on Transshipment (PERMEN KP No 57/2014) Sampling (Puriskan dan Pusdatin)
board – Mekanisme fungsi pendataan melalui e- – Pengembangan DSS: Termasuk untuk
logbook, observer on board, dan kemitraan Menghitung Alokasi SDI
– Pengembangan e-logbook & Observer
Optimalisasi pengelolaan di – Bekerjasama dengan Pemda untuk
Rumpon (PERMEN KP No 26/2014)
wilayah perairan darat dan – Pendataan Rumpon Updating Jumlah Armada Real time:
laut ZEEI – Alokasi & Perizinan Rumpon Simkada, Sipalkah
RAN Penetapan Alokasi Kuota Penangkapan Ikan

• Mempercepat proses penetapan • Mempercepat revisi SK Dirjen • Sosialisasi hasil pembagian kuota
SK Dirjen tentang alokasi per tentang mekanisme perhitungan kepada bagian perijinan per
WPP per Provinsi. alokasi Provinsi.
• Membentuk Tim Alokasi yang • Kajian pembagian kuota yang • Memastikan hasil pembagian
melibatkan komnasjiskan, memenuhi prinsip keadilan, kuota menjadi dasar dalam
peneliti, akademisi dan pelaku berkelanjutan dan kepatuhan penerbitan SIPI daerah,
usaha. • Validasi data yang digunakan termasuk kapal bantuan
• Menginisiasi pembagian alokasi dalam perhitungan kuota • Menyiapkan konsep dan
kepada assosiasi pengusaha • Penggunaan DSS, SIMKADA dan pengaturan terkait Prov yang
perikanan tangkap KUSUKA dalam perhitungan tidak terbitkan SIPI sesuai Kuota
kuota
Penguatan Evaluasi
Menetapkan
data dan Pembagian
Kuota
aturan main dan
Penangkapan Pemanfaatan
pembagian
ikan kuota Kuota

24
RAN Pengembangan Bisnis Perikanan Hingga ke ZEE & Laut Lepas

Indian Ocean Tuna Western Central Pacific


Commission (IOTC) WPP-NRI : 571, 572 & 573 Fisheries Commission
(WCPFC)
Ave. Hasil Tangkapan 2005-2018: 157.723 Ton
Hasil Tangkapan 2018: 149.942 Ton
WPP-NRI: 716 & 717
Ave. Hasil Tangkapan 2005-2018: 111.558 Ton
PELUANG
Jumlah Kapal di P Teritorial & ZEE (4 Nov 2019): Hasil Tangkapan 2018: 128.425 Ton PENGELOLAAN KE
Pusat : 1.327 unit (beroperasi di ZEE) Jumlah Kapal di P. Teritorial & ZEE (4 Nov 2019):
Daerah : 683.448 unit (One Data Tahun 2018) Pusat : 116 unit (beroperasi di ZEE) DEPAN
Jumlah Kapal terdaftar di IOTC: 376 unit Daerah : 33.273 unit (One Data Tahun 2018)
Status Stok: Fully Exploited, YFT over kuota Jumlah Kapal Terdaftar di WCPFC: 22 unit
1. Pemanfaatan Peluang
Peluang Investasi: Status Stok: Peluang tangkapan Indonesia di Laut Lepas
• Peningkatan Ekspor : 30.000 Ton belum termanfaatkan Penangkapan Ikan Tuna di ZEE dan
• Nilai: 2,4 Trilyun Rupiah, (Rp. 80 Rb/Kg) Peluang Investasi: Laut Lepas
• Catatan: Ekspor saat ini < 20% Total Produksi nasional • Penangkapan Tuna di Laut Lepas : 13.000 Ton 2. Peningkatan landed tuna product
(4.500 ton BET, 5.000 ton YFT, 3.500 ton ALB) dalam bentuk fresh yang siap
• Nilai: 1,04 Trilyun Rupiah, (Rp. 80 Rb/Kg) ekspor.
• Penambahan Armada Kapal Longline: 30 Kapal size 3. Percepatan penyelesaian Fisheries
200 GT atau 10 Kapal size 700 GT
Improvement Program (FIP) yang
Archipelagic Tuna sedang berjalan dalam rangka
(WPP 713, 714, 715) proses mendapatkan sertifikasi
Total: + Rp 7 triliun Ave. Hasil Tangkapan 2005-2018: 298.586 Ton MSC Eco-label untuk komoditas
Hasil Tangkapan 2018: 398.353 Ton
perikanan tuna,
Jumlah Kapal di P. Teritorial & ZEE (4 Nov 2019) :
Pusat : 439 unit (beroperasi di ZEE) 4. Replikasi Program sertifikasi
Daerah : 304.383 unit (One Data Tahun 2018) produk a.l. FAIR TRADE, khususnya
Commission for the Conservation
of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) Status Stok: Jumlah Hasil Tangkapan Sedikit di atas Limit untuk peningkatan nilai produk
Reference Point (Fully Exploited) hasil tangkapan nelayan skala kecil
Hasil Tangkapan 2018: 1,087 ton, Kuota : 1.023 ton Peluang Investasi: (< 30 GT).
Jumlah Kapal terdaftar di CCSBT: 153 Unit • Peningkatan Ekspor : 50.000 Ton 5. Penguatan pemanfaatan perikanan
Peluang Investasi: • Nilai: 4 Trilyun Rupiah, (Rp. 80 Rb/Kg) tuna oleh nelayan skala kecil.
• Peningkatan Kuota di 2021: 500-1.000 ton dari 3.000 ton • Perlu Strategi Peningkatan Nilai & Kualitas Hasil
yang akan didistribusikan pada tahun 2020 Tangkapan Nelayan, khususnya Skala Kecil
• Nilai 50-100 Milyar Rupiah (Rp. 100.000/kg) (60-70% total tangkapan)

25
RAN Pendataan & Perizinan Rumpon

PEMETAAN RUMPON
PENDATAAN RUMPON

PENERBITAN IZIN RUMPON


Mempercepat Menganalisa data Revisi Aturan
proses pendataan rumon yang telah Penerbitan SIPR
rumpon melalui terinput dengan
DIVA Tuna peta potensial
Pendaftaran pemasangan
Petugas Input Data Rumpon yang
untuk telah disusun
memperoleh BRSDMKP
password
Penginputan Data

26
RAN Penguatan Logbook Penangkapan Ikan

• Peningkatan kapasitas verifikator • Penilaian kinerja pelabuhan • Surat ke Dit. Perijinan terkait
dan validator​ dalam penerapan logbook ​ kepatuhan kapal
• Menyusun buku pedoman dalam • Sosialisasi elogbook per • Evaluasi kepatuhan kapal secara
memverifikasi data logbook pelabuhan, fokus ke pelabuhan berkala
• Penerapan reward dan besar • Membuat tim analisis logbook
punishment (pelabuhan, • Pelatihan petugas logbook di PP per WPP
syahbandar, verifikator) (Syahbandar, Petugas logbook)​ • Perkuat tim analisis (akademisi
• Mendorong penyelesaian • Meningkatkan sarana dan dan peneliti), melaporkan
permen ttg logbook prasarana pendukung hasilnya secara berkala
• Pelibatan DKP Prov • Mengembangkan e-WPP

Memperketat Mendorong Melaporkan


Jumlah Kapal
verifikasi, Kepatuhan
yang kapal dan
klarifikasi dan
menerapkan analisis data
validasi logbook

27 27
RAN Penguatan Observer On Board

• Peningkatan kapasitas verifikator • Melatih dan menempatkan • Laporan otomatis ke RFMO


dan validator​ mahasiswa di atas kapal untuk • Sosialisasi dan penggunaan
• Menilai kinerja Observer on pendataan Aplikasi e-observer
Board • Mendorong kerjasama • Membuat tim analisis observer
• Penerapan reward dan pelaksanaan observer dengan per API per WPP
punishment Mitra
• Menambah jumlah kampus yang • Perkuat tim analisis (akademisi
• Bimtek observer, termasuk port dan peneliti), melaporkan
ikut dalam pendataan diatas
sampling hasilnya secara berkala
kapal
• Meningkatkan sarana dan • Hasil analisisnya disampaikan
• Mendorong observer kerja di
prasarana pendukung dalam rapat WPP
kapal asing
Penguatan Kerjasama Perbaikan
penerapan pendataan
tugas
Pelaksanaan
observer​ on Observer on dan analisis
board Board data

28
28
ISU-ISU STRATEGIS PENGELOLAAN SDI BERBASIS WPP

Penguatan Lembaga
• Penunjukan Koordinator Eksekutif yang Profesional & Keanggotaan LPP RAN
2 Pengelolaa WPP:
• Dukungan Anggaran termasuk dari Mitra SDI
• Menyusun NSPK (Tugas Kelompok Kerja Data & Informasi; Pemanfaatan Perikanan dan
Konservasi; dan Pengendalian dan Kepatuhan.
• Menyusun dan menyepati Jadwal Pertemuan Masing-Masing WPP (Pokok Bahasan)

Kepala
Tingkat Nasional
Sekretariat
Implementasi Kebijakan

Rekomendasi Kebijakan
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola
Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan
WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI WPPNRI
571 572 573 711 712 713 714 715 716 717 718

Panel Ilmiah
(Scientific
Tingkat WPPNRI Koordinator Komisi Pengelola
Panel)
Perikanan per
Eksekutif WPPNRI Panel
Konsultatif
(Advisory
Panel)
Sekretariat

Pokja Pemanfaatan
Pokja Data dan Pokja Pengendalian
Perikanan dan
informasi Konservasi dan Kepatuhan
PENGELOLAAN PERIKANAN SEBELUM DAN SESUDAH
ADANYA LPP WPPNRI
Sebelum ada LPP WPPNRI
Forum Koordinasi Pengelolaan Keterlibatan Stakeholder Hasil Keputusan
Perikanan Pemanfaatan
Sumberdaya Ikan (FKPPS) (1) belum jelasnya mekanisme Berupa rumusan terkait kebijakan
koordinasi antar pihak yang terlibat pengelolaan perikanan yang
Dasar Hukum Kepmentan No. KEP. dalam FKPPS; bersifat umum/generic yang tidak
994/Kpts/KP.150/9/99 (2) belum adanya mekanisme pelibatan mengikat dan berlaku di semua
Bentuk Koordinasi unsur ilmiah (peneliti dan pakar); dan WPPNRI
• Tingkat Nasional (2 tahun sekali) (3) belum adanya mekanisme pelibatan
• Tingkat Regional (1 tahun sekali) pemangku kepentingan masyarakat
• Tingkat Provinsi perikanan lainnya.

Perlu suatu wadah untuk merencanakan, mengimplementasikan,


memonitoring dan mengevaluasi Arah Tindakan Pengelolaan secara
mandiri di masing-masing WPPNRI yang melibatkan partisipasi dari
semua stakeholders

Sesudah ada LPP WPPNRI


Lembaga Pengelola Perikanan Keterlibatan Stakeholder Hasil Keputusan
WPPNRI (1) mekanisme koordinasi antar pihak
Dasar Hukum Permen KP No yang terlibat jelas sesuai tugas Rekomendasi Arah Tindakan
33/PERMEN-KP/2019 fungsinya masing-masing; Pengelolaan (ATP) dan Implementasi
Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP)
Bentuk Koordinasi (2) melibatkan unsur ilmiah (peneliti yang spesifik di masing-masing WPPNRI
• Kelompok Kerja dan pakar) dalam panel ilmiah
• Panel Ilmiah (3) pelibatan pemangku kepentingan
• Panel Konsultatif masyarakat perikanan lainnya
• Komisi Pengelola Penetapan rekomendasi pengelolaan
dalam panel konsultatif oleh KKP (bersifat mengikat)
30
OUTPUT YANG DIINGINKAN MELALUI LPP WPPNRI

 Data pemanfaatan SDI real time


 Strukturisasi kapal perikanan real time
 Tata Kelola Pelabuhan Perikanan
 Jalur penangkapan ikan yang taati
 Produktivitas alat penangkapan ikan Sumberdaya Ikan
yang optimal Berkelanjutan
 Alokasi SDI dan usaha penangkapan
(Menuju Perikanan yang
ikan yang terkelola LRR Fishing)
 Andon penangkapan ikan terkelola
 Tata Perizinan yang Cepat
 Konservasi perikanan
 Tata Pengawasan
 Tata Kepatuhan
 Traceability

OPTIMALISASI DATABASE Platform Pengelolaan


SHARING SYSTEM (DSS) Perikanan Berbasis WPP
31
PLATFORM PENGELOLAAN SDI (WEB BASIS)

32
PLATFORM PENGELOLAAN SDI (WEB BASIS)

33
ISU STRATEGIS PENGELOLAAN SDI BERBASIS WPP & RENCANA AKSI

Optimalisasi Pengelolaan di Perairan Darat


3 Isu & Rencana Aksi RENCANA AKSI
Koordinasi dengan para pihak terkait
dengan kewenangan pengelolaan perairan
darat
– Optimalisasi Potensi Pemanfaatan Sumber
Daya Ikan Perairan Darat

Pemetaan Kembali Wilayah-Wilayah Yang


Berpotensi untuk dibangkitkan produksinya
melalui Pendekatan Eksosistem di setiap
WPP
– Peta Potensi
– Updating Juknis EAFM

Penyusunan Panduan-Panduan Teknis


Pemanfaatan Potensi Perairan Darat secara
terintegrasi melibatkan kemitraan terkait
– Re-inventing Process
– Updating Stranas, Juknis yang telah
disusun

Pembangunan dan Pelaksanaan Sistem P3D


yang efektif
– Pembentukan Kelembagaan
– Pendataan, Pemantauan & Evaluasi
– Penyusunan RPP
– Rehabilitasi, Restocking dst.

Kegiatan Jangka Pendek:


– Penetapan RPP Sidat
– Recretional Fishing di Perairan Darat
– Optimalisasi TPI yang sudah terbangun
OPSI PEMANFAATAN SDI DI PERAIRAN DARAT DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM

EKOSISTEM
PERIKANAN TANGKAP
HULU

Di Perairan Darat Sungai Besar Pemanfaatan Perikanan Berkelanjutan Giant Fishing

Zona Inti Perlindungan penuh


Rawa
Banjiran Suaka Perikanan Zona Pemanfaatan Research Fishing
(Oxbow)
Zona
Perikanan Rekreasional Fishing
Danau Berkelanjutan
Fishway Bendungan Sport Fishing
Kecil
WPPNRI-PD
Artisanal Fisheries
Sungai
Wilayah Kecil
Sungai

DAS

Tipologi
Waduk

Danau Besar

Pemanfaatan Perikanan Berkelanjutan

Opsi Pemanfaatan: Suaka Perikanan


Situ Culture Based fisheries (CBF)

1. Giant Fisheries (>100 kgpd)


Giant Fishing Genangan Air
2. Small Fisheries (<100 kgpd)
Lainnya CBF
3. Rekreasional Fisheries (wisata/hobby) HILIR [GAL]
4. Sport Fisheries (lomba/kompetisi)
5. Research Fisheries (studi/penelitian)

Catatan: 35
Ukuran Danau Besar >10 Ha
TIME LINE: Pengelolaan Perikanan Perairan Darat Tahun 2020-2024
TATA KELOLA SUMBER DAYA IKAN PERAIRAN DARAT DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM
Jangka Pendek (2020):
1. Penyusunan Profil Perikanan Perairan Darat
2. Penyusunan Juknis Penilaian Indikator EAFM untuk Perairan Darat
3. Penyusunan pedoman penatakelolaan SDI dengan pendekatan ekosistem
4. Pembentukan Kelembagaan P3D dengan Pendekatan Eksosistem
5. Finalisasi RPP Sidat

Jangka Menengah (2021-2024)


1. Penyusunan Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia, khususnya di Perairan Darat

PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN PERAIRAN DARAT YANG OPTIMAL DAN BERKELANJUTAN
Jangka Pendek (2020):
1. Operasionalisasi TPI yang sudah terbangun
2. Penyusunan pedoman pemanfaatan SDI secara optimal dan berkelanjutan

Jangka Menengah (2021-2024)


1. Analisis Status Perikanan dengan menggunakan indikator EAFM di Perairan Darat
2. Pengembangan sistem elektronik pemantauan penatakelolaan dan pemanfaatan

MASUKAN??? SDI berbasis EAFM


3. Penguatan Suaka Perikanan di Perairan Darat
4. Penguatan kelompok nelayan peduli kelestarian SDI
5. Pengendalian penangkapan ikan yang bertanggung-jawab
6. Pemulihan SDI dan lingkungannya di Perairan Darat

Jangka Panjang:
1. Revitalisasi sarana dan prasarana perikanan tangkap
2. Peningkatan nilai tambah produk perikanan perairan darat
3. Industrialisasi perikanan tangkap perairan darat 36
4. Target Indikator Kinerja Utama 2020-2024

37
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
Target Indikator Kinerja Utama
DIT.PSDI 2020-2024

2020 Indikator Kinerja Utama 2024


Perairan darat yang terkelola sumber daya
25 41
ikannya (lokasi)
Tingkat pengelolaan SDI di Laut Pedalaman,
60 100
Teritorial dan Perairan Kepulauan (%)
7 Laut ZEEI yang terkelola sumber daya ikannya 8
(WPP)
Kapal perikanan yang menerapkan logbook
12.000 20.000
penangkapan ikan (Unit)
Hari Layar Observer dalam Pemantauan di atas
20.000 22.000
Kapal Perikanan (Hari Layar)
Lembaga Pengelola Perikanan Wilayah
11 Pengelolaan Perikanan Negara Republik 11
Indonesia (WPPNRI) Yang Operasional (WPP)
Tingkat Kemandirian Sentra Kelautan dan
4 4
Perikanan Terpadu (SKPT) Sebatik

38
DIREKTORAT PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
©2020

Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat 10110


Gedung Mina Bahari II Lantai 14

Anda mungkin juga menyukai