25%
Wilayah
Daratan
1,9 Juta 𝑘𝑚2 75%
Wilayah Perairan
5,8 Juta 𝑘𝑚2
EKONOMI MARITIM & BELT EKONOMI MARITIM*)
X2 • Pelabuhan
X5 • Wisata Bahari
X6 • Mineral
X7 • SDM
X8 • Jasa Bahari
Xn • ………………………..
Hak Cipta Laode M K
No. 020476, 4 November 1999
Peta 538 Pelabuhan Perikanan Indonesia
http://pipp.djpt.kkp.go.id/
Penurunan Jumlah Produksi karena Banyak
Nelayan berhenti melaut diakibatkan Hasil
04 02
sebelumnya ramai, tiba-tiba mendadak sepi. Jutaan Covid-19 Domestik dan Non-Domestik.
pekerja terancam dirumahkan karena sebagian pada (Disrupsi Supply-Chain)
besar kawasan wisata bahari ditutup atau tak ada
lagi wisatawan yang berkunjung ke sana. Ekonomi
Maritim
03
Akibat berhentinya banyak aktivitas, potensi peningkatan
aktivitas penangkapan ikan dengan cara ilegal, tak
dilaporkan, dan tak diatur (IUUF) juga diprediksi akan
terjadi. Pelaku kapal ikan asing (KIA) yang memanfaatkan
momen itu tidak lain adalah dari negara tetangga di
sekitar Indonesia
STRATEGI PEMERINTAH
DALAM MENJAGA STABILITAS
EKONOMI MARITIM PADA MASA PANDEMI COVID-19
1. Pendataan untuk produksi perikanan (baik tangkap dan budidaya), jaringan dan kapasitas sarana
prasarana infrastruktur cold storage.
2. Kemudahan restrukturisasi pinjaman terkait pembayaran angsuran pinjaman/margin dari Badan
Layanan Usaha-Lembaga Penguatan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP).
3. Perlindungan kepada Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Contoh program siaga nelayan yang berisi
bakti sosial, bakti usaha, dan bakti sehat perikanan untuk nelayan)
4. Pengembangan perizinan sektor kelautan dan perikanan berbasis online serta memperpendek waktu
pengurusan surat izin usaha pengolahan (SIUP) menjadi tiga hari.
5. Perluasan penerima manfaat untuk kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Ikan (Gemarikan).
6. Kerjasama dengan Kemensos, Mengusulkan agar produk ikan masuk sebagai salah satu bahan
pokok penting dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT).
7. Fokus untuk mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk sektor kelautan dan
perikanan, terutama perikanan tangkap. Proses tersebut akan dikawal melalui penyuluh perikanan
yang bertugas untuk mendampingi proses sampai tuntas
8. Optimalisasi pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG) ikan atau dikenal dengan sistem tunda jual.
9. Koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, perwakilan maskapai, perwakilan shipping line,
perwakilan trucking, perwakilan agen cargo, pelaku usaha perikanan dan stakeholder terkait lainnya
dalam rangka mendorong efisiensi distribusi perikanan melalui transportasi darat, udara dan laut.
10. Dalam melaksanakan pengawasan di wilayah laut, Pemerintah Indonesia juga tetap menerapkan
protokol kesehatan yang berlaku di tengah pandemi COVID-19. Upaya itu dilakukan, karena sektor
LANGKAH STRATEGIS YANG PERLU DIAMBIL DALAM RANGKA
PEMULIHAN EKONOMI MARITIM SETELAH MASA PANDEMI