Anda di halaman 1dari 13

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

PELAKSANAAN KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS PELABUHAN


PERIKANAN PANTAI MORODEMAK DI KABUPATEN DEMAK

Ricky Gradiyanto Mahottama*, Amiek Soemarmi, Indarja


Program Studi S1 Ilmu Hukum,Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail: rickygradianto@ymail.com
ABSTRAK

Pelabuhan Perikanan merupakan tempat yang terdiri atas daratan dan perairan
disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan
bersandar,berlabuh,dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan. Adapun permasalahan yang dikaji antara lain
bagaimana pelaksanaan kedudukan,fungsi,dan tugas Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak, dan
kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pelabuhan Perikanan Pantai
Morodemak . Penelitian ini bertujuan, diantaranya mengetahui Pelaksanaan Kedudukan,Fungsi
dan Tugas Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak, serta untuk mengetahui kendala-
kendala yang dihadapi beserta penyelesaiannya. Metode pendekatan yang digunakan oleh peneliti
adalah metode penelitian yuridis empiris,spesifikasi yang digunakan deskriptif analitis,metode
pengumpulan data dengan cara penelitian lapangan,metode analisis data yang digunakan metode
kualitatif,serta metode penyajian data keseluruhan data yang telah terkumpul setelah dilakukan
editing dan telah disusun secara terurai.Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah
Pelaksanaan fungsi, tugas dan kedudukan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak di
Kabupaten Demak merupakan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas yang dipimpin oleh Kepala
Pelabuhan Perikanan Pantai yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah. Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak
merupakan pelabuhan perikanan tipe C yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan
kegiatan teknis penunjang Dinas dibidang pengelolaan Pelabuhan Perikanan yang masuk kategori
sederhana, kecil, di daerah relatif pelosok. Kendala-kendala yang dihadapi Pelabuhan Perikanan
Pantai diantaranya pemangku kepentingan perikanan di PPP Morodemak kurang memiliki
kepedulian akan peraturan yang ada dan fasilitas IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) belum
tersedia secara maksimal, saluran drainase belum tertata dengan baik sarana penanganan sampah
sementara belum ada.

Kata Kunci : Pelabuhan Perikanan,Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah

ABSTRACT

Fishery Port is ideally consists of land and waters around it with certain limits as the
activities of government and business system used fishing as a fishing boat rests, anchored, and /
or unloading of fish that is equipped with the safety of shipping and fisheries support activities.
The issues examined include how the implementation of the status, functions, and duties
Morodemak Beach Fishing Port, and the constraints faced in the implementation of the tasks and
functions of Fishery Port Morodemak Beach. This study aims, among others: Knowing
Implementation Status, Functions and Duties of Coastal Fishing Port (PPP) Morodemak, and to
know the constraints faced and their solutions. The method used by the researchers is the method
of empirical juridical, specification used descriptive analysis, the method of data collection by
field research, methods of data analysis used qualitative methods, as well as the method of data
presentation all the data that has been collected after editing and have been drafted decomposes.
The results obtained from this study is the implementation of the functions, duties and position of
Fishery Port Beach (PPP) Morodemak in Demak is the Technical Implementation Unit at the
Department led by Chief of Fishery Port Beach which is located under and responsible to the
Head of Marine and Fisheries Java Central. Fishery Port Morodemak Beach is the fishing port of

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

C-type conducting technical, operational and technical support activities in the management of the
Department of Fishery Port, which is categorized as a simple, small, in a relatively remote area.
Constraints faced such Coastal Fishery Port fisheries stakeholders in PPP Morodemak have less
concern for the existing regulations and facilities WWTP (Wastewater Treatment Plant) are not
available to the maximum, drainage channels have not been well-organized waste handling
facilities while yet.

Keywords: Fishing Port, Demak, Central Java Province

I. PENDAHULUAN tangkap di Indonesia pada tahun


Indonesia dilihat dari 2007 4.924.430 ton.
geografis merupakan Negara dengan Provinsi Jawa Tengah
persentase sebagian besar mempunyai potensi perikanan dan
wilayahnya merupakan perairan yang kelautan yang cukup besar. Garis
tergusur pulau-pulau besar dan kecil. pantai terbentang sepanjang 791,76
Indonesia merupakan salah satu Km, terdiri atas panjang Pantai Utara
Negara kepulauan terbesar di dunia 502.69 Km dan Panjang Pantai
yang memiliki 17.510 pulau.1 Selatan 289.07 Km, belum termasuk
Kondisi geografis Indonesia pulau-pulau kecil yang jumlahnya
sebagai negara kepulauan yang dua mencapai 34 buah. Selain itu
per tiga wilayahnya adalah perairan Provinsi Jawa Tengah memiliki
laut yang terdiri dari laut pesisir, laut potensi pengembangan usaha
lepas, teluk, dan selat, memliki perikanan laut. Di Laut Jawa, kaya
panjang pantai 95.181 km dengan akan jenis-jenis ikan pelagis kecil (
luas perairan 5,8 juta km². Kondisi small pelagic) dan ikan demersal
geografis tersebut memberikan dengan potensinya sebesar 796.640
kekayaan berupa sumber daya laut ton/tahun.
dan ikan. Secara geografis, lautan Pembangunan Pelabuhan
indonesia yang terletak di daerah Perikanan dan Pendaratan Ikan
katulistiwa dan beriklim tropis merupakan kegiatan pemerintah yang
ternyata membawa konsekuensi akan bertujuan untuk menunjang
kekayaan jenis-jenis maupun sumber kelancaran pembangunan perikanan,
daya perikanan. Perairan laut yang terutama untuk mempermudah usaha
luas dan kaya akan jenis-jenis perikanan rakyat melalui tempat
maupun potensi perikanannya, pelelangan ikan. Seluruh kegiatan
dimana potensi perikanan bidang tersebut merupakan kegiatan
penangkapan 6,4 juta ton/tahun, ekonomi perikanan yang dilakukan
potensi perikanan umum sebesar oleh masyarakat perikanan umumnya
305.650 ton/tahun serta potensi dan masyarakat nelayan khususnya,
kelautan kurang lebih 4 miliar agar dapat berkembang sesuai
USD/tahun. Produk perikanan dengan arah kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Pelabuhan perikanan adalah
1
sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan, prasarana perikanan dalam usaha
Loka Karya Nasional Pengolahan Jasa yang fungsinya sebagai pusat
Kelautan dan Kemaritiman, (Jakarta:Hotel pengembangan masyarakat nelayan,
Bumi Karsa Bidakara, 19 Juni 2007), hlm.1. pusat kegiatan ekonomi perikanan

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

(produksi, pengolahan, pemasaran meningkat seiring dengan


hasil perikanan, pangkalan armada meningkatnya sarana dan prasarana
perikanan). Jadi pelabuhan perikanan di bidang ekonomi. Indonesia
akan mendukung segenap usaha memiliki pelabuhan perikanan yang
perikanan, termasuk dalam proses tersebar di seluruh penjuru tanah air
modernisasi nelayan tradisional serta sebagai salah satu elemen penting
meningkatkan taraf hidup dan dan strategis dalam pengembangan
kesejahteraan nelayan. Namun sub-sektor perikanan tangkap.
semua itu memerlukan suatu Berdasarkan Undang-Undang
pengelolaan yang baik. Pengelolaan Republik Indonesia No. 45 Tahun
pelabuhan perikanan yang baik akan 2009 tentang Pelabuhan Perikanan,
menunjang kelancaran operasi fungsi pelabuhan perikanan adalah
perikanan, pengolahan, maupun sebagai pusat pelayanan masyarakat
pemasarannya sehingga menjadi dalam kaitannya dengan tempat
lebih terjamin. Disamping itu seluruh labuh perikanan, pendaratan ikan,
kegiatan masyarakat nelayan akan pemasaran distribusi ikan,
dapat dikonsentrasikan di pelabuhan pelaksanaan pembinaan mutu,
perikanan, sekaligus berpengaruh memperlancar kegiatan operasional
positif terhadap pengembangan perikanan, dan pelaksanaan
daerah-daerah di sekitarnya.2 kesyahbandaran.
Berbagai usaha pembangunan Peraturan Menteri Kelautan
di bidang kelautan dan perikanan dan Perikanan Nomor 16 Tahun
terutama diarahkan untuk 2006 tentang Pelabuhan Perikanan,
meningkatkan produktivitas, pelabuhan perikanan adalah tempat
memperluas kesempatan kerja, berlabuh kapal perikanan dimana
meningkatkan taraf hidup dan kapal-kapal yang sedang mengisi
kesejahteraan nelayan dengan bahan bakar, perbekalan, perbaikan,
peningkatan pendapatan serta dan bongkar muat ikan yang di
pelabuhan status sosial. Dalam dalamnya terdapat beberapa fungsi
rangka upaya pembangunan diantaranya adalah fungsi pokok,
perikanan untuk meningkatkan diantaranya pusat pengembangan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat nelayan, tempat berlabuh
nelayan, pemerintah telah kapal perikanan, tempat pendaratan
membangun sejumlah pelabuhan ikan hasil tangkapan, tempat untuk
perikanan yang berfungsi selain memperlancar kegiatan-kegiatan
sebagai pusat pengembangan kapal perikanan, pusat penanganan
masyarakat nelayan juga bertujuan dan pengolahan mutu hasil
untuk memperlancar kegiatan usaha perikanan, pusat pemasaran dan
penangkapan ikan untuk memenuhi distribusi ikan hasil tangkapan, pusat
kebutuhan ikan nasional yang terus pelaksanaan pembinaan mutu hasil
perikanan, pusat penyuluhan dan
2
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. pengumpulan data, serta pusat
4,Analisis Indeks Kinerja Pengelola dan pengawasan penangkapan dan
Indeks Kepuaasan Pengguna Di Pelabuhan pengendalian pemanfaatan
Perikanan Samudera Nizam Zachman sumberdaya perikanan.
Jakarta, Desember 2012

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Pelabuhan Perikanan selain merupakan penghubung antara


mempunyai klasifikasi tersendiri nelayan dengan pengguna-pengguna
yang membedakan pelabuhan yang hasil tangkapan, baik pengguna
satu dengan pelabuhan yang lain. langsung maupun tak langsung
Perbedaan ini berdasarkan luas seperti : pedagang, pabrik pengolah,
wilayah cakupan, sarana, dan restoran, juga merupakan tempat
prasarana yang dimiliki, frekuensi, berinteraksinya berbagai kepentingan
dan volume ikan yang didaratkan masyarakat yang bertempat tinggal
serta luasan pelayanannya. di daerah tersebut. Pelabuhan
Pelabuhan Perikanan diperlukan Perikanan Pantai yang berfungsi
dalam rangka menunjang usaha dengan baik akan menjadi titik temu
motorisasi serta pengembangan yang menguntungkan antara kegiatan
ekonomi perikanan secara ekonomi di laut dengan kegiatan
menyeluruh terutama menunjang ekonomi di darat.
perkembangan industri perikanan Berdasarkan hal tersebut,
baik hulu maupun hilir, sehingga maka penulis tertarik untuk
diharapkan akan tercapai melakukan penelitian dengan judul :
pemanfaatan sumberdaya yang Pelaksanaan Kedudukan, Fungsi,
3
seimbang dan merata. dan Tugas Pelabuhan Perikanan
Pantai Morodemak di Kabupaten
Pelabuhan Perikanan yang Demak
ada di wilayah Kabupaten Demak
termasuk dalam klasifikasi RUMUSAN MASALAH
Pelabuhan Perikanan Pantai ( PPP ), Berdasarkan uraian yang
mempunyai peranan penting dalam telah dikemukakan penulis diatas,
mendukung peningkatan produksi penulis akan merumuskan
perikanan, memperlancar arus lalu permasalahan dengan batas-batas
lintas kapal khususnya kapal sebagai berikut:
perikanan, mendorong pertumbuhan 1. Bagaimana Pelaksanaan Tugas,
perekonomian masyarakat, Fungsi, dan Kedudukan Pelabuhan
pelaksanaan dan pengendalian Perikanan Pantai Morodemak di
sumber daya ikan serta mempercepat Kabupaten Demak ?
pelayanan terhadap seluruh kegiatan 2. Bagaimana kendala - kendala
di bidang usaha perikanan. yang dihadapi dalam pelaksanaan
Pelabuhan Perikanan Pantai Pelabuhan Perikanan Pantai
(PPP) memiliki peranan strategis Morodemak beserta penyelesaiannya
dalam pengembangan perikanan dan ?
kelautan, yaitu sebagai pusat atau
sentral kegiatan perikanan laut.
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) II. METODE PENELITIAN
3
Mangrove dan Pesisir Vol. VI No.1,Studi Metode pendekatan yang
Fasilitas Pelabuhan Perikanan Dalam digunakan dalam penelitian ini
Rangka Pengembangan Pelabuhan adalah yuridis empiris. Dalam
Perikanan Samudera Bungus Sumatera pendekatan yuridis, hukum dilihat
Barat,2006 sebagai norma atau das sollen,

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

karena pendekatan yuridis III. HASIL PENELITIAN DAN


merupakan suatu pendekatan yang PEMBAHASAN
mengacu pada hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.4 A. Gambaran Umum Pelabuhan
Metode pendekatan yuridis empiris Perikanan Pantai Morodemak
yaitu suatu cara prosedur yang di Kabupaten Demak
digunakan untuk memecahkan Pelabuhan Perikanan Pantai
masalah penelitian dengan meneliti Morodemak dengan sarana dan
data sekunder terlebih dahulu untuk prasarana yang tersedia guna
kemudian dilanjutkan dengan melayani dan memberikan fasilitasi
mengadakan penelitian terhadap data usaha bidang kelautan dan perikanan
primer di lapangan.5 dibentuk melalui Peraturan Gubernur
Spesifikasi penelitian yang Jawa Tengah No 38 tahun 2008,
digunakan bersifat deskriptif analitis sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
yaitu pemecahan masalah yang Kelautan dan Perikanan Provinsi
diselidiki dengan menggambarkan Jawa Tengah. Kawasan Pelabuhan
keadaan obyek penelitian pada saat Perikanan Pantai Morodemak
sekarang, berdasarkan fakta-fakta terletak pada 110º 32' 40" BT dan 6º
yang tampak atau sebagaimana 49' 30" LS, di Dukuh Kongsi Desa
adanya. Bersifat deskriptif karena Purworejo Kecamatan Bonang
penelitian ini mempunyai maksud Kabupaten Demak dengan luas 3,9
untuk memberikan gambaran secara ha dengan panjang pantai 34,1 km.
rinci, sistematis dan menyeluruh.6 Perairan Morodemak merupakan laut
Metode Pengolahan dan tempat muara dari Sungai Tuntang
analisis data dalam penelitian ini Lama.
dilakukan dengan metode analisis Aktivitas perikanan tangkap
normatif kualitatif yaitu proses di PPP Morodemak cukup
berkembang meski armadanya
analisa terhadap data yang terdiri
masuk kedalam golongan nelayan
dari kata-kata yang dapat skala kecil atau armada semut yang
ditafsirkan, yaitu data yang ditandai dengan ukuran kapal < 30
diperoleh di lapangan dalam bentuk GT serta beroperasi dalam satu hari
tulisan dan segera dianalisa.7 menangkap (one day fishing) oleh
karena itu Kabupaten Demak masuk
kedalam Program Kementerian
Kelautan dan Perikanan yaitu
4
Ronny HanitijoSoemitro, SEKAYA MARITIM (Seribu
MetodologiPenelitianHukumdanJurimetri, Kampung Nelayan Mandiri,
(Jakarta:Ghalia Indonesia, 1990), hlm. 20. Tangguh, Indah dan Maju).
5
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Program tersebut dalam
Hukum,(Jakarta:UI Press,1986),hlm.45. upaya penataan lingkungan
6
Hadari Nawawi & Mimi Martini, Penelitian
pemukiman nelayan serta penataan
Terapan, (Yogyakarta: Universitas Gajah di lokasi PPP Morodemak dan
Mada, 1994), hlm. 73. dilaksanakan di Tahun 2015 dengan
7
Lexy J Moleong, Metodelogi Penelitian alokasi anggaran Tugas Pembantuan
Kualitatif. (Bandung : PT Remaja (TP) Dinas Kelautan dan Perikanan
Rosdakarya, 2002), hlm. 38.

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Kabupaten Demak. Berbagai Kepala Dinas Kelautan dan


kegiatan telah dilaksanakan di tahun Perikanan Provinsi Jawa Tengah,
2015 ini baik kegiatan yang dengan Tugas Pokok melaksanakan
mendapat dukungan APBD Provinsi sebagian kegiatan teknis operasional
Jawa Tengah, APBD Kabupaten dan atau kegiatan teknis penunjang
Demak, APBN maupun dukungan Dinas Kelautan dan Perikanan
dari instansi terkait untuk itu dibidang pengelolaan pelabuhan
Laporan Tahunan ini disusun guna perikanan pantai serta pengelolaan
memberikan informasi tentang dan pemanfaatan sumberdaya ikan
pelaksanaan kegiatan, capaian, dan lingkungannya.
permasalahan dan rencana tindak Pelabuhan Perikanan Pantai
yang akan dilakukan oleh PPP Morodemak adalah pelabuhan
Morodemak. perikanan yang masuk kategori
Pelabuhan Perikanan Pantai sederhana, simpel, kecil, di daerah
Morodemak sebagai Unit Pelaksana relative pelosok dan hanya melayani
Teknis Dinas Kelautan dan armada perikanan tangkap skala
Perikanan Provinsi Jawa Tengah, kecil atau lebih dikenal dengan
dibentuk melalui Peraturan Gubernur armada semut yang melakukan usaha
Jawa Tengah No. 38 tahun 2008 dan penangkapan dalam satu hari (one
Perjanjian kerjasama antara day fishing). Kondisi demikian
Gubernur Jawa Tengah dan Bupati tidak menyurutkan para aparatur
Demak No. 36/2010, dan No. yang bertugas di Pelabuhan
523/045 tanggal 25 Februari 2010 Perikanan Pantai Morodemak untuk
tentang Pengolahan dan tetap berkreatif dalam rangka
Pengembangan PPP Morodemak. melaksanakan tugas pokok dan
Perjanjian Kerjasama antara DKP fungsi dari Pelabuhan Perikanan
Provinsi Jawa Tengah dan DKP yang berarti dan dibutuhkan oleh
Kabupaten Demak No. para pemangku kepentingan
523/1956/2010 dan No. 523/882 (stakeholders) perikanan, untuk itu
tanggal 15 Desember 2010 tentang Pelabuhan Perikanan Pantai
Pengelohan dan Pengembangan PPP Morodemak melakukan kegiatan-
Morodemak. kegiatan inovatif melalui koordinasi
Kawasan Pelabuhan dengan instansi terkait dalam bentuk
Perikanan Pantai Morodemak, hubungan sinergi.
berada di desa Purworejo Kecamatan Sebagai Pelabuhan Perikanan
Bonang Kabupaten Demak dengan Pantai Unit Pelaksana Teknis Daerah
luas 3,9 ha dengan sarana dan tentunya masih ada hal-hal yang
prasarana yang tersedia guna perlu dikembangkan, diperbaiki dan
melayani dan memberikan fasilitasi dibangun agar menjadi Pelabuhan
usaha bidang kelautan dan perikanan. Perikanan yang ideal dan yang pasti
Sebagai Unit Pelaksana memberikan pelayanan bagi aktivitas
Teknis Dinas Kelautan dan perikanan tangkap di Kabupaten
Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Demak khususnya serta Provinsi
Pelabuhan Perikanan Pantai Jawa Tengah pada umumnya.
Morodemak berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

B. Kedudukan,Tugas,dan Fungsi Gubernur Nomor 38 Tahun 2008


Pelabuhan Perikanan Pantai sebagai berikut :
1. Kepala Pelabuhan.
Morodemak
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
B.1 Kedudukan Pelabuhan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Perikanan Pantai mempunyai tugas melakukan
Morodemak penyiapan bahan program,
Kedudukan Pelabuhan kepegawaian, keuangan, rumah
Perikanan Pantai (PPP) disebut juga tangga dan perlengkapan
pelabuhan perikanan tipe C atau Pelabuhan Perikanan Pantai.
3. Kepala Seksi Tata Pengusahaan
kelas III. Pelabuhan tipe ini mampu
Kepala Seksi Tata Pengusahaan
melayani kapal perikanan yang mempunyai tugas melakukan
melakukan kegiatan perikanan di penyiapan bahan pelaksanaan
perairan Indonesia dan memiliki kegiatan tata pengusahaan
fasilitas tambat labuh untuk kapal Pelabuhan Perikanan Pantai.
perikanan yang berukuran sekurang- 4. Kepala Seksi Tata Pelayanan dan
kurangnya 10 GT, panjang dermaga Kesyahbandaran
Kepala Seksi Tata Pelayanan dan
sekurang-kurangnya 100 m, dengan Kesyahbandaran mempunyai
kedalaman kolam sekurang- tugas melakukan penyiapan
kurangnya minus 2 m. Pelabuhan ini bahan dan pelaksanaan kegiatan
dirancang untuk menampung kapal tata pelayanan dan
perikanan sekurang-kurangnya 30 kesyahandaran Pelabuhan
unit atau jumlah keseluruhan Perikanan Pantai.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
sekurang-kurangnya 300 GT. Lahan
Kelompok Jabatan Fungsional
yang dikelola dan dimanfaatkan oleh mempunyai tugas melakukan
pelabuhan perikanan tipe ini kegiatan sesuai dengan jabatan
sekurang-kurangnya 5 ha. Dalam fungsional masing-masing,
pelabuhan perikanan ini terdapat namun saat ini belum ada
aktivitas bongkar muat ikan dan pejabat pada Jabatan Fungsional.
pemasaran hasil perikanan rata-rata 5 B.3. Tugas Pokok dan Fungsi
Pelabuhan Perikanan
ton per hari serta terdapat industri
Pantai Morodemak
pengolahan ikan dan industri Kegiatan-kegiatan teknis
penunjang lainnya. operasional dan teknis penunjang di
Pelabuhan Perikanan Pantai
B.2. Struktur Organisasi Morodemak yang dijabarkan di
Pelabuhan Perikanan Pantai setiap bagian dan seksi sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi. Pelabuhan
Morodemak
Perikanan Pantai Morodemak di
dalam melaksanakan tugasnya juga
Susunan organisasi (PPP)
menjalankan fungsi sebagai berikut :
Pelabuhan Perikanan Pantai
a. Pelayanan pembinaan mutu dan
Morodemak Sesuai dengan Peraturan
pengolahan hasil perikanan;

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

b. Pengumpulan data tangkapan dan yang diperoleh serta penilaian


hasil perikanan; kinerja Pusat Informasi Pelabuhan
c. Tempat pelaksanaan penyuluhan Perikanan (PIPP).
dan pengembangan masyarakat C.2. Kegiatan Seksi Tata Pengusahaan
nelayan; Berdasarkan fungsi dan tugas
d. Pelaksanaan kegiatan operasional seksi Pengusahaan, yakni kegiatan
kapal perikanan; dengan pertemuan bakul ikan yang
e. Tempat pelaksanaan pengawasan menempati kios, pembinaan terhadap
dan pengendalian sumberdaya nelayan dan bakul ikan, pembinaan
ikan; kewirausahaan wanita nelayan dan
f. Pelaksanaan kesyahbandaran; pengolahan ikan, melakukan
g. Tempat pelaksanaan fungsi koordinasi keamanan di kawasan
karantina ikan; pelabuhan perikanan.
h. Publikasi hasil pelayanan sandar 1. Pembinaan Nelayan dan
dan labuh kapal perikanan dan Bakul Ikan;
kapal pengawas kapal perikanan; Melibatkan narasumber dari
i. Tempat publikasi hasil UNNES untuk memberikan motivasi
penelitian kelautan dan Usaha Skala Kecil yang mampu
perikanan; bersaing, pada tanggal 11 September
j. Pemantauan wilayah pesisir; 2015 diikuti 30 orang peserta
k. Pengendalian lingkungan; dilaksanakan di Ruang Pertemuan
l. Kepabeanan; dan/atau PPP Morodemak;
m. Keimigrasian; 2. Pembinaan Kewirausahaan
n. Pelayanan bongkar muat ikan; Wanita Nelayan dan Pengolah Ikan ;
o. Pemasaran dan distribusi ikan; Melibatkan narasumber dari
p. Pelayananan tambat dan labuh UNNES dan pengrajin batik
perikanan; mangrove dengan materi pengenalan
C. Kegiatan Pelabuhan Perikanan batik yang menawan. Hal ini perlu
Pantai Morodemak ditumbuh kembangkan agar buah
C.1. Kegiatan Seksi Tata Pelayanan mangrove dapat termanfaatkan
dan Kesyahbandaran dengan baik dan meningkatkan
Berdasarkan fungsi dan tugas pendapatan para wanita nelayan,
seksi Tata Pelayanan dan diikuti 30 orang peserta pada tanggal
Kesyahbandaran, yakni membuat 26 Agustus 2015 di Ruang PAUD
data statistik pelabuhan perikanan Desa Morodemak Kecamatan
dan hasil tangkap setiap bulan, Bonang;
diperoleh data capaian selama tahun 3. Pelatihan nelayan dalam
2015 menunjukkan peningkatan yang mendukung pengolahan perikanan
cukup signifikan dimana produksi rajungan Fakultas Perikanan dan
tangkapan yang didaratkan di Ilmu Kelautan Universitas
Tempat Pelelangan Ikan (TPI), nilai Diponegoro (FPIK)-UNDIP
produksi hasil tangkapan, jumlah bekerjasama dengan NOOA – US
Surat Persetujuan Berlayar (SPB) (National Oceanic and Atmospheric
yang dikeluarkan, jumlah Surat Laik Administration United State of
Operasional (SLO) yang America) yaitu Lembaga Nasional
dikeluarkan, retribusi/pendapatan Kelautan dan Atmosfir Amerika

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Serikat yang didedikasikan guna b. Kerjasama dengan Dinas


melindungi kelestarian sumber daya Perhubungan Informasi dan
kelautan melalui kegiatan riset, Telekomunikasi Kabupaten Demak
pengelolaan perikanan, penegakan masalah pengurusan PAS Besar
hukum dan konservasi habitat) maupun Pas Kecil;
dengan Lembaga Pengelolaan c. Kerjasama dengan PT
Perikanan Rajungan Lestari (LP2RL) Awnusa dan AKR yang merupakan
yang pada kesempatan ini NOAA pengelola SPDN baik di Morodemak
memfokuskan bagaimana menjaga maupun Wedung;
kelestarian Rajungan di perairan d. Secara rutin bersama POS
melalui pengelolaan perikanan yang AL, Polair, dan Pengawas SDKP
terkendali dan ramah lingkungan, melaksanakan operasii pengawasan
selanjutnya para peserta dilatih terhadap kelengkapan dokumen
bagaimana perencanaan pengelolaan kapal untuk keamanan didalam
rajungan yang baik dan benar serta melaut;
lestari, diikuti dari 25 orang peserta e. Kegiatan syawalan yaitu
berasal dari: pesta laut yang dilaksanakan sepekan
-Nelayan dan Wanita Nelayan setelah Hari Raya Idhul Fitri bersama
Tambakpolo Desa Purworejo, Kab. para pemangku kepentingan di
Demak Kabupaten Demak;
-Nelayan dan Wanita Nelayan f. Pameran usaha pengolahan
Desa Betahwalang, Kab. Demak hasil perikanan di PPP Morodemak.
-Nelayan dan Wanita Nelayan g. Bakti Sosial pelayanan
Desa Sukorejo, Kab Rembang kesehatan gratis bekerja sama
4. Koordinasi keamanan di dengan Djarum Foundation dengan
kawasan Pelabuhan Perikanan TNI AL bagi para nelayan dan
Kegiatan yang dilaksanakan keluarganya di sekitar Pelabuhan
meliputi sosialisasi keselamatan Perikanan Pantai Morodemak.
berlayar, koordinasi lintas sektor,
pembinaan nelayan dan bakul, D. Hambatan - Hambatan dalam
pembinaan kewirausahaan wanita Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
nelayan dan pengolah ikan, bersih Pelabuhan Perikanan Pantai
lingkungan dan pembinaan K5 Morodemak
(Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, 1. Kondisi sedimentasi Pelabuhan
Keindahan dan Keselamatan Kerja), Perikanan Pantai Morodemak di
tersaji pada tabel berikut. Disamping muara sungai Tuntang Lama
itu bersama instansi terkait PPP berakibat kapal/perahu nelayan
Morodemak melaksanakan kegiatan tidak dapat dengan mudah
antara lain : masuk ke lokasi untuk bersandar
a. Bekerjasama dengan dan melakukan bongkar muat
Direktorat Jenderal Perikanan hasil tangkapan.
Tangkap sebagai lokasi kunjungan 2. Pelabuhan Perikanan Pantai
lapangan, lokasi uji terap alat bantu Morodemak mengalami
penangkapan dan kunjungan penurunan tanah sehingga
lapangan bagi UPT Provinsi lain; memerlukan peninggian di
beberapa lokasi tertentu

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

termasuk peninggian lantai 1. Pelabuhan Perikanan Pantai


beberapa bangunan fasilitas Morodemak sebagai Unit
penunjang. Pelaksana Teknis Dinas Kelautan
3. Terbatasnya anggaran untuk dan Perikanan Provinsi Jawa
operasional dan pemeliharaan Tengah, dibentuk melalui
fasilitas - fasilitas yang Peraturan Gubernur Jawa Tengah
disediakan. No. 38 tahun 2008 dan Perjanjian
Upaya Pemerintah dalam kerjasama antara Gubernur Jawa
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Tengah dan Bupati Demak No.
Pelabuhan Perikanan Pantai 36/2010, dan No. 523/045
Morodemak tanggal 25 Februari 2010 tentang
1. Koordinasi dengan instansi Pengolahan dan Pengembangan
terkait dalam hal ini Kementerian PPP Morodemak. Perjanjian
Pekerjaan Umum dan Kerjasama antara Dinas Kelautan
Perumahan Rakyat, Dinas dan Perikanan Provinsi Jawa
Kelautan dan Perikanan Tengah dan Dinas Kelautan dan
Kabupaten Demak dan Perikanan Kabupaten Demak No.
Dinas Kelautan dan Perikanan 523/1956/2010 dan No. 523/882
Provinsi Jawa Tengah untuk tanggal 15 Desember 2010
mengatasi permasalahan tentang Pengelohan dan
sedimentasi. Pengembangan PPP Morodemak.
2. Koordinasi dengan kementerian Pengelolaan dan pengembangan
kelautan dan perikanan berkaitan Pelabuhan Perikanan Pantai
dengan upaya penanganan Morodemak yang memiliki
fisik Pelabuhan Perikanan tujuan untuk meningkatkan
Morodemak melaui dana Tugas kualitas pelayanan jasa dan
Pembantuan atau Dana Alokasi operasional pelabuhan perikanan,
Khusus Kabupaten demak terkait mendukung pertumbuhan dan
status asset tanah milik pengembangan unit bisnis
kabupaten demak perikanan terpadu, dan
3. Melakukan pembinaan, fasilitasi melaksanakan sistem informasi
dan sosialisasi kepada para perikanan. Sebagai Unit
pemangku kepentingan PPP Pelaksana Teknis Dinas Kelautan
Morodemak untuk meningkatkan dan Perikanan Provinsi Jawa
kesadaran dan kepedulian Tengah, Pelabuhan Perikanan
akan ketertiban, keindahan, Pantai Morodemak berada
keamanan, keselamatan dan dibawah dan bertanggung jawab
kebersihan lingkungan PPP langsung kepada Kepala Dinas
Morodemak Kelautan dan Perikanan Provinsi
Jawa Tengah, dengan Tugas
IV. KESIMPULAN Pokok melaksanakan sebagian
Berdasarkan hasil penelitian kegiatan teknis operasional dan
yang telah dilakukan, maka dapat atau kegiatan teknis penunjang
diambil kesimpulan dari hasil Dinas Kelautan dan Perikanan
penelitian tersebut sebagai berikut : dibidang pengelolaan pelabuhan
perikanan pantai serta

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pengelolaan dan pemanfaatan termasuk peninggian lantai


sumber daya ikan dan beberapa bangunan fasilitas
lingkungannya. Dasar hukum penunjang, fasilitas IPAL
Pelabuhan Perikanan Pantai (Instalasi Pengolahan Air
Morodemak adalah Undang- Limbah) belum tersedia secara
Undang 45 Tahun 2009 tentang maksimal, saluran drainase
Perubahan Atas Undang-Undang belum tertata dengan baik,sarana
31 Tahun 2004 tentang penanganan sampah sementara
Perikanan, Peraturan Menteri belum ada. Namun Pelabuhan
Kelautan dan Perikanan Republik Perikanan Pantai Morodemak
Indonesia Nomor juga telah melakukan upaya
Per.08/MEN/2012 tentang pemecahan masalah, baik dari
Kepelabuhan Perikanan, faktor internal maupun faktor
Peraturan Menteri Kelautan dan eksternal.
Perikanan Republik Indonesia
Nomor 20/PERMEN-KP/2014 V. DAFTAR PUSTAKA
tentang Organisasi dan Tata Buku
Kerja Unit Pelaksana Teknis Amiek Soemarmi,S.H.,M.Hum., Buku
Pelabuhan Perikanan. Ajar Hukum Perikanan, (Semarang:
2. Berbagai permasalahan dan UNDIP LAW PRESS FAKULTAS
kendala yang dihadapi dalam HUKUM UNIVERSITAS
pengelolaan Pelabuhan Perikanan DIPONEGORO,2016)
Ayodhyoa, Lokasi dan Fasilitas
Pantai Morodemak yang Pelabuhan Perikanan, (Bogor:
merupakan Unit Pelaksana Bagian Penangkapan Ikan Fakultas
Teknis Dinas Kelautan dan Perikanan Institut Pertanian Bogor,
Perikanan Provinsi Jawa Tengah, 1975)
yang dalam tugas pokok dan Bambang Murdyanto, Pelabuhan
fungsi serta operasionalnya Perikanan,(Bogor: Fakultas
mengutamakan pelayanan kepada Perikanan dan Ilmu Kelautan,
masyarakat yang ditekankan pada Institut Pertanian Bogor,2004)
kurangnya kesadaran masyarakat Capt. R.P. Suyono,SHIPPING "
terhadap kebersihan,ketertiban di Pengangkutan Intermodal Ekspor
lokasi Pelabuhan Perikanan Impor Melalui Laut " Seri Bisnis
Internasional No 6, Jakarta :
Pantai Morodemak, Kondisi Penerbit PPM,2001
sedimentasi Pelabuhan Perikanan Direktorat Jenderal
Pantai Morodemak di muara Perikanan,Pembangunan dan
sungai Tuntang Lama berakibat Pengelolaan Prasarana Pelabuhan
kapal atau perahu nelayan tidak Perikanan,(Jakarta: Departemen
dapat dengan mudah masuk ke Pertanian,1994)
lokasi untuk bersandar dan H.A.W. Widjaja, Penyelenggaraan
melakukan bongkar muat hasil Otonomi di Indonesia (Dalam
tangkapan, Pelabuhan Perikanan Rangka Sosialisasi Undang-
Pantai Morodemak mengalami Undang 32 Tahun 2004 Tentang
penurunan tanah sehingga Pemerintahan Daerah), (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada,2004)
memerlukan peninggian H.Rozali Abdullah, Pelaksanaan
dibeberapa lokasi tertentu Otonomi Luas & Isu Federalisme

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

bagai suatu Alternatif, Jurnal


(Jakarta:Rajawali Press,2002) Jurnal Akuatika Vol. IV No. 1, Strategi
Juana, Hukum Pemerintah Daerah, Pengembangan Investasi Di Sekitar
Pasang Surut Hubungan Pelabuhan Perikanan Tipe B Di
Kewenangan antara DRPD dan Jawa Barat,Maret 2013, hlm 89-
Kepala Daerah, (Bandung: PT. 101
Alumni Bandung,2004) Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3,
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi No. 4,Analisis Indeks Kinerja
Research, (Bandung: Alumni Pengelola dan Indeks Kepuaasan
Bandung, 1976) Pengguna Di Pelabuhan Perikanan
Lubis,E. Pengantar Pelabuhan Samudera Nizam Zachman Jakarta,
Perikanan, Laboratorium Desember 2012
Pelabuhan Perikanan, (Bogor: Mangrove dan Pesisir Vol. VI
Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir No.1,Studi Fasilitas Pelabuhan
dan Lautan,IPB Bogor,2000) Perikanan Dalam Rangka
Ludiro Madu, Aryanta Nugraha, Pengembangan Pelabuhan
Mengelola Perbatasan Indonesia Perikanan Samudera Bungus
Di Dunia Tanpa Sumatera Barat,2006
Batas,Isu,Pernasalahan dan Marine Fisheries, Vol.2, No.1,Formulasi
Pilihan Kebijakan, Yogyakarta: Strategi Pengembangan Pelabuhan
Graha Ilmu,2010) Perikanan Nusantara
M.Syamsudin,Operasionalisasi Pengambengan Jembrana, Mei
Penelitian Hukum,(Jakarta:Raja 2011, hal 87-89
Grafindo Persada,2007)
Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Peraturan Perundang-Undangan
(Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik
2003) Indonesia 1945;
P.Joko Subagyo,Metode Undang-Undang No. 23 Tahun 2014
Penelitian,cetakan tentang Pemerintahan Daerah;
kelima,(Jakarta:PT.Rineka Undang-Undang No. 17 Tahun 2008
Cipta,2006) tentang Pelayaran;
Rinitami Njatrijani, Hukum Undang-Undang No. 45 Tahun 2009
Transportasi, (Semarang: UNDIP Tentang Perubahan atas Undang-
LAW PRESS FAKULTAS Undang No. 31 Tahun 2004 tentang
HUKUM UNIVERSITAS Perikanan;
DIPONEGORO,2015) Peraturan Permerintah Nomor 64 Tahun
Soerjono Soekanto, Pengantar 2015 tentang Perubahan atas
Penelitian Hukum,(Jakarta: UI Peraturan Pemerintah Nomor 61
Press,1984) Tahun 2009 tentang Kepelabuhan;
_______________. dan Sri Mamudji, Peraturan Menteri Kelautan dan
Penelitian Hukum Normatif (Suatu Perikanan No. PER.08/MEN/2012
Tinjauan Singkat),(Jakarta: tentang Pelabuhan Perikanan;
Rajawali Press, 2003) Peraturan Menteri Kelautan dan
Sukardi, Metodologi Penelitian Perikanan Republik Indonesia
Pendidikan Kompetensi dan Nomor 20/PERMEN-KP/2014
Praktiknya, (Jakarta : Bumi Aksara, tentang Organisasi dan Tata Kerja
2003) Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan
Tommy Hendra Purwaka, Metodologi Perikanan.
Penelitian Hukum,(Jakarta: Keputusan Menteri Kelautan dan
Universitas Atma Jaya,2007) Perikanan No. KEP.12/MEN/2004

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

tentang Peningkatan Status


Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
menjadi Pelabuhan Perikanan
Pantai (PPP) pada Provinsi Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
dan Lampung
Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2008
Tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja DKP Prov Jateng .
Peraturan Gubernur Jawa Tengah No 38
Tahun 2008 Tentang Unit
Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi
Jawa Tengah

13

Anda mungkin juga menyukai