BAB II
PEMBAHASAN
b.
Faktor eksternal yang ikut mempengaruhi lambatnya pembangunan kelautan
dan perikanan adalah khususnya yang terkait dengan kebijakan moneter, fiskal dan
investasi seperti suku bunga pinjaman dan penyediaan kredit perikanan.
A.
1)
Potensi sumber daya perikanan laut di Indonesia terdiri dari sumberdaya perikanan
palagis besar ( 451.830 ton/tahun) dan pelagis kecil (2.423.000 ton/ tahun),
sumberdaya perikanan 3.163.630 ton/ tahun,udang 100.720 ton/tahun, ikan karang
80.082 ton/tahun dan cumi cumi 328.960 ton/tahun. Dengan demikian secara
nasional potensi lestari ikan laut sebesar 6,7 juta ton/tahun dengantingkat
pemanfaatan mencapai 48% ( Dirjen Perikanan 1995).
2)
Hutan Mangrove
3)
4)
Terumbu Karang
Peran terumbu Karang, yaitu: a) pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus
kuat yang berasal dari laut. b) sebagai habitat tempat mencari makanan.
B.
1)
Bahan tambang dan mineral yang terdapat di laut Indonesia yaitu: bahan
bangunan, pasir
C.
Jasa-jasa lingkungan
Jasa-jasa lingkungan yang dimaksud meliputi fungsi kawasan pesisir dan lautan
sebagai tempat rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi,
sumber energy , sarana pendidikan dan penelitian, pertahanan keamanan,
penampungan limbah, pengatur iklim, kawasan lindung, dan sistem penunjang
kehidupan serta fungsi fisiologis lainnya. sumber energy yang dapt dimanfaatkan
antara lain.
D.
OTEC merupakan salah satu bentuk pengalihan energy yang tersimpan dari sifat
fisik laut menjadi energy listrik. Suhu air laut akan menurun sesuai dengan
bertambahnya kedalaman. Perbedaan suhu air di permukaan dengan suhu air di
bagian dalam dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
1.
Pasang surut dapat dikonversi menjadi energi listrik , terutama pada daerah teluk
yang memiliki amplitudo pasang surut 5 sampai 15 m.
1.
Perikanan tangkap
2.
Perikanan budidaya
3.
4.
Industri bioteknologi
5.
6.
7.
Perhubungan laut
8.
9.
A.
Kesimpulan