Anda di halaman 1dari 9

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

RESUME

“PADUAN MANGAN”

OLEH

KELOMPOK 14

ASRIN

BUDIRMAN

KENDARI

2016
RESUME
A. DEFENISI MANGAN
Mangan Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai
unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida
dengan karbon.
Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan
nomor atom 25.
Mangan termasuk salah satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung dalam kerak
bumi. Mineral mangan yang diketahui ada sekitar 300 jenis. Namun yang sering
dijumpai dalam cabakan bijih komersial ada 13 jenis. Bijih mangan utama adalah
pirolusit dan psilomelan yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam
cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap
metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8, massif, reniform,
botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial. Mangan
berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama dalam
cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori, sedangkan yang
berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang berkomposisi silika.
B. SIFAT FISIK MANGAN
Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan
sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan
digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan
meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan dan kemampuan
pengerasan. Dengan aluminium dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil
tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik.
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya
terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa,
stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah
menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.
C. PADUAN MANGAN
- BAJA
Mangan diperlukan untuk produksi besi dan baja dari kebaikan pembetulan
belerangnnya (sulfur-fixing), proses penghilangan oksigennya (deoxidizing) dan
campuran properti-propertinnya. Pembuatan baja, termasuk komponen pembuatan
besinya, terhitung sebagai permintaan terbesar, yang sekarang ada dalam jarak 85%
sampai dengan 90 % dari total permintaan. Dari beragam-ragam penggunaannya,
mangan adalah kunci komponen dari perumusan anggaran rendah baja tahan karat
Kwantitas kecil dari mangan memajukan kemungkinan baja untuk bekerja
pada suhu tinggi , karena membentuk pelelehan sulfida yang tinggi dan kemudian
mencegah pembentukan sulfida besi yang cair pada uratnya. Jika kadar mangan
mencapai 4% , proses perapuhan bajanya m enjadi fitur yang menonjol. Proses
perapuhan berkurang pada konsentrasi mangan lebih tinggi dan mencapai tingkat
yang dapat di terima pada 8% . Kenyataan bahwa baja mengandung 8% -15%
mangan adalah dingin mengeraskan, bisa memiliki kekuatan tinggi yang dapat di
regangkan dari / sampai dengan 863 Mpa , baja dengan 12 % mangan dahulu kala di
gunakan untuk helem-helem baja di Inggris.Komposisi baja ini pertama kali di
temukan pada tahun 1882 oleh Robert Hafield , yang sekarang masih di ketahui
sebagai baja Hadfield.
-ALUMINIUM
Pemakaian terbesar ke dua untuk mangan adalah sebagai agen untuk
aluminium. Aluminium dengan kadar mangan sekitar 1.5% mempunyai tingkat
perlawanan yang lebih tinggi melawan karatan dan kerusakan di sebabkan oleh
pembentukan urat yang menyerap kotoran yang dapat mengakibatkan karatan
galvanis. Perlawanan anti-karat campuran aluminium 3004 dan 3104 dengan kadar
mangan dari 0.8% -1.5%adalah campuran yang di gunakan untuk sebagian besar
sebagai kaleng-kaleng minuman. Untuk tahun-tahun sampai dengan 2000, lebih dari
1,6 juta metrik ton telah di gunakan untuk campuran-campuran tersebut , dengan 1%
kadar mangan, kwantitas ini memerlukan 16,000 metrik mangan ton.
D. KEGUNAAN MANGAN

Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non-
metalurgi. Untuk tujuan non-metalurgi, mangan digunakan untuk produksi baterai,
kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, pertanian, proses produksi uranium, dan
lainnya. Di Indonesia, industri hilir pemakai mangan adalah industri baterai, keramik
dan porselein, industri logam, dan industi korek api. Mangan juga banyak tersebar
dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1.
E. KETERDAPATAN DI DUNIA DAN INDONESIA
- Keterdapatan Di Dunia
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia,
Afrika Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral
mangan yang paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan
mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau
dengan proses elektrolisis.
- Keterdapatan Di Indonesia
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar dan terdapat di
berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di
Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
F. EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
a. Eksplorasi
Pada dasarnya belum adan metode eksplorasi yang paling tepat untuk mengetahun
potensi mangan, karena penyebarannya yang sulit diprediksi dan ditemukan secara
sporadis. Pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan adalah suatu rangkaian
kegiatan eksplorasi yang merupakan suatu kesatuan dan saling melengkapi. Setiap
tahapan direncanakan berdasarkan tahapan sebelumnya. Apabia setiap tahapan ini
dapat dilaksanakan dengan baik, maka tingkat keyakinan data semakin tinggi
sehingga menjadi informasi berharga dalam perencanaan produksi tambang.
Adapun tahapan – tahapan dalam eksplorasi mangan sebagai berikut:
Ø Survey Tinjau
Suatu kegiatan awal yang biasanya dilakukan dalam suatu kegiatan eksplorasi untuk
mengetahui kondisi umum suatu area yang diduga mengandung mangan.
Informasi yang harus di dapatkan :
- Beberapa titik pengamatan umum (jenis batuan dan bentuk muka bumi)
- Kondisi penduduk (pemukiman, kearifan lokal, agama, tingkat pendidikan,
dan lain-lain)
- Tata guna lahan
- Kesampaian daerah
Ø Pemetaan Geologi Permukaan
Dengan mengamati keadaan geologi yang berkembang disuatu daerah untuk
mengetahui penyebaran mangan dipermukaan. Peta dasar sekurang-kurangnya
dengan skalan 1:25.000. Dari hasil pemetaan ini akan diperoleh ;
- Peta lintasan dengan titik pengamatan
- Peta geologi, merupakan penggambaran 2D kondisi geologi suatu daerah meliputi
jenis batuan, struktur geologi, serta sejarah pembentukannya
- Penampang geologi, penampang yang menggambarkan urutan-urutan pembentukan
satuan litologi dalam peta geologi
- Peta geomorfologi, peta ini menggambarkan relief permukaan bumi suatu
daerah. Peta ini penting untuk perencanaan tambang dan infrastruktur tambang.
- Peta tata guna lahan, Peta yang menunjukkan penggunaan lahan oleh masyarakat.
Peta ini penting untuk mengetahui lokasi -lokasi yang tidak bisa dilakukan
proses penambangan.
- Peta pola pengaliran, Peta pola pengaliran dalam eksplorasi mangan
diperlukan untuk interpretasi struktur dan mineralisasi mangan.
- Peta interpretasi zona mineralisasi mangan. Peta ini sangat penting untuk
mengetahui zona prospeksi mangandan rekomendasi metode eksplorasi selanjutnya.
- Rekomendasi-rekomendasi: Lokasi rencana test pit Perencanaan pemetaan
bawah permukaan dengan metodeg geofisika.
Ø Test pit dan Trenching
Test pit dilakukan untuk menindak lanjuti kegiatan pemetaan setelah pemetaan
permukaan dan diketahui lokasi-lokasi prospek. Jenis dan dimensinya diatur
berdasarkan kebutuhan data yang diinginkan dan pola mineralisasi mangan dari hasil
kegiatan pemetaan geologi.
Ø Metode Geofisika
Metode ini dipilih dari rekomendasi kegiatan pemetaan geologi permukaan atau
berdasarkan jenis batuan yang berasosiasi dengan mangan. Metode geofisika yang
biasanya dipakai adalah geolistrik dan geoscanner. Tujuannya untuk mengetahui
kondisi geologi bawah permukaan termasuk didalamnya interpretasi keterdapatan
mangan secara vertical.
Ø Pemboran
Pemboran dilakukan untuk menindaklanjuti kegiatan pemetaan geologi permukaan
dan geofisika. Disamping memberikan keyakinan pada interpretasi metode geofisika.
Pemboran juga dapat menghasilkan informasi terkait kualitas dan kuantitas mineral
mangan serta model 3D dengan pendekatan perhitungan cadangan mangan terukur
secara akurat.

b. Eksploitasi
Metode eksploitasi mangan ada dua yaitu
- Dengan menggunakan peledakan atau membuat suatu jalur bawah tanah
(terowongan) diantara rekahan batuan gamping. Sedangkan di lingkungan batuan
malihan dapat membuka singkapan mangan menggunakan alat berat kemudian
diambil secara tradisional.
- Penambangan secara tradisional oleh masyarakat.
G. KOMPOSISI MINERAL DAN KOMPOSISI KIMIA

Beberapa jenis bijih besi yang mengandung mineral mangan adalah: Pirolusit
(MnO2), Manganit (Mn2O3.H2O), Psilomelane (MnO.MnO2.2H2O), Hausmanit
(Mn3O4), Rhodokrosit (MnCO3) dan Rhodonit (MnSiO3). (Asril Riyanto., 1989)
- Pirolusit (MnO2)
Pirolusit adalah mineral murni mangan oksida dan merupakan salah satu sumber bijih
mangan yang penting. Kondisi idealnya berbentuk kristal tetragonal, tetapi jarang
dijumpai di alam dalam bentuk kristal yang sempurna. Senyawa pirolusit sebagai
sumber bijih mangan sering dijumpai dalam bentuk serat-serat menjari, gumpalan –
gumpalan, atau adonan menyerupai lumpur, dan sering berasosiasi dengan mangan
oksida yang lain,seperti manganit.

Massa Kristal pirolusit kompak, dengan kekerasan 5-6, berwarna abu-abu


kehitaman, kilap logam. Dibawah mikroskop bijih pirolusit mudah dibedakan dengan
mineral mangan lainnya karena warnanya yang putih kekuningan, cemerlang,
pemadaman lurus, belahan sejajar dengan bidang kristal dan anisotropi yang kuat.
Selain sebagai kumpulan Kristal yang relative kasar, pirolusit juga terdapat sebagai
Kristal berbentuk jarum yang halus. Mineral pirolusit umumnya berasosiasi dengan
batuan sediment sebagai hasil persipitasi kimia di danau atau laut dangkal.

- Manganit (Mn2O3.H2O)
Manganit mempunyai system kristal monoklin dan di alam sering dijumpai dalam
bentuk batang – batang kecil memanjang, bergurat-gurat, atau sebagai gumpalan-
gumpalan membulat berwarna gelap. Manganit terbentuk dalam lingkungan
hidrotermal suhu rendah yang berasosiasi dengan kalsit (batugamping) dan barit
(BaSO4). Dalam lingkungan endapan batuan sediment manganit dijumpai berasosiasi
dengan psilomelan dan pirolusit. Manganit mempunyai kadar mangan cukup tinggi,
tetapi jarang sekali dijumpai dalam jumlah besar sebagai sumber bijih mangan yang
ekonomis.
- Psilomelane (MnO.MnO2.2H2O)
Psilomelane mempunyai system kristal orthorombik, tetapi dialam tidak pernah
dijumpai dalam bentuk kristal. Endapan mangan yang berasosiasi dengan psilomelan
lebih sering dijumpai sebagai tanah lunak atau serat – serat yang tidak beraturan
bentuknya. Psilomelan mempunyai berat jenis tinggi (4,7), berwarna coklat atau
hitam dan berkilap seperti logam. Jika di remas mempunyai kesan berminyak. Sifat
kristal psilomelane tidak begitu jelas, lebih sering bersifat amorf (non kristal) dan
sering mengandung unsur – unsur alkalin, seperti kalsium, natrium, dan barium dalam
proporsi yang tidak stoikiometrik. Psilomelan terbentuk dalam lingkungan batuan
sediment sebagai hasil oksidasi dari senyawa – senyawa mangan silikat. Psilomelane
merupakan salah satu sumber bijih mangan yang penting..
- Hausmanit (Mn3O4)
Hausmanit Mempunyai sistem kristal berbentuk tetragonal dengan berat jenis 4,7 –
4,8, berwarna hitam kecoklatan. Hausmanit memiliki kekerasan 5,0 – 5,5. Kilap
seperti logam. Hausmanit sering berasosiasi dengan pirolusit, magnetit, barit dan
hematit.
- Rhodokrosit (MnCO3)
Rodokrosit dengan system kristal benbentuk hexagonal dan biasanya dijumpai
dialam dalam bentuk rombik atau butiran-butiran berwarna merah muda atau pink.
Rodokrosit jarang ditemukan sebagai endapan bijih mangan. kilap seperti kaca, tetapi
mudah sekali berubah menjadi kegelapan jika teroksidasi di udara terbuka.
Rodokrosit terbentuk oleh proses hidrotermal suhu sedang dan sering berasosiasi
dengan sulfida tembaga, perak dan timbal serta mineral-mineral mangan lainya.
Dalam lingkungan sedimen juga sangat umum dijumpai pada zona – zona oksidasi
endapan sulfida atau sebagai hasil persipitasi larutan hidrotermal. Rodokrosit jarang
dijumpai dalam jumlah besar sehingga tidak merupakan sumber bijih mangan yang
penting, tetapi kadang – kadang di cari untuk digunakan sebagai batu perhiasan.
- Rhodonit (MnSiO3)
Rhodonit mempunyai sistem kristal triklin dan memiliki berat jenis 3,4 – 3,7,
berwarna hitam kecoklat – coklat. Rhodonit memiliki kekerasan 5,0 – 6,0. Kilap
seperti gelap, suram seperti kaca. Rhodonit sering berasosiasi dengan franklinit,
zincit, kalsit dan willemit.

Anda mungkin juga menyukai