Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap
terlimpah pada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kegiatan Membudidayakan Ikan Konsumsi (Ikan Lele) Di Dalam
Ember (Budikdamber) yang diberikan oleh guru pembimbing Prakarya
sebagai kelengkapan tugas Prakarya di penghujung Semester 3 ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing (Ibu Dra.
Odortina Sitinjak) yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita
semua. Kami sudah berusaha menampilkan yang terbaik laporan budidaya
ini. Namun, kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Maka
dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan menyempurnakan laporan di masa yang akan datang. Atas
saran, kritik maupun bantuan kami ucapkan terima kasih.

Ujung Padang, 28 November 2020

KELOMPOK 1

1
Daftar Isi

Kata Pengantar .........................................................................................................1


Daftar Isi ....................................................................................................................2
BAB I. Pendahuluan ..............................................................................................3-4
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................3-4
B. Rumusan Masalah .....................................................................................4
C. Tujuan Kegiatan .........................................................................................4
BAB II. Isi Utama Laporan .....................................................................................5-9
A. Proses Pelaksanaan Kegiatan Awal Budikdamber .................................5-6
B. Pemeliharaan Budikdamber .......................................................................6
C. Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan Budikdamber Setiap Minggu
.................................................................................................................7-8
D. Laporan Keuangan ..................................................................................8-9
BAB III. Kesimpulan dan Saran .............................................................................10
A. Kesimpulan ...............................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................10
Daftar Pustaka .........................................................................................................11

2
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan pembangunan yang pesat di wilayah perkotaan
berdampak pada semakin berkurangnya lahan pertanian yang ada. Seiring
maraknya pembangunan perekonomian dan pemukiman di wilayah perkotaan,
semakin meningkat pula alih fungsi lahan yang terjadi di perkotaan. Lahan-lahan
yang dulunya merupakan lahan pertanian ataupun perikanan, berubah menjadi
pemukiman penduduk.
Dengan semakin menyempitnya potensi lahan di wilayah perkotaan yang
bisa dimanfaatkan, maka pemanfaatan pekarangan merupakan salah satu opsi
yang bisa dipilih. Yakni yang digunakan untuk mendukung  pembangunan
pertanian pada umumnya dan pembangunan perikanan pada khususnya. 
Pemanfaatan pekarangan kemudian sangat erat kaitannya dengan usaha
mencapai ketahanan pangan masyarakat yang dimulai dari skala yang paling
kecil, yaitu skala rumah tangga. Salah satu cara yang bisa digunakan dalam
pemanfaatan pekarangan adalah teknologi budidaya ikan dalam ember atau
dikenal dengan budikdamber.
Adapun dasar  dari  teknik ini adalah sistem akuaponik, yaitu menanam
tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Prosesnya dimana tanaman
memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan
di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Lalu tanaman akan berfungsi
sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang
tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk
memelihara ikan. 
Dengan siklus ini akan terjadi siklus saling menguntungkan dan bagi
masyarakat yang  mengaplikasikanya tentu saja akan sangat menguntungkan
sekali, karena lahan yang dipakai tidak akan terlalu luas. Sehingga  dapat
diambil  manfaat keduanya. 
Perwujudan budikdamber diawali dari kegiatan penyuluhan perikanan
pada sekelompok ibu rumah tangga yang tidak bekerja (seperti tergabung dalam
keanggotaan PKK). Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, untuk
menumbuhkan semangat kewirausahaan ibu-ibu rumah tangga dan warga
secara umum, maka perlu dilakukan pendampingan. Salah satunya dengan
mengenalkan pengembangan budidaya ikan lele sistem budikdamber (budidaya
ikan dalam ember).
Budikdamber mengadaptasi teknik Yumina-Bumina yang merupakan
teknik budidaya yang memadukan antara ikan dan sayuran serta buah-buahan.

3
Berdasar beberapa penelitian, pada budidaya Yumina-Bumina dikenal empat
sistem, yaitu; rakit, aliran atas, aliran bawah serta pasang surut. 
Pada sistem aliran atas, distribusi air dilakukan lewat atas ke setiap wadah
media tanam sehingga nutrisi yang berasal dari limbah budidaya dapat tersebar
merata ke setiap batang tanaman. Untuk membuat sistem aliran atas diperlukan
bahan seperti bak ikan, wadah media tanam, saluran air, pompa air, media
tanam (batuapung), ikan (lele) dan tanaman (kangkung, pakcoy, tomat dan
terong).
Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang mudah dijalankan,
dalam merencanakan bisnis budidaya ikan lele. Jenis ikan lele yang kami
budidaya adalah jenis ikan lele lokal. Jenis Lele lokal adalah ikan budidaya air
tawar yang sangat populer. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak,
sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak
memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat. 
Peluang usaha budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha
yang cukup  diperhitungkan saat ini. Apabila perhatikan banyak terdapat  penjual
pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang
membuat permintaan  ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan
membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan
lele relatif  lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya
seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun
kondisi lingkungan. dalam usaha ternak atau budidaya lele semakin
menginspirasi banyak orang untuk ikut terjun dan berharap meraih kesuksesan
dalam usaha ini.

B. Rumusan Masalah

 Apa saja bahan-bahan dan alat yang disiapkan untuk melakukan kegiatan
Budikdamber?
 Bagaimana pemeliharaan Budikdamber yang baik dan benar?
 Bagaimana langkah awal melakukan kegiatan Budikdamber?
 Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan Budikdamber setiap
minggunya?
 Berapa biaya yang harus dikeluarkan dalam melakukan Budikdamber?

C. Tujuan Kegiatan

 Untuk mengetahui apa saja bahan-bahan dan alat yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan Budikdamber.
 Untuk mengetahui cara pemeliharaan Budikdamber yang baik dan benar.
 Untuk mengetahui cara-cara melakukan kegiatan Budikdamber.

4
 Untuk mengetahui pengamatan pertumbuhan dan perkembangan
Budikdamber setiap minggunya.
 Untuk mengetahui kisar biaya yang dikeluarkan dalam melakukan kegiatan
Budikdamber.
BAB II
Isi Utama Laporan

A. Proses Pelaksanaan Kegiatan Awal Budikdamber

 Waktu dan Tempat


Kegiatan awal Budikdamber ini dilaksanakan pada,
Hari : Senin
Tanggal : 28 September 2020
Waktu : 10.00 s/d selesai.
Tempat : Rumah Pratiwi Kurnia Putri, Cinta Jadi.

 Alat dan Bahan Pelaksanaan Kegiatan Budikdamber


 Alat
1. 2 Ember 80 Liter ;
2. Kawat ;
3. Gelas Plastik ;
4. Paku ;
5. Tang.

 Bahan
1. Benih Ikan Lele (30 ekor) ukuran 5-7 cm ;
2. Bibit kangkung (1 bungkus) ;
3. Air ;
4. Arang Batok Kelapa ;
5. Tisu.

 Proses Pelaksanaan (Langkah Kerja)


1) Pertama, siapkan 2 ember yg sudah diisi dengan air 60 liter dan benih
ikan lele yang sudah didiamkan selama 1-2 hari,bagi ikan lele menjadi
2 bagian dalam setiap ember (15-15) ;
2) Siapkan gelas plastik sebanyak 6 buah dan lubangi gelas plastik 8-10
lubang menggunakan paku yang tajam ;
3) Setelah dilubangi,masukkan arang kedalam gelas plastik satu demi
satu dan jangan sampai terlalu melebihi permukaan gelas plastik ;
4) Setelah itu,letakkan tisu diatas permukaan arang.Letakkan dengan rapi
sampai tidak ada celah gelas plastik dan arang yang terlihat ;
5) Kemudian,taburkan bibit kangkung diatas tisu.Jumlah bibit
kangkungnya tergantung penyesuaian sang pembudidaya yah.Kalau
pembudidayaan kami satu gelas plastiknya terdapat 8-10 bibit

5
kangkung.Usahakan peletakan bibitnya yang rapi yah agar tidak
berserakan ketika akan disiram ;

6) Potong kawat menggunakan tang (12 cm) dan buat kait untuk
pegangan gelas plastik di ember ;
7) Kaitkan kawat pada gelas plastik dengan rapi.
8) Setelah itu, rangkaikan gelas plastik yang berisi bibit kangkung di
setiap pinggir ember ;
9) Kemudian jangan lupa untuk menyiram setiap bibit kangkung di gelas
plastik menggunakan air bersih dan cukup di percikkan saja
menyiramnya ;
10) Selamat Mencoba.

B. Pemeliharaan Budikdamber

Pemeliharaan Budikdamber yang baik dan benar dapat dilihat dari


cara-cara berikut, diantaranya :
 Letakkan ember di tempat yang terkena matahari maksimal.
Berikan pakan kepada ikan sekenyangnya. Biasanya dua kali
sehari dengan waktu tetap ;
 Perhatikan daun kangkung. Segera buang daun dan batang
yang berwarna kuning ;
 Selalu perhatikan atau amati nafsu makan ikan setiap hari.
Apabila nafsu makan menurun atau air berbau busuk atau ikan
menggantung (Kepala di atas dan ekor di bawah), segera ganti
airnya. Bisa juga dengan cara metode sipon (Penyedotan
kotoran di dasar ember menggunakan selang) ;
 Air harus diganti seminggu sekali ;
Cara-cara merawat Budikdamber diatas,akan kami terapkan pada masa 2
bulan (batas waktu yang diberikan oleh Guru Pembimbing)

6
C. Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan Budikdamber Setiap Minggu

Pertumbuhan dan
Minggu Pertumbuhan Kangkung
Perkembangan Ikan Lele

Ukuran Ikan Lele jika diukur


Pertama Sebagian bibit kangkung sudah mulai
menggunakan penggaris berkisar
(First Week) berkecambah.
10-12 cm.
Pada Minggu ke-2,kami
menambahkan media tanah yang
kami letakkan diatas tisu.
Kedua Ukuran Ikan Lele jika diukur Untuk pertumbuhan kangkung pada
(Second menggunakan penggaris berkisar Minggu ini,kami merasa sangat
Week) 15-17 cm. kecewa karena kangkung milik kami
masih mengalami perkecambahan
dan ada yang belum muncul sama
sekali
Pada Minggu ke-3,kami
menggunakan kangkung daur ulang
dari perkebunan milih Ayah saudara
Weny Nur-Afdilla.Dan disini,semua
kangkung dipindahkan dalam gelas
plastik yang berisikan seluruh media
tanah,tidak ada lagi media-media
Ukuran Ikan Lele jika diukur
Ketiga seperti arang dan tisu lagi.Hal
menggunakan penggaris berkisar
(Third Week) tersebut dikarenakan kami merasa
17-20 cm.
kecewa sebab kangkung kami tidak
ada yang mengalami pertumbuhan
sejak dari Minggu kedua.
Ukuran kangkung daur ulang yang
kami tanam rata-rata sudah berkisar
25 cm yang awalnya 5 cm.
Cepat banget kan slurrr
Pada Minggu ke-4,
ukuran kangkung daur ulang ada
Keempat yang sudah mencapai 30 cm
Ukuran Ikan Lele pada Minggu ini
(Fourth dan masih ada yang 25 cm.Dan
sudah mencapai 20-22 cm.
Week) rencananya pada Minggu ini lah kami
akan panen kangkung❤️
Kelima Ukuran Ikan Lele pada Minggu ini Pada Minggu ini,
(Fifth Week) sudah mencapai 22-25 cm. kangkung daur ulang sudah
mengalami pertumbuhan lagi dari
hasil petikan panen yang dilakukan
pada Minggu keempat.Tetapi ada
satu cup yang berisikan kangkung
yang mati.Maka dari itu,kami tanam

7
kembali menggunakan bibit baru.Dan
pasti akan muncul pertumbuhan nya
di Minggu ke-6.
Di Minggu keenam ini,kangkung kami
masi bertumbuh subur pada 4 cup.
Dan sangat disayangkan,ada satu
cup yang berisikan kangkung yang
layu dan di cup yang satu lagi sudah
mengalami perkecambahan.
Keenam Pada Minggu ini,Ikan lele rata-rata
Pada kangkung yang layu,saya tidak
(Sixth Week) sudah mencapai 25 cm.
langsung membuang dan menanam
nya kembali dengan bibit baru,
tetapi saya membiarkannya dulu
bersiklus dengan keadaannya,
barangkali saya sudah salah takar
dalam menyiramnya.
Pada Minggu ini,5 cup kangkung
sudah tumbuh dengan semestinya.
Ketujuh
Ukuran Lele pada Minggu ini Dan 1 cup kangkung yang sudah
(Seventh
sudah berkisar 25-27 cm. saya jelaskan pada Minggu kemarin
Week)
akhirnya mulai subur kembali
walaupun cabang yang satunya mati.
Pada Minggu terakhir ini (genap 2
bulan),ukuran lele yang akan di
panen rata-rata sudah
berukuran 27 cm.
Sebelum panen berlangsung, Di Minggu terakhir ini,kami akan
Kedelapan
ada baiknya lele didiamkan melakukan masa panen pada
(Eight Week)
terlebih dahulu di air bersih kangkung daur ulang (panen kedua).
selama 1-2 hari.
Hal tersebut bertujuan untuk
menghilangkan rasa lumpur dan
amisnya si Ikan Lele.

D. Laporan Keuangan

1. Perhitungan Laba/Rugi Budikdamber


 Biaya Investasi & Produksi
i. Ember 80 Liter (2 buah)
 Harga/buah : Rp 60.000,00
 Jumlah : Rp 120.000,00
ii. Gelas plastik (1 Bungkus)
 Harga/bungkus : Rp 10.000,00
 Jumlah : Rp 10.000,00
iii. Arang (1 Bungkus)
 Harga/bungkus : Rp 8.000,00
 Jumlah : Rp 8.000,00

8
iv. Kawat (1 Gulungan kecil)
 Harga/gulungan : Rp 5.000,00
 Jumlah : Rp 5.000,00
v. Tisu (1 Bungkus kecil)
 Harga/bungkus kecil : Rp 2.000,00
 Jumlah : Rp 2.000,00
vi. Paku (1 inch (1buah))
 Harga/1 inch : Rp 1.000,00
 Jumlah : Rp 1.000,00
vii. Serok Kecil (2 buah)
 Harga/buah : Rp 15.000,00
 Jumlah : Rp 30.000,00
viii. Ikan Lele berukuran 5-7 cm (30 Ekor)
 Harga/ekor : Rp 175,00
 Jumlah : Rp 5.250,00
ix. Bibit Kangkung (1 Bungkus kecil)
 Harga/bungkus kecil : Rp 35.000,00
 Jumlah : Rp 35.000,00
x. Kangkung Daun Ulang (6 Ikat)
 Harga/ikat : Rp 1.000,00
 Jumlah : Rp 6.000,00
xi. Pakan Ikan (2 Kg)
 Harga/½ kg : Rp 5.000,00
 Jumlah : Rp 20.000,00

Maka,total seluruh biaya investasi & produksi adalah Rp 242.250,00

 Kerugian

1. Ikan
- Pembelian Awal : 30 Ekor ( 30×175,00 = Rp 5.250,00 )
- Penghujung Panen : 11 Ekor ( 11×175,00 = Rp 1.925,00 )
- Kerugian : 19 Ekor ( 19×175,00 = Rp 3.325,00)
2. Kangkung

- Kangkung dari beberapa gelas plastik banyak yang layu dan


mati.
- Beberapa kangkung yang panen tidak dijual ke kedai-kedai
terdekat melainkan sebagai barang bukti kepada Guru
Pembimbing.

9
BAB III
Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan
Adapun keuntungan budikdamber ini adalah tidak memerlukan aliran listrik 
untuk  suplai oksigen maupun resirkulasi air kolam. Tentunya ini sangat sederhana
dan murah. 
Penggunaan ember sebagai pengganti kolam adalah karena hemat tempat.
Ketika tempat menjadi keterbatasan dalam memulai bisnis/usaha sampingan ini
maka menggunakan ember dianggap solusi terbaik. Tidak seperti menggunakan
kolam, memanen dari ember plastik lebih mudah. Yakni caranya, melapisi ember
dengan plastik terlebih dahulu dan tinggal membuang air saja. Setelah air surut
maka lele mudah diangkat, yaitu dengan mengangkat plastik pelapis saja maka lele
semua akan ikut.
Dengan wadah budidaya yang terbatas  kita mendapatkan manfaat ganda
dari kangkung dan ikan. Yaitu, bisa kita manfaatkan kapan saja dalam kondisi 
segar, sehat, dan bebas kontaminasi bahan yang berbahaya.

B.Saran

Kendala akan di temui saat kita tinggal di wilayah perkotaan dengan lahan
yang kurang menjadi masalah utama yang dihadapi kita yang hidup di perkotaan.
Namun, dengan kendala yang seperti itu, ternyata kita tidak perlu khawatir. Masih
ada teknik yang dapat kita gunakan untuk membudidayakan ikan sekalipun untuk
konsumsi sehari-hari. Namanya adalah BUDIKDAMBER atau dikenal sebagai
Budidaya Ikan Dalam Ember.Nah,jadi sudah jelaskan bahwasanya teknik
Budikdamber ini adalah salah satu saran yang tepat bagi pecinta budidaya ikan yang
tidak dapat membuat lahan yang terlalu besar di wilayah perkotaan.

Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harus


memperhatikan faktor fisik kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan ikan lele pada ember terkontrol agar menghasilkan produksi ikan lele
yang lebih baik lagi dan maksimal.

10
Daftar Pustaka

 Djamiko, H., Rusdi, T. 1986. Lele. Budidaya, Hasil Olah dan


AnalisaUsaha. CV. Simplex. Jakarta.
 Mahyudi, Kholis, S.Pi, MM. Pengajuan Lengkap Agribisnis Lele.
Jakarta: Penebar Swadaya. 2004
 Saparinto, Cahyo. 2009. Budidaya Ikan di Kolam Terpal.
Bogor.PenebarSwadaya.
 http://gudankmakalah.blogspot.co.id/2012/03/makalah-tentang-
budidaya-lele.html (Diakses pada hari Jum’at tanggal 8 April 2016
pukul19.00 WIB)
 Http://Teknis-Budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-
lele.html(Diakses pada hari Jum’at tanggal 8 April 2016 pukul 20.00
WIB)

11

Anda mungkin juga menyukai