Anda di halaman 1dari 2

Cara Menggunakan Mesin Tetas

Cara menggunakan mesin tetas untuk menetaskan telur bebek, ayam maupun burung
puyuh merupakan hal yang sering kita jumpai pada peternak kecil maupun besar. Untuk
skala kecil, proses menetaskan telur secara alami menggunakan induk ayam akan jauh
lebih praktis dan efisien dari segi biaya dan waktu. Namun untuk penetasan skala besar,
penggunaan metode tersebut akan menjadi ribet karena satu induk ayam hanya bisa
mengerami jumlah telur yang terbatas.

Jika anda berencana menetaskan seribu telur ayam atau bebek, maka berapa indukan
yang harus anda pelihara? Belum masing-masing induk tersebut akan membutuhkan
tempat sendiri-sendiri untuk mengerami telurnya. Namun jika memakai mesin atau alat
bantu menetaskan telur, maka 1000 telur ini bisa ditempatkan di dalam 1 tempat maka
akan lebih hemat tempat dan tenaga. Dan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan
memperkecil resiko gagal tetas, beberapa persiapan dasar yang harus dilakukan
sebelum mesin digunakan:

Langkah-langkah Persiapan Cara Menggunakan Mesin Tetas Telur:


1. Sebelum mengoperasikan atau menggunakan mesin tetas, pastikan
mesin dalam keadaan steril bebas dari bakteri dan untuk
mensterilkan mesin bisa dilakukan dengan menggunakan obat anti
septik incunol. 
2. Isi bak air dengan air hangat lalu tutup menggunakan kain sampai
kain dapat terendam.
3. Untuk mendapatkan suhu udara yang stabil, lakukan uji coba
selama 24 jam. Temperatur yang tepat dan baik adalah sekitar 38°
Celsius. 
Cara Menetaskan Telur Dengan Mesin Penetas Semi Manual
 Hari ke 1 : Masukan telur pada pagi hari, dengan posisi ujung telur
di bawah dan bagian tumpul di atas dengan sudut 40°, kemudian
tutup lubang ventilasi udara
 Hari ke 2 : Pintu penetas harus tetap tertutup.
 Hari ke 3 : Putar telur 3 kali sehari. Jam 07.00 pagi, Jam 12.00 siang,
dan Sore jam 19.00
Jangan keluarkan telur dari mesin penetas
 Hari ke 4 : Balik telur dan dinginkan telur dengan cara membuka ½
bagian lubang ventilasi selama 15 menit.
 Hari ke 5 : balik telur dan dinginkan dengan membuka ½ bagian
ventilasi.
 Hari ke 6 : Telur didinginkan dan dibalik dengan membuka ¾
bagian ventilasi.
 Hari ke 7 : balik telur dan dinginkan dengan cara ventilasi dibuka
seluruhnya. Buang telur yang kosong, bila bagian dalam telur
terlihat jernih maka singkirkan saja.
 Hari ke 8 – 13 : balik telur dan dinginkan.
 Hari ke 14 : balik telur dan dinginkan kemudian pilih (cari) telur
yang bibitnya mati. Tanda bahwa Telur mati dapat terlihat dari
adanya lingkaran darah atau cairan sedangkan yang hidup akan
telihat suatu titik dengan cabang.
 Hari ke 15 – 17 : balik telur dan dinginkan.
 Hari ke 18 : balik telur lalu mesin penetas tidak dibuka lagi sampai
telur menetas.
 Hari ke 19 : Telur akan mulai retak, lalu gantungkan kain basah
tetapi jangan sampai menetes pada pipa pengantar panas. Langkah
ini berfungsi untuk menambah kelembaban udara pada mesin
penetas.
 Hari ke 20 : Telur akan mulai menetas. Tutup kaca pengintai
dengan kertas atau kain hitam.
 Hari ke 21 : Telur sudah menetas, lalu keluarkan kain dan bak air
dari mesin teta
 Hari ke 22 : Pindahkan anak ayam ke peti indukan buatan.

Anda mungkin juga menyukai