JAJANAN TRADISIONAL
sadarnya masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada. Hal ini bisa jadi
karena masih minim nya pengetahuan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. Jika
hal ini dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin akan terjadi krisis ekonomi yang
masyarakat dibutuhkan lapangan kerja. Kemudian salah satu solusi untuk dapat keluar
dari krisis ekonomi dan juga mengurangi pengangguran adalah dengan berwirausaha.
Dalam berwirausaha sendiri terdapat banyak pilihan yang bisa dilakukan. Diantaranya
mengolah bahan mentah menjadi produk makanan jadi atau setengah jadi agar
mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Karena itulah penulis di sini berupaya untuk
menciptakan sebuah produk dengan nilai jual dengan membuat kue “NAGASARI
BUNGA TELANG”.
Kue nagasari bunga telang merupakan salah satu jenis produk pangan dan jajanan
tradisional semi basah yang telah dikenal dan beredar di lingkungan masyarakat. Kue nagasari
bunga telang ini banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya manis dan teksturnya yang
lembut. Kue nagasari termasuk dalam golongan jajanan pasar yang relatif murah dan memiliki
cita rasa yang khas sehingga cocok disajikan untuk sarapan, camilan di sore hari maupun untuk
makanan ringan pada acara- 2 acara tertentu. Kue nagasari bunga telang ini terbuat dari tepung
beras, sari bunga telang,pisang, gula pasir, garam, daun pandan dan air santan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat kue nagasari bunga telang
dengan sari bunga telang biru yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu ditinjau
kandungan gizi dari kue nagasari bunga telang serta bermanfaat bagi kesehatan.
Visi
Menjadikan makanan tradisional sebagai salah satu makanan bernilai jual tinggi
Misi
C. Tujuan
2. Untuk menarik minat konsumen agar merasakan produk yang dibuat oleh penulis serta
Setiap kegiatan usaha pastinya memiliki maksud tersendiri. Begitu pula dengan penulis.
Adapun maksud dari penulis membuka usaha ini karena keinginan untuk menyalurkan ilmu yang
dimiliki dalam bidang kuliner. Selain itu juga untuk menambah pengalaman dan wawasan di
dunia usaha.
Harapan dari penulis sendiri agar makanan tradisional tidak kalah dengan makanan
modern dengan cara selalu berinovasi terhadap makanan tradisional khas daerah. Bentuk inovasi
yang dilakukan adalah dengan mengembangkan kue tradisional yang bernama kue obi supaya
PEMBAHASAN
A. Profil
Penulis memberikan brand bidang usaha bernama nagasari bunga telang karena produk
ini berbahan dasar bunga telang. Bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan merambat yang
biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Tumbuhan anggota suku polongpolongan ini berasal
dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika. Sejak dulu tumbuhan ini
ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias. Bunga telang (Clitoria ternatea) termasuk dalam suku
Papilionaceae atau Febaceae (polong-polongan). Bunga ini memiliki nama yang beraneka ragam pada
setiap daerah di Indonesia, seperti di daerah Sumatera disebut bunga biru, bunga kelentit, bunga telang,
di Jawa disebut kembang teleng, menteleng, di Sulawesi disebut bunga talang, bunga temen raleng, dan
di Maluku disebut bisi, seyamagulele (Dalimartha (2008). Adapun taksonomi tumbuhan telang dikutip
dari Budiasih (2017) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Infrodivisi :
Angiospermae Kelas : Mangnoliopsida Ordo : Fabales Familia : Fabacea Genus : Clitoria L Spesies :
Clitoria ternatea Bunga telang termasuk tumbuhan monokotil dan mempunyai bunga yang berwarna
biru, putih dan coklat. Bunga telang merupakan bunga berkelamin dua (hermaphroditus) karena
memiliki benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina) sehingga sering disebut
dengan bunga sempurna atau bunga lengkap. Daun bunga telang termasuk daun tidak lengkap karena
tidak memiliki upih daun, hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helai daun (lamina). Akar pada
tumbuhan bunga telang termasuk akar tunggang dan warnanya putih kotor. Bagian-bagian dari akar
bunga telang yaitu leher akar (Colum radisi), batang akar atau akar utama (Corpus radisi), ujung akar
(Apeks radisi), serabut akar (Fibrila radicalis). Biji bunga telang berbentuk seperti ginjal, pada saat masih
muda berwarna hijau, setelah tua bijinya berwarna hitam (Dalimartha, 2008).
Bunga telang atau kembang telang (Clitoria ternatea) merupakan salah satu jenis
tanaman yang mudah ditemukan di Indonesia. Bunga yang berbentuk seperti corong ini
memiliki beberapa varian warna, yaitu biru, ungu, merah muda, dan putih. Selain sebagai
pewarna makanan dan minuman, bunga telang juga banyak dimanfaatkan sebagai pakan
ternak hingga insektisida dan kosmetik alami. Tak hanya itu, bunga ini pun telah lama
manfaat untuk kesehatan. Ada beberapa manfaat bunga telang yang dipercaya baik untuk
kesehatan, antara lain: memelihara fungsi dan kesehatan otak, mencegah dan meringankan
reaksi alergi, meringankan peradangan, menurunkan gula darah, dan mengobati diare.
Akan tetapi penulis memiliki keyakinan dan harapan untuk mengembangkan olahan
berbahan dasar bunga telang menjadi makanan yang menarik tanpa mengurangi kandungan
nutrisi di dalamnya. Bunga telang sendiri memiliki banyak kandungan antara lain Flavonoid 20,07
± 0,55 Antosianin 5,40 ± 0,23 Flavonol glikosida 14,66 ± 0,33 Kaempferol glikosida 12,71 ± 0,46
B. Strategi Pasar
Agar rencana untuk membangun usaha jajanan tradisional kue nagasari bunga telang ini dapat
1. Segmenting
Strategi pasar yang pertama yakni segmenting. Segmenting sendiri merupakan cara untuk
menjadikan pembeli sebagai target yang harus dicapai. Segmenting atau segmentasi pasar
merupakan hal yang sangat penting. Untuk itulah penulis melakukan riset terlebih dahulu untuk
menentukan lokasi mana yang paling mendekati ideal untuk memasarkan usaha.
Tujuannya agar produk yang dibuat bisa dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, bahkan
2. Targeting
Adapun target pasar yang dibidik oleh penulis terdiri dari masyarakat sekitar tempat
berjualan, warung-warung yang bisa dititipi penulis. Selain berjualan secara konvensional,
penulis juga membidik pasar online, karena akan lebih cepat dikenal orang banyak
3. Positioning
Langkah ketiga dalam strategi pasar yang penulis gunakan adalah positioning.
Positioning sendiri merupakan tindakan perusahaan atau penulis untuk merancang produk dan
Agar produk yang dihasilkan bisa dengan mudah dikenal oleh masyarakat, maka penulis
membuat inovasi dengan menambahkan bahan baru. Hal ini akan membuat produk yang
dihasilkan menjadi berbeda dengan produk yang sudah ada. Adapun bahan yang ditambahkan
dalam produk adalah sari bunga telang biru Tambahan ini akan membuat makanan menjadi lebih
menarik, kualitas sangat baik dan juga rasanya menjadi lebih unggul. Ini akan membuat makanan
ini memiliki ciri khas warna yang menarik yang mudah diingat dan dikenal oleh konsumen.
Sudah menjadi kebiasaan jika dalam melakukan usaha selalu menghadapi tantangan dan
juga persaingan usaha. Untuk menghadapi semua itu dibutuhkan analisis usaha yang tepat.
Analisis ini perlu bukan hanya sebagai bahan evaluasi, tetapi untuk mengukur kemampuan usaha
1. Kekuatan (Strength)
Analisis yang pertama adalah mengukur kekuatan usaha. Kekuatan disini merupakan
sebuah analisis bahwa produk ini diterima oleh masyarakat secara luas. Adapun ukuran kekuatan
di sini adalah kualitas produk yang ditawarkan cukup tinggi. Kemudian bahan dasar yang
digunakan adalah ubi yang memiliki banyak kandungan nutrisi dan diproses secara higienis.
2. Kelemahan (Weakness)
Setiap kekuatan pastinya memiliki kelemahan. Begitu juga kegiatan usaha yang dijalankan
oleh penulis. Dibalik analisis kekuatan usaha di atas, terdapat juga kelemahan dalam bidang
3. Peluang (Opportunity)
Pembacaan peluang sangat diperlukan dalam melakukan usaha. Adapun pembacaan atau
analisis peluang dalam produk ini adalah produk makanan yang terbuat dari tepung beras sudah
tidak asing lagi. Hal ini karena nagasari sudah dikenal oleh masyarakat karena memang
Akan tetapi, yang membuat berbeda antara nagasari Bungan telang dengan nagasari pada
umumnya adalah nagasari bunga telang mengalami modifikasi sehingga menjadi produk yang
memiliki peluang yang bagus untuk memasarkan nagasari modifikasi dengan varian baru yang
4. Ancaman (Threat)
Dalam setiap peluang usaha akan selalu menghadapi ancaman. Ancaman ini merupakan
hambatan yang berasal dari luar. Adapun ancaman yang akan timbul dalam usaha bobico adalah
sebagai berikut:
3. Munculnya produk serupa dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih baik.
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
A. Proses Produksi
dimodifikasi berdasarkan kebutuhan konsumen, yakni kesukaan dengan kuliner yang sedang tren
di sosial media. Selanjutnya proses produksi dilakukan dengan serangkaian tahap untuk menjaga
kehigienisan produk. Hal ini untuk menjaga dan menciptakan kepercayaan konsumen terhadap
produk yang penulis pasarkan kemudian penulis juga menentukan bahan baku pendukung
dengan melakukan survei pasar agar memperoleh informasi harga yang lebih kompetitif. Tidak
lupa juga penulis membuat laporan keuangan agar tercipta manajemen yang sehat dalam
kegiatan usaha. Jika sistem keuangan ditata dan disusun dengan baik, maka kegiatan produksi
B. Bahan bahan
Agar sistem keuangan dapat berjalan dengan baik, perlu dibuat juga penghitungan bahan-
Adapun dalam memproduksi kue nagasari bunga telang , penulis memakai bahan-bahan antara
lain:
Total 207.500
1. Alat
3 Baskom 73.000
No Nama Alat Harga (Rp)
5 Panci 130.000
6 Pisau 12.000
Total 631.000
2. Perlengkapan
Total Rp 154.000
3. Biaya Lain-lain
Total Rp 40.000
D. Cara Membuat
Persiapkan bahan-bahan.
Rendam bunga telang dengan air panas, potong pisang menjadi bebrapa bagian
Campur bahan menjadi satu, setelah itu masak hingga menjadi bubur menggumpal
Siapkan daun pisang ambil 1 sdm adonan pipihkan dan beri pisang lalu tutup dengan
Lakukan hingga adonan habis,kemudian kukus di dandang selama kurang lebih 20 menit
hingga matang
BAB IV
RENCANA BIAYA
Adapun besaran modal awal yang harus dikeluarkan adalah Besar Modal yang harus dikeluarkan
= Rp 1.032 500
Total biaya yang dibutuhkan untuk sekali memproduksi sebanyak 100 produk adalah Rp 350.000
= Rp 15.000.000
C. Laba
= Rp 3.467.500
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian makanan jajanan tradisional Nagasari Bungan telang merupakan ide produk
dari penulis dalam merintis usaha ini. Munculnya produk ini merupakan hasil analisis peluang
dan survey yang penulis lakukan untuk mencari prospek bisnis bermanfaat untuk masyarakat dan
menguntungkan. Besar harapan penulis agar produk ini dapat diterima dengan baik, disenangi
B. Saran
Penulis sadar jika proposal usaha ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itulah penulis
mengharapkan kritik maupun saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan proposal usaha