Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Program


Judul program ini adalah “Ulam Raja Herbal Tea”: Teh Herbal Anti Kanker
Daun Kenikir.

1.2 Latar Belakang Masalah


Kenikir merupakan tanaman perdu yang berbau khas, tanaman ini termasuk
dalam tumbuhan liar, karena hampir banyak dijumpai sebagai hiasan pagar.
Daun kenikir biasanya disantap sebagai sayuran, atau sebagai sayuran
pelengkap pada nasi pecel. Daun kenikir mempunyai banyak manfaat dan
berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Daun kenikir mengandung 3 % protein, 0,4 %
lemak dan karbohidrat serta kaya kalsium dan vitamin A.
Saat ini banyak orang-orang dewasa sampai orang yang sudah lanjut usia
mengeluhkan akan terjadi penyakit kolestrol pada dirinya jika mereka
mengkonsumsi makanan atau minuman yang berbau manis-manis atau yang
bisa disebut mengandung gula. Akan tetapi, dengan ditemukannya khasiat dari
bunga kenikir ini diharapkan mampu mengubah mindset orang-orang terhadap
phobia mengkonsumsi hal-hal yang berbau manis.
Sehubungan dengan manfaat dan khasiatnya yang sangat besar bagi tubuh,
penulis mencoba membuat terobosan baru dengan menggunakan bahan dasar
daun kenikir untuk dijadikan produk teh. Penulis berharap masyarakat dapat
menikmati khasiat dari kenikir dengan keunggulan yang telah dijelaskan
sebelumya.
Teknologi pengolahan proses menggunakan cara yang sederhana yaitu
dengan cara mengeringkan daun kenikir dibawah terik matahari atau juga bisa
dengan cara mengongseng atau mengoven , sehingga kandungan gizinya tidak
hilang dan masih terjaga kualitasnya. Kemudian mendidihkan air di atas panci
lalu memasukkan daun kenikir yang sudah kering kemudian memasukkan madu
dan gula yang kemudain aduk hingga mendidih sehingga air mengalami
perubahan warna dan mengeluarkan bau yang khas. Setelah proses pemasakan
selesai, kemudian menyaring hasil rebusan tadi , kemudian teh siap dikemas
didalam botol.
Kekurangan atau kelemahan teknologi yang sudah ada adalah pemanfaatan
teknologi daun kenikir yang hanya dijadikan sebagai olahan makanan secara
umum, misalnya dijadikan lalapan dan sayur. Sehingga nilai jual dari sayuran
kenikir tersebut memiliki nilai jual yang lebih rendah.
Diversifikasi pangan adalah peningkatan keragaman bahan pangan yang
saat ini sedang diinisiasikan oleh pemerintah Indonesia. Menurut menteri
pertanian, sebenarnya keberagaman pangan sangat baik untuk kesehatan.
Terdapat banyak pilihan makanan pokok serta minuman yang dapat dipilih oleh
para konsumen sesuai dengan porsi kandungan gizi yang diperlukan oleh
tubuhnya.
1.3 Perumusan Masalah
Dengan mempertimbangkan latar belakang dan realita yang ada, yang
menjadi persoalan utama adalah bagaimana menciptakan suatu alternative
minuman yang diproduksi dengan cara yang modern namun tetap dapat
mencukupi kebutuhan gizi, terutama untuk masyarakat yang sudah lanjut usia.
Seseorang yang telah lanjut usia lebih rentan terserang penyakit karena pola
hidup yang mereka lakukan menentukan kesehatan mereka. Oleh karena itu
penulis membuat sebuah produ teh daun kenikir yang ditujukan secara langsung
pada orang dewasa dan juga yang lanjut usia. Bukan berarti remaja dan anak-
anak tidak boleh mengkonsumsiya, akan tetapi target pasar paling khusus
ditagetkan pada oarng dewasa dan lanjut usia.
Seperti apa strategi marketing yang harus dilakukan menjadi sebuah kunci
dari keberhasilan dalam menciptakan produk yang sesuai tujuan. Dimulai dari
bagaimana mengolah bahan mentahnya,apa saja bahan tambahannya serta
bahan pelengkap agar menyempurnakan suatu produk yang dibuat, bagaimana
memberikan harga yang sesuai dengan target pasar yang telah dituju, serta
bagaimana melakukan promosi yang dapat ditawarkan agar sesuai dengan
target pasar. Keunggulan suatu produk menjadi kekuatan tersendiri, dimulai dari
pengemasan produk serta bagaimana cara memberikan mindset kepada
konsumen bahwa produk ini bermanfaat dan perlu untuk dibeli. Karena target
pasarnya adalah dari orang dewasa sampai yang sudah lanjut usia, maka
kesesuain produk harus diangkat dari persoalan dan kebutuhan yang ada di
sekelompok orang tersebut.
Kandungan gizi yang ada didalam produk teh tersebut harus sedapat
mungkin ditampilkan. Karena kandungan gizi tersebut mempunyai daya tarik
sendiri bagi kalangan dewasa sampai lanjut usia supaya mereka semua tertarik
untuk mengkonsumsi produk yang telah penulis buat.
1.4 Tujuan Program
Adapun beberapa tujuan dari program kami antara lain :
a. Mendapatkan keuntungan agar usaha berkelanjutan
b. Memberikan nilai tambah pada daun kenikir sebagai bentuk variasi
makanan baru
c. Mengenalkan daun kenikir ke berbagai kalangan, khususnya pada
kalangan dewasa sampail lanjut usia bahwa kenikir ini mempunyai
kandungan gizi yang cocok dikonsumsi bagi mereka yang menghindari
gula
d. Memberikan variasi minuman baru

1.5 Luaran yang Diharapkan


Berdirinya outlet-outlet yang menawarkan berbagai variasi minuman teh
yang menarik para pelanggan untuk membelinya. Diharapkan produk dikemas
semenarik mungkin agar calon konsumen terkesan.
1.6 Kegunaan Program
1.6.1 Bagi Perguruan Tinggi :
Berdirinya suatu program kewirausahaan penyedia minuman teh berbasis
daun kenikir ini dapat menumbuhkan inovasi dari mahasiswa dalam
berwirausaha dan berkreasi mengaplikasikan keilmuan mereka. Inovasi yang
baik dari mahasiswa, tentunya juga akan mempengaruhi harumnya nama baik
universitas di berbagai kalangan, baik nasional maupun internasional. Program
ini juga memberikan feedback bagi universitas dalam mengetahui kemampuan
mahasiswa dalam berkarya, baik sebagai masukan bagi kurikulum
(kewirausahaan) maupun sebagai evaluasi.
1.6.2 Bagi Mahasiswa
Program kewirausahaan ini diharapkan dapat melatih kemampuan
mahasiswa dalam berwirausaha serta pengembangan minat dan bakat.
Mahasiswa akan mendapat banyak pembelajaran dalam proses pencernaan
program hingga pelaksanaan, seperti kinerja bekerjasama dalam sebuah tim,
dan kemandirian. Sehingga mahasiswa baik secara tidak langsung terlatih untuk
berpikir positif, kreatif, inovatif, dan dinamis.
1.6.3 Bagi Masyarakat
Program kewirausahaan ini juga berguna bagi masyarakat. Jika program ini
terealisasi, maka akan menimbulkan efek manfaat yang berganda (multiplier
effect), yaitu berupa pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan
mengurangi pengangguran.
Pengolahan daun kenikir menjadi sebuah minuman juga menjadi sebuah
alternative minuman sehat bagi kalangan lanjut usia. Selain itu memberikan
gambaran kepada masyarakat Indonesia bahwa daun kenikir tidak hanya
dimasak menjadi lalapan sayur saja, tetapi juga bisa diolah menjadi sebuah
minuman yang memiliki banyak manfaat. Intinya program ini merujuk pada
penawaran ragam alternative pilihan makanan baru bagi masyarakat Indonesia.
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Lokasi Usaha


Produksi akan dilakukan di rumah salah satu anggota tim kami. Lokasi yang
digunakan terletak di Jalan Sukun RT 05 RW 02 Prambon Sidoarjo. Sedangkan
untuk lokasi penjualan, kami mendekatkan outlet dengan target konsumen yaitu
para orang dewasa sampai lanjut usia. Lokasi yang kami pilih adalah di Jalan
Raya Puskesmas No. 98, tempat ini dinilai mempunyai potensi yang besar
sebagai tempat penjualan yang sesuai dengan target konsumen kami. Kawasan
ini tergolong ramai setiap harinya karena berada pada wilayah Puskesmas
Prambon.

2.2 Desain Outlet


Desain outlet dibuat menarik, praktis dan sesuai penggunaan, baik untuk
penjual maupun pembeli. Kami membuat desain dengan merujuk pada bentuk
dasar gerobak, namun karena outlet kami bersifat statis, maka tidak dilengkapi
dengan roda, seperti gerobak pada umumnya dengan ukuran panjang 1,2 m ;
lebar 0,6 m ; dan tinggi 1,75 m.

2.3 Prospek Pengembangan Usaha “Ulam Raja Herbal Tea”


“Ulam Raja Herbal Tea” dapat dijadikan salah satu teh herbal alternatif yang
berbahan baku daun kenikir. Bagi masyarakat umumnya memanfaatkan daun
kenikir untuk dijadikan lalapan atau kulupan (Jawa). Berbeda dengan
kepercayaan masyarakat melayu yang lebih memanfaatkan daun kenikir atau
yang lebih dikenal dengan sebutan ulam raja sebagai bahan baku obat-obatan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Institut Pertanian
Bogor (IPB) medio 2009 silam menunjukkan bahwa setiap 100 gram daun kenikir
memiliki nilai total flavonoid sebesar 420,85 miligram. Kandungan total fenolnya
mencapai 1225,88 miligram per 100 gram, ini lebih tinggi dibanding 10 jenis
sayuran indegenous lainnya di Jawa Barat. Daun kenikir mempunyai sifat
farmakologis yang efektif karena terdapat kandungan ilmiah yang bermanfaat
bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya 3% protein, 0,4% lemak, karbohidart,
kalsium, vitamin A. Selain itu, kenikir juga mengandung minyak atsiri, saponin,
flavonoida polifenol, serta senyawa yang bersifat antioksidan yang dapat
memacu proses apoptosis melalui jalur intrinsik (mitokondria) (BPTP
Balitbangtan Sulawesi Barat, 2016).
Dewasa ini, masyarakat Indonesia sudah mulai menyadari akan pentingnya
menjaga kesehatan, untuk itu kebutuhan akan obat-obatan herbal pun
meningkat. Sehingga usaha “Ulam Raja Herbal Tea” yang merupakan upaya
pemanfaatan daun kenikir sebagai teh herbal alternatif dijadikan sebagai peluang
usaha yang sangat menjanjikan. Harga untuk mendapatkan teh herbal ini juga
sangat terjangkau. Teh herbal daun kenikir memiliki peluang usaha yang cukup
tinggi. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan diantaranya:
1) Di daerah Sidoarjo belum pernah ada usaha yang memproduksi daun kenikir
menjadi produk teh herbal.
2) Bahan baku mudah diperoleh sehingga ketersediannya cukup terpenuhi.
3) Proses produksi tidak membutuhkan biaya besar, mudah, dan praktis.
4) Dalam proses produksi tidak membutuhkan keahlian khusus.
5) Banyak para remaja, dewasa, dan para orangtua khususnya di daerah
Sidoarjo dan sekitarnya yang menggemari olahan minuman teh dan
sejenisnya.

Tahap I
Mendirikan outlet dengan menjalin kerjasama dengan Food Court yang telah
maju di sekitar jalan puskesmas Prambon.

Tahap II
Memiliki gerai dengan bangunan tetap dan menuyang lebih bervariasi.
Mengembangkan produk lain selain minuman teh.

Tahap III
Membuka cabang baru di lokasi lain untuk memperluas pasar. Selanjutnya
langkah kami yaitu memiliki kebun kenikir sendiri untuk pasokan bahan baku
sehingga usaha lebih berintegrasi.
2.4 Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
1) Bahan baku mudah didapat dalam jumlah yang banyak.
2) Bahan baku sudah lama dikenal mempunyai khasiat bagi kesehatan
tubuh manusia.
3) Desain kemasan dan penyajian dalam olahan teh sebagai upaya health
campaign.

Weakness (Kelemahan)
1) Harga kurang bisa bersaing.
2) Tempat produksi yang kurang memadai.
3) Sarana dan prasarana produksi yang masih terbatas.

Opportunity (Peluang)
1) Meningkatnya konsumsi masyarakat akan minuman berbahan herbal.
2) Belum terdapat banyak pesaing teh herbal daun kenikir.
3) Target pasar yang masih terbuka lebar.
4) Jejaring sosial yang semakin banyak bermunculan untuk promosi
produk dalam upaya health campaign.

Threat (Ancaman)
1) Banyaknya kompetitor dalam hal minuman herbal.
2) Kompetitor sudah memiliki banyak agen untuk promosi.
3) Kompetitor lebih cepat dalam proses produksi.
4) Serbuan produk impor minuman herbal dengan harga yang lebih murah.

2.5 STRATEGI PEMASARAN


Untuk memasarkan “Ulam Raja Herbal Tea” sebagai produk teh herbal baru
di kalangan masyarakat, maka dibutuhkan strategi pemasaran sebagai berikut :
 Promosi yang saat ini dinilai efektif dan menarik yaitu melalui media digital
atau online (instagram, facebook, website) karena mempertimbangkan
efisiensi biaya dan keuntungan penyebarannya yang luas dan relatif lebih
cepat.
 Promosi melalui media cetak (Leaflet, sticker, poster)
 Sistem Pemasaran Reseller
Reseller “Ulam Raja Herbal Tea” kami utamakan dari kalangan mahasiswa
dengan tujuan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan sesuai dengan
luaran yang diharapkan.
 Sistem Penjualan Konsinyasi
Kami berencana menjalankan sistem ini di beberapa kantin dan pusat
inkubator bisnis di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
serta beberapa tempat yang berlokasi di Jalan Raya Puskesmas No. 98
yang tergolong ramai setiap harinya karena berada pada wilayah
Puskesmas Prambon.

2.5.1 JENIS PRODUK YANG DITAWARKAN


“Ulam Raja Herbal Tea” dikemas dalam beberapa kemasan produk,
diantaranya:
 Kemasan Botol (Teh siap minum)
Untuk menarik minat para konsumen kami menyediakan pilihan sajian
kemasan dalam botol, karena mengingat sudah mulai banyak inovasi
minuman herbal yang disajikan dalam botol siap minum. Dengan inovasi
kemasan ini, diharap konsumen akan lebih tertarik karena teh herbal ini
bisa dikonsumsi dalam keadaan dingin dan mudah dibawa kemana-mana.
 Kemasan Teh Kantong
Kemasan teh kantong dapat dinikmati konsumen untuk bisa disajikan
dalam kreasi apapun (sajian hangat di pagi hari ataupun ice tea) untuk
dinikmati di rumah.

2.5.2 HARGA
 Kemasan Botol (Teh siap minum)
“Ulam Raja Herbal Tea” kemasan botol dijual seharga Rp.10.000,-
dengan takaran 350 ml per botolnya karena mengingat harga tersebut
sebagai upaya promosi pengenalan produk.
 Kemasan Teh Kantong
“Ulam Raja Herbal Tea” kemasan teh kantong dijual seharga
Rp.22.500,- dalam setiap dus isi 40 kantong teh (@2,5 gram).

2.5.3 LOKASI
Lokasi pemasaran utama dilakukan di Jalan Raya Puskesmas No. 98
yang setiap harinya karena berada di wilayah Puskesmas Prambon.

2.5.4 PROMOSI
 Promosi yang saat ini dinilai efektif dan menarik yaitu melalui media
digital atau online (instagram, facebook, website) karena
mempertimbangkan efisiensi biaya dan keuntungan penyebarannya
yang luas dan relatif lebih cepat.
 Promosi melalui media cetak (Leaflet, sticker, poster)
2.5.5 Segmentasi Pasar
“Ulam Raja Herbal Tea” memiliki segmentasi pasar yaitu kalangan
remaja dan masyarakat umum yang peduli akan kesehatannya. Mengingat
produk berbahan herbal kini semakin diminati masyarakat Indonesia
karena kecilnya efek samping dibanding obat kimia. Dan produk teh herbal
ini juga merupakan salah satu upaya mengkampanyekan gaya hidup sehat
di kalangan masyarakat.

2.5.6 Aspek Manajemen dan Organisasi


Pengerjaan suatu proyek kewirausahaan yang proesional layaknya
suatu perusahaan memerlukan rancangan organisasi yang efektif, efisien,
dan tersusun rapi. Tujuannya adalah agar pencapaian tujuan perusahaan
tersebut dapat dilakukan dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih mudah.

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam bagan struktur organisasi diatas dapat dilihat bahwa kinerja


perusahaan kecil ini sangat efisien terutama dalam pemanfaatan tenaga
kerja. Modal atau investasi didapat dari Dikti, penanggung jawab adalah
dosen pendamping. Dalam perusahaan terdapat lima pengelola utama.
Tabel 1. Tugas Anggota

Jabatan Uraian Tugas


Project Manager Bertanggung jawab secara keseluruhan atas
kegiatan perusahaan, pembuat kebijakan, penentu
arah kemajuan perusahaan.
Marketing and Manager MPR mempunyai tugas pokok menjalin
Public Relation kerjasama dengan berbagai pihak yang
mendukung kelancaran usaha dan bertanggung
jawab terhadap target pasar dan jaringan usaha.
Tanggung jawab dalam memberikan citra yang
baik di mata konsumen.
Manager Control Menjalin kerjasama dengan pemasok, mengontrol
Quality Product kualitas produk yang dikumpulkan sesuai dengna
standart yang telah ditetapkan, memenuhi
kebutuhan para konsumen.
Resource and Menentukan cara-cara atau dorongan untuk
Development merangsang para konsumen untuk membeli.
Merancang inovasi-inovasi baru dalam bidang
pemasaran, peka memahami kebutuhan
konsumen, kemudian mengembangkan inovasi
tersebut untuk pengembangan usaha.
Administration and Mempunyai tugas pokok mengatur administrasi
Financial dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan
semua arus biaya yang keluar masuk keuangan
perusahaan.

Penetapan Insentif berdasarkan sistem bagi hasil. Besarnya bagi hasil


yang diperoleh dari tiap-tiap pelaksana kegiatan berdasarkan prestasi kerja
yang telah dilakukan, prestasi kerja dapat dinilai dari lamanya waktu yang
dikorbankan untuk melakukan tugas, penyelesaian tugas yang tepat waktu,
pemenuhan target-target perusahaan, dan tingkat kepuasan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai